NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

7 mobil sport keluaran terbaru didunia pun membuat semua perhatian orang-orang yang ada di mall tertuju pada mereka semua.

"Wah, keren banget! Pakai di kawal body guard lagi."

"Iya yaa pasti kaya banget."

"Gue mah yakin itu pasti anak-anak dari keluarga Alexander yang terkenal sangat tampan."

Begitulah bisik-bisik orang yang melihat ketujuh mobil sport dan juga beberapa mobil yang juga berhenti di belakang mobil mereka.

Mereka pun segera turun dan meminta para body guard untuk tidak mengikuti secara dekat, cukup mengawasi dari jauh.

Para body guard pun berpencar ke segala sudut bangunan mall tersebut untuk menjaga anak-anak dari keluarga Alexander tersebut.

Mereka pun segera berjalan bersamaan, Lula pun berada ditengah-tengah mereka semua, seolah-olah Lula adalah ratu yang harus dikawal ketat oleh ketujuh pangeran tampan itu.

Jangan lupakan teriakan histeris para wanita yang melihat ketujuh pria gagah itu, apalagi Rian yang tidak pernah sekali pun menginjaki kakinya di mall, ini adalah sebuah kesempatan bagi para wanita untuk memfoto sebanyak-banyaknya wajah lelaki itu.

"Aduh kak, kok pada teriak-teriak sih kak, mereka kira lagi dihutan apa." Lula pun bingung kenapa para perempuan itu berteriak seperti orang utan saja.

"Sayang, kamu harus terbiasa dengan keadaan seperti ini. Karena di mana pun kita berada, kita akan menjadi perhatian media dan juga orang-orang," balas Rian dengan nada lembut.

"Aduh sweet banget sih Kak Rian, ngomongnya lembut banget."

"Tumben ya dia enggak ngomong dengan nada dingin,"

"Itu yang cewek siapa ya, sok cantik banget."

"Beruntung banget sih tuh cewek."

Itulah bisikan-bisikan para cewek yang melihat betapa beruntungnya Lula yang dikelilingi pria tampan.

"Ihh memang Lula cantik kok," gerutu Lula yang kesal mendengar ucapan para perempuan kecentilan itu. Ucapan kesal gadis itu pun didengar oleh para pria tampan itu. Mereka sangat gemas melihat gadis itu sekarang.

"Sudah queen, kamu tidak perlu mendengarkan mereka yang syirik sama kamu," bisik Lio mencoba menghibur adiknya itu.

"Iya tuh betul banget, kamu yang paling cantik Lula," sambung Byan juga tak ingin melihat adiknya merasa minder.

"Ya sudah sekang kita mau beli apa?" tanya Adit.

"Kalau kakak sih terserah sama Lula aja," balas Nata.

"Hmm, Lula mau beli perlengkapan sekolah aja  kak," pinta Lula dengan raut wajah yang sangat berbinar.

Semuanya pun mengangguk semangat dan segera berjalan menuju tempat perlengkapan sekolah.

Sesampainya di sana, para karyawan pun hanya melongo melihat ketujuh pria tampan itu, serta banyak juga karyawan laki-laki yang terpesona dengan kecantikan Lula.

"Hey jangan berani-berani ya kalian melihat princess kami!" ucap mereka serentak dengan nada dingin, karena para karyawan laki-laki yang melihat adik mereka dengan sedetail itu.

Lula pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kakak-kakaknya itu.

"Sudah-sudah kak, enggak usah lebay kayak gitu. Mereka kan punya mata jadi mereka punya hak buat melihat siapa saja." bisik Lula sambil segera menarik kakak-kakaknya untuk memilih peralatan sekolahnya.

"Sayang sepertinya tas ini cocok deh buat kamu." Byan pun dengan semangat menunjukkan tas pilihannya itu.

Lula pun baru tersadar jika ini adalah tempat yang isinya barang-barang branded semua. Pasti harganya sangatlah mahal.

Alula pun melihat tas yang ditunjukkan oleh kakaknya Byan, dia sangat suka tapi, Lula langsung melihat harganya dan langsung menolaknya.

