NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 2

Warisan Mutiara Hitam 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:46.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 2)

Setelah mengguncang Sekte Pedang Awan dan memenggal Jian Chen, Chen Kai mendapati bahwa kemenangannya hanyalah awal dari mimpi buruk baru. Sebuah surat berdarah mengungkap kebenaran yang meruntuhkan identitasnya: ia bukan anak Klan Chen, melainkan putra dari buronan legendaris berjuluk "Sang Pengkhianat Naga".

Kini, Klan Jian dari Ibu Kota memburunya bukan demi dendam semata, melainkan demi "Darah Naga" di nadinya—kunci hidup untuk membuka segel terlarang di Utara.

Demi melindungi adiknya dan mencari jati diri, Chen Kai menanggalkan gelar Juara dan mengasingkan diri ke Perbatasan Utara yang buas. Di tanah tanpa hukum yang dikuasai Reruntuhan Kuno, Sekte Iblis, dan Binatang Purba ini, Chen Kai harus bertahan hidup sebagai pemburu bayangan. Di tengah badai salju abadi, ia harus mengungkap misteri ayahnya sebelum darahnya ditumpahkan untuk membangkitkan malapetaka kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran Sang Pengkhianat

RUMBLE...

Suara gesekan batu kuno yang berat menggema di gua bawah tanah saat gerbang setinggi tiga puluh meter itu terbuka perlahan ke dalam.

Debu ribuan tahun berhembus keluar, membawa aroma yang aneh—bukan bau apek kematian seperti di luar, melainkan aroma yang segar dan tajam, seperti ozon setelah badai petir, bercampur dengan wangi kayu cendana tua.

"Masuklah," kata Chen Kai, suaranya serak. Dia melangkah lebih dulu, Pedang Meteor Hitam diseret di tangannya yang lemas.

Manajer Sun dan Xiao Mei mengikuti dengan hati-hati, mata mereka terbelalak takjub dan takut.

Di balik gerbang itu, tidak ada tumpukan emas atau permata. Tidak ada senjata dewa yang berserakan.

Hanya ada sebuah aula batu yang luas dan sunyi. Dinding-dindingnya dipenuhi lukisan mural yang bergerak pelan—ilusi magis tingkat tinggi yang merekam sejarah masa lalu.

Lukisan-lukisan itu menceritakan kisah tentang seekor Naga Emas yang bertarung melawan ribuan iblis bayangan, lalu jatuh tertidur di lembah ini, tubuhnya menjadi gunung dan tulangnya menjadi penjara.

Dan di tengah aula itu, di atas sebuah altar batu sederhana yang tidak mencolok, melayang sebutir bola cahaya merah darah seukuran kelereng.

Dan di sampingnya, sebuah batu giok perekam pesan.

Saat kaki Chen Kai menyentuh lantai aula, tekanan udara tiba-tiba berubah.

WUUUNG!

"Ugh!" Manajer Sun dan Xiao Mei langsung jatuh berlutut, wajah mereka pucat. Mereka merasa seolah-olah ada gunung tak terlihat yang menimpa bahu mereka.

"Tekanan Naga..." desah Manajer Sun, napasnya sesak. "Ini... ini adalah 'Niat Raja'. Kami yang bukan keturunan naga... tidak diizinkan berdiri di sini."

Namun, Chen Kai tetap berdiri.

Tubuhnya gemetar, lututnya goyah, tapi dia tidak jatuh. Tekanan itu tidak menekannya; sebaliknya, tekanan itu menyambutnya. Darah di dalam nadinya berdesir gembira, seolah anak yang pulang ke rumah.

"Kalian tunggu di sini," kata Chen Kai. "Jangan memaksakan diri maju, atau organ dalam kalian akan hancur."

Chen Kai berjalan sendirian menuju altar di tengah ruangan. Langkahnya bergema di keheningan.

Saat dia berdiri di depan altar, dia melihat batu giok itu berkedip.

"Yao, apakah ini jebakan?" tanya Chen Kai.

"Tidak," jawab Kaisar Yao, suaranya penuh rasa hormat. "Ini adalah 'Peninggalan Kehendak'. Sepertinya ayahmu meninggalkan pesan untukmu."

Chen Kai mengulurkan tangan yang gemetar dan menyentuh batu giok itu.

