NovelToon NovelToon
CINTA UNTUK NATALIA

CINTA UNTUK NATALIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:47.5k
Nilai: 5
Nama Author: Harijati

"Love doesn't always end well." Kata-kata Maleficent dalam film Maleficent terus terngiang di telinga Natalia Hadasa, gadis cantik 21 tahun, mengisahkan duka di hati Natalia. Mengapa cinta yang dikhianati begitu menyakitkan. Bahkan kadang menyisahkan dendam, seperti yang dialami Maleficent. Seorang peri yang cantik dan baik hati tetapi menjadi jahat karena cintanya dikhianati sang kekasih. Tuhan, aku takut jatuh cinta karena aku tidak mau terluka. Bukan karena film Malefince, tetapi karena ibunya yang menderita karena dikhianati papanyak, dan banyak lagi wanita yang menderita karena cinta. Sebab cinta tidak selalu berakhir dengan baik. Begitu menurut Natalia.
Tapi apakah Natalia tetap dengan defense mechanism- nya jika cinta itu tiba-tiba datang menyentuh hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harijati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti ada yang hilang dari hidupku

Mama norma datang ke Oxford saat kandungan Natalia memasuki usia delapan bulan.

Natalia menjemput Bu Norma di bandara OXF. Natalia memeluk erat tubuh mama Norma. Tubuhnya berguncang saat menangis piluh dalam pelukan Bu Norma.

"Maafkan Nat ma. Natalia sudah bikin mama kecewa. Nat sudah ngrepoti mama." Ucap Natalia di sela-selah Isak tangisnya

"Mama sudah memaafkan kamu. Jangan sedih terus, kasian anakmu. Jangan takut Mama selalu ada untukmu. Ada Tuhan sumber penghiburanmu." Hibur Bu Norma. Tangannya mengusap lembut punggung Natalia. Mencoba memberikan kekuatan pada putrinya.

Mereka melerai pelukan. Bu Norma mengelus perut buncit Natalia." Tumbuh sehat ya cucu eyang. Tuhan memberkati kalian." Ucap Bu Norma.

Natalia dan Bu Norma meninggalkan bandara, dengan naik taxi mereka pulang ke apartemen Natalia. Sepanjang perjalanan Natalia menyandarkan kepalanya di bahu mamanya. Mencari sandaran untuk menopang jiwa dan raganya yang akhir-akhir ini terasa rapuh. Pikiran Natalia tak bisa lepas dari Yosef. Rasa rindu, sedih, harapan untuk suaminya selalu ada di sisinya di saat-saat menjelang kelahiran anaknya.

Memang tepat Natalia meminta mamanya menemaninya di Oxford. Kehadiran mamanya membawa aura positif bagi hati dan pikirannya. Mama yang selalu memberi nasihat, mama yang tak pernah bosan mendengar keluhan Natalia sehubungan usia tua kandungannya. Mama yang tak pernah bosan mendoakannya. Mama seakan menggantikan perasaan suami yang seharusnya mendampinginya di saat menjelang kelahiran putra mereka.

Tiap malam Natalia berharap mimpi bertemu Yosef. Ingin merasakan telapak tangan Yosef mengelus perut buncitnya.

Natalia mempunyai hobi baru, membuat vidio tentang kehamilannya setiap rindu dengan Yosef.

Seperti malam itu. Setelah melepas rindu dengan mama norma. Mereka masing-masing masuk kamar untuk istirahat.

Natalia belum mengantuk, dan ingin membuat vidio tentang kehamilannya, supaya suatu saat ia bisa tunjukkan ke Yosef.

Natalia menyingkapkan dasternya, mengarahkan kamera ke perut buncitnya. Dielusnya perutnya, "Hallo Daddy, apa kabar?Fano rindu Daddy. Kapan Daddy jenguk Fano dan mama." Ucap Natalia dengan menirukan suara anak-anak.

Tampak bagian perut buncit Natalia menonjol, tanda anaknya sedang menendang. Mungkin merespon perkataan mommynya. Natalia tersenyum.

