NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:581.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesedihan Anisa

Selama ini Anisa mencoba untuk mempertahankan hubungan nya dengan Radit, meskipun ada ancaman dari orang tua Radit namun Anisa tetap bertahan karna dia tau dia dan Radit saling mencintai.

Namun semakin kesini Anisa mulai sadar diri cintanya dengan Radit tidak mungkin pernah bersatu, karna orang tua Radit pernah bilang pada Anisa jika Radit sudah di jodohkan dengan seorang gadis yang setara dengan nya.

Anisa hanya menunggu waktu dan alasan yang tepat untuk memutuskan hubungan nya dengan Radit.

Anisa bersandar di dinding dapur apartemen nya, Entah kenapa setelah menerima panggilan dari Radit kepalanya seakan mau pecah dia tidak sanggup membayangkan jika harus berpisah dengan Radit karna Anisa memang sangat mencintai Radi begitupun dengan Radit.

"Maaf kan aku Dit, jika suatu saat aku meninggalkanmu, aku tidak cukup punya nyali untuk melawan kekuasaan orang tua mu, hatiku tak sekuat baja untuk menerima segala hinaan orang tuamu," gumam Anisa lirih.

*****

Di rumah keluarga bagaskara.

Kuluarga itu tampak sangat bahagia dengan kehadiran Nino di tengah-tengah mereka, saat makan malampun jelas terlihat meraka tampak sangat bahagia, namun mama Zahra terlihat bersedih karna dua hari lagi Nadira akan pergi melanjutkan studinya di singapura.

"Bagaimana sayang apa kamu sudah siap berangkat besok lusa?" tanya papa Al pada Nadira.

"Insyaallah pa, walau bagaimanapun aku harus siap karna itu sudah jadi peraturan di keluarga kita, meskipun sebenarnya aku lebih suka melanjutkan S2 ku di sini." jawab Dira terlihat pasrah.

Dira sangat berat meninggalkan kota jakarta karna kepergian nya tentu akan menggagalkan rencananya untuk menjodohkan Anisa dan kakak nya Nino, Dira sungguh tidak rela jika Anisa sampai menikah dengan Radit, karna Dira tau Radit itu seorang bajingan, Namun Dira tidak pernah memberi tahu Anisa karna Dira tidak mau Anisa sakit hati dan sedih.

Nadira hanya ingin Anisa menikah dengan kakak nya sendiri, meskipun kakak nya terbilang cuek dan dingin namun Dira tahu kakak nya sangat baik dan penyayang, hanya saja kakak nya terlalu kaku untuk menunjuk kan perhatian atau sekedar kata manis dan romantis.

"Mulai besok kamu harus mulai masuk kantor Nino, karna papa akan mengurus perusahaan almarhum kakek mu, kasihan mama mu yang harus mengurus butik dan perusahaan, Papa yang akan menggantikan mama mu di perusahaan Wijaya Group, sedangkan kamu harus fokus di Bagaskara Group."

"Iya pa, besok aku akan mulai masuk kantor," jawab Nino dengan wajah datar nya.

"Apa kamu sudah punya pacar kak?" tanya Dira memastikan bahwa kakak nya sudah punya pacar atau belum.

"Siapasih yang mau sama Es batu," seloroh papa Al.

Nino mendengus kesal, wajah datarnya terlihat semakin dingin, namun tak ada sepatah katapun yang keluar dai mulutnya, dia hanya memandang Dira dan papa nya brgantian lalu segera bangkit dari duduk nya.

"Nino masuk dulu ma," ucap Nino berpamitan pada mama nya saja.

"Lihat pa, kalian berdua sih, nanya2 soal pacar jadi dia langsung kesal sama papa dan kamu Dira." mama Zahra merasa tidak terima anak kesayangan nya di buat kesal.

Dira dan papa Al hanya cemberut mendengar pembelaan Mama Zahra, karna menurut mereka itu semua tidak salah karna umur Nino sudah saat nya berkeluarga, namun sampai saat ini bahkan dia belum punya pacar.

"Ma, emang kak Nino mirip siapa sih kok muka nya dingin dan cuek? padahal aku cerewet amat gak kayak kakak?" tanya Dira merasa heran dengan sikap kakak nya.

"Mirip siapa lagi kalau bukan mirip papa kamu," jawab mama Zahra sambil terkekeh pelan.

"Kok papa ma? kayak nya nggak deh, papa itu cerewet ma, dia juga usil, dan gak tau malu" ucap Dira merasa tidak percaya, karna yang dia tahu papa nya sangat cerewet dan gak tau malu, bahkan papa nya akan terang2 ngan bermesraan di depan Dira tanpa tau malu dan tempat.

"Itu dulu sayang sebelum papa ketemu sama mama kamu, setelah bertemu sama mama kamu papa bagaikan gunung Es yang mencair terkena kehangatan matahari yang selalu menyinari hati papa."

