Di dunia yang dikuasai oleh kekuatan, Xiao Tian menolak tunduk pada takdir. Berasal dari alam bawah, ia bertekad menembus batas eksistensi dan mencapai Primordial, puncak kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu menggapai.
Namun, jalannya dipenuhi pertempuran, rahasia kuno, dan konspirasi antara alam bawah, alam atas, dan jurang kematian. Dengan musuh di setiap langkah dan sahabat yang berubah menjadi lawan, mampukah Xiao Tian melawan takdir dan melampaui segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29: Bangkitnya Pewaris Dewa dan Segel Budak
Xiao Tian berdiri di tengah reruntuhan, tubuhnya berubah setelah menerima warisan dewa. Rambut hitamnya kini memiliki semburat emas, kulitnya lebih bersinar, dan auranya terasa lebih dalam, mengandung ketenangan dewa serta kegelapan iblis.
Pakaiannya yang sebelumnya sederhana telah berubah. Sebuah jubah putih keemasan membalut tubuhnya, dengan corak Tao kuno menyelimuti kainnya. Pedang Pemurni Darah di punggungnya bergetar ringan, seolah merespons kekuatan barunya.
Di depannya, kesadaran Dewa Kuno Tianxu mulai memudar.
"Kau telah melangkah ke jalan yang penuh pertumpahan darah dan kehancuran, tapi ingatlah... Tidak peduli seberapa besar kekuatan yang kau miliki, ada harga yang harus dibayar."
Suaranya perlahan melemah, sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya, menyatu dengan angin.
Xiao Tian tetap diam, meresapi kekuatan barunya.
Setelah beberapa saat, dia berjalan keluar dari reruntuhan.
Saat ia melangkah keluar, langit yang kelam menyambutnya. Udara di luar terasa berbeda, lebih dingin, lebih liar—seperti dunia ini telah banyak berubah sejak terakhir kali ia melihatnya.
Namun, sebelum dia bisa bergerak lebih jauh—
BOOM!
Sebuah ledakan terjadi di depannya!
Dua sosok bertarung sengit, cahaya pedang beradu dengan kekuatan iblis.
Seorang pria berpakaian hitam, dengan mata merah menyala, menggunakan sabit raksasa melawan seorang wanita berpakaian minim dengan tubuh menggoda, rambut panjang berwarna merah gelap, dan aura yang memancarkan kepercayaan diri yang tinggi.
Xiao Tian memperhatikan mereka sebentar, sebelum menghela napas pendek.
Namun, saat mereka menyadari keberadaannya—
Keduanya membeku di tempat.
Tatapan mereka membesar.
Bagaimana mungkin ada seseorang yang keluar dari reruntuhan Dewa Kuno?
Tempat itu seharusnya mustahil untuk dimasuki, dan mereka sudah lama menganggapnya sebagai tanah terlarang!
Pria berbaju hitam segera mengambil langkah mundur. "Siapa kau?! Apa yang kau lakukan di dalam sana?"
Wanita itu juga menyipitkan matanya, waspada.
Xiao Tian hanya tersenyum dingin. "Sepertinya aku harus menghilangkan saksi yang tidak perlu."
Dalam sekejap—
Dia menghilang!
BOOM!
Pria berbaju hitam bahkan tak sempat bereaksi.
Pedang Pemurni Darah telah menembus dadanya!
"Guh...!"
Darah menyembur.
Xiao Tian menarik pedangnya tanpa ekspresi, membiarkan tubuh pria itu jatuh ke tanah, tak bernyawa.
Mata wanita itu melebar. "Kau... Kau membunuhnya begitu saja?!"
Dia mundur beberapa langkah, tapi sebelum dia bisa melarikan diri—
Xiao Tian sudah berada tepat di depannya.
"Jangan bergerak."
Sebuah tangan dingin mencengkeram kepalanya.
Dia menggigil. "T-Tunggu! Aku... Aku bisa berguna bagimu! Jangan bunuh aku!"
Xiao Tian menatapnya sejenak, lalu tersenyum dingin. "Baiklah, kalau begitu..."
"Segel Budak."
Tangannya bersinar, dan simbol kuno muncul di dahi wanita itu!
"AAAAHH!!"
Dia berteriak kesakitan, tubuhnya bergetar hebat.
Namun, dalam beberapa detik, segel itu menyatu dengan pikirannya.
Matanya yang sebelumnya penuh kebencian kini dipenuhi rasa hormat dan ketakutan.
"Aku... Aku bersumpah setia padamu, Tuanku..." katanya dengan suara bergetar.
Xiao Tian tersenyum kecil. "Bagus. Sekarang, beri tahu aku tentang dunia luar."
Wanita itu, yang kini tidak punya pilihan selain mematuhi, mengangguk dan mulai berbicara.
"Banyak yang telah terjadi selama ratusan tahun kau berada di dalam reruntuhan itu..."
Dia menjelaskan bahwa dunia luar telah mengalami perubahan besar.
Pertempuran besar antara sekte-sekte di Benua Tianxuan dengan Sekte Iblis telah terjadi.
Li Heng, pria yang dulu hanya murid biasa, kini telah menjadi Tuan Muda Sekte Iblis dan memiliki pengaruh besar.
Banyak sekte besar telah runtuh, dan keseimbangan kekuatan dunia telah berubah drastis.
Namun, yang paling menarik perhatian Xiao Tian adalah informasi tentang Batu Dewa.
Batu Dewa, benda yang dahulu dia cari, sekarang berada di tangan orang-orang kuat yang terkait dengan sekte-sekte besar.
Namun, Xiao Tian tidak tertarik untuk mengambil batu itu.
Sebaliknya, dia memiliki rencana lain—
Menggunakan tempat itu untuk membuka Segel Kedua Iblis.
Senyumnya semakin dalam. "Kalau begitu, kita harus pergi ke sana."
Wanita itu mengangguk patuh. "Ya, Tuanku."
"Oh ya, siapa namamu?" Xiao Tian bertanya sambil berjalan.
Wanita itu menunduk sedikit, lalu menjawab dengan suara lembut. "Namaku Yan Mei."
Xiao Tian mengangguk. "Baiklah, Yan Mei. Ayo pergi ke kota terdekat."
Namun, sebelum mereka mulai bergerak, Xiao Tian tiba-tiba melangkah lebih dekat ke Yan Mei.
Tangannya terangkat, jari-jarinya yang dingin menyentuh dagu wanita itu, mengangkatnya perlahan.
Yan Mei menahan napas, tubuhnya sedikit gemetar.
Xiao Tian menyipitkan mata dan berbicara dengan nada lembut namun mengancam, "Jangan pernah mencoba mengkhianatiku... atau kau akan merasakan nasib yang jauh lebih buruk daripada kematian."
Senyum samar tersungging di bibirnya, namun matanya memancarkan kegelapan yang menakutkan.
Yan Mei menelan ludah. Dia bisa merasakan aura mengerikan dari pria di depannya, dan dia tahu bahwa ini bukan sekadar ancaman kosong.
"A-Aku tidak akan mengkhianati Tuanku..." suaranya terdengar lemah, penuh ketakutan.
Xiao Tian menyeringai kecil, lalu melepaskan dagunya. "Bagus. Kalau begitu, mari kita pergi."
Dengan itu, mereka berdua meninggalkan reruntuhan, menuju ke dunia luar yang telah berubah drastis selama ratusan tahun Xiao Tian menghilang.