Terpesona Cinta Sang Vampire

Jayden, Vincent dan Justin sudah berada dimansion sekarang bersama Daddy juga kakeknya. Mereka berkumpul diruang kerja kakek Julio.

" Son kau harus bertindak sekarang dan waktumu tidak banyak lagi karena si Alfonso sudah mulai membuat ulah lagi " tegas Sean pada putranya.

" Baiklah dad .. Justin dan Vincent ikut bersamaku tapi aku minta si Alex dan reyhan buat kesini juga sekarang .. aku mau dia membantuku juga dalam misi ini " balas Jay setelah itu ia mengambil ponselnya dan menghubungi Alex.

  " Alex segera kau terbang kesini bersama darel juga Reyhan kita akan melakukan misi besar disini besok " 

  " Hahhh .. yg bener lu Jay ngajak gua ?? Gue takut Ama kakek lu Jay "

  " Sudah gausah manja loe .. gue yakin loe nanti bakalan suka sama misi ini .. sebelumnya darel kan sudah bilang sama loe "

  " Iya sihh .. tapi gi-"

  " Udah ga perlu tapi-tapian .. cepetan kesini malam ini juga .. gue ga Nerima penolakan "

Tut

Jay segera memutuskan sambungan ketika Alex belum sempat melanjutkan ucapannya.

" Bangsat nihhh anak .. selalu aja gini " kesal Alex sambil memaki-maki ponselnya yg saat itu sambungan telfonnya sudah diputuskan sepihak oleh Jayden.

Segera ia menghubungi darel dan reyhan agar secepatnya berangkat ke Paris bersamanya. Darel mengusulkan agar berangkat menggunakan jet pribadi milik kakeknya jadilah mereka sekarang berkumpul di rumah darel.

" Ehh .. emang kita disana mau bantuin Jay apa rel .. loe belum kasih tau gue apa-apa.. seenaknya loe seret-seret gue kayak gini .. Loe kira gue kambing apahh " dumel Reyhan yg penasaran dengan tugasnya nanti.

" Kalian tahu klan mafia Tiger kan  " ucap darel yg diangguki antusias oleh kedua sahabatnya.

" Yahh .. yg pernah gue denger sihh itu ketuanya licik dan bengis banget, hobinya juga keluar masuk club' cewek " balas Alex.

" Gue juga pernah dengar bahwa klamnitu terkenal dengan bisnis obat -obatan terlarangnya " sahut Reyhan.

" Yappss ... Kalian benar ...   Dan kita akan berhadapan dengannya dalam misi ini " tegas darel yg membuat kedua sahabatnya terkejut.

" Yg bener aja Lo rel .. wahhh ..  berasa kek mimpi gue bisa berhadapan langsung Ama mafia yg terkenal itu " bangga Reyhan.

" Berarti yg kita hadapi si bandot tua rel .. hhmm .. gue makin tertantang dengan yg kayak gini .. hhmm ..  boleh lahh buat nunjukin kemampuan kita " sombong si Alex yg mendapat tepukan bangga di pundaknya dari kedua sahabatnya.

***

Jay segera memerintahkan anak mengumpulkan anak buahnya, segera ia memberitahu bahwa mereka akan menyerang klan Tiger.

" Dengar semuanya .. disini aku Jayden akan menjadi pemimpin kalian sebagai penerus dari kakek dan Daddyku.. aku harap kalian bisa bekerja sama dalam misi ini untuk menghancurkan klan Tiger yg selama ini sudah membuat resah masyarakat juga keluargaku " ucap Jayden dengan tegas juga menampilkan aura membunuhnya saat ini.

" Baik boss " jawab serempak para anak buah blue eyes dengan hormat dan tegas. Para anak buah blue eyes memang tidak diragukan lagi dalam bertarung, karena setiap hari mereka selalu mengasah kemampuannya supaya menjadi yg terbaik.

" Baiklah aku mau besok lusa kita bergerak untuk menyerang markasnya .. kalian bisa melanjutkan latihan lagi " tambah Jay lagi setelah itu ia kembali menuju kekamarnya guna untuk melihat perkembangan klan Tiger.

Sebelumnya Jayden sudah menyuruh anak buahnya berjaga di sekitar markasnya, ia juga menempatkan beberapa anak buah yg menyamar menjadi anggota klan Tiger.

Ting!!!

" Boss .. mereka kembali membuat ulah .. mereka saat ini merencanakan akan mengambil senjata kita yg akan dikirim ke tuan James "

  Sebuah pesan masuk pada ponsel Jayden, terlihat anak buah yg menyamar di klan tiger memberi laporan tentang pergerakan klan itu.

