SEQUEL LENTERA DON GABRIEL EMERSON
Meskipun menikah atas dasar perjodohan, Zeda Humaira Emerson dan Arsyad Ibrahim menjalani pernikahan dengan cinta yang tulus.
Arsyad adalah seorang pria yang sholeh, pintar, dermawan, pendiri sekolah TK gratis, dan tentu Arsyad juga sangat tampan, tidak ada alasan bagi Aira untuk menolak perjodohan itu.
Cintanya pada Arsyad tumbuh semakin besar saat Arsyad tak mempermasalahkan Aira yang tak kunjung hamil setelah 5 tahun pernikahan mereka berjalan.
Namun, Aira tertampar sebuah kenyataan pahit saat ia menemukan fakta, bahwa sang suami telah menikah lagi dengan salah satu guru TK-nya, bahkan istri kedua suaminya itu kini tengah mengandung.
Sementara Arsyad, ia sangat mencintai Aira lebih dari apapun, Aira adalah wanita muslimah yang begitu taat pada agama, orang tua, dan suami. Namun, ia terpaksa menduakan Aira karena sebuah alasan yang tak bisa ia tolak.
Apakah karena Aira yang tak kunjung hamil?
Atau ada alasan yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MC Zeda Humaira #4 - Tetap Bahagia
"Terima kasih, Sayang, " ucap Arsyad saat Aira menyajikan roti bakar dan segelas susu hangat untuknya sebagai menu sarapan pagi ini.
"Sama-sama," jawab Aira sambil tersenyum kemudian ia duduk di samping suaminya itu.
Tak lama kemudian Ummi Ridha datang dan bergabung dengan mereka. Ketiganya sarapan sembari membicarakan tentang Via. Sama seperti Aira, Ummi Ridha juga tampaknya tak sabar menunggu kehadiran anak-anak di rumahnya.
"Oh ya, sebelum ke restaurant, kita mampir ke sekolah dulu, ya. Ini awal bulan, aku harus memastikan guru-guru mendapatkan gaji mereka tepat waktu," ujar Arsyad kemudian.
"Iya, Mas," Aira menjawab dengan patuh.
Selama ini, Aira selalu membantu Arsyad mengurus sekolah juga restaurantnya karena mengurus dua pekerjaan itu tidaklah gampang, apalagi sekolah TK yang di dirikan Arsyad itu gratis, namun Arsyad tetap membayar para guru dengan uang pribadinya dengan alasan mereka bekerja dan harus di upah dengan sepantasnya meskipun ada sebagian guru yang ternyata juga mengajar untuk mengabdi tanpa mau di bayar sedikitpun.
Sementara Arsyad mendirikan sekolah TK itu karena itu adalah mimpi mendiang ayahny. Dulunya keluarga ayah Arsyad adalah orang tak mampu, yang bahkan tidak sanggup untuk membayar sekolah, hingga akhirnya mereka membuka warung makanan kecil yang sekarang menjelma menjadi sebuah restaurant berkat kerja kerasnya.
Sebelum ayahnya meninggal, ia berpesan agar Arsyad tidak menikmati kekayaannya sendirian, karena dalam rezeki mereka ada rezeki orang lain dan itulah yang Arsyad pegang sampai saat ini.
...***...
Arsyad dan Aira sampai di sekolah TK Raudhatul Falah, keduanya langsung di sambut dengan hangat oleh beberapa guru disana.
Arsyad segera menemui kepala sekolah yang bernama Pak Septian untuk membicarakan beberapa hal, sementara Aira jalan-jalan di sekitar sekolah sembari memperhatikan anak-anak yang sedang asyik bermain sebelum kelas di mulai.
Hati Aira selalu menghangat setiap melihat tawa anak-anak itu, hingga tak lama kemudian ada seorang anak yang jatuh karena berlarian. Aira segera berlari hendak menolongnya namun ada guru lain yang datang dan segera menolong anak itu.
"Apa dia nggak apa-apa, Mbak Anggun?" Tanya Aira pada guru yang bernama Anggun itu.
"Tidak apa-apa, Bu Aira," jawab Anggun sambil tersenyum. "Sudah, anak pintar jangan menangis. Nanti cantiknya hilang," goda Anggun pada anak yang jatuh.
"Syukurlah dia nggak apa-apa, tadi aku lihat dia memang larinya cepat," kata Aira.
"Namanya juga anak-anak, Bu. Mereka hanya melakukan apa yang membuat mereka senang saja."
"Iya sih," jawab Aira lirih.
"Baik, Bu. Saya permisi, sebentar lagi kelas akan di mulai," ujar Anggun sembari melirik jam tangannya. Aira mempersilakan dengan ramah.
Tak berselang lama Arsyad datang dan langsung merangkul pundak Aira. "Aku fikir kamu kemana, Sayang," ujar Arsyad seolah takut istrinya itu menghilang.
"Tadi aku cuma jalan-jalan, sambil melihat anak-anak," jawab Aira.
Keduanya pun berjalan menuju mobil, kemesraan dan kedekatan yang di tunjukan Arsyad pada Aira sungguh membuat semua wanita pasti iri, mereka bisa melihat dengan jelas cinta di mata Arsyad untuk istrinya itu.
"Bu Aira beruntung banget, ya. Bisa mendapatkan laki-laki paket sempurna seperti pak Arsyad," ucap salah satu guru disana.
"Iya, mereka sangat cocok, sholeh dan sholehah. Cantik dan tampan," sambung guru yang lain.
"Kamu tahu dari mana bu Aira cantik? Dia tidak pernah memperlihatkan wajahnya."
"Aku hanya menduga, kalau tidak cantik, tidak mungkin pak Arsyad sangat mencintainya dan tetap setia meskipun bu Aira tidak juga hamil, padahal sudah lima tahun meraka menikah."
...***...
Aira tahu, orang-orang sering bergunjing tentangnya, bahkan guru-guru TK pun demikian karena Aira pernah mendengar mereka yang membicarakannya.
Aira hanya bisa tersenyum masam, menyayangkan kelakuan mereka padahal meraka seorang guru, dimana adab meraka seharusnya di utamakan.
Dan hari ini, Aira juga sempat mendengar mereka membicarakannya lagi namun Aira memilih bungkam, lagi pula, ia bisa apa? Menutup mulut mereka? Sementara Aira hanya punya dua tangan, jadi ia gunakan saja kedua tangan itu untuk menutup kedua telinganya.
"Apa ada orang yang mengatakan sesuatu padamu di sekolah tadi?" Tanya Arsyad karena sejak tadi Aira hanya diam.
"Aku nggak dengar ada membicarakanku," jawab Aira sambil tersenyum di balik cadarnya.
"Kamu semakin cantik kalau tersenyum, Sayang," goda Arsyad.
"Mana? Aku nggak tersenyum," elak Aira.
"Aku tahu, senyum di bibirmu memang tersembunyi di balik cadarmu, tapi pancaran di matamu itu tidak akan pernah bisa kamu sembunyikan dari suamimu ini," tutur Arsyad sembari mengedipkan sebelah matanya yang seketika langsung membuat Aira tertawa geli.
"Gombal," cetusnya.
"Sama istri gombal itu wajib," celetuk Arsyad dan kini ia menghentikan mobilnya tepat di depan restaurant.
Setelah itu, Arsyad dan Aira masuk ke dalam restaurant yang langsung di sambut Fahmi selaku Manager disana.
"Gimana restaurant, Fahmi?" Tanya Arsyad.
"Alhamdulillah, semakin hari semakin rame," jawab Fahmi. "Assalamualaikum, Aira..." kini Fahmi menyapa Aira yang langsung mendapatkan sentilan dari Arsyad.
"Aku akan memberi tahu Hulya kamu menggoda istriku, biar kamu disuruh tidur di luar!" gertak Arsyad yang langsung membuat Aira tertawa.
"Dasar, cemburuan!" seru Fahmi.
"Wajib!" Balas Arsyad dan di saat yang bersamaan, Arsyad mendapatkan telfon, Arsyad melihat siapa yang menelfonnya kemudian ia menolak panggilan itu.
Ponselnya kembali berdering namun Arsyad kembali menolak panggilan itu, hingga akhirnya Arsyad mendapatkan pesan yang membuatnya tampak sangat terkejut.
"Siapa sih, Mas?" Tanya Aira penasaran.
"Em, Sayang. Aku ada urusan sebentar, ini penting, kamu di sini dulu, ya. Nanti aku jemput!"
"Tapi..."
" Assalamualaikum.... "
...TBC......