Kevin Abraham Benecdit seorang CEO muda BENECDIT CORP terpaksa menikahi gadis asal Indonesia bernama Mira karena dendam pada kakak perempuan gadis itu yang bernama Thalia. Lantaran cinta nya ditolak oleh Thalia sehingga membuat Kevin sakit hati.
Mira Wijaya tidak pernah menyangka bahwa Kevin menikahinya hanya untuk balas dendam karena sang kakak yang telah menolak cinta Kevin.
Dengan terang-terangan Kevin selalu menyebut jijik apabila dekat dengan Mira.
Akankah Mira bertahan dengan pernikahannya dengan Kevin yang dipenuhi dendam dan derita? bahkan dia tidak bisa pergi dari Lelaki itu karena tidak mau melihat Thalia bersedih.
Mau tahu bagaimana caranya Mira membuat Kevin menjadi bucin? ikuti terus kisah Kevin dan Mira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tes Perasaan
Happy Reading 😚
"Aaaaawww ...!!!"
"Brengsek, bodoh, Kevin sialan!!"
Mira menjerit saat merasakan dadanya sedikit sakit karena sebuah remasan dari tangan Kevin.
Dug ...!
"Aduh, kenapa ditonjok sayang" Kevin memegang pipinya yang terasa nyeri akibat ulah sang istri.
"Bule mesum!! apa yang kamu lakukan!!" seru Mira.
Mira menyilang kan tangannya didepan dada. Dia sangat terkejut dengan tindakan Kevin, dia mengira bahwa Kevin hanya akan mencium nya, tapi nyatanya tangan-nya ikut bergerak menyentuh gunungnya itu.
"Aku hanya memegangnya sayang, belum dirasain juga" ucap Kevin yang masih berada di atas tubuh istrinya.
"Minggir, menyingkir lah aku mau ke kamar mandi"
"Sekali lagi ya, biarkan aku mencium mu, aku janji tidak akan kemana-mana tanganku ini." Mohon Kevin.
"Kevin kamu harus ingat, aku ini baru sembuh dari sakit. Lagian aku masih marah sama kamu ya," ucap Mira.
"Apa kamu belum memaafkan ku sayang?" tanya Kevin sendu.
Mira mendesah pelan.
"Aku sudah memaafkan mu, tapi masih belum bisa melupakan semua sikap buruk mu padaku," jawab Mira tanpa menatap Kevin.
Dia memalingkan Mukanya ke arah lain. Kevin memegang dagu Mira mengarahkan pada wajahnya lagi.
"Aku tahu pasti sulit. Aku sangat menyesal. Aku berjanji akan memperbaiki semuanya, memperbaiki hubungan ini, Maafkan aku,"
Kevin kembali meraup bibir mungil istrinya itu. Mira meronta dan mendorong kembali tubuh gagah suaminya.
"Kevin, aku ingin ke kamar mandi" seru Mira lagi.
"Baiklah sayang" Kevin melepaskan kukungan nya itu.
Mira segera bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi. Dia menutup pintu dan langsung menuju ke arah wastafel.
Mira meraba dadanya yang terasa berdebar-debar. Sungguh dia masih mencintai Kevin walaupun pria itu telah menyakiti-nya.
Lalu setelah saat ini Kevin menunjukan rasa penyesalan dan ingin memperbaiki semuanya dia malah meragukan hatinya.
Air matanya meleleh membasahi pipi mulus itu.
Mira masih belum bisa langsung menerima Kevin begitu saja. Dia hanyalah wanita yang rapuh, yang bisa merasakan sakit hati meskipun selalu ditutupi dengan sikap cuek dan cerianya.
Tok,tok,tok
"Sayang, kenapa kamu begitu lama, apa kamu baik-baik saja" seru Kevin dari luar.
Mira yang mendengar Kevin memanggilnya segera membasuh mukanya, dia tidak ingin Kevin melihat dirinya yang rapuh.
"Aku belum selesai" Seru Mira.
****
Kevin pov
Mira Wijaya adalah wanita yang telah ku ajak menikah secara dadakan tanpa persetujuannya, meskipun setelah itu aku melamarnya dengan cara romantis agar dia mau menerimaku.
Tidak pernah ada kata Cinta diantara kami. Tapi dulu ketika aku melamarnya dia menjawab dengan yakin dan mantap.
"Baiklah, aku bersedia menjadi istrimu"
Itulah jawabannya saat itu.
Dan saat ini dia baru saja kecelakaan dan Amnesia. 10 hari dia dirawat di Rumah sakit dan hari ini dokter memperbolehkannya pulang.
