(Sedang dalam proses perbaikan kata)
Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.
Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.
[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]
Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.
[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 5: Mengalahkan Geng Death Metal (Revisi)
"Brengsek! Kau baru saja mengabaikan bosku!"
Salah satu pria dari kelompok itu berteriak dengan marah sebelum maju dan melayangkan pukulan ke arah Aldo, yang masih diam di tempat.
Aldo bukan seorang petarung. Dia hanyalah pria biasa yang bahkan tidak pernah terlibat perkelahian sebelumnya. Tanpa pengalaman, dia sama sekali tidak siap menghadapi serangan mendadak dari seseorang yang tampak sangat terbiasa bertarung.
Pukulan keras itu mendarat telak di wajahnya, membuatnya terjatuh bersama kursi yang ia duduki. Wajahnya memerah akibat benturan keras, dan ia terbatuk beberapa kali sebelum pria itu menekan kepalanya ke lantai, mengunci kedua tangan Aldo di belakang punggung.
Dalam situasi ini, Aldo tak bisa berbuat apa-apa. Harapannya kini hanya bergantung pada sistem di kepalanya. Seolah mengerti kondisi Aldo, layar transparan tiba-tiba muncul di depan matanya. Namun, kali ini layar tersebut bukan menampilkan statusnya, melainkan sebuah roda keberuntungan dengan tanda tanya di setiap bagiannya—lucky spin.
[Biaya untuk satu putaran lucky spin adalah 10 Poin Sistem. Berapa poin yang ingin Anda gunakan?]
"Seratus..." gumam Aldo dengan lirih.
[100 Poin Sistem telah terpotong untuk 10 kali putaran lucky spin. Sisa Poin Sistem: 50.]
Roda itu mulai berputar dengan cepat setelah Aldo mengonfirmasi penggunaan poinnya. Dalam hati, ia berdoa agar mendapatkan kemampuan yang dapat membantunya keluar dari situasi ini.
Dan harapannya menjadi kenyataan.
[Hasil Lucky Spin]
Mendapatkan kemampuan Taekwondo!
Mendapatkan kemampuan Bermain Gitar!
Mendapatkan kemampuan Menyanyi!
Mendapatkan kemampuan Memasak!
Mendapatkan kemampuan Tentara!
Mendapatkan 200 Poin Kemampuan!
Mendapatkan Uang 10 Juta Rupiah!
+2 Ketahanan
+2 Kekuatan
+2 Kecerdasan
[Semua kemampuan dan item telah ditambahkan ke status Anda.]
Senyum puas muncul di wajah Aldo. Kini ia memiliki dua kemampuan bela diri—Taekwondo dan Tentara—yang sangat berguna dalam situasi seperti ini.
Melihat Aldo tersenyum sendiri, pria yang menangkapnya merasa kebingungan. "Apa kau sudah gila, hah? Senyum-senyum di tengah kekalahan? Sepertinya kau butuh pelajaran lebih dariku!"
"Lepaskan dia!"
Suara lantang Myra menggema di seluruh ruangan, menarik perhatian semua orang. Dengan keberanian luar biasa, gadis itu maju menghadapi para pria kasar tersebut.
"Myra, apa yang kau lakukan?!" teriak Pak Suman, khawatir. Ia berusaha menarik putrinya kembali, tetapi Myra tetap berdiri tegak di tempatnya.
Bos geng, yang sejak tadi diam, akhirnya membuka suara. "Wah, putrimu rupanya tumbuh jadi wanita pemberani, Pak Suman," ucapnya sambil mendekati Myra dengan senyum yang menjijikkan.
Myra gemetar, tapi ia tidak mundur. Ia tahu siapa pria itu—bos geng Death Metal, terkenal karena kekejamannya di seluruh kota. Orang-orang menyebutnya Joker, pemimpin geng yang sering merampas harta, mengintimidasi warga, bahkan melecehkan wanita tak berdaya.
Ketika pria itu hampir mencapai Myra, terdengar suara benturan keras dari belakang. Semua orang menoleh, melihat salah satu anak buah geng tergeletak tak sadarkan diri.
Pria itu segera menoleh ke Aldo, yang kini berdiri dengan posisi waspada, menghapus darah dari sudut bibirnya.
"Seharusnya kau tidak pernah mengalihkan perhatian dari musuhmu," ujar Aldo dengan dingin.
"Dasar brengsek!" Bos geng menggeram. "Apa yang kalian tunggu? Habisi dia sekarang juga!"
Anak buahnya maju dengan pemukul baseball, menyerang Aldo secara bersamaan.
Aldo bergerak cepat, menghindari serangan dengan lincah. Tubuhnya membungkuk, lalu memutar sambil melancarkan tendangan rendah ke arah kaki mereka. Semua orang terkejut ketika para penyerangnya jatuh bertumpuk-tumpuk di lantai, mengerang kesakitan.
Ketika dua pria lain menyerangnya tanpa senjata, Aldo tersenyum kecil. "Tidak ada aturan dalam pertarungan bebas," gumamnya, mengambil salah satu pemukul baseball dari lantai.
Dengan gerakan cekatan, ia menyerang balik, melumpuhkan mereka satu per satu. Suara tulang patah dan jeritan kesakitan memenuhi kedai yang kini berubah menjadi arena kekacauan. Meja dan kursi berserakan, makanan terinjak-injak.
Bos geng yang menyaksikan kekalahan anak buahnya mulai merasa takut. Namun, gengsi dan harga dirinya tidak mengizinkannya lari. Dengan tangan gemetar, ia mengeluarkan pisau lipat dari saku belakang.
"Diam di tempat, atau aku akan membunuhmu!" ancamnya, menodongkan pisau ke arah Aldo.
Namun, Aldo sama sekali tidak gentar. Ia justru berjalan mendekat dengan senyuman mengejek.
"Tch! Jangan salahkan aku kalau kau mati!" teriak pria itu, lalu berlari menyerang.
Pisau itu hanya berjarak beberapa sentimeter dari tubuh Aldo ketika ia menepisnya dengan tangan kosong. Dalam sekejap, ia memutar pergelangan tangan lawannya ke belakang dan membanting tubuh pria itu ke lantai dengan kekuatan penuh.
Pisau itu kini ada di tangan Aldo, ujungnya menekan leher pria itu.
"Kau kalah," ucap Aldo dingin, matanya menatap tajam ke arah pria yang kini tak lagi berdaya.
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor