Buta sejak lahir dan diasingkan dari keluarga, Nola Neilson kehilangan sosok ibu yang mencintainya. Ayahnya menikah dengan selingkuhan dan membawa anak-anak haram ke dalam rumah. Meski mengalami kekerasan, dia tidak pernah marah sedikit pun.
Ketika Nola dibawa pergi dari lubang neraka keluarga Neilson oleh pelindung mendiang ibunya, dia dijodohkan dengan Halbert Jefford—bos mafia yang mencuci tangannya dengan darah sepanjang hidupnya.
Jangan pernah membuat gadis itu marah karena akibatnya akan fatal. Meski Nola buta, dia mampu melihat mereka dengan kemampuan Supernatural nya. Bisakah Nola hidup berdampingan dengan Halbert yang dingin dan kejam?
Halbert tidak percaya adanya keberuntungan di dunia ini tapi dia mulai mempercayai keberuntungan yang diberikan istrinya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyinggung Wanita Selingkuhan dan Anak Haram
Di rumah tamu, Tuan Neilson, Nyonya Neilson dan dua anaknya sudah menunggu. Melihat kedatangan Halbert, mereka sedikit gugup dan agak enggan. Tapi anak perempuan Neilson yang merupakan anak kedua, Chelsea Neilson, merasa malu-malu saat melihat Halbert.
Nyonya Neilson segera mencubit lembut lengan putrinya agar tidak berpikiran macam-macam. Meski Chelsea tidak puas, dia masih patuh.
"Tuan Muda Halbert, selamat datang," sapa tuan Neilson sopan.
Tapi Halbert sama sekali tidak mengatakan apapun dan duduk tanpa permisi. Keluarlah Neilson sedikit canggung. Bahkan Clive Neilson sebagai anak tertua merasa kesal dan ingin marah padanya.
"Mari bicarakan hal-hal penting daripada berbasa-basi. Waktuku terbatas," kata Halbert serta melemparkan dokumen yang dipegangnya ke atas meja.
Clive tidak tahan lagi dengan sikap tidak sopan Halbert. "Apa maksudmu dengan ini? Ayahku dengan baik hati menyambutnya dengan sopan tapi kami bahkan tidak punya sopan santun?!"
Nyonya Neilson sedikit pucat dan langsung menarik putranya untuk tidak berkata lebih jauh. "Clive, diam untukku!" bisiknya marah.
Pria berusia 22 tahun itu menatap ibunya sedikit ketakutan, akhirnya memilih diam.
Halbert tersenyum tapi senyumnya tidak bisa dibilang baik atau buruk. Dia merasa jika tuan muda keluarga Neilson ini seorang baji*gan.
"Sebelum kamu berbicara tentang sopan santun denganku, lebih baik lihat sikap seperti apa yang dimiliki keluarga ini pada Nola. Apakah itu benar atau tidak? Atau ... tidak berpendidikan?"
"Kamu!!" Clive kesal.
Nola adalah anak yang tidak diinginkan ayahnya. Bagaimana bisa sikap mereka harus berbaik hati padanya. Hanya saja Nyonya Neilson meminta putranya untuk tidak banyak bicara. Dia khawatir Halbert akan menembak kakinya.
Tuan Neilson akhirnya duduk dan mengambil dokumen yang diberikan oleh Halbert. Setelah membaca isinya, dia sedikit pucat tapi juga bingung.
"Apa maksud keluarga Jefford?" tanyanya seraya menatap Halbert.
Halbert sendiri mengembuskan asap rokoknya dan berbicara. "Tidak ada arti lain. Aku akan menikahi Nola dan melindunginya."
Apa yang dikatakan Halbert sudah seperti sambaran petir di kepala Chelsea. Bahkan Tuan Neilson sendiri tidak menduga jika Halbert akan menikahi Nola, gadis buta yang dilahirkan dari istri sebelumnya.
Belum lagi, Nola adalah anak yang harusnya membawa keberuntungan bagi keluarga Neilson tapi gadis itu selalu enggan untuk memberinya apa yang diinginkan. Sekarang keluarga Jefford hadir dan melindunginya, bagaimana ini mungkin?
"Ini ... Tuan Halbert, apakah kamu yakin? Menikahi Nola?" tanyanya ragu-ragu. Melihat putrinya yang berwajah pucat, dia tahu Chelsea menyukai Halbert.
"Kenapa tidak? Apakah Tuan Neilson ingin menawarkan putri haramnya untukku?" cibirnya.
Tuan Neilson canggung. Dia berniat untuk melakukannya. Tapi sekarang Halbert sudah bicara. Tidak mungkin untuk mengutarakan keinginannya.
Keluarga Jefford sangat kaya dan berkuasa. Jika putri nya menikahi Halbert, maka status keluarga Neilson akan naik. Tapi jika Halbert menikahi Nola, akhirnya akan berbeda.
Gadis buta itu mirip dengan ibunya dan merupakan pembawa keberuntungan untuknya. Jika Nola ada di rumah Jefford, keberuntungan itu akan datang pada keluarga Jefford, bukan pada keluarganya.
Wajah Chelsea bahkan lebih pucat. "Apa yang salah dengan anak haram? Apa salahku hingga Tuan menyalahkanku? Aku bahkan lebih sempurna dari Nola. Dia buta sejak lahir! Dia tidak layak untukmu! Aku hanya setahun lebih muda darinya," keluhnya sampai matanya memerah. Dia benar-benar ingin menangis sekarang.
Halbert sama sekali tidak terpengaruh oleh ekspresi atau nada menyedihkan Chelsea. "Ini salahmu karena lahir dari wanita selingkuhan. Tapi Nola sendiri, meski dia buta, statusnya jelas di mata orang-orang."
Kali ini bukan hanya Chelsea yang berwajah pucat, tapi juga Nyonya Neilson. Dia tahu bahwa statusnya sebagai wanita selingkuhan di mata keluarga Jefford tidak pernah pudar. Tidak mengherankan jika Halbert tidak menyukai putrinya.
Clive ingin menghajar Halbert saat ini. Dia tidak suka pria itu merendahkan status ibunya. Lagi-lagi dia ditahan oleh ibunya. Wanita paruh baya itu menggelengkan kepala. Jelas tidak ingin mendapat masalah dengan Halbert.
Tuan Neilson tampak pusing dengan istri dan anaknya saat ini. Dia meminta mereka untuk diam. Akhirnya dia membuat keputusan sementara.
"Jika itu sudah ditentukan, maka tidak masalah. Tapi aku ingin melihat Nola lebih dulu untuk membicarakan beberapa hal," katanya.
"Ayah!"
Chelsea tidak mau Nola menikah dengan Halbert. Pria itu sudah dia sukai sejak pertama kali datang ke rumah Neilson sebagai tamu. Walaupun Halbert hanya datang untuk memastikan kondisi Nola, tapi dia tidak pernah menyerah.
Tuan Neilson akhirnya tidak sabar dengan putrinya. "Diam untukku jika kamu masih memiliki pikiran waras!"
Chelsea akhirnya menutup mulutnya.
Halbert tidak peduli dengan masalah keluarga Neilson. Dia bangkit setelah memberikan dokumen itu.
"Corvin Neilson, ingat! Nola bukan barang yang membawa keberuntungan untukmu. Dia adalah orang yang hidup. Keberuntungan yang dibawanya tidak layak untuk selingkuhan dan anak-anak harammu. Lain kali, jangan mengatakan sesuatu yang tidak layak di depan Nola," jelasnya. Lalu dia melirik Nyonya Neilson dan dua anaknya. "Jaga kaki dan tangan kalian di masa depan. Jika tidak, itu tidak berguna, hilangkan saja."
Setelah itu, dia meninggalkan kediaman Neilson dengan langkah tenang.
mampir yuk ke novel ku juga☺❤