NovelToon NovelToon
Hot Duda Mafia

Hot Duda Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Janda / Cinta Terlarang
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author:

"Kau masih gadis?"

"I-iya, Tuan."

"Bagus. Kita akan membuktikannya. Kalau kau berbohong, kau akan tahu apa akibatnya."

Bab 30

"Apa kau berniat menggodaku, Nona?"

Carlton tanyakan hal itu sambil berbalik, ia berkacak pinggang, sementara Ariella mulai terlelap lagi. Wajahnya yang lugu itu, nyaman dengan beralaskan bantal empuk, membuat Carlton nyaris tidak tahan.

Namun, entah seberapa pun besarnya godaan.

Carlton mengendalikan diri.

Ini bukan hanya tentang bagaimana tubuhnya bereaksi saat melihat tubuh telanjang perempuan itu, tetapi bagaimana hadirnya hasrat yang aneh, yang mendorongnya untuk melindungi

Entahlah, ada yang manarik pada gadis ini, yang bisa membuatnya mengalihkan segala perhatian.

Membuat dunia Carlton seolah menyempit pada hal-hal yang tidak pernah ia perhatikan.

Contohnya adalah, fakta bahwa luka sayat ringan pada Ariella saja bisa membuatnya merasa sangat gelisah saat melihatnya.

Padahal, sejauh ini. Carlton pernah melihat luka-luka yang jauh lebih mengerikan. Hal-hal sadis, darah, teriakan kesakitan, kegelapan menakutkan, rasanya Carlton sudah memahami seluruh seluk beluk dunia itu.

"Aku tinggal bukan karena rayuanmu, Ariella."

Maka Carlton pun bergabung dengan Ariella lagi, kali ini ia berbaring telentang. Ariella mencari-cari posisi nyaman di atas bantalnya, membuat rambut merahnya yang panjang tersebar di sekeliling kepalanya bagaikan sinar aura, cahaya dari lampu tidur memperlembut garis-garis wajah cantik Ariella, dari hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah muda dan penuh, sampai ke kulitnya yang halus dan tampak bersinar.

Kapan Carlton memperhatikan seorang perempuan sedetail itu?

Rasa-rasanya tidak pernah.

Carlton bertemu dengan gadis yang cocok, mencium dan membawa mereka ke tempat tidur, setelah semua itu usai. Ia menyudahinya, dan tidak pernah sekali pun ia mengamati apa-apa saja yang ada pada diri seorang gadis, atau memperhatikan betapa menariknya wajah seorang gadis yang tengah tertidur, betapa rapuh dan lugunya.

Carlton hanya peduli soal pemuasan dirinya saja, tetapi ketika melihat Ariella rasanya berbeda.

Dengan lembut, Carlton meraih tangan Ariella, mengusap pergelangan tangannya yang kecil.

Entah karena telapak tangan Carlton yang besar atau bagaimana tangan Ariella kelihatan kecil atau bagaimana, tangan Ariella kelihatan kecil sekali. Bahkan Carlton berpikir pergelangan tangan itu bisa patah kapan saja.

Carlton tidak tidur, ia terus terjaga selama dua jam terakhir sebelum akhirnya tertidur.

Lalu, Carlton terbangun. Ia sudah mendisiplinkan tubuhnya sejak ia kecil. Tak perlu alarm atau seseorang untuk membangunkannya. Entah hanya tertidur selama satu dan dua jam, Carlton akan terbangun di jam yang sama setiap harinya.

Langit masih abu-abu ketika Carlton melihatnya melalui jendela kamar yang luas, pertanda bahwa hari baru saja dimulai.

Pria itu menoleh ke arah gadis di tempat tidur, yang kini meringkuk di balik selimut seperti seekor kucing. Wajah Ariella tertutup rambutnya yang acak-acakan, Carlton membungkuk ke atas gadis itu, menyingkirkan helai-helai rambut dari wajahnya, lalu menemukan wajah yang sama seperti yang Carlton amati semalam.

"Dia tertidur seperti batu."

Tanpa mengatakan apa-apa, Carlton lantas berbalik dan pergi. Ia pergi untuk mencari air di dapur.

Carlton merasakan tubuhnya sedikit berat, bukan karena ia tidak cukup istirahat, tetapi karena sebaliknya. Tubuhnya kurang banyak bergerak akhir-akhir ini karena ia sibuk bekerja di balik meja.

Tentu saja, menjadi seorang mafia bukan hanya melakukan transaksi ilegal dan sebagainya. Tentu saja ia perlu mengurus hal-hal terdata, karena ia sendiri memiliki bisnis-bisnis di permukaan, bisnis-bisnis halal sebagai penyamaran, dan Carlton tidak suka berbagi tugas penting pada siapa pun. Ia tidak pernah percaya sepenuhnya pada siapa pun, bahkan pada kakeknya sendiri.

"Siapkan sarapan, aku ingin pergi keluar sebentar untuk olahraga," ucap Carlton pada pelayan yang datang menghampirinya.

Maka setelah mengganti celana panjang dan kemejanya dengan celana pendek berikut kaus, Carlton pergi keluar dan mulai menjalankan olahraga pagi memutari areal mansionnya. Tanah itu milik kakek buyutnya, sangat luas dan selalu diperbarui keamanannya setiap saat.

Hari sudah terang ketika Carlton kembali dengan tubuh berkeringat, setidaknya ia cukup puas dengan olahraga pagi itu.

1
Kazuo
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
Hoa thiên lý
Tidak sabar lanjut baca
yongobongo11:11
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!