Pada saat usia kandungan Natalia lima bulan, jenis kelamin bayinya sudah kelihatan yaitu laki-laki. Saat tahu bayinya laki-laki, Yosef langsung mempersiapkan nama untuk anaknya, yaitu Yosefano Putra Laksono.

"Lihat sayang, anakmu tumbuh sehat. Dia pasti menjadi anak yang kuat. Bagaimana kabarmu kak, apa kau sudah melupakan kami. Sebentar lagi anak kita lahir. Bukankah kamu ingin menggendong anaki kita saat ia lahir." Isak Natalia.

Natalia mematikan kamera ponselnya. Punggungnya terasa pegal- pegal, Natalia memutuskan untuk tidur.

POV Yosef.

Tiga bulan paskah kecelakaan, kondisi Yosef sudah pulih. Amnesia yang sempat dialaminya akibat benturan di kepala juga sudah pulih. Yosef sudah beraktifitas seperti biasa.

Namun ada yang mengganjal di hati Yosef. Dia merasa ada sesuatu yang hilang dari hidupnya. Membuatnya merasa gelisah, dada yang kadang berdebar menimbulkan rasa sakit. Tanpa disadarinya ia sering melamun. Perubahan-perubahan itu tak luput dari mata papi dan maminya, dua orang terdekat dan yang memiliki ikatan batin yang kuat antara anak dengan orang tua.

Malam itu kembali papi Abraham dan mami Sefa memergoki Yosef sedang duduk melamun di gazebo dekat kolam renang rumah mereka.

"Pi, mami sudah ga bisa membiarkan lebih lama kelakuan aneh Yosef paskah kecelakaan yang dialaminya. Kita harus bawa ke psikiater." Keluh mami Sefa.

"Papi rasa memang bener gitu mi. Ayo kita hampiri Yosef."

Papi Abraham dan mami Sefa berjalan mendekati Yosef.

"Belum tidur son?" Tanya papi Abraham.

Yosef sedikit kaget tiba-tiba mendengar suara papinya. Ia menoleh ke arah papinya yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk. Dilihatnya mami Sefa yang memeluk lengan papinya, menatapnya sendu.

"Ga bisa tidur Pi." Jawab Yosef, kembali mengalihkan pandangannya ke kolam.

"Boleh papi mami duduk menemanimu." Tanya papi lagi.

"Silahkan." Yosef menganggukkan kepala.

"Yos, papi mami lihat akhir-akhir ini kamu sering melamun. Kadang juga terlihat ada kegelisahan dari matamu. Kalau boleh papi dan mami tahu." Tanya papi Abraham.

Yosef menghela nafas berat. Disandarkannya punggungnya ke sandaran kursi.

Matanya menatap kosong ke atas.

"Yosef juga ga tahu Pi. Sejak habis kecelakaan, Yos sering merasa gelisah tanpa sebab. Seperti ada yang hilang dari hidup Yos,. Dada Yos juga sering tiba-tiba terasa sakit." Keluh Yos.

Mami Sefa dan papi Abraham saling berpandangan.

" Sepertinya kamu harus cek up ke dokter spesialis jantung Yos. Jangan dibiarkan saja. Bahaya. Itu pasti akibat kecelakaan. Mungkin dadamu mengalami benturan dan ada luka dalam." Kata mami Sefa dengan kuatir.

"Pokoknya besok harus ke dokter. Mami akan menemanimu." Tegas mami Sefa yang diiyakan oleh papi Abraham.

"Sekarang kamu ke kamar dan tidurlah. Kamu tahu kan udara malam tidak baik untuk tubuh kita." Kata papi Abraham sambil berdiri dari kursi, menggandeng tangan mami Sefa fan beranjak masuk ke dalam rumah.

"Thanks Pi mi. Good night." Yosef bangkit lalu berjalan mengikuti papi maminya masuk ke dalam rumah.

Esok harinya, jam 10.00, Mami Sefa dan Yosef sudah berada di ruang dokter spesialis jantung. Dokter Edwin melakukan pemeriksaan fisik jantung, tidak ada masalah.

