NovelToon NovelToon
Panggilan Takdir Sang Kultivator Semesta

Panggilan Takdir Sang Kultivator Semesta

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Qian Shan

Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendapat inti api

Hari itu, menjadi kekalahan pertama bagi seorang kultivator muda yang hendak memasuki umur 13tahun, dengan Ranah kultivasi tertinggi di seluruh benua,,hari itu juga, menjadi hari yang merubah pribadi dan sikap Ruo sendiri. pengalaman memang guru terbaik, pepatah itu sangat tepat di arahkan pada sosok Ruo.

Di dalam sebuah gua yang tidak terlalu luas,,, Ruo tengah bersikap lotus, selain berkultivasi, ia berusaha menghilangkan rasa trauma yang di akibatkan dari kekalahan pertamanya. berulang dia merutuki diri, dari segal sikap yang ia rasa egois atau lainya. sambil menyerap bebagai inti roh yang sebelumnya ia dapatkan dari seluruh beast yang ia bunuh, ia tak berhenti menyerap hingga waktu seminggu, sebulan di hari ke lima puluh.... dia merasakan jiwanya berderak, menjalar seperti akar yang menjalar di seluruh bagian, yang berpusat pada dua belas titik dalam meridiannya kemudian mengumpul di pusat dentian miliknya.

Ruo seperti melihat beberapa warna terbentuk dari derak energi jiwanya, merah, hijau, kuning, hitam, biru, dan ungu.

"apakah aku telah membangunkan elemen ku" gumam Ruo tanpa menyudahi meditasinya.

"ini aneh,,,,, warna warna ini, tak beratur dan tak berpusat, mungkin sebaiknya aku memadatkan masing masing energi berwarna ini" Ruo lebih memfokuskan meditasinya untuk memadatkan tiap elemen yang masih terurai di dalam jiwanya.....namun naas, apa yang di lakukan Ruo adalah suatu kesalahan,hingga energi dari tiap elemen dalam jiwanya berkecamuk tak terbendung

"Blaaaarrrrrrrr....... "

semua energi dari berbagai elemen yang Rui coba untuk padatkan melesat dan berahambur keluar menyelimuti wilayah luas hutan, hal itu menyebabkan suatu tekanan energi yang menekan seluruh penghuni hutan dalam jangkauan energi itu sendiri..

hingga tekanan itu di rasakan pada suatu tempat di kedalam hutan...

"energi apa, ini"seorang pemuda berambut perak membuka matanya, setelah merasakan luapan energi yang sangat besar dari arah tertentu...

" bocah itu,,,, ini pasti energi dari bocah Ruo itu"

whuuuzzzzzzzzz

sesat bergumam, sosok itu menghilang dari tempatnya,mencari asal energi yang dia rasakan.

"Bocah,,,,, sudahi apa yang kau lakukan sekarang jika masih sayang pada nyawamu" sosok berambut perak itu, mencoba mengirim pesan jiwa pada Ruo dari jarak yang masih jauh.

sedangkan Ruo sendiri masih mencoba mengendalikan luapan energi semua elemen yang masih belum bisa dia kendalikan.

"" errrgggghhhhhh.... "

"" aaarrrrggggggggghhhhhhh"

Ruo mulai menjerit, menahan rasa sakit dari energi yang mulai menyerang diriny sendiri. sementara itu, sosok berambut perak sendiri tak bisa melakukan apapun kecuali melihat Ruo dari jauh, karna ia tau terlalu berbahaya jika ia melakukan apapun pada Ruo, dan hanya Ruo sendirilah yang bisa melakukan itu.

"Caramu mengolah pembentukan elemen telah menyimpang, bocah. kau takan sanggup menahan luapan energi yang sangat besar itu, hanya air inti spiritual yang bisa memadatkan setiap energi elemen yang meluap pada tubuh mu,,,, semoga kamu selamat bocah"

sosok berambut perak itu kembali melesat, namun sebelum itu dia membentuk formasi penahan ledakan, berjaga jaga bila energi yg meluap dari Ruo sewaktu waktu meledak dan mengakibatkan kerusakan di hutan yg menjadi wilayahnya.....

di tengah rasa sakit, Ruo mendengar semua perkataan sosok berambut perak itu, dengan bersusah payah Ruo membagi kesadaran agar dapat mengambil air inti spiritual di dalam cincin ruangnya.....

"gleeukkk... gleeekkk... gleeekkkk"

Ruo menyerap inti spiritual, dan berharap apa yang di ucapkan sosok berambut perak itu adalah benar.

"""" aaaaaarrrrrgggggghhhhhh""""

Ruo berteriak sejadinya, merasakan energi yang sangat besar mulai tersedot kedalam tubuh dan jiwanya.

zzzzeeeeeeppppppp.......

whhhiiingggggg.....

Blllaaaaaarrrrrrrrrrr....

energi yang sebelumnya menyebar, dan menekan ke segala arah, kini berkumpul pada titik meridian dan dentian Ruo, sesua warna dan mulai memadat....

seminggu berlalu, Ruo menyempurnakan pemadatan energi elemennya,,,,

"" Boommmmmm"

kedahsyatan energi elemen pada Ruo mendorongnya naik satu tingkat ke ranah Kaisar suci, namun tiada perasaan senang pada diri Ruo.

karna kembali mengingat kekalahanya.

