Sovia dan Angga baru menikah beberapa Minggu, ayah Angga kemudian menikah dengan seorang wanita yang usianya sana seperti Angga. pernikahan Sovia di penuhi kebahagiaan, namun setahun setelah itu tiba-tiba banyak kejadian yang mencurigakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua makhluk jahat
Setelah Sofia dan Adi pergi ke rumah sakit, nampaknya Inggrid seperti hewan piaraan yang langsung keluar. Dia tidak menghiraukan beberapa pelayan yang akan melihatnya ketika dia berjalan ke kamar Sofia.
Inggrid mengetuk pintu kamar Angga, berharap pria itu akan segera membukanya. Angga yang berada di dalam kamar dia mendengar ketukan pintu kamarnya, Angga mengira kalau yang mengetuk pintu itu adalah istrinya. Namun ketika dia membuka pintu kamarnya yang terlihat adalah Inggrid.
"Apa yang kamu lakukan di sini? kenapa kamu kemari." ucap Angga ketika melihat Inggrid sudah berada di depan kamarnya.
"Ya tentu saja aku rindu sama kamu." jawab Inggrid dengan nada yang terlihat begitu manja.
"Kamu jangan gila ya, kalau ada orang yang tahu bisa-bisa ayah akan membunuh kita." Angga yang kemudian langsung menutup pintunya. dia tidak ingin mendapatkan masalah apalagi jika Sofia mengetahui kalau dia sudah berselingkuh dengan ibu tirinya.
Mendapati penolakan itu Inggris tidak ingin berteriak karena dia juga tidak mau sampai kebohongannya diketahui oleh para pelayan. Inggrid masuk ke dalam kamarnya, dia mengirim pesan kepada Angga dan memintanya untuk menunggu di kamar tak terpakai.
Angga yang kala itu memang hasratnya sudah membuncah karena dia tidak bisa bersama dengan Sofia. Hal itu membuatnya langsung bergegas untuk mencari Inggrid di salah satu kamar yang memang sudah lama tidak terpakai.
Ketika Angga pergi ke tempat itu tanpa sengaja Erna memergoki Angga. "Mau ke mana mas Angga malam-malam begini ke kamar yang ada di belakang." ucap Erna yang kemudian berjalan mengendap-endap untuk mengikuti Angga.
Ketika sampai di kamar tidak terpakai betapa terkejutnya Erna ketika melihat pintu itu terbuka dan yang membuka pintu kamar itu adalah Inggrid. Kedua mata Erna kembali terbelalak saat Inggrid langsung mencium Angga dengan begitu rakus dan Angga membalasnya dengan begitu liar. Jantung Erna berdebar begitu kencang, dia tidak akan pernah mengira kalau hari ini dengan dua matanya itu dia melihat perselingkuhan antara ibu tiri dan anak tiri.
"Ya Tuhan, ternyata apa yang dikatakan oleh Tuan Adi benar adanya, ternyata mereka benar-benar berselingkuh." ucap Erna. seketika Erna mengambil ponsel yang ada di saku bajunya, dia memotret adegan ciuman liar antara Inggrid dan Angga. "Ini akan membuat kalian hancur." ucap Erna yang kemudian pergi dari sana.
Kedua kaki Erna benar-benar gemetar luar biasa, setelah melihat adegan yang ada di depannya Erna seketika kehilangan kata-kata. Dia berjalan tak tentu arah sembari terus mengingat apa yang dia lihat, ketika dia berada di dapur untuk mengambil segelas air mineral. tiba-tiba kehadiran si mbok membuatnya terkejut luar biasa, air yang ada di mulut Erna langsung menyembur keluar.
"Kamu ini kenapa?" tanya si mbok ketika melihat wajah kebingungan Erna.
"Mbok ini kenapa sih ngagetin aku?!" teriak karena dengan suara yang begitu keras. Dia memegang jantungnya yang berdebar begitu kencang, bahkan terasa tubuhnya benar-benar lemas luar biasa.
"Ya seharusnya ngagetin itu kamu, kenapa kamu tiba-tiba terkejut seperti itu?" tanya si mbok.
Erna langsung menceritakan apa yang dia lihat, si mbok nampak seakan tidak percaya apa yang dikatakan oleh Erna. Sedangkan di kamar yang tidak terpakai itu dua manusia tidak tahu diri sedang melakukan kejahatan yang begitu luar biasa.
"Ayo sayang..," desah Inggrid.
"Tongkatku sudah tidak bisa di kendalikan." bisik Angga.
