NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Mafia / Amnesia / CEO Amnesia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:386.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Delisa gadis yatim piatu yang tinggal di desa terpencil. Di usianya yang masih 18 tahun dia harus menjadi tulang punggung untuk membesarkan kedua adiknya yang masih kecil.

Hingga suatu saat Delisa dan kedua adiknya yang sedang mandi di sungai menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tepi sungai.

Karna merasa kasihan Delisa membawa pria itu ke gubuk kecilnya lalu merawatnya sampai sembuh. Namun saat sadar pria itu malah tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya.

"Siapakah pria itu?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05# Ini Pohon Apa?

Karna terlalu nyenyak tidur akhirnya Delissa bangun kesiangan. Ketika membuka mata Delissa langsung ketika melihat jam sudah menunjuk ke arah jam tujuh pagi.

"Aduh... aku kesiangan" ucap Delissa panik lalu mencoba untuk membangunkan Nana dan Ayu. Tapi Delissa tidak melihat kedua adiknya di sampingnya.

Delissa langsung saja bangkit dari tempat tidur lalu mencoba mencari keberadaan Nana dan Ayu. Delissa langsung saja terkejut melihat rumah yang sudah rapi dan kedua adiknya sudah berpakaian sekolah.

Delissa langsung saja menatap Ahmad yang sedang menghidupkan kayu bakar untuk memasak dengan kesusahan.

"Kakak gapain?"

"Ini apinya kok gak hidup hidup?" ucap Ahmad terus saja mencoba membakar kayu bakar dengan mancis.

Delissa langsung saja tersenyum lalu berjongkok di samping Ahmad. "Bagaimana bisa hidup. Jika hanya memakai kayu bakar saja"

Delissa mencoba mengambil katongan plastik bekas lalu mencoba membakarnya dan meletakkannya di atas kayu bakar yang telah dia susun supaya apinya cepat menyambar ke kayu bakar.

"Jadi gitu caranya" ucap Ahmad mengaruk kepalanya sambil terkekeh kecil.

"Sini biar aku saja yang masak, kakak mandi saja. Lihat tangan kakak sudah hitam hitam" ucap Delissa melihat wajah dan tangan Ahmad yang terkena arang.

"He..he.." Ahmad langsung saja terkekeh lalu memegang wajah Delissa sehingga wajah Delissa juga hitam.

"Kakak" ucap Delissa kesal namun Ahmad terlebih dulu menghilang dari pandangannya.

Delissa langsung saja memasak untuk sarapan mereka. Delissa masak dengan cepat karna takut kedua adiknya tidak sempat untuk sarapan. Setelah selesai memasak Delissa langsung saja membawa masakannya ke ruang tamu di bantu oleh Ahmad.

Mereka langsung saja sarapan dengan begitu lahapnya. Ahmad yang merasakan masakan Delissa yang sangat enak dan pas di lidahnya langsung saja menyantap makanannya dengan begitu lahap.

Setelah selesai sarapan Nana dan Ayu langsung saja pergi ke sekolah dengan becak bersama teman temannya. Ahmad yang melihat Nana dan Ayu sempit sempitan di becak langsung saja menatap iba keduanya.

Setelah memastikan Nana dan Ayu sudah pergi ke sekolah. Ahmad langsung saja masuk ke dalam rumah dan melihat Delissa sedang berkemas.

"Kamu mau kemana, Del?"

"Aku mau ke kebun, Kak"

"Kebun?"

"Ia, hari ini aku harus panen jagung"

"Aku ikut, ya"

"Ya, sudah. Ayo" ucap Delissa langsung saja membawa keranjang yang berisi bekal dan juga pakaian ganti untuk mandi nanti sore.

"Sini, biar kakak yang bawa" ucap Ahmad langsung saja mengambil keranjang yang di pegang Delissa.

Mereka langsung saja pergi ke kebun Delissa yang jaraknya lumayan jauh jika di tempuh dengan jalan kaki. Hampir setengah jam mereka berjalan karna Ahmad yang selalu merengek untuk berhenti karna dia merasa lelah.

Hingga akhirnya mata Ahmad berbinar ketika melihat berbagai jenis sayur sayuran yang di tanam Delissa. Ahmad langsung saja duduk di gubuk kecil tempat Delissa sering istirahat untuk menghilangkan penatnya.

"Ini kamu semua yang tanam, Del?" ucap Ahmad menatap kagum Delissa yang sedang duduk di sampingnya.

"Ia, kak. Tapi aku tanamnya bertahap tidak sekaligus" jelas Delissa.

"Maksudnya?"