"Dih gombal amat, papa itu udah tua, gak pantes berkata sok romantis dan gombal seperti tadi," jawab Dira.

"Jangan bilang papa sudah tua sayang, gini2 papa masih bisa buat adek untuk kamu."

Sontak mama Zahra memukul lengan Al, yang asal bicara tanpa saringan apalagi di depan anak gadisnya sendiri, benar yang Dira bilang kalau papa nya sudah tidak tau malu lagi.

"Apa sih ma, kok aku di pukul2."

"Habisnya papa kalau bicara gak di kira2, sama anak sendiri gak punya malu," ucap mama Zahra kesal.

*****

Namun beda halnya dengan Anisa yang duduk termenung di balkon apartemen nya, dari tadi hanya air mata yang menghiasi wajah cantik nya, Anisa menangisi nasib nya yang tak seberuntung gadis lain di luar sana.

Tak ada tawa yang menghiasi malam2nya, tak ada kehangatan dalam keluarga, Anisa sunggu mengharapkan itu, namun pada siapa dan di mana, dia pasrah pada kenyataan hidup yang sebatang kara.

"Walau hidup ini penuh derita namun tiada pernah aku melupakan mu ya Rob..., siang malam aku selalu berdoa mohon ampun atas segala dosa2 ku pasrahkan jiwa raga bertawakkal kepadamu aku hanya mengharap belas kasih mu, wahai Tuhanku yang maha pengasih lagi maha penyayang."

ucap Anisa dalam hati yang di iringi deraian air matanya yang tiada henti.

Tiba2 Anisa di kejutkan dengan bunyi ponselnya yang menandakan sebuah pesan masuk, segera Anisa mengambil ponselnya dan membaca pesan yang masuk.

Nadira("Lho lagi apa Nis?")

Anisa ("Lagi mikirin nasib.")

Nadira("Emang kenapa dengan nasib lho, lho baik2 aja kan Nis?")

Anisa("Iya gue baik.")

Nadira("Gue cuma mau ngasih tau lho, kalau lusa gue bakan berangkat ke singapura untuk melanjutkan studi gue di sana, kalau bisa gue pengen lho ikut ngantar gue kebandar."

Anisa("Sory Dira, bukannya gue gak mau ikut, tapi gue harus kerja dan gak mungkin gue langsung izin sedangkan gue kariawan baru di perusahaan lho, apa benar lho bakal ninggalin gue Ra,terus gue sama siapa gue gak punya siapa2 selain lho,")

Bertambahlah kesedihan Anisa saat mendengar sahabat satu2nya juga akan pergi meninggalkan dia.

Tiba2 ponsel Anisa berubah jadi sebuah panggilan dari Nadira.

"Lho jangan sedih Nis, kalau lho sedih, gue jadi gak betah di sana nanti, gue bakal kenalin lho sama kakak gue biar dia yang jaga dan ngelindungin lho," cerocos Dira setelah panggilan nya di angkat.

"Gak Ra, lho harus betah di sana, kasian orang tua lho, yang sudah membiayai lho untuk kuliah, gue gak apa2," jawab Anisa dengan menahan tangis.

"Bener lho gak apa2 Nis?"

1
tuti sriyono
Luar biasa
Nanik Lestyawati
👍
Wisell Rahayu
wehhh parahhh si Radit
Maria Magdalena Indarti
wulan bener ga punya sopan santun
Maria Magdalena Indarti
waduh Nino tetap ga ingat anisa.
Maria Magdalena Indarti
wulan ulet bulu juga
Heny Rahayu
bodoh juga Nino gak menyakal perkataan dinda
Heny Rahayu
dasar maniakk
guntur 1609
ceritanya endingnya gak sesuai ekspetasi. anisa terlalu gampang memaafkan nino
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
betul tu memang tu yg pantas tk mu
guntur 1609
bagus tu wulan. buat nino menjauh sm anisa. biar mampus kau nino
guntur 1609
kok kayak gini alurnya thor. gak asik jadinya
guntur 1609
yang bodoh lah kau nisa kalau kau mau terima nino lagi
guntur 1609
seharusnya nimo talak 3 si nisa. biar gak bisa lagi bersatu. biar mampus kau nino
guntur 1609
kalau aku sih maunya nisa hidup sm abi atau farhan. biarkan saja nino hidup falam penyesalanya seumur hidup
guntur 1609
anisa yg bodoh. knp meati bertahan. kalau byrungnya nino sdh di bagi sm org. lebih baik cari burung yg lain. biarkan sj dia hidup dalam oenyesalan
guntur 1609
nino kau sungguh bodoh. knp gak kau jelaskan sm mamu biar kau gak di ributin lagi masalah perjodohan tu lagi
guntur 1609
apa farhan anaknya intan sm irfan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!