Merantau ke kota bukannya mendapat ketenangan Alletta malah dikelilingi 3 pria aneh dan menyebalkan. Namun, di balik itu semua, dia diuntungkan karena mereka mau membiayai semua kebutuhannya. Alletta tidak munafik, uang adalah segalanya.
"Katakan apa yang kamu mau, saya pasti akan mengabulkan semuanya."
⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Seharian Alletta tidak kemana-mana. Dia sibuk mengurus bayi besar yang sangat manja. Setelah makan, Keandra lanjut tidur sampai siang dan harus itu ditemani Alletta.
Sekarang sudah jam 3 sore. Alletta sibuk mengelap tubuh Keandra dengan air hangat, hanya tubuh bagian atas dan juga kaki.
Setelah selesai, Alletta membiarkan Keandra ganti baju sendiri, sedangkan dirinya akan memasak.
Keandra menyarankan untuk beli saja, tapi Alletta langsung menolak, karena tidak sehat.
Mulai sekarang, ia harus sering memasak sayuran daripada daging-dagingan. Karena sayur lebih berperan penting dalam kesehatan tubuh.
Sambil menunggu masakan matang, Alletta membuatkan salad buah untuk Keandra.
"Masih lama?" Pria itu datang tiba-tiba dan berdiri di belakang Alletta seperti seorang anak kecil yang mengekori ibunya.
"Bentar lagi," jawab Alletta sembari memotong buah-buahan.
"Itu buat apa?"
"Salad buah buat Pak Kean."
Kening Keandra mengerut. "Pak Kean Pak Kean. Apa sih?" kesalnya. "Kalau kamu panggil saya kaya gitu lagi, awas aja," ancamnya.
"Maklum, belum terbiasa," balas Alletta.
"Berkali-kali saya ingatkan, masa belum terbiasa?"
"Iya. Terlalu kaku buat aku."
"Banyak alasan ya kamu." Keandra menerima semangkuk salad buah tersebut dan langsung melahapnya.
"Beneran kok," ucap Alletta membela diri.
"Saya gak terima alasan apapun. Kamu tetap harus turuti perintah saya." Keandra berjalan menuju kursi pantry dan duduk di sana sembari menikmati salad buah.
"Iyaa," jawab Alletta pasrah.
"Ingat ya, kalau sampai kamu masih belum terbiasa, saya bakal cium kamu sampai kehabisan nafas."
Alletta mencibir. "Lagi sakit tetap cabul, ya."
"Emang saya peduli?"
Alletta tidak lagi menjawab. Dia lebih memilih fokus pada masakannya dibandingkan meladeni ucapan Keandra yang tiada habisnya.
****
Setelah 2 hari drama sakit-sakitan, sekarang Alletta dan Keandra sudah masuk kantor. Awalnya Keandra melarang Alletta untuk kerja, tapi gadis itu tetap ngeyel.
Alletta merasa dirinya sudah cukup untuk istirahat. Lagipula Lorenzo sudah dipenjara, jadi Alletta tidak ada alasan untuk takut. Terlalu berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak baik, kan?
Meskipun begitu, Keandra sengaja tidak membebani Alletta. Dia juga melarang Leana untuk memberikan tugas berat untuk Alletta.
Semua orang sudah tau tentang perlakuan Lorenzo pada Alletta. Mereka sangat menyayangkan hal itu. Lorenzo adalah orang yang cukup berpengaruh terhadap pekerjaan mereka. Tak sedikit yang membela Lorenzo dan malah menyalahkan Alletta. Tapi, Keandra sudah membungkam mulut-mulut bebek tersebut agar tidak terdengar oleh gadisnya.
"Ta, kalau kamu capek istirahat aja," celetuk Keyla.
Alletta mendengus malas. Ini bukan sekali dua kali Keyla berucap seperti itu.
Keyla, Sella dan Faldo merasa khawatir kala Alletta tiba-tiba masuk kantor hari ini. Harusnya gadis itu masih istirahat di rumah. Alletta memang tidak terluka, tapi rasa trauma pasti ada. Terlebih, kantor juga ada hubungannya dengan Lorenzo.
"Aku beneran gak papa, Key. Udahlah, mending kamu lanjut aja," ujar Alletta.
"Kamu mau makan gak, Ta? Aku beliin ya?" tawar Sella pula.
Alletta memijat pelipisnya. Dia beruntung memiliki teman seperti mereka. Tapi dia juga merasa semua perhatian mereka terlalu berlebihan.
"Nggak, Sel. Aku masih kenyang," tolak Alletta. Dia meminum kopinya lalu kembali fokus pada komputer, mengabaikan tatapan teman-temannya.
"Eh, ngomong-ngomong—"
"Jangan ngobrol saat kalian sedang bekerja," celetuk seseorang membuat Keyla mengatupkan bibirnya.
Leana, entah apa yang ia lakukan di sini. Gayanya yang angkuh masih melekat dan menjadi ciri khasnya.
"Maaf, Bu," ucap Keyla, lalu kembali fokus kerja.
Leana beralih menatap Alletta yang terlihat fokus.
"Pak Kean panggil kamu," ucapnya membuat semua orang menatapnya Lea.
"Saya?" tanya Alletta sembari menunjuk dirinya sendiri.
Leana mengangguk. "Jangan lama," katanya, lalu ia segera pergi dari sana.
"Baru juga ditinggal bentar, eh udah kangen aja," ledek Keyla.
Alletta hanya melirik gadis itu. Ia segera ke ruangan Keandra.
"Mau taruhan gak?" celetuk Sella pada Keyla.
"Taruhan apa?"
"Menurut kalian, Alletta bakal nikah sama Pak Kean atau nggak? Yang menang, dapat hadiah," jelas Sella.
"Kalau itu, udah pasti bakal nikah. Faldo juga pasti setuju," ujar Keyla.
"Iya juga, sih..."
"Gak usah taruhan-taruhan, kita lihat gimana nanti aja."
Sella mengangguk dengan bibir sedikit cemberut. Padahal niatnya untuk senang-senang aja.
Di sisi lain, Alletta mengetuk pintu ruangan Keandra sebelum masuk ke dalam.
"Ada apa, Pak?" tanya Alletta.
"Udah jam makan siang. Kamu makan sama saya di sini," ujar Keandra. Pria itu sudah duduk di sofa, di depannya juga ada banyak makanan yang tersusun di meja.
"Loh, ini masih 11:45, Pak. Belum jam nya makan siang." Alletta menggaruk pipinya, bingung.
"Saya bosnya. Suka-suka saya, lah," balas Keandra. "Sini, saya udah lapar," lanjutnya menyuruh Alletta agar duduk di sampingnya.
"Tapi, teman-teman yang lain kasian dong, Pak," kata Alletta. Jujur saja, dia masih kenyang, karena sedari semalam hingga tadi pagi Keandra mencekoki nya berbagai macam makanan. Kenyang nya jadi permanen.
"Kamu membantah saya?"
Alletta menghela nafas berat. Pada akhirnya ia menurut. Tatapan Keandra sudah mulai berubah, dia was-was kalau pria itu marah atau kesal. Bukan takut, tapi membujuknya itu yang susah.
"Suapi," ucap Keandra. Sepertinya dia ketagihan disuapi Alletta.
Lagi-lagi Alletta menurut. Ia membuka salah satu kotak makan. Ah, dia baru sadar kalau makanan yang dibeli Keandra adalah makanan khas Indonesia, bukan lagi sushi, pizza atau burger.
"Kok Bapak tau makanan ini?" tanya Alletta.
"Jovan yang beli," jawab Keandra, ia membuka mulutnya ketika Alletta mulai menyuapkan makanan.
"Tau namanya?"
Keandra menggeleng.
"Ini namanya nasi campur," ujar Alletta memberi tau. "Enak gak?"
"Lebih enak masakan kamu," jawab Keandra dengan jujur. Masakan Alletta masih juara di hatinya.
"Lain kali aku buatin bekal mau?" tawarnya.
"Dari dulu saya nungguin."
"Kan udah pernah waktu itu."
"Cuma sekali," balas Keandra cuek. Dia kembali membuka mulutnya lebar-lebar.
"Besok aku buatin bekal kalau gitu," ucap Alletta. Ia mengelap sudut bibir Keandra yang terkena bumbu lauk.
"Setiap hari ya?"
"Iya."
"Iya apa?"
"Iya, Pak Kean."
"No no." Keandra menggoyangkan jari telunjuknya ke kanan dan kiri.
Alletta menghela nafas. "Iya, Sayang."
Keandra tersenyum puas mendengarnya. Dia suka sekali.
"Ancaman saya masih berlaku," peringat Keandra. Sedangkan Alletta mengangguk pasrah. Salah dikit, Keandra akan tantrum. Jadi, lebih baik Alletta mulai membiasakan diri dari sekarang.
"Kamu harus makan juga," ujar Keandra.
"Aku masih kenyang. Nanti aja," tolak Alletta.
"Sekarang," tekan Keandra.
Semenjak tinggal bersama Keandra, Alletta benar-benar mabuk makanan. Setiap detik, menit, jam, Keandra selalu saja menyuruhnya makan. Bahkan Keandra membeli banyak camilan untuk Alletta.
Dan sepertinya, berat badan Alletta pun naik. Pipinya semakin berisi dan hal itu membuat Keandra gemas. Ia lebih suka Alletta yang seperti ini daripada kurus.
bersambung...
Suka tantrum, suka maksa, suka seenaknya, suka jahil, suka cabul, suka Alletta\= Keandra Agnibrata (•‿•)
bls aja kl bsa,biar kean kbkaran sklian....ada yg ngjakin mkan,ayo aja....ok alatta....
tp ykin bgt kl kean ga bkln nyerah.....smngtttt....
nma....boro2 ngsih pelukan,cma ngbrol aja ga boleh....
kdng ksl,tp gmes jg sih....
tnggl blng cnta aja gngsinya stnggi phon kelapa.....🤣🤣🤣
cpt halalin dong.....
ni mh cma pcar pura2,gliran dkt sm cwok lain mlah misuh2.....kl statusnya udh jls mh kn ga mngkn aletta jln sm yg lain....
reygan udh d jdohin y????pst prjdohn bsnis...pdhl reygan sukanya sm aletta...