Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Setelah berhasil mengalahkan ular iblis dan mengamankan inti jiwa, Long Tian dan kelompoknya melanjutkan perjalanan ke bagian yang lebih dalam dari gua. Atmosfer semakin pekat dengan Qi spiritual, membuat setiap langkah mereka terasa lebih berat namun juga penuh semangat. Setelah sekitar satu jam menyusuri lorong-lorong yang gelap dan berliku, mereka akhirnya tiba di sebuah ruang besar dengan dinding-dinding yang memantulkan kilauan cahaya keperakan.
"Ini dia," ucap Ming Xiu sambil menunjuk ke depan. Matanya berbinar-binar saat melihat kumpulan batu kristal yang bersinar lembut di tengah ruangan.
Batu kristal itu tertanam di dinding dan lantai gua, beberapa di antaranya seukuran kepalan tangan, sementara lainnya lebih kecil namun sama-sama memancarkan aura Qi spiritual yang murni. Cahaya dari kristal-kristal itu menyinari ruangan, menciptakan suasana magis yang membuat mereka semua terkesima.
"Jumlahnya lebih dari cukup," Zhou Liang berkomentar, suaranya dipenuhi kekaguman. "Ini bahkan lebih banyak dari yang kita harapkan."
Long Tian melangkah maju dan menilai batu kristal itu dengan tenang. "Cepat, kumpulkan semuanya. Kita tidak punya waktu untuk terbuang."
Dengan cekatan, mereka mulai menambang batu kristal menggunakan alat sederhana yang mereka bawa. Long Tian sendiri hanya perlu menggunakan sedikit Qi di ujung jarinya untuk memisahkan kristal dari dinding tanpa merusaknya. Dalam waktu singkat, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 10 kilogram batu kristal, lalu menyimpan semuanya ke dalam cincin ruang milik Long Tian.
"Sudah selesai," kata Long Tian sambil berdiri dan menepuk-nepuk tangannya. Namun, saat yang lain mulai menghela napas lega, Long Tian memalingkan pandangannya ke arah lorong lain yang lebih gelap. Suara aliran air samar-samar terdengar dari arah itu.
"Aku akan memeriksa sesuatu," Long Tian berkata tiba-tiba. "Kalian semua istirahat di sini. Jangan bergerak terlalu jauh."
"Kau yakin tidak butuh bantuan?" tanya Ming Xiu, meski dia tahu Long Tian jelas tidak memerlukan bantuan mereka.
"Tidak perlu," jawab Long Tian dengan nada tegas sebelum melangkah masuk ke lorong itu sendirian.
Lorong yang diikuti Long Tian semakin menyempit dan gelap, namun suara aliran air menjadi semakin jelas. Setelah beberapa saat, dia tiba di sebuah ruang kecil yang dipenuhi oleh suara gemericik. Sebuah aliran air mengalir dengan tenang, memantulkan cahaya samar dari sesuatu yang bercahaya di tanah.
Long Tian mendekat, matanya menyipit saat melihat benda yang memancarkan cahaya itu. Itu adalah sebuah mutiara besar, seukuran kepalan tangan orang dewasa, dengan permukaan yang halus dan berkilau. Mutiara itu memancarkan Qi spiritual yang sangat murni, jauh lebih besar dibandingkan dengan batu kristal yang mereka kumpulkan sebelumnya.
"Jackpot," gumam Long Tian sambil mengulurkan tangannya. Sentuhan pertama pada mutiara itu membuat Qi spiritual di sekitarnya bergelombang lembut, seolah menyambut kehadirannya.
Tanpa ragu, Long Tian segera menyimpan mutiara itu ke dalam cincin ruangnya. "Ini akan berguna nanti," ujarnya tenang. Tanpa membuang waktu lebih lama, dia berbalik dan mulai kembali ke tempat kelompoknya berada.
Saat Long Tian kembali, kelompoknya terlihat sudah lebih rileks setelah beristirahat. Ming Xiu berdiri dan menyapanya, "Apa kau menemukan sesuatu?"
"Tidak ada yang penting," jawab Long Tian dengan santai. "Kita sudah menyelesaikan misi. Saatnya kembali ke sekte."
Mereka semua mengangguk, tidak berani bertanya lebih jauh. Dengan hati-hati, mereka meninggalkan gua itu, membawa hasil misi mereka yang melimpah. Aura puas terpancar di wajah mereka, terutama karena mengetahui bahwa keberadaan Long Tian di dalam kelompok mereka telah memastikan segalanya berjalan lancar.
Saat kelompok Long Tian keluar dari gua, angin lembut membawa aroma bahaya. Long Tian tiba-tiba berhenti, ekspresinya berubah dingin.