"Cepatlah, aku benar-benar sudah tidak tahan." Inggrid semakin liar dan dia terus mencium tubuh Angga.
Suara desahan dan tangan yang terus menerus menyusuri tubuh Angga membuat pria itu semakin terlena dengan semua hasrat Inggrid.
"Sayang, buat aku melayang.'' ucap Inggrid.
"Aku akan membuatmu merasakan kebahagiaan." jawab Angga.
Si mbok dan Erna yang berada di depan pintu kamar tidak terpakai, nampak mereka berdua mendengarkan suara-suara yang begitu menjijikkan itu, si mbok memegang dadanya Dia seolah tidak percaya dengan apa yang dia dengar hari ini.
"Ya Gusti ternyata Angga benar-benar sudah kerasukan setan, mereka berdua benar-benar iblis." ucap si mbok yang kemudian mengajak Erna segera pergi dari tempat itu.
Sekitar satu jam kemudian Angga dan Inggrid sudah keluar dari kamar tidak terpakai. Mereka pergi ke kamar masing-masing dengan raut wajah yang terlihat begitu sumringah. Di luar rumah Adi nampaknya Adi dan Sofia sudah kembali ke rumah Mereka, Adi benar-benar merasa bahagia karena dia mendapatkan kabar kalau mereka dia dan Sofia sudah sembuh total.
"Kapan-kapan kita harus membuat adegan dramatis, mas." ucap Wati
"Tentu saja." jawab Adi.
Sofia masuk ke dalam kamarnya, dia melihat Angga sudah tertidur pulas sembari memeluk guling yang biasa dia pakai. Melihat dari raut wajah begitu bahagia dari suaminya, entah mengapa Sofia merasakan sedikit gelisah. Mereka masih berstatus suami istri di mata agama dan negara.
"Mas." panggil Sofia.
Angga membuka matanya, dia melihat sang isteri yang sudah pulang dari rumah sakit. "Kamu sudah pulang sayang?" tanya Angga.
"Iya mas, aku sudah pulang." jawab Sofia yang kemudian meletakkan tas yang dia bawah.
Ketika Sofia membaringkan tubuhnya di ranjang, Angga berusaha untuk mendekati istrinya. Sofia berusaha untuk bersikap normal, namun ketika Angga menyentuhnya entah mengapa Sofia merasa jijik, teramat luar biasa. Hatinya terus menolak, Dia seolah tidak ingin mendekati Angga. Namun mereka masih berstatus sebagai suami istri hal itu membuat Sofia menghela nafasnya begitu dalam, kemudian berusaha untuk menenangkan hatinya.
Setelah kejadian itu dua hari kemudian ketika Angga dan Inggris berada di perusahaan, Sofia dan Adi juga pergi ke perusahaan untuk melakukan rapat dengan beberapa dewan direksi secara diam-diam.
"Kenapa Tuan Adi melakukan hal ini?" tanya salah satu pemegang saham. "Ada sesuatu yang mungkin akan saya ceritakan kapan-kapan, tapi untuk hari ini saya tidak bisa menceritakannya." jawab Adi.
"Baiklah kalau begitu, seperti yang tuan Adi minta saya akan melakukan apa yang tuan minta." kata salah satu pemegang saham perusahaan.
"Baiklah, Tuan. Tapi untuk kerjasama proyek yang sudah saya katakan, Saya minta nyonya Sofia yang akan menanganinya." kata Kemal.
"Baiklah Tuan, Saya akan bekerja semaksimal mungkin." jawab Inggris.
Sofia yang kemudian menjabat tangan Kemal, penampilan Sofia benar-benar memukau orang-orang yang ada di ruang rapat direksi.
"Semoga kedepannya kita bisa bekerja sama dengan baik." ucap Kemal.
"Baiklah Tuan, terima kasih karena tuan sudah memberi saya kesempatan untuk kerjasama ini." jawab Sofia.
Setelah itu orang-orang yang ada di ruang rapat pergi dari tempat itu, sedangkan Kemal meminta Sofia untuk berbicara dengannya di salah satu restoran.
"Baiklah kalau begitu, ayah akan pulang terlebih dahulu, Sofia. Nanti Tuan Kemal yang akan mengantarmu." ucap Adi.
"Baiklah Tuan, nanti saya akan mengantar Sofia sendiri." jawab Kemal yang kemudian pergi bersama Adi dan yang lain.
*Bersambung*
terima kasih atas dukungannya semoga kalian senang dengan novelku ini. jangan lupa baca novelku yang lain.
*istri barbar bos mafia*
*My sugar Daddy.
*Sugar baby tuan muda lumpuh*