Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Konspirasi
Dimas kembali ke kelas,ia langsung menuju tempat duduknya,saat melewati bangku Novi ia melirik sekilas ke arah novi yang sedang tenggelam dalam mengerjakan soal soal,sesampainya di tempat duduk ia langsung menulis soal soal sendiri ,sepanjang pelajaran ia tidak menoleh sedikitpun ke papan tulis.
Di tengah pelajaran Novi menoleh sekali,ia melihat Dimas sibuk menulis pelajarannya dan di matanya muncul rasa kecewa "Tidak mendengarkan pelajaran,hanya mengacau tidak mengherankan jika prestasi belajarnya tidak meningkat.
"Orang seperti ini tidak layak untuk di perhatikan.
Novi menggelengkan dalam hati,menghela nafas dan tidak lagi menoleh kearah Dimas.
Sampai bel tanda akhir pelajaran Dimas merenggangkan tubuhnya dan berdiri dari tempat duduknya.
Waktu istirahat setelah pelajaran ini adalah 20 menit.
Sementara ini,berita tentang Tomy dan teman temanya yang di pukuli di depan gerbang viral di bicarakan di berbagai kelas dan menyebar di seluruh sekolah.
Ketika Dimas bertindak pagi itu,meskipun banyak orang yang menyaksikan nya ,hampir tidak ada yang mengenal Dimas.Bagaimanapun Dimas adalah karakter kecil di sekolah itu.
Bel pelajaran berbunyi,sekarang adalah pelajaran bahasa indonesia,guru bahasa indonesia adalah Bu Weni sekaligus wali kelas 11 D.Ia memiliki potongan tubuh sedikit kurus tapi tubuhnya tergolong tinggi,ia dulunya merupakan Atlet Nasional Bola Voli putri.
Bu Weni naik ke podium dan melihat siswa siswa di bawahnya"Turnamen Bola voli antar kelas akan segara dimulai,sekarang saya membutuhkan pelapis untuk spiker dan diutamakