Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12.
Melihat Celine yang tiba-tiba menoleh ke arahnya, membuat Joseph waspada, karena sedari tadi Celine selalu menghindari tatapan matanya.
Raut wajah Celine terlihat marah, dengan tatapan mata yang tajam memandangnya.
"A.. aku dan dia, maksudnya.. a.. apa Tante?" tanya Celine seperti orang yang kebingungan.
"Kalian sudah kami pasangkan sejak kalian belum lahir!" jawab Pamela, dengan raut wajah yang tidak bersalah.
"Ba.. bagaimana bisa! di.. dia kan sudah mempunyai tunangan!!" kata Celine setengah berteriak, sehingga adik Joseph spontan mengangkat wajahnya dari melihat ponselnya.
Mata adik Joseph memandang ke arah kakaknya, dengan tatapan menyelidiki, mencoba mengingat, kapan kakaknya pernah ia lihat jalan dengan seorang wanita.
"Tunangan?" Pamela dan Aldrich bersamaan bertanya dengan raut wajah yang keheranan.
Sementara Joseph langsung mengingat akan Alice, yang selalu menempel padanya. Ternyata mantan teman sekelasnya itu, mengatakan kalau ia dan Alice adalah tunangan.
"Joseph belum bertunangan!!" sahut Pamela dan Aldrich bersamaan.
Baru saja Joseph akan membuka mulutnya, untuk menjelaskan, orang tuanya sudah lebih dahulu mengklarifikasi, kalau ia belum bertunangan.
"Tidak mungkin! dia selalu bersama seorang wanita, dan mereka saling mencintai!" sahut Celine, menjelaskan apa yang pernah ia lihat, akan kebersamaan Joseph dengan Alice.
"Tidak mungkin! siapa wanita itu, Joseph?!" tanya Pamela dengan nada tinggi.
"Aku tidak kenal dengan wanita yang di maksud nya!" jawab Joseph dengan tenang.
"Aku pernah melihat kakak dengan seorang wanita, terlihat begitu mesra, dan wanita itu menempel pada kak Joseph!"
Tiba-tiba adik Joseph bersuara, menimpali pembicaraan di antara ke lima orang tersebut.
Semua memandang ke arah anak lelaki, berumur dua belas tahun itu, dengan tatapan tidak percaya.
"Iya, aku pernah melihatnya tidak sengaja, saat pulang sekolah, lengan kak Joseph di rangkul wanita itu!" kata adik Joseph, dengan begitu tenangnya, dengan raut wajah datarnya.
"Joseph! kau menyembunyikan seorang wanita di belakang kami? apakah kami sudah salah menilaimu selama ini? seorang putra yang sangat pintar, pendiam, selalu menuruti apa yang kami katakan, ternyata kau bermuka dua!!" amarah Pamela meledak
"Tidak, Ma! percayalah padaku! aku dan wanita itu tidak memiliki hubungan apa pun!!" Joseph meninggikan suaranya, karena merasa tidak memiliki hubungan dengan Alice.
"Lihat ini!"
Tiba-tiba adik lelaki Joseph menunjukkan layar ponselnya. Ia menunjukkan foto Joseph dengan Alice, duduk mesra pada sebuah sofa.
Mata Pamela terbelalak melihat foto tersebut. Dan spontan memegang dadanya, yang terasa sesak, melihat betapa mesranya wanita, yang duduk di samping Joseph merangkul lengan Joseph.
Mata Joseph juga terkejut melihat foto tersebut, dan komentar tentang foto tersebut.
(Tunanganku sejak dari SMP)
Ternyata Alice telah mengklaim dirinya, sejak SMP sebagai tunangan Alice.
Dan, penolakannya akan pernyataan suka Celine waktu itu, semakin memperkuat dugaan Celine, kalau ia dan Alice memang telah bertunangan.
Joseph mengepalkan tangannya dengan erat, ia tidak mengetahui akan fotonya tersebut.
Ia merasa, sama sekali tidak pernah duduk berduaan dengan Alice di sebuah sofa, dan Alice merangkul lengannya.
Dan, soal jalan berdua, ia tidak pernah jalan berdua dengan Alice, hanya kebetulan ia bertemu dengan Alice.
Lalu Alice seperti biasa, akan mendekat padanya, dan berusaha menempel padanya.
Ia sudah menunjukkan sikap dingin dan tidak perduli, Alice tidak tahu malunya, terus saja menempel padanya.
Ruben yang melihat foto Joseph dengan seorang wanita cantik, membuat hati nuraninya sebagai seorang Ayah, tidak rela memberikan putri berharganya, untuk dekat dengan pria yang telah memiliki wanita lain.
Ia sangat menyayangi Celine, sampai Ia rela tidak menikah lagi, demi menjaga perasaan putrinya itu.
"Aldrich, sepertinya kami harus pulang, ini sudah mulai larut malam, besok pagi aku sudah harus membuka restoran, lain kali lagi, kita bicarakan masalah tentang pendekatan putriku dengan putramu, Ayo nak, kita pulang!"
Ruben masih dengan nada suara yang ramah, mencoba menahan perasaan tidak nyamannya, begitu mengetahui putra sahabatnya itu, ternyata sedang di kejar seorang wanita.
"Ruben, tunggu! tunggu.. jangan pergi dulu!!" sahut Pamela mengejar Ruben, yang menarik Celine keluar dari Mansion Scott.
Bersambung......
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....