Aku baru saja mengatakan kejujuran padanya, semua tentang perasaanku terhadapnya.
Aku berharap saat dia mengingat semuanya kita sudah saling mencintai.
Mira tentu saja terkejut dengan pengakuanku. Tapi dia hanya diam saja. Ekspresi wajahnya datar dan matanya terpancar kesedihan.
Aku memeluknya erat, seakan tidak ingin melepaskannya.
Tapi baru saja dia mengatakan bahwa dia telah mengingat semuanya.
Sungguh aku merasa sangat bahagia dan bersyukur bahwa Mira telah memaafkan ku.
Aku sangat mencintai istriku itu. Meskipun dia masih belum bisa menerima sepenuh hati atas segala perlakuan yang telah aku berikan.
Tapi aku berjanji akan menebus semuanya, akan ku bahagiakan dia selamanya.
Entah kenapa aku sekarang seperti orang gila, bibirnya benar-benar manis dan membuatku ingin selalu mengecupnya.
Sungguh Mira bukan wanita yang tidak cantik, dia sangat cantik, hanya saja penampilannya yang menurutku kurang modis.
Tapi kini aku tahu bahwa dia telah menjaga berlian nya yang indah itu dengan baju yang kebesaran.
Aku sangat bangga pada Mira. Aku memang menyukai wanita berpakaian sexy, tapi setelah melihat indahnya tubuh istriku itu aku jadi tidak ingin dia memakai baju ketat lagi.
Aku sungguh tidak rela kalau tubuh indah sexy istriku dilihat banyak orang.
Dia sudah cukup lama berada didalam kamar mandi. Tiba-tiba aku merasa sangat khawatir. 10 menit saja tidak melihat istriku itu aku bisa menjadi gila.
Aku pun memutuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi dan memanggilnya.
"Aku belum selesai,"
Suara Mira membuatku lega, entah kenapa hanya dengan mendengar suaranya saja jantungku berdebar-debar.
Rasanya ingin segera ikut masuk kedalam dan memeluknya.
Sungguh aku telah menjadi budak cinta Mira, istriku yang cantik.
Pov end.
****
Malam harinya ...
Saat ini Mira dan Kevin sedang berada dimeja makan. Kevin memesan makanan delivery untuk mereka. Karena biasanya dia seperti itu.
Meskipun dulu Mira sering memasak tapi Kevin sama sekali tidak mau memakan masakannya.
Saat itu Mira merasa bahwa suaminya itu sangat jijik padanya sampai-sampai tidak mau menyentuh makanannya.
"Sayang, apa kamu mau nambah?" tanya Kevin.
Mira menggeleng.
"Aku sudah kenyang," jawab Mira.
"Baiklah, aku akan membereskan ini" ucap Kevin membereskan tempat makan mereka.
"Tidak usah, biar aku saja" Mira mengambil piring kotor milik Kevin dan miliknya.
"Jangan sayang, kamu duduk saja. Kamu kan baru sembuh jadi jangan banyak bergerak. Mending nanti bergerak di ranjang saja dengan ku" ucap Kevin mengedipkan mata menggoda istrinya.
Mira mendengus mendengar ucapan Kevin. Lalu dia menaruh piring kotor yang dibawanya ke wastafel kemudian dia pergi menuju keruang TV.
Mira duduk di sofa sambil menyalakan tv dihadapannya.
Tiba-tiba Hp yang berada disaku celananya berdering.
"Kak Thalia" gumam Mira senang.
Mira langsung mengangkat video call dari kakaknya itu.
"Halo kak, apa kabarnya?"
"Kabarku baik Mir, gimana keadaan kamu?"
"Mira baik-baik saja"
"Gimana Kevin? dia baik kan? Kakak sudah mengenal Kevin lama, pasti dia bisa membahagiakan mu"
Mendengar ucapan kakaknya Mira hanya tersenyum.
"Sayang, ternyata kamu ada disini" teriak Kevin.
Tiba-tiba Mira mempunyai ide, dia ingin mengetahui apakah Kevin masih mencintai kakaknya itu.
Mira memanggil suaminya untuk duduk disebelah nya. Tentu saja hal itu membuat Kevin sangat senang.
Mira yang saat ini masih video call dengan Thalia ingin melihat ekspresi Kevin saat melihat cinta yang masih tersimpan dihatinya untuk kakaknya itu.
"Kevin, kak Thalia mencari mu," ucap Mira mengarahkan Hpnya ke arah wajah Kevin.
Tentu saja hal itu membuat Kevin kaget, dia tidak mengetahui bahwa Mira sedang video call dengan wanita yang pernah dia cintai.