"Kita diawasi," ujarnya pendek, membuat keempat anggotanya waspada.
Ming Xiu menatap sekeliling. "Apa mungkin... kelompok lain?"
"Keluar," suara Long Tian menggema di udara, tajam seperti pisau.
Dari balik pepohonan, lima sosok muncul. Mereka mengenakan jubah Sekte Api Emas, dengan pemimpin mereka, Wei Long, berdiri di depan. Tatapan angkuh terpancar dari wajahnya.
Zhou Liang menggigit bibir. "Itu Wei Long. Dia di ranah Pemurnian Qi level 5. Kita harus berhati-hati."
Wei Long tertawa kecil, menyeringai sombong. "Jadi kalian berhasil menemukan batu kristal itu? Bagus sekali. Tapi aku khawatir kalian tak akan bisa membawanya kembali ke sekte."
Ming Xiu maju selangkah. "Apa maksudmu, Wei Long?"
"Maksudku? Serahkan semua cincin ruang kalian, terutama milik bocah itu," Wei Long menunjuk Long Tian. "Kalau kalian melawan, aku tidak keberatan membunuh kalian di sini."
Ancaman itu membuat kelompok Long Tian tegang, tapi Long Tian tetap berdiri tenang. Ia menatap Wei Long dengan dingin.
"Kau pikir kami akan menyerahkannya padamu?" ucap Long Tian, suaranya penuh ancaman.
Wei Long tertawa keras. "Kau hanya bocah yang baru saja naik ke tingkat dua. Beraninya kau melawanku? Aku akan memastikan kau tidak pernah sombong lagi!"
Ia melambaikan tangannya, memerintahkan keempat anggota kelompoknya untuk menyerang.
Keempat murid itu melesat maju, senjata mereka berkilauan dengan Qi yang menyelimuti bilahnya. Namun, Long Tian maju satu langkah, membuang pedang kayunya ke tanah.
"Sudah cukup," ucapnya dingin. "Jika kalian mencari masalah, maka kalian akan mendapatkannya."
Qi murni meledak dari tubuh Long Tian, menggetarkan tanah di bawah kaki mereka.
"DUAR!" Gelombang energi yang dahsyat menghantam empat murid itu sekaligus. Mereka terhempas ke udara, tubuh mereka menghantam pohon-pohon di sekitar dengan suara retakan keras. Darah muncrat dari mulut mereka sebelum akhirnya tubuh mereka tak bergerak, nyawa mereka melayang dalam sekejap.
Wei Long mundur selangkah, wajahnya memucat saat melihat rekannya tewas begitu saja. "Kau... kau membunuh mereka!"
Long Tian menatapnya dengan tatapan dingin. "Mereka menyerang lebih dulu. Aku hanya membalas."
Wei Long mencoba menahan rasa takutnya, Qi-nya melonjak, dan ia menghunus pedangnya. "Kau pikir aku akan membiarkan ini begitu saja?! Aku akan menghabisimu!"
Ia melesat maju, pedangnya membelah udara dengan Qi yang menyala-nyala. Namun, Long Tian berdiri di tempatnya, menunggu.
Saat pedang Wei Long hampir mencapai lehernya, Long Tian bergerak. Dengan kecepatan yang mustahil dilihat oleh mata biasa, ia meraih lengan Wei Long dan menghantamkannya ke tanah.
"DUAR!" Wei Long terhempas dengan keras, tanah di sekitarnya retak akibat benturan.
"Kau tak layak menyentuhku," ucap Long Tian dengan nada dingin.
Wei Long mencoba bangkit, tapi Long Tian tak memberinya kesempatan. Dalam satu gerakan cepat, Long Tian mengayunkan telapak tangannya, Qi tajam seperti bilah pedang terlepas dari tangannya.
"SWISH!"
Qi itu memotong leher Wei Long tanpa ampun. Darah menyembur, dan tubuh Wei Long ambruk ke tanah tanpa nyawa.
Long Tian berdiri di atas tubuhnya, matanya menyapu keempat rekannya yang terlihat terkejut.
"Jangan ceritakan ini kepada siapa pun," perintah Long Tian tegas. "Wei Long dan kelompoknya adalah pembuat masalah. Mereka yang menyerang lebih dulu. Aku hanya membela diri."
Keempatnya mengangguk cepat, tidak ada yang berani membantah. Long Tian menghapus noda darah dari tangannya sebelum berjalan santai menuju jalan keluar.
"Kita kembali ke sekte," ujarnya tanpa emosi.
Kelompok itu mengikutinya dalam diam, langkah mereka terasa berat setelah menyaksikan betapa mengerikannya kekuatan Long Tian. Mereka tahu, ini adalah peringatan untuk tidak pernah membuatnya marah.
🤭🤭🤭🤭