ZING!

Sebuah proyeksi cahaya muncul di udara.

Sosok seorang pria tinggi tegap, mengenakan jubah perang yang robek dan berlumuran darah, muncul. Dia membelakangi Chen Kai, menatap lukisan naga di dinding. Rambutnya hitam panjang, berkibar tertiup angin yang tidak ada. Di punggungnya, ada pedang raksasa yang mirip dengan Pedang Meteor Hitam, tapi jauh lebih agung.

Pria itu berbalik perlahan.

Wajahnya tegas, dengan rahang yang kuat dan mata yang tajam seperti elang. Mata itu... memiliki warna ungu keemasan yang sama persis dengan mata Chen Kai saat dia menggunakan Sutra Hati.

"Aku Long Tian. Jika rekaman ini aktif..." suaranya terdengar berat dan berwibawa, namun ada nada kesedihan yang mendalam di sana. "Maka itu artinya segel di luar telah dirusak. Dan itu artinya, kau—anakku—telah datang."

Chen Kai menahan napas. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar suara ayahnya.

"Aku tidak punya banyak waktu. Klan Jian dan anjing-anjing Ibu Kota mengejarku. Aku harus pergi ke kedalaman Reruntuhan Utara untuk memancing mereka menjauh darimu dan ibumu."

"Mereka menyebutku Pengkhianat. Mereka bilang aku mencuri 'Jantung Naga'. Biarkan mereka bicara. Kebenarannya adalah... Klan Jian ingin menggunakan Jantung Naga untuk menciptakan senjata pemusnah massal, sebuah boneka mayat yang bisa menghancurkan kerajaan."

Chen Kai teringat Naga Mayat yang sedang mengamuk di atas. Jadi itu rencana asli Klan Jian sejak dua puluh tahun lalu.

"Aku mencurinya untuk menyegelnya di sini. Untuk melindunginya."

Sosok Long Tian di proyeksi itu menatap lurus ke arah Chen Kai, seolah menembus ruang dan waktu.

"Nak. Maafkan aku. Aku meninggalkanmu di klan kecil di tempat terpencil. Aku menyegel Garis Keturunanmu. Itu satu-satunya cara untuk menyembunyikan auramu dari 'Mata Surga' milik Klan Jian."

"Tapi jika kau berdiri di sini sekarang, itu artinya segelku telah rusak, dan kau telah menempuh jalan kultivasi. Itu artinya takdir tidak bisa dihindari."

Long Tian menunjuk ke bola cahaya merah di altar.

"Itu bukan Jantung Naga. Itu hanyalah setetes 'Esensi Darah Naga Sejati' yang berhasil kumurnikan dari mayat naga di lembah ini. Ambillah. Itu akan memperbaiki fondasimu yang mungkin rusak karena kultivasi paksa."

"Adapun Jantung Naga yang asli..." Long Tian tersenyum misterius. "Aku tidak sebodoh itu meninggalkannya di tempat yang sudah diketahui musuh. Carilah 'Kuil Langit yang Hilang' di kedalaman Reruntuhan Utara. Petunjuknya ada di dalam pedangmu."

Proyeksi itu mulai berkedip, energinya habis.

"Hidupmu adalah milikmu, Nak. Jangan biarkan darah ini mengendalikanmu. Kendalikan darah ini. Jadilah naga yang terbang bebas, bukan naga yang dirantai."

"Namamu adalah Long Kai. Tapi hiduplah sebagai Chen Kai sampai kau cukup kuat untuk membakar dunia."

PLOP.

Proyeksi itu menghilang. Batu giok itu hancur menjadi debu.

Keheningan kembali menyelimuti aula.

Chen Kai berdiri mematung. Air mata tanpa sadar mengalir di pipinya yang kotor oleh debu dan darah.

Selama ini, dia berpikir dia dibuang. Dia berpikir dia tidak diinginkan.

Tapi ternyata, seluruh hidupnya, penderitaannya, adalah bentuk perlindungan terakhir dari seorang ayah yang putus asa melawan dunia.

"Ayah..." bisik Chen Kai. Dia mengepalkan tinjunya. "Aku mengerti. Aku akan menemukan Kuil itu. Aku akan menyelesaikan apa yang kau mulai."

