Karin, seorang editor buku yang sibuk, terbangun dalam tubuh Lady Seraphina Ashbourne, seorang karakter antagonis dalam novel percintaan terkenal yang baru saja ia revisi. Dalam cerita asli, Seraphina adalah wanita sombong yang berakhir tragis setelah mencoba merebut perhatian Pangeran Leon dari tokoh utama, Lady Elara.
Berbekal pengetahuannya tentang plot novel, Karin bertekad menghindari takdir suram Seraphina dengan mengubah cara hidupnya. Ia menjauh dari istana, memutuskan untuk tinggal di pinggiran wilayah Ashbourne, dan mencoba menjalani kehidupan sederhana. Namun, perubahan sikapnya justru menarik perhatian banyak pihak:
Pangeran Leon, yang mulai meragukan perasaannya pada Elara, tiba-tiba tertarik dengan sisi "baru" Seraphina.
Duke Cedric Ravenshade, musuh terbesar keluarga Seraphina, yang curiga terhadap perubahan sifatnya, mendekatinya untuk menyelidiki.
Sementara itu, Lady Elara merasa posisinya terancam dan memulai rencana untuk menjatuhkan Seraphina sebelum hal-hal di
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achaa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Bab 20: Terungkapnya Kebenaran
Setelah pertemuan dengan Lysandra yang mengguncang, Leon dan Karin kembali ke istana dengan hati yang penuh kecemasan. Meskipun mereka tidak berhasil menangkapnya, petunjuk yang ditinggalkannya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai potensi ancaman yang mereka hadapi. Namun, mereka tahu bahwa semakin banyak mereka mencari, semakin banyak kegelapan yang mengelilingi mereka. Cahaya Hitam bukan sekadar kelompok kriminal—mereka adalah sebuah kekuatan yang sudah merasuk ke dalam struktur kerajaan sejak lama.
Setibanya mereka di istana, Leon segera memerintahkan penyelidikan lebih lanjut ke dalam arsip kerajaan. Karin, dengan keterampilan analitisnya yang tajam, berfokus pada peta kuno dan catatan sejarah yang mengarah pada pengaruh Cahaya Hitam dalam berbagai peristiwa besar kerajaan. Ternyata, organisasi ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, beroperasi di balik layar dan mempengaruhi keputusan-keputusan penting dari raja-raja sebelumnya.
"Kita perlu lebih dari sekadar informasi ini," kata Leon, memandang peta-peta kuno yang terhampar di meja. "Kita perlu tahu siapa yang ada di balik semuanya, siapa pemimpin dari Cahaya Hitam yang sebenarnya."
Karin, yang sedang memeriksa beberapa dokumen, menemukan sebuah surat yang menarik perhatiannya. Surat itu ditulis dengan tangan yang sangat rapi dan menunjukkan perintah untuk mengirimkan pasukan ke sebuah lokasi yang sangat jauh di utara, tepatnya di daerah perbatasan kerajaan. Surat itu menunjukkan hubungan antara beberapa bangsawan yang terkenal dengan Cahaya Hitam, mengungkapkan bahwa ada konspirasi besar yang melibatkan elite kerajaan.
"Leon," kata Karin dengan suara yang serius, "ini lebih rumit dari yang kita kira. Ada beberapa keluarga bangsawan yang terlibat dalam organisasi ini. Mereka sudah lama berada di dalam kekuasaan."
Leon menatap surat itu dengan tajam, hatinya diliputi kemarahan. "Ini berarti kita harus bertindak dengan lebih hati-hati. Kita tidak bisa hanya bergantung pada kekuatan pasukan untuk mengalahkan mereka. Kita perlu melawan mereka dengan lebih cerdas."
Keputusan Leon dan Karin untuk menyelidiki lebih jauh membawa mereka ke istana para bangsawan yang terlibat dalam Cahaya Hitam. Mereka tahu bahwa ini bukanlah perjalanan yang aman. Para bangsawan ini memiliki pengaruh yang sangat besar, dan berurusan dengan mereka bisa menjadi ujian besar bagi kedudukan mereka sebagai penguasa.
Namun, keberanian mereka tidak surut. Mereka memutuskan untuk menghadapinya secara langsung, menghadiri sebuah pertemuan besar yang diadakan oleh beberapa keluarga bangsawan untuk membahas aliansi kerajaan. Ini adalah kesempatan langka untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.
Di ruang pertemuan yang megah, mereka disambut oleh beberapa bangsawan terkenal, termasuk Duke Alaric, seorang pria yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam kebijakan militer kerajaan. Alaric adalah orang yang penuh perhitungan dan sangat berhati-hati, namun ada sesuatu yang terasa aneh tentang sikapnya.
"Kalian akhirnya datang juga," kata Duke Alaric, tersenyum dingin saat Leon dan Karin memasuki ruangan. "Kami sudah mendengar banyak hal tentang kalian. Saya senang kita bisa bertemu langsung."
