Menceritakan tentang Naomi, seorang istri yang dijual oleh suaminya sendiri untuk membayar hutang. Dia dijual kepada seorang pria tua kaya raya yang memiliki satu anak laki-laki.
"Dia akan menjadi pelayan di sini selama 5 tahun, tanpa di bayar." ~~ Tuan Bara Maharaja.
"Bukankah lebih baik jika kita menjualnya untuk dijadikan PSK?" ~~ Gama Putra Maharaja.
Bagaimana nasib Naomi menjadi seorang pelayan di rumah mewah itu selama 5 tahun? Apa yang akan terjadi padanya setelah 5 tahun berlalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 - Datangnya pelayan baru
"Tolong pasangkan dasiku," pinta Gama.
Pukul 9 pagi, dia baru saja akan berangkat ke kantor. Kantor-kantor dia, jadi ya suka-suka dia ingin berangkat jam berapa saja.
Naomi berjinjit di depan pria itu dan mulai membuat simpul dengan lihai, tak butuh waktu lama dasi berwarna merah sudah tersimpul apik pada kerah kemeja Gama.
Keduanya keluar dari kamar dan menuruni tangga bersama, seperti biasa Naomi akan mengantar Gama sampai teras rumah.
Sayup-sayup mereka mendengar suara Bibi Sarah tengah berbicara dengan seseorang, suara orang itu terdengar asing di telinga Gama maupun Naomi.
"Tugasmu membersihkan ruang tamu, teras dan garasi."
Di ujung tangga, Naomi bisa melihat seorang wanita asing yang berdiri di depan Bibi Sarah. "Sepertinya itu pelayan baru pengganti Mbak Hana," ujar Naomi
Gama yang mendengarnya mengerutkan alisnya, "Pelayan baru?"
Naomi menoleh dan mengangguk, "Iya. Di sini kekurangan pelayan, jadi Tuan Bara meminta Bibi Sarah untuk mencari pelayan baru di yayasan," jelasnya.
"Kenapa aku tidak tau?"
"Kan Mas sibuk di luar kota, aku juga lupa untuk memberitahu," balas Naomi dengan tatapan bersalah.
Keduanya melanjutkan langkahnya hingga sampai di dekat Bibi Sarah dan pelayan baru itu, "Tuan muda," sapa Bibi Sarah dan menunduk kecil.
Gama berhenti di samping Bibi Sarah, begitupun dengan Naomi. "Dia pelayan baru yang akan bekerja di sini, Tuan," kata Bibi Sarah. Setelahnya dia menyuruh pelayan baru itu untuk memperkenalkan diri.
"Selamat pagi, Tuan. Nama saya Sari, pelayan baru di sini. Senang bertemu dengan anda," ucap pelayan baru bernama Sari tersebut.
Gama hanya berdehem, "Aku berangkat dulu, Bi," pamitnya pada Bibi Sarah.
"Iya, Tuan. Hati-hati di jalan."
Naomi yang sedari tadi diam kembali mengikuti langkah Gama sampai teras. "Aku berangkat ya, kalau ada apa-apa telpon aku," pamit Gama pada Naomi.
Naomi mengangguk mengerti, "Hati-hati di jalan, Mas." Dia menunggu Gama hingga masuk mobil dan pergi meninggalkan pekarangan rumah.
Di dalam rumah, Bibi Sarah masih mengajari Sari apa saja yang harus di lakukan. Tapi pelayan baru itu terlihat tidak fokus. "Apa yang kau lihat?" tanya Bibi Sarah. Tubuhnya
memang beradi di depan Bibi Sarah, tetapi matanya mengarah ke pintu utama.
"Tidak ada, Bi," balasnya dan segera fokus kembali ke Bibi Sarah.
...****************...
Siang ini, Naomi makan siang sendiri di dapur. Sampai sekarang, Siska, Ayu dan Sinta masih tidak mau makan bersama dengannya.
"Mbak gak ikut makan sama yang lain?"