Dia mengalihkan pandangannya ke bola cahaya merah—Esensi Darah Naga Sejati.

"Yao. Bagaimana cara menggunakannya?"

"Telan," kata Kaisar Yao. "Efek samping dari 'Pembakaran Darah'-mu tadi telah merusak meridianmu. Pil biasa tidak akan bisa menyembuhkannya sepenuhnya. Tapi darah ini... ini adalah obat suci bagi keturunan naga. Ini tidak hanya akan menyembuhkanmu, tapi juga mendorong kultivasimu ke tingkat yang baru."

Chen Kai mengambil bola cahaya itu dan menelannya.

Tidak ada rasa sakit kali ini.

Hanya kehangatan. Kehangatan yang lembut dan penuh kasih sayang, seperti pelukan orang tua.

Luka-luka di tubuhnya menutup dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang. Rasa sakit di tulang-tulangnya menghilang. Qi-nya yang terkuras terisi kembali hingga penuh, bahkan meluap.

BOOM!

Aura Chen Kai melonjak.

Dia tidak menerobos ke Alam Pembangunan Fondasi—energi darah ini difokuskan untuk penyembuhan dan pemadatan fondasi—tapi dia mencapai Puncak Absolut dari Alam Kondensasi Qi. Fisiknya kini benar-benar setara dengan binatang buas Peringkat Sembilan.

"Luar biasa," gumam Chen Kai, mengepalkan tangannya yang kini kembali bertenaga penuh.

DUAARRRR!!

Tiba-tiba, atap gua berguncang hebat. Debu dan batu-batu kecil berjatuhan.

"Tuan Muda!" teriak Manajer Sun dari pintu masuk. "Tempat ini mau runtuh!"

"Naga Mayat di atas sana sedang menggali," kata Kaisar Yao. "Guncangannya merusak struktur gua. Kita harus pergi."

Chen Kai berlari kembali ke Manajer Sun dan Xiao Mei.

"Jalan keluar?" tanya Chen Kai.

Manajer Sun menunjuk ke sebuah formasi lingkaran di sudut aula yang baru saja menyala setelah pesan Long Tian selesai.

"Itu... Formasi Teleportasi Jarak Pendek!" seru Manajer Sun, matanya berbinar mengenali rune-rune itu. "Itu akan memindahkan kita secara acak dalam radius lima puluh kilometer. Itu satu-satunya jalan keluar!"

"Ayo!"

Mereka bertiga berlari menuju formasi itu.

Di atas mereka, retakan besar muncul di langit-langit gua. Sebuah cakar tulang raksasa menembus masuk, menghancurkan altar tempat pesan tadi berada.

Naga Mayat telah menemukan mereka.

"CEPAT!"

Chen Kai mendorong Xiao Mei dan Manajer Sun masuk ke dalam lingkaran cahaya. Dia melompat masuk terakhir tepat saat atap gua runtuh sepenuhnya, mengubur Makam Naga Sejati di bawah ribuan ton batu.

ZING!

Cahaya putih menelan mereka.

Mereka menghilang, meninggalkan Lembah Tulang Naga yang hancur, menuju ketidakpastian Reruntuhan Utara yang luas.

1
Jeffie Firmansyah
seruu ..seruu.... seruuu.... 💪 Thor
Jeffie Firmansyah
luar biasa kerenn GG abis cerita nya
Jeffie Firmansyah
kerennn abis seruuu semangat Thor 💪
Choky Ritonga
😍😍😍😍😍👌👌👌
Eka Haslinda
pokoknya ini MC yg paling keren sedunia 😍😍
kute
mantab thor makin seru, dan enak alur ceritanya
Muhamad Al Wilan Ramadhan
lanjut thor👍👍👍
andri susilo
mantap thoorrr... lanjut, jangan bikin kendor😄😄😄
Eyang Kakung
Tarian pembantaian dimulagi 🤣🤭
Eyang Kakung
lanjut
Hendra Yana
bagussss
Eyang Kakung
musuh2 nya pada sadis semua
Hendra Yana
mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sikat habis
Eyang Kakung
tingkatkan terus level kultivasi mcnya thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Njoooooost
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
saniscara patriawuha.
walahhhhhhh pragatttttzzzzz....
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
saniscara patriawuha.
wadidawwwww....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!