season 1
Zahira, gadis cantik berhijab itu di haruskan menikah dengan Abimanyu, bos dingin dan sombong. Putra dari Tuan Alex, orang yang memberikan suntikan dana kepada perusahaan ayahnya.
"Sebaiknya kita bekerja sama untuk membahagiakan orang tua kita. Aku mempunyai kekasih." (Bima)
"Aku akan menikah denganmu dan mencari ridho Allah SWT, aku akan mencoba merebut hatimu"(Zahira)
Season 2
Khalista dan Andika terpaksa menikah karena sebuah Misi. Pada akhirnya suatu kecelakaan membuat khalista hilang ingatan.
Mampukah Andika membuat istrinya jatuh cinta, jika dalam ingatan khalista Andika adalah orang yang menjengkelkan dan menyebalkan sedunia? 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 35.kehebohan khalista
Zahira dan Aqila melanjutkan bercerita ria didalam kamar setelah selesai sholat subuh. di luar sana masih terdengar perdebatan mama, papa dan Bima, Aqila hanya tertawa mendengar nya.
"Mama tidak mau tau, kamu harus pindah kerumah lagi, baru sehari saja Zahira sudah celaka, apalagi selamanya. "
"Ma... beri aku kesempatan, aku janji akan menjaga istriku."
Mama dan papanya hanya menghela nafas. Zahira keluar dari kamar dibantu oleh Aqila, mamanya menghampiri dan ikut memapah Zahira.
"Sayangg.kenapa keluar, kamukan masih sakit."
"sudah tidak apa-apa mama, Zahira Baik-baik saja kok, nanti juga baikan, mama jangan menyalahkan mas Bima, justru mas bima yang menolong Zahira, kalo tidak ada mas bima entah apa yang terjadi padaku ma"
"seharusnya dia bukan hanya menolongmu sayang, tapi dia harus menjagamu, kalo saja dia mengantarmu, pasti tidak ada kejadian yang seperti ini"
"ya sudahlah mama, yang penting sekarang Zahira baik-baik saja.
disela keseruan mereka berbincang, khalista menyembul masuk dan mengucapkan salam.
" asalamualaikum,..Zahira,, kamu g Papa kan,kamu Sehat-sehat saja kan? apa yang sakit?dimana yang sakit?
Khalista memberondong Zahira dengan beberapa pertanyaan.sambil berputar mengamati Zahira,
"hei nona, Kau berisik sekali, bisa tidak kamu itu sedikit lembut tidak seperti itu, seperti rongsokan radio"
bentak Andika yang saat ini berada disana juga, ya mereka berangkat bersamaan dengan mobil masing-masing, Andika kekantor Arjuna group mengurus beberapa surat perizinan untuk Zahira.
"kalian itu, kalo mau berdebat jangan disini, kakak iparku butuh ketenangan, sana pergi ke balkon kamar"
Celetuk Aqila.
"Nona Aqila, aku kesini menjenguk sahabatku, bukan untuk berdebat dengan si hati batu itu"
semua tertawa mendengar ucapan khalista.
"Za,, kamu harus sarapan dulu, aku membawakan bubur ayam kesukaanmu"
"iya, ta,, trimakasih"
"aku akan menyuapimu,.. sebentar aku akan cuci tangan sebentar"
ucap Bima sambil berjalan kearah dapur.
"kalo begitu mama, papa dan Aqila harus pulang, kamu baik -baik. jangan melakukan apapun, biar bisa ani yang melayani mu"
ya mama nya membawakan satu pelayan untuk tinggal di apartemen Bima mengurus segal urusan rmah.
"iya mama, Hati-hati,trimakasih mama dan papa telah menjenguk ku."
"iya sayang, sudah kewajiban kami, nanti dokter alisa akan segera datang untuk memeriksa kakimu, lebih baik kau sarapan dulu, nanti bisa langsung minum obat"
ujar mamanya, kemudian berlalu setelah berpamitan pada Bima, Khalista dan Andika. Suasana yang tadinya rame menjadi hening, Bima menyuapi Zahira dengan telaten.
"Mas, segeralah bersiap bekerja, aku bisa sarapan sendiri"
"Benar tuan, ini sudah jam 7,kau bisa terlambat, serahkan Zahira padaku, aku akan menjaga nya, aku janji tidak akan membawa Zahira pergi jauh sampai kau tidak bisa menemukannya."
Celetuk Khalista, Bima tersedak udara mendengarkan ucapan Khalista.Zahira hanya geleng kepala, khalista memang begitu cerewet, tetapi baik hatinya. Bima segera bersiap menuju ke kamarnya.
"" Memangnya kau tidak kembali kembali kekantor ta?
"Tidak, aku sengaja mengambil cuti agar bisa menemanimu"
"dia itu heboh sekali Za, waktu aku kesana mengurus izin mu,benar-benar seperti radio rongsokan, yang bersuara tidak jelas"
"Apa maksudmu menyamakan aku dengan radio rongsokan tuan Andika, apa tidak ada sebutan yang lebih baik lagi, kau itu benar-benar menyebalkan"
" Sudah jangan berdebat,"
ucap Zahira, khalista mengambil sesuatu dari dalam tanya kemudian menaruh nya didepan Andika.
"ini jam yang kau tinggalkan di mol waktu itu, ambillah, aku tidak sudi memakainya, aku tidak mau memakai barang milik orang menyebalkan seperti mu"
"Jadi setelah mengerjai mu, Andika juga memberimu hadiah nona khalista?
Bima menimbrung, setelah selesai bersiap, ia mendekat kearah istrinya , kemudian duduk disebelahnya, memberikan dasi pada Zahira, Zahira segera memasangkannya.
" Aku hanya kesal padanya tuan, dia menghina ku, aku hanya memberi pelajaran padanya "
elak Andika.
"kau itu benar-benar menyebalkan, pantas saja kau jomblo, mana ada wanita normal yang mau sama pria berhati batu, keras kepala dan menyebalkan sepertimu. "
"seharusnya kau mengaca nona, kau itu juga jomblo. "
"Setidaknya aku jomblo bukan karna aku tidak laku, aku jomblo karna aku takut salah memilih lelaki yang mempunyai karakter sepertimu"
elak Khalista.
"Andika, ayo berangkat, apa kau akan berdebat terus dengannya? "
" Iya Tuan, ayo berangkat, aku juga kesal berdebat dengannya "
"Sayang, aku berangkat dulu, Hati-hati di rumah"
Bima mencium kening Zahira, Zahira begitu berbunga.
"Iya,hati-hati mas"
Bima dan Andika berlalu, tinggal Zahira dan khalista, mereka saling berpandangan dan tertawa.