Jayden tersenyum smirk  setelah tahu apa rencana yg akan dilakukan oleh Alfonso itu. Ia segera menghubungi Justin dan Vincent supaya berkumpul di ruang latihan saat ini.

" Vincent nanti kau harus mengawal  pengiriman senjata untuk tuan James .. sementara kau Justin kau akan mengikuti mobil box yg kosong guna untuk mengecoh klan Tiger .. rupanya dia sekarang ingin merebut senjata rakitan kita yg satu ini " jelas Jayden sambil tersenyum miring menerawang kedepan sana.

" Baiklah tuan .. nanti saya mengatasinya dengan anak buah yg lain .. tuan tunggu saja di mobil nanti " ujar Justin dengan tegas, tidak diragukan lagi kemampuan Justin hanya untuk mengecoh musuh adalah hal kecil baginya.

" Ohya tuan .. saya mendapat kabar dari jico bahwa nanti tuan muda Darel juga kedua sahabat anda akan diantar kesini olehnya .. jadi anda tidak perlu menjemputnya " celetuk Vincent yg diangguki oleh Jayden, setelahnya kedua orang itu pamit untuk melanjutkan aktivitasnya lagi.

Jayden segera kembali kedalam mansion, ia melihat neneknya sedang berkutat di dapur segera mendekat dan memeluknya dari belakang.

" Ehhh .. ternyata cucuku yg paling tampan ini " kaget nenek Catrine yg tiba-tiba mendat pelukan dari cucunya.

" Nenek sedang membuat apa " tanya Jayden sambil menumpukan dagunya dipundak catrine.

" Nenek sedang membuat makanan kesukaanmu Jay .. nihh cicipi dulu " ujar Catrine sambil mengambil sedikit udang saos asam manis yg sedang ia masak pada cucunya.

" Hmm .. masakan nenek memang sangat lezat tidak ada duanya .. bikin perutku jadi lapar " balas Jay dengan wajah berbinar melihat apa yg neneknya masak.

" Kau ini selalu saja gitu .. dari kecil ga pernah berubah " ucap catrine sambil menyentil pucuk hidung cucunya.

" Hehe .. nek boleh Jayden makan sekarang .. tubuh Jay butuh amunisi buat melawan si bandot tua itu " kekeh Jayden dengan antusias mengahadap catrine.

" Hahaha .. memang kamu tahu siapa bandot tua Jay .. nanti kau malah kaget saat melihat wajahnya " tawa nenek catrine menggema saat mendengar cucunya menyebut musuhnya dengan sebutan bandot tua.

" Kenyataannya memang begitu nek .. meskipun umurnya seangkatan dengan Daddy .. namun tetap Daddyku yg paling ganteng .. hehe " bangga Jay melihat wajah Daddynya yg terlihat awet muda diusia yg sekarang menginjak kepala lima.

Suasana dapur menjadi ramai akibat candaan Jayden dan Catrine, setelah itu Jayden membantu neneknya menyiapkan hasil masakannya di meja makan.

" Jay .. panggil kakek dan daddymu " ucap catrine yg diangguki cucunya, segera Jayden berlari menaiki anak tangga untuk memanggil kakek dan ayahnya yg berada diruang kerja.

Catrine yg melihat cucunya berlari menaiki hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah cucunya yg kembali menjadi seperti waktu masih remaja dulu.

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki yg turun dari lantai atas, terlihat suami serta putranya yg turun dengan beriringan juga disertai obrolan ringan keduanya.

Cantrine mengernyit ketika hanya kedua laki-laki itu saja yg turun, sedangkan tadi kan ia menyuruh cucunya untuk memanggil kedua orang itu malah dia yg hilang sekarang.

" Sayang kemana cucumu " tanya catrine sambil membawa udang saos asam manis kesukaan cucunya.

" Mandi kali .. tadi terlihat sangat capek juga nafasnya ngos-ngosan seperti habis maraton " balas Julio, catrine tertawa mendengar penjelasan suaminya.

" Kenapa mama jadi tertawa ?? Memang ada yg lucu " heran Sean mendengar tawa renyah ibunya.

" Anakmu tuh yg ada-ada tingkahnya .. kau tahu tadi dia berlari menaiki tangga untuk memanggil kalian berdua .. haha .. mungkin sekarang dia baru merasakan kalau latihan fisiknya kurang jadi gampang lelah .. haha " jelas catrine yg membuat kedua laki-laki itu tertawa dengan tingkah konyol anak dan cucunya itu.