Dari keterangan Bu Sefa kalau pak Yosef sering melamun dan juga dari keterangan pak Yosef, saya duga, pak Yosef mengalami masalah psikologis. Saya tidak tahu jelasnya. Sebab itu saya anjurkan pak Yosef mendatangi psikolog atau psikiater." Jelas dokter Edwin.

"Mi, kayaknya Yos ga perlu ke psikiater deh."

kata Yosef saat dalam perjalanan pulang dari dokter jantung. Matanya menatap ke arah luar jendela mobilnya.

Mami Sefa menoleh ke arah Yosef, "Ga Yos, kamu harus ke psikiater atau psikolog. Apa yang terjadi padamu saat ini ga bisa dibiarkan. Psikolog akan membantumu menemukan titik persoalan yang menyebabkan dadamu sakit, rasa gelisah dan semacamnya. Mami ga mau terjadi hal yang buruk padamu." Isak mami Sefa. Yosef langsung memeluk maminya.

"Doain Yosef supaya baik-baik saja ya mi. Dan Yosef akan ikuti saran mami untuk ke psikolog." Hibur Yosef.

"Pak antar kami langsung ke perusahaan ya." Perintah Yosef ke sopir pribadinya.

"Papi tunggu kita di kantor mi, papi ngajak kita lunch di ruang kerja papi. Papi sudah pesan makanan untuk kita." Kata Yosef kepada maminya.

Malam harinya, Yosef ditemani mami pergi ke psikiater yang direkomendasikan papinya.

dr. Karina, SpKJ, seorang psikiater muda berusia 28 tahun. Cantik dan anggun. Dia putri dari sahabat papi Abraham yang mempunyai rumah sakit jiwa terbaik di kotanya.

Karina terpesona saat Yosef masuk ruang prakteknya. "Lelaki idamanku." Batin Karina.

"Malam Tante Sefa." Sapa Karina kepada mami Sefa sambil cupika cupika. Karina kenal dengan mami Sefa, karena mereka beberapa kali bertemu di acara-acara khusus.

Mami Sefa dan papi Abraham sempat ingin menjodohkan Karina dengan Yosef, tetapi sayangnya Karina sudah punya kekasih, anak dari pemilik rumah sakit swasta tempat Karina koas.

Sedangkan Yosef sendiri, baru pertama kali bertemu.

"Karina, kenalin anak Tante. Ayo Yos kenalkan dirimu pada Karina." Ucap mami pada Karina dan Yosef.

Karena dan Yosef bersalaman.

"Cantik." Batin Yosef sambil menggenggam tangan Karina yang terasa lembut di telapak tangannya.

1
muhammad affar
lamanya up
Siti Aminah
senangnya klo kezia jadian DG jimmy berarti yosef dan jemmy jd sepupu ipar
harwanti unyil
kejutan dari Jimmy 🤣🤣
Siti Aminah
gemes sama nadia knp harus kerja di situ si
muhammad affar
semoga rencana nadia gagal
Yati
trima kasih
muhammad affar
semoga yosef terhindar dari rencana Nadia
Siti Aminah
wah gawat ada yg mo jadi pelakor
Siti Aminah
yosef pengagumnya kok banyak sekali/Facepalm/
Anonymous
awal masalah niiiiih......
Yati
masih lanjut😊
Siti Aminah
Happy ending ato msh bersambung?
Siti Aminah
kelanjutan nya pasti seru bikin penasaran. gmn rencana mami sefa untuk memisahkan yourself dg natalia???
Hariyati
kejamnya mami sefa
Siti Aminah
aduh jgn sampe mama sefa punya niat untuk pisahin yourself dg natalia
Siti Aminah
mungkin saat itu Reno cemburu
Lilis Liswati
rasain reno....makanya mulutmu itu hrs di jaga ...
Yusnani
f
Siti Aminah
syukur lah akhirnya natalia bisa bersatu lagi dg yosef
Marhen Edy Ardiyanto
🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!