Sebuah suara menghentikan kunyahan Naomi. Tak jauh darinya, Sari berdiri dengan senyuman di wajahnya. Naomi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Senyum di wajah Sari masih belum luntur, "Kalau gitu aku temani ya Mbak," ucapnya dengan riang.
Wanita muda itu segera mengambil piring dan nasi beserta lauk pauknya, kemudian ikut duduk di kursi kecil yang ada di samping Naomi.
Naomi masih tidak tau ingin bereaksi seperti apa, ini adalah hari pertama Sari bekerja. Wanita itu sepertinya ingin mengakrabkan diri dengan yang lain.
"Mbak ternyata pelayan juga toh," celetuk Sari.
"Maksud kamu?" balas Naomi dengan tatapan bingung.
Sari meletakkan sendoknya dan menatap Naomi dengan senyum tipis. "Waktu Mbak turun sama Tuan muda aku kira Mbak itu kekasihnya, tetapi setelah aku lihat seragam yang Mbak pakai, ternyata cuma pelayan," ucapnya di iringi tawa kecil.
Naomi cukup syok saat mendengarnya, tapi dia tetap berusaha terlihat biasa saja.
"Memangnya kenapa jika aku hanya pelayan? Atau bagaimana jika aku benar adalah kekasih Tuan Gama?"
Ekspresi Sari berubah, tidak ada lagi senyuman di wajahnya. "Tuan Gama adalah seorang pewaris tunggal kekayaan Maharaja, dia pria yang berwibawa dan tampan. Dia cocoknya bersanding dengan wanita kelas atas yang setara dengannya."
Ucapan Sari, secara tidak langsung seperti menyindir kedekatan Gama dan Naomi. "Ya! Memang sangat sangat pantas bersanding dengan wanita yang setara dengannya. Kamu baru pertama kali bertemu dengan Tuan Gama, bagaimana kamu bisa menyimpulkan jika dia juga menyukai wanita yang setara dengannya?" balas Naomi.
"Bener juga ya. Kalau gitu boleh dong pelayan kayak aku gini berharap jadi pendampingnya," jawab Sari dengan semangat.
Naomi tidak menjawab, dia segera menghabiskan makanannya dan berdiri membawa piring kotornya ke arah wastafel.
"Kenapa buru-buru Mbak?" tanya Sari.
"Ada perlu sama Bibi Sarah," balas Naomi tanpa menoleh ke belakang. Setelah mencuci dan menaruh piringnya di atas rak bersih, Naomi meninggalkan area dapur.
Sari memandang punggung Naomi yang semakin menjauh, senyum miring terbit di wajahnya yang biasa menampilkan senyum manis.
Tujuan Naomi bukanlah menemui Bibi Sarah, dia berbohong kepada Sari. Entah kenapa dia merasa kesal saat Sari membahas tentang siapa yang pantas bersanding dengan Gama.
Tapi dia juga tidak menutup mata, kebanyakan orang akan berpandangan jika orang kaya hanya cocok dengan orang kaya, begitupun sebaliknya.
Hubungan antara bos dan pelayan memang terdengar buruk bagi publik, dan yang akan menjadi bulan-bulanan masyarakat adalah pihak wanita, hal seperti itu sudah biasa di negara ini.
Mereka akan di cap sebagai wanita yang hanya ingin hartanya saja, ingin hidup enak, mendompleng nama dan sebagainya. Nyatanya tidak semua wanita yang kastanya di bawah seperti itu.
Sejak awal Naomi sudah memperkirakan semuanya, tapi dia tidak menyangka jika yang berbicara seperti itu adalah sesama pelayan sepertinya, apalagi dia adalah pelayan baru.
Siapakah Sari sebenarnya?
Bersambung
Terimakasih sudah membaca 🤗
Komen satu kata buat Sari dong🤭
naomi hrus kuat
itu orang iri jgn d pkir kn naomi
senang x baca novel yg ini