Leon dan Karin duduk dengan tenang di hadapan mereka, menyadari bahwa pertemuan ini bisa menjadi jebakan. "Kami datang untuk membicarakan masa depan kerajaan," kata Leon dengan suara tegas, "dan mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi."
Pertemuan yang dimulai dengan ketegangan dan kewaspadaan segera berubah menjadi pertarungan pikiran. Para bangsawan, yang semuanya tampaknya tahu lebih banyak daripada yang mereka biarkan, mulai memainkan permainan kata-kata yang berbahaya. Setiap jawaban yang mereka berikan lebih memperlihatkan bahwa mereka tidak sepenuhnya setia kepada kerajaan.
Duke Alaric, dengan senyum liciknya, berkata, "Kalian tahu, selalu ada lebih dari satu cara untuk melihat sebuah situasi. Kadang, kekuasaan datang dalam bentuk yang tidak bisa kita pahami."
Karin memandangnya tajam, merasa ada sesuatu yang disembunyikan. "Apa maksud Anda?" tanya Karin, suaranya dingin.
Namun, sebelum Alaric dapat menjawab, pintu pertemuan tiba-tiba dibuka, dan seorang utusan masuk dengan tergesa-gesa. "Ada berita mendesak, Tuanku!" serunya. "Kerajaan di utara... telah mengirimkan ultimatum kepada kita. Mereka ingin menuntut wilayah kita."
Kabar ini langsung mengubah suasana di ruang pertemuan. Leon dan Karin segera berdiri, menyadari bahwa situasi ini mungkin bukan sekadar percakapan tentang kekuasaan politik. Mereka dipaksa untuk menyadari bahwa Cahaya Hitam bukan hanya ancaman dalam bentuk pergerakan bawah tanah, tetapi juga dalam bentuk politik yang terang-terangan.
"Kita tidak bisa menunda lebih lama," kata Leon, wajahnya semakin keras. "Kami akan menghadapinya—baik itu perang atau konspirasi."
Keputusan Leon dan Karin untuk mengambil tindakan lebih agresif segera membuahkan hasil. Mereka memperketat pertahanan kerajaan, mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan serangan yang akan datang. Namun, mereka juga menyadari bahwa ancaman yang lebih besar berasal dari dalam, dari para bangsawan yang mereka percayai sebelumnya.
"Kita tidak hanya berperang dengan pasukan, tapi dengan hati-hati kita juga harus menghadapi perang politik yang jauh lebih berbahaya," kata Karin dengan serius, mengingatkan Leon akan tantangan yang akan datang.
Dengan ancaman yang semakin mendekat, Leon dan Karin memutuskan untuk melibatkan lebih banyak sekutu, termasuk beberapa keluarga bangsawan yang masih setia kepada mereka. Mereka tahu bahwa tanpa aliansi yang kuat, mereka tidak akan mampu menghadapi Cahaya Hitam dan kekuatan besar yang tersembunyi di baliknya.
Namun, meskipun mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi pertempuran yang sulit, mereka juga tahu bahwa tidak semua perang bisa dimenangkan dengan pedang. Terkadang, kemenangan datang dengan keberanian untuk mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi, meskipun itu bisa menghancurkan segala yang telah mereka bangun.
Keputusan Leon dan Karin untuk mempersiapkan diri menghadapi pertempuran besar semakin mendekat. Dengan ancaman dari luar yang datang dari kerajaan utara dan konspirasi yang berkembang di dalam negeri, mereka harus memainkan permainan yang lebih cerdas dan terencana. Cahaya Hitam semakin menunjukkan diri mereka, namun mereka tidak bisa dibiarkan mengendalikan segala sesuatu dalam bayang-bayang.
Berita dari utara bukan hanya sekadar ancaman militer. Dalam pertemuan yang penuh ketegangan itu, Leon dan Karin mengetahui bahwa serangan dari kerajaan utara sebenarnya adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang melibatkan beberapa bangsawan di kerajaan mereka. Ternyata, beberapa keluarga bangsawan ini tidak hanya memanfaatkan Cahaya Hitam untuk meraih kekuasaan, tetapi juga berusaha melemahkan kerajaan dengan menciptakan ketegangan di perbatasan.
"Jadi, serangan ini tidak hanya untuk merebut wilayah. Ini adalah taktik untuk memecah konsentrasi kita," kata Leon dengan amarah yang mulai terlihat. "Mereka menginginkan perang di dua sisi. Tapi kita tidak akan memberi mereka itu."
Karin, yang telah menganalisis lebih dalam, menambahkan, "Kerajaan utara tidak akan bertindak tanpa alasan. Mereka mungkin sudah dijanjikan sesuatu oleh kelompok dalam negeri kita, yang memiliki kepentingan untuk melemahkan posisi kita."
Mereka menyadari bahwa ini adalah taktik yang sangat berbahaya: memanfaatkan ketegangan internasional untuk menciptakan ketidakstabilan internal. Namun, bukan hanya itu yang mereka temui dalam dokumen yang diselundupkan ke tangan mereka. Mereka menemukan surat-surat rahasia yang menunjukkan keterlibatan beberapa tokoh penting di dalam kerajaan dalam merencanakan pembunuhan terhadap pemimpin mereka—rencana yang tampaknya sudah direncanakan sejak lama.
