Revina di jebak oleh kakaknya sehingga ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
Felix yang baru saja keluar dari penjara hari itu tiba-tiba dipaksa menikah dengan seorang wanita.
Jasee merasa hidupnya akan sangat bahagia jika ia menikah dengan seorang laki-laki tampan dan kaya.
Sean menikah dengan siapapun itu tidak penting lagi untuk dirinya. Ia mengganggap wanita itu semua sama saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Target Utama
Satu minggu telah berlalu. Setiap hari Felix mengantarkan Revina ke kantor, kemudian ia kembali membawa mobil Revina untuk mencari kerja. Tapi sampai hari ini Felix masih belum mendapatkan pekerjaan.
Setelah selesai sarapan, Revina tidak mendapati Felix turun sarapan seperti biasanya. Revina kembali ke kamar sebelum ia berangkat kerja.
"Felix, Felix !" Revina membangunkan Felix yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur.
Sepertinya pria itu memang sulit di atur. Setiap malam Revina menyuruhnya untuk tidur di sofa, tapi tetap saja setiap pagi Revina akan mendapati Felix tidur di sampingnya. Beruntung pria itu tidak pernah menyentuhnya sama sekali atau pun berbicara maupun berbuat mesum kepadanya.
"FELIX !" Revina menjerit untuk membangunkan pria itu.
"Hem." Felix membuka matanya sedikit karena silaunya cahaya matahari yang masuk dari jendela kamar yang sengaja di buka oleh Revina.
"Hey. Apa kau tidak pergi mencari kerja hari ini ?" tanya Revina.
Felix mendudukkan tubuhnya dengan sempurna di atas tempat tidur. "Tidak. Kemarin aku sudah memasukkan lamaran ke beberapa perusahaan. Jadi tinggal menunggu panggilan saja."
"Ya, sudah." Revina mengangguk kemudian langsung keluar dari kamar. Sepertinya ada yang kurang hari ini. Karena Revina kembali menyetir mobil sendiri.
Menjelang siang Felix baru terbangun karena merasa lapar. Setelah mandi dan berganti pakaian, Felix turun untuk mencari makanan di dapur. Felix menghentikan langkahnya saat akan melewati ruang tengah.
"Benarkah apa yang mama sampaikan ?" Jasse tersenyum bahagia memeluk ibunya.
"Benar sayang. Keluarga Parker tidak masalah jika kau menggantikan Revina untuk menjadi tunangan putranya."
"Ah, akhirnya rencana kita berhasil. Tak sia-sia aku menjebak Revina dengan gelandangan itu." ucap Jasse membanggakan dirinya sendiri.
"Ma, aku akan jadi menantu orang kaya." Jasse kembali memeluk erat tubuh Asila yang turut bahagia karena Jasse akan bertunangan dengan Sean Parker. Salah seorang pria tampan dari keturunan keluarga kaya raya yang sukses di usia yang masih muda.
"Cih." tanpa sadar Felix mengeluarkan suara membuat kedua wanita itu menghentikan tawa mereka.
"Siapa itu ?" Asila segera berjalan menuju sumber suara. Takut ada yang menguping pembicaraan mereka.
"Siapa ma ?" tanya Jasse yang menyusul Asila.
"Tidak ada siapa-siapa." jawab Asila setelah memeriksa sekitar ruangan.
Sementara itu Felix menutup pintu kamarnya dengan sangat perlahan agar tidak membuat suara. Akhirnya Felix mengetahui siapa dalang yang sudah membuatnya tiba-tiba pingsan sehingga terbangun di sebuah kamar hotel tertangkap basah bersama seorang wanita.
Kini Felix bisa pergi dengan tenang, karena bukan dia target utamanya. Dia hanyalah seorang korban yang di jadikan alat. Tapi kini ia jadi memikirkan Revina. Mengapa ibu dan kakaknya melakukan itu kepada Revina. Apa mungkin Revina hanyalah anak angkat di keluarga ini. Atau mungkin anak tiri dari ibunya Jasse.
Felix kemudian mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
"Halo. Siapa ini ?" terdengar suara seorang wanita di seberang sana.
"Sonia aku butuh bantuan mu." ucap Felix to the poin.
"FELIX !"
Felix menjauhkan ponsel dari telinganya mendengar suara cempreng dari seberang sana.
"Sonia."
"Baiklah, baiklah. Kirimkan alamat mu sekarang." perintah wanita yang di panggil Sonia oleh Felix.
Setengah jam kemudian Felix sudah sampai di depan Pure Paradise Hotel. Sebuah hotel mewah bintang lima yang cukup terkenal di kota ini. Seorang wanita muda cantik sudah menunggu. Wanita itu kemudian memeluk dan mencium pipi Felix yang baru saja keluar dari dalam mobil, sebelum ia menggandeng Felix masuk ke dalam hotel.
Sementara itu dari seberang jalan, seorang wanita melepas kaca mata hitamnya, melihat tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Berbagai macam spekulasi mulai muncul di pikirannya. Setelah melihat dua orang pria dan wanita masuk ke dalam hotel, ia pun menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu.