"Hmm, Lula enggak suka kak." ucap Lula yang sengaja berbicara begitu supaya dia bisa memilih toko yang lain.

"Lah kenapa sayang? Pasti jelek ya pilihannya Byan," balas Rian dengan nada mengejek.

Byan pun hanya mendengus tak suka, karena kakaknya yang sering kali membully dirinya itu.

"Hmm bisa enggak kak kita belanjanya di toko lain?"

"Kenapa queen, kamu tidak suka sama tokonya?" tanya Nata .

"Atau kamu kurang puas sama pelayanannya?" sambung Adit.

Para karyawan dan manajer toko itu pun memucat mendengar perkataan anak keempat dari keluarga Alexander itu. Bisa ditutup toko mereka jika salah satu dari anak-anak Alexander itu tidak puas dengan pelayanan mereka.

"Maaf nyonya, ini ada beberapa tas keluaran terbaru yang hanya ada 5 didunia, dan ini hanya ada 1 di Indonesia," ucap sang Manajer itu sopan dengan memperlihat kan tas keluaran terbaru itu yang harganya juga tak tanggung-tanggung dari tas sebelumnya.

Alula pun sangat-sangat syok sekarang. Tas yang tadi saja dia merasa berat untuk mengambilnya, apalagi yang ini. Pasti harganya berkali-kali lipat lebih mahal.

"Aduh gimana ya cara bilangnya," lirih Lula dalam hati. Dia merasa sangat bingung sekarang.

Melihat Lula yang hanya diam, membuat semua orang khawatir, karena takut adik kesayangan mereka tidak suka dengan pilihan mereka.

Lula pun menarik kakak-kakaknya keluar dari sana dan membuat Manajer beserta karyawan di sana menjadi semakin takut.

"Matilah riwayat kita," gumam mereka bersamaan

Sementara ketujuh pria itu sangat bingung kenapa adik mereka menarik mereka semua keluar. Apakah toko ini kurang bagus? Perasaan ini adalah tempat langganan Mama mereka membeli tas. Apa mereka harus membawa Lula untuk keluar negeri untuk membeli semua perlengkapan sekolahnya.

"Hmm kak, bukannya Lula tidak suka. Tapi harganya mahal banget kak. Kenapa kita tidak ke toko yang biasa-biasa saja," ucap Lula gugup berharap kakak-kakaknya bisa mengerti.

"Astagaaaa sayang, jadi kamu mikirin harganya???" teriak mereka semua kompak.

Teriakan yang seperti paduan suara itu pun membuat semua orang kembali memandang ke arah mereka.

"Aduh kak jangan teriak-teriak, kan kita jadi bahan tontonan lagi," kesal Lula sambil mengerucutkan bibirnya karena merasa malu.

"Aduh, gadis itu mempermasalahkan harga?"

"Jangankan satu tas, semua toko di sini bisa kali dibeli sama keluarga mereka."

"Lucu banget ya gadis itu." Gumam orang-orang yang mendengar pembicaraan adik kakak itu.

"Dengarin kakak ya sayang, kamu puas mau beli apa pun, atau kamu mau kakak beliin semua yang ada di sini?" Rian pun sangat gemas dengan tingkah adiknya ini.

"Iya queen, kakak pikir kamu tidak suka dengan tasnya," sambung Azka yang merasa lega saat ini.

"Pokoknya kamu tidak perlu melihat harganya, pilih saja sesuka hati kamu!" sambung Nata.

"Kalau kamu pergi sama Mama, mungkin kamu tidak akan bisa mengeluarkan sepatah kata pun, Mama bakalan beliin kamu semuanya, sampai-sampai semua toko diborong sama Mama," balas Lio ikut menimpali.

"Hmm tapi kak..."

"Enggak ada tapi-tapian sayang, sudah kamu cukup bilang suka atau tidak, oke!" potong Nata melihat adiknya yang terlihat ingin memprotes lagi.

Apalah daya Lula, dia pun hanya mengangguk pasrah dan masuk kembali ke toko tadi.

"Sayang kamu cukup duduk manis di sini yaa, kami tidak mau kamu kecapean," ucap Rian sambil mengecup kening Lula singkat. Tentu saja itu kembali menjadi sorotan semua orang.