"Kakak lihat pohon timun yang di sana sudah berbuahkan? dan kakak lihat timun yang itu belum berbunga. Jadi yang di sana nanti sudah mati yang itu berbuah. Jadinya hasil kebun ada terus yang untuk di jual kak"

"Terus itu pohon apa? kenapa pohonnya kecil tapi daunnya panjang dan lebat? terus di daunya itu kok ada rambutnya?" ucap Ahmad binggung.

"Oh. Itu namanya jagung, kak?" ucap Delissa tersenyum kecil.

"Jagung?"

"Ia, itu jagung. Itulah yang mau kita panen" ucap Delissa tersenyum lalu berjalan ke arah pohon jagungnya.

"Tapi, ini kan lebar, Del. Apa bisa kita selesaikan?" ucap Ahmad menatap jangung Delissa yang lumayan lebar.

"Panennya seperti ini kak. Jadi, cepat" ucap Delissa langsung saja memetikkan buah jagung itu dari pohonnya.

"Biar aku coba ya" ucap Ahmad mengikuti Delissa. Walaupub kelihatannya mudah tapi ternyata memetik jagung dari pohonnya harus mengunakan tenaga.

"Aduh.. kok gatal ya, Del" ucap Ahmad merasakan gatal pada tangannya.

"Itu makanya kakak pakai baju legan panjang. Karna terkena pohon jagung memang gatal kak" ucap Delissa memberikan baju legan panjang untuh Ahmad yang memang sengaja dia siapkan.

Ahmad langsung saja menerimanya lalu memakainya. Delissa juga memakai baju tangan panjang dan juga celana panjang beserta sarung tangannya. Ahmad juga mengikuti langkah Delissa lalu mulai memeti jagung denga susah payah.

Sambil bekerja Ahmad terus saja melirik Delissa. Selain untuk melihat cara Delissa, Ahmad juga menatap Delissa penuh kekaguman. Ahmad tidak menyangka jika di balik tawa Delissa, ternyata ada beban berat yang selalu di pikul Delissa dengan senang hati.

Setelah selesai memetik jagung Ahmad dan Delissa langsung menaruh jagung yang mereka petik kedalam karung.

"Kayak gini saja di masukinnya, Del?"

"Ia, kak. Kakak masukin saja. Nanti ada yang jemput" ucap Delissa sambil terus memasukkan jagung itu kedalam karung.Jujur saja Ahmad merasa sangat lelah. Namun, Ahmad berusaha menahan lelahnya.

"Nah, sudah selesai. Ini minum dulu kak" ucap Delissa tersenyum lalu menyerahkan botol minum ke Ahmad.

Ahmad langsung saja menerimanya lalu meneguk air itu sampai habis. Karna jujur saja tengorokan Ahmad sudah kering sedari tadi. Melihat keringat Ahmad yang bercucuran Delissa mencoba menghapusnya mengunakan kainnya.

Melihat itu Ahmad langsung saja tersenyum. Dia menatap lekat wajah cantik Delissa yang di penuhi keringat. Walaupun lelah tapi Delissa terus saja tersenyum tanpa ada keluhan sedikitpun.

Bersambung...

1
Ruk Mini
jiahhh..ko off thorr lgi dag dig dug...ihh kau bikin gemeszz dwehhh lgi seru2 ye lom otw debay y penisirin tau .mo lanjut kah..?? ok d tgg thorrr. tq 🙏👍👍👍
Ruk Mini
ada ye..lgi berlumur an darah sempet2 ye kawin 😋😋😋
Ruk Mini
dih... Oneng sihhh
Ruk Mini
tambah emozii lgi si abank😬😬😬
Ruk Mini
cpt ungkap bank.. gemeszz sm kunti dn setan
Ruk Mini
apes lo bank..bank..
Ruk Mini
duh...ko dh pinter aje..kpn belajar nenk
Ruk Mini
Oneng.. Oneng.....cari maut kau
Ruk Mini
kena ..kau ..slh pilih lawan bank her....😭😭😭
Ruk Mini
pengawal mn kau. mnt d suat sm Al
Ruk Mini
hadehhhh... ampyuunnn deh ..bank.. bank...
Ruk Mini
nah gitu jadi kn ga ada praduga saling percaya
Ruk Mini
wadohhh... kelemahan babank Al
Ruk Mini
udeh a tahan main drama jdi irg bae ye nek
Ruk Mini
konflik baru neh naga2 ye
Ruk Mini
ya elah nenk ga peka amat laki kwartir loh
Ruk Mini
ayooo donk kn Mafia pasti cpt terungkap
Ruk Mini
wq..wa..cari mslh aje lo sm boss
Ruk Mini
iblis yg cerdik... tpi pasti kepeleset..ati2 go
Ruk Mini
cari gebetan bank ev...🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!