Kevin mengambil HP Mira, kemudian dia menyapa Thalia dengan sedikit canggung.
"Hai Thalia, lama tidak saling menyapa" ucap Kevin.
"Hai Kevin, apa kabar?" Tanya Thalia
"Baik" jawab Kevin singkat.
Mereka sedikit berbincang dan tegur sapa.
Sedang Mira berusaha berdiri dari tempat duduknya dan pergi karena ingin memberikan waktu kepada Kevin dan Thalia untuk saling bicara.
Pada waktu itu Thalia memang hanya menggantungkan perasaan Kevin.
Tidak menerima ataupun menolaknya. Lalu tiba-tiba dia menikah dengan Andika dan membuat Kevin patah hati.
Tapi tangan Mira dicekal oleh Kevin dan menyuruh nya untuk duduk kembali.
"Terima kasih Thalia karena telah mengenalkan ku pada adikmu yang sangat cantik ini, kalau bukan karena mu mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan berlian seindah ini" ucap Kevin membuat Mira sedikit terkejut.
"Jagalah adik-ku Kevin, aku yakin kamu pria yang tepat untuk Mira" ucap Thalia
"Tentu saja, tidak perlu kamu suruh aku pasti akan menjaga Mira ku dengan baik, karena aku sangat mencintainya."
Mira yang sedari tadi diam sangat terkejut mendengar Kevin yang mengatakan mencintainya dihadapan Thalia.
"Ini bukan akting kan? Aku sangat tahu bagaimana cintanya Kevin dengan kak Thalia" Batin Mira.
Dia tersentak kaget saat tiba-tiba Kevin mencium nya.
"Sayang aku tahu kamu hanya ingin mengetesku kan? Bagaimana perasaan ku sekarang terhadap nya" ucap Kevin setelah melepas ciumannya.
"Eh kak Thalia ... "
"Dia sudah berpamitan"
"Owh ..."
"Sayang lihatlah mataku, dimata ini hanya ada cinta untukmu, Thalia memang cinta pertama ku tapi kamulah cinta terakhirku Mira" Kevin memeluk istrinya.
Sedangkan Mira hanya diam, dia masih bimbang dengan semua ini.
Terlalu cepat. Itulah yang dia pikirkan.
Apakah perasaan ku pada Kevin masih bisa kembali? Apa karena kecelakaan itu membuat ku Amnesia dengan perasaan ku? Kenapa masih sulit untuk menerima Kevin? Ya Tuhan tolong aku, suamiku ingin memperbaiki semuanya, tapi kenapa perasaan ku malah hampa. Batin Mira.
Kevin melepas pelukannya dan menggendong Mira ala bridal style.
"Aaa Kevin turunkan aku" pekik Mira.
"Sekarang sudah malam, sebaiknya kita segera tidur, ingat ini malam pertama kita sayang" ucap Kevin membawa Mira ke lantai atas.
"Apa maksudnya malam pertama, aku belum siap Kevin" seru Mira meronta.
"Maksudnya malam pertama tidur bersama sayang, memangnya apa yang kamu pikirkan? Aku tidak akan memaksa sampai kamu siap, tapi izinkan aku memainkan berlian ku ya"
"Jangan berlian lagi!!!" Mira berteriak.
Kevin sudah sampai di depan pintu kamar dan membuka dengan mendorong menggunakan bahunya.
"Please" ucap Kevin memohon.
Dia sudah menidurkan istrinya di atas ranjang.
Mira yang tidak tega melihat tampang suaminya yang sudah memelas itu akhirnya mengangguk pasrah.
Bagaimana pun dia adalah istri Kevin, tidak seharusnya dia menolaknya. Bahkan ketika Kevin meminta hak nya sekalipun, Mira harus melayani nya dengan baik.
Kevin yang telah mendapatkan lampu hijau itu sangat senang.
Dengan perlahan dia membuka atasan baju tidur Mira dan memperlihatkan dua berlian bersinar menyilaukan yang masih tertutup dengan Bra berwarna hitam.
Dengan sangat lihai Kevin membuka pengaitnya dipunggung Mira dan melepaskannya.
Kevin sudah tidak tahan dan segera melahap nya. Sedangkan Mira menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara.
Gelenyer aneh dirasakan oleh mira saat lidah Kevin menyapu lembut ujung berlian itu. Seperti suatu rasa yang berbeda yang belum pernah dirasakannya.
Stop disini dulu ya, othor capek nulisnya.😂
Bersambung ...
jangan lupa like, komen dan vote.
Terimakasih 😘 ❤ 💞 😍