Setelah Lula duduk, kelima pria itu pun sibuk memilih tas yang akan dipakai Lula untuk sekolah dan tas yang dipakai Lula jika akan pergi-pergi. Sedangkan Byan dan Azka disuruh untuk menemani princess mereka.

Para karyawan dan Manajer pun ikut turun tangan melayani keluarga terpandang ini.

Mereka tak tanggung-tanggung memilih semua tas terbaru tanpa mengkhawatirkan harganya.

"Astaga kenapa membeli sebanyak itu, satu tas saja sudah sangat mahal apalagi sebanyak itu," gumam Lula yang didengar oleh kakaknya Azka dan Byan yang duduk di sebelahnya itu.

"Lula sayang, kamu tenang aja, ini belum seberapa dari belanjaan Mama dalam sehari," timpal Byan sambil mengusap lembut kepala adiknya itu.

"Iya sayang, kamu cukup duduk manis dan biarkan mereka yang memilihnya," sambung Azka.

Setelah selesai memborong semua tas yang harganya sangat mahal dan elimited edition itu mereka melanjutkan ke butik yang menjual desain baju dari desainer terkenal yang juga tak kalah mahal dari harga tas-tas itu.

"Kak enggak usah di sini beli bajunya, mahal banget kak," lirih Lula kepada kakak-kakaknya. Rasanya dia sudah tidak sanggup melihat barang-barang bermerek itu.

"Sudah sayang kamu tinggal duduk manis saja biar ini urusan kakak-kakak semua," ucap rian lembut. Andai dia pergi dengan Andhara Mama mereka, pasti Lula bisa jantungan melihat banyaknya belanjaan Mama mereka itu.

"Halo para lelaki tampan," teriak Ana yang tak lain adalah teman baik Mama mereka.

"Hai juga Tante," balas mereka bersamaan.

"Wah, ini Lula yaa, ya ampun manis banget," Teriak Ana histeris sambil memeluk Lula. Para karyawan di sana pun juga terpesona dan merasa bangga karna bisa bertemu langsung dengan ketujuh pria tampan dari keluarga Alexander karena jarang sekali bisa melihat mereka semua bersama-sama seperti ini, karena kesibukan mereka masing-masing.

"Sudah Ntee princess kami enggak bisa nafas." Teriak mereka kompak

"Huft, kalian syirik banget sih." Balas Ana kesal.

Alula pun hanya tersenyum menanggapi kakak-kakaknya itu. Dia sangat bersyukur bisa mempunyai kakak-kakak yang sangat menyayanginya dengan sangat tulus. Padahal dia bukan adik kandung mereka, melainkan hanya adik angkat.

Ya sudah kamu duduk di sini, tante sudah menyiapkan baju buat kamu, dari baju rumah, dress santai, dan juga gaun yang super duper bagus banget dan Tante jamin kamu bakalan suka." Ucap Ana dengan semangat sambil menyuruh semua karyawannya mengambil baju-baju yang terletak secara khusus.

"Kayaknya semua bajunya seukuran sama kamu sayang. Ya sudah ntar kami beli semuanya nanti kirimin aja berapa semua totalnya, ntar di transfer ya Tante," ucap Rian sambil menyuruh beberapa body guard membawakan semua belanjaannya.

"Lula sayang kalau kamu kurang suka, bisa langsung bilang ke kakak-kakak kamu ya, biar nanti tante tukar," sambung Ana.

"Iya Tante, Lula suka kok," balas Lula. Dan yang sekarang ada diotak cantiknya hanya berapakah total belanjaannya seharian ini.

Setelah menghabiskan beberapa jam berbelanja semua kebutuhan Lula, mereka pun segera pulang karena merasa sangat letih. Hampir semua yang ada di mall tersebut dibeli oleh keluarga Alexander itu. Sudah tidak heran lagi karena memang setiap keluarga Alexander terutama Istri dari Abraham yang setiap berbelanja hampir memborong habis semua yang ada di mall tersebut. Jadi itu juga berlaku untuk princess mereka.

****

Kapan ya bestie kita bisa kek gitu 🤧🤧

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!