Ruo membuka mata, lalu berdiri dan langsung melesat terbang kebagian terdalam hutan kematian, dia hendak mencari sosok yang mengalahkannya waktu itu.

"Ada apa bocah,,,,, apa kau mencariku" suara sosok itu terdengar di telinga Ruo

'aneh, kenapa bocah ini masih hidup dengan kejadian yang mustahil baginya bertahan' pikir sosok rambut perak itu melihat Ruo.

"benar senior,,, aku mencarimu" Ruo tak sungkan menangkupkan tangan sebagai rasa hormat

"ada apa kamu mencariku,,,, apa kau ingin menuntut sebuah pertarungan" tanya sosok berambut perak ketus pada Ruo

"tidak senior,,, sebaliknya, aku ingin berterakasih atas arahan senior dan itu membuatku selamat dan tetap hidup"

mendengar apa yang di katakan Ruo, bahwa arahan nya telah menyelamatkan hidup pemuda yang ada di hadapanya, membuat sosok berambut perak itu berpikir,

'apakah pemuda ini memiliki air inti spiritual' pikirnya

"hei bocah,,,, katakan padaku, apa maksudmu kamu memiliki air inti spiritual" sosok itu merasa yakin dengan pertanyaanya...

"Benar senior,,,, aku memiliki apa yang senior tanyakan" dengan entengnya Ruo jujur, padahal dengan orang lain mengetahui hal itu, bukan tidak mungkin pengakuan itu akan membawa petaka untuk dirinya sendiri...

"apaaa...... bocah, jangan bercanda denganku, " bentak sosok kuat itu

"tidak... tidak, aku tidak bercanda senior, aku memang memiliki air inti spiritual" Ruo meyakinkan sosok kuat itu.

"kalo begitu,,, perkenalkan... namaku Yao wendhi, aku penjaga wilayah bagian utara hutan kematian ini" Yao wendhi berusaha mengubah sikapnya pada Ruo, dan sedikit menurunkan kewaspadaanya.

"Bocah,,, bila memang kamu memiliki air inti itu, boleh kah aku meminta sedikit, dan tenang saja, aku akan menukar itu dengan sesuatu yang mungkin kamu butuhkan" Yao tak sungkan memperlihatkan ketertarikanya pada air inti spiritual milik Ruo, dan mencoba menawarkan pertukaran...

"ehmmm.... begini senior, aku memang mempunyai sesuatu yang aku butuhkan, dan itu adalah inti api"

'bocah ini,,,,' Yao sedikit kaget dengan sesuatu yang di butuhkan Ruo

"Bocah,,,, untuk apa inti api itu, bukankah kamu sudah berhasil membangkitkan beberapa elemen" Tanya Yao dengan sedikit penasaran.

"senior,,, jalan ku bukan hanya kultivasi, aku juga berniat mempelajari alkemis, dan penempaan senjata" jelas Ruo

"owh.... jika demikian, sebaiknya kau ikuti aku bocah" ajak Yao dan melesat pergi di ikuti oleh Ruo di belakangnya

tak berselang lama, mereka berdua sampai di sebuah istana kecil yang menjadi kediaman Yao wendhi...

"wuuuaaaahhhh,,,, aku tak mengira, di kedalaman hutan kematian ini terdapat istana yang cukup megah..... senior, apakah istana ini milikmu" Ruo mencoba bertanya pada Yao namun tak ada jawaban, Yao terus melangkah memasuki sebuah ruang rahasia di bagian dalam istana, tanpa menjawab setiap perkataan dari Ruo...

"Bocah,,, sebelum aku membiarkan mu masuk ke ruangan pribadi ku, aku ingin melihat air inti spiritual itu" pinta Yao pada Ruo, dan tanpa ragu Ruo mengeluarkan satu botol kecil berisi air inti spiritual yang sebelumnya sudah di simpan.

"ini,,, senior bisa melihat dan memilikinya langsung" Ruo menyerahkan air itu pada Yao

'Bocah ini terlalu naif atau apa,,, seakan air ini tak lagi bernilai buatnya' gumam Yao

'sudahlah,,, yang penting, aku memiliki air inti spiritual ini' pikir Yao

"bocah,,,, masuklah, apa yang kamu butuhkan ada dilam kotak di pojok sebelah kiri, seraplah secara perlahan, aku akan menunggumu di aula kediamanku" setelah mengatakn itu, Yao berlalu dan membiarkan Ruo sendiri memasuki ruangan rahasia pribadinya.

Yao merasa yakin, Ruo adalah karakter yang baik, dan Yao sudah menilai itu sebelumnya......

1
Alkamar Asman
mantap
wali nurrobi
bagus
wali nurrobi
Thor kapan lanjut an nya
SENDU
.
Yuda Suastika
sikaaattttt habizzzzzz
Yuda Suastika
musnahkan
Yuda Suastika
masuk sektr lg
Yuda Suastika
beda kultivasi lebih rendah kok menang
Sibungas
Luar biasa
Yuda Suastika
tamu tak diundang
Yuda Suastika
njut
Yuda Suastika
hadapi
Yuda Suastika
rehat
Yuda Suastika
lamaran masal
Yuda Suastika
ngunduh mantu
Yuda Suastika
hajaaarrrŕrrrrtt
Yuda Suastika
habisiiiinnnn
Yuda Suastika
pdkt
Yuda Suastika
nyuss
Yuda Suastika
habisiiinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!