Karin segera melibatkan beberapa sekutu mereka yang paling terpercaya untuk menyelidiki lebih lanjut. Salah satu dari sekutu tersebut adalah Lady Evelina, seorang bangsawan muda yang terkenal dengan kecerdasannya dan pengetahuan mendalam tentang politik kerajaan. Lady Evelina tidak hanya memiliki jaringan luas, tetapi juga kemampuan untuk membaca situasi dengan cermat.
"Saya akan menemukan siapa yang terlibat," kata Lady Evelina dengan nada tegas. "Tapi kita harus berhati-hati. Siapa pun yang terlibat sudah cukup lama bersembunyi di balik topeng kebajikan."
Leon mengangguk, berpikir sejenak. "Ini akan menjadi ujian untuk kita. Kalau kita salah langkah, kerajaan bisa hancur sebelum kita bisa bertindak."
Mereka memutuskan untuk merancang rencana yang lebih halus dan cermat untuk mengungkap para pengkhianat ini. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan dengan tindakan terbuka. Mereka harus menggali lebih dalam dan menemukan siapa saja yang benar-benar bersembunyi di balik topeng kepercayaan.
Seiring dengan penggalian informasi yang lebih dalam, Leon dan Karin mulai merasakan dampak dari keberadaan Cahaya Hitam yang lebih besar daripada sekadar kelompok kriminal yang tersembunyi. Para pengikut mereka tampaknya ada di setiap sudut kerajaan, bersembunyi dalam kedamaian, menyusup ke dalam lingkaran kekuasaan, dan menggoyahkan integritas pemerintah.
Terkadang, Leon merasa bahwa setiap tindakan mereka hanya memperburuk keadaan. Setiap langkah untuk mencari kebenaran seolah mendorong mereka semakin dalam ke dalam perangkap yang sudah dipersiapkan oleh musuh. Cahaya Hitam bukan hanya bersembunyi dalam bayang-bayang. Mereka sekarang bergerak terang-terangan, mengguncang fondasi kerajaan dari dalam.
"Mereka tahu kita mengawasi," kata Leon, mengetuk meja dengan jari. "Mereka akan membuat langkah besar berikutnya, dan kita harus siap."
Malam itu, saat mereka sedang merencanakan langkah selanjutnya, serangan datang dari dalam. Seorang pembunuh yang disewa oleh salah satu keluarga bangsawan yang terlibat dalam konspirasi Cahaya Hitam berusaha memasuki ruang pertemuan tempat Leon dan Karin berada. Kejadian itu terjadi begitu cepat—Leon hanya sempat menghindari serangan dengan gesit, sementara Karin dengan cepat melumpuhkan pembunuh itu dengan teknik bertarung yang tak terduga.
"Mereka tidak akan berhenti sampai kita jatuh," kata Karin, napasnya tersengal, matanya masih terfokus pada pembunuh yang sudah tak berdaya. "Ini adalah awal dari serangan yang lebih besar."
Leon menatap pembunuh itu, wajahnya keras. "Kita harus mengungkap siapa yang menyuruhnya. Mereka harus membayar untuk setiap tindakan mereka."
Namun, meskipun mereka menangkap pembunuh itu, mereka tahu bahwa pertempuran ini baru saja dimulai. Serangan itu hanyalah sebuah peringatan—sebuah tanda bahwa Cahaya Hitam tidak hanya akan menyerang melalui kekuatan militer, tetapi juga dengan cara yang lebih halus dan mengerikan: mengadu domba, menyusup ke dalam, dan menghancurkan mereka dari dalam.
Saat malam semakin larut dan ketegangan semakin meningkat, Leon dan Karin berdiri bersama di balkon istana. Memandang kerajaan yang mereka cintai, mereka menyadari bahwa untuk pertama kalinya, mereka benar-benar merasa terpojok.
"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Karin, matanya menerawang ke kejauhan.
Leon menatapnya, matanya penuh dengan tekad. "Kita tidak akan menyerah. Ini bukan hanya tentang mempertahankan kerajaan. Ini tentang melawan kegelapan yang menyusup ke setiap bagian dari hidup kita. Kita akan menghadapi mereka—apapun yang terjadi."
Dengan tekad yang semakin kuat, mereka tahu bahwa jalan yang mereka pilih akan penuh dengan pengorbanan. Cahaya Hitam mungkin sudah menguasai banyak bagian dari kerajaan, tetapi Leon dan Karin akan berjuang hingga titik darah penghabisan. Mereka tidak akan membiarkan kerajaan mereka jatuh ke tangan yang salah. Keputusan yang mereka ambil malam itu menjadi titik balik dalam perjuangan mereka untuk membawa kebenaran ke permukaan dan menghentikan konspirasi yang telah merusak kerajaan mereka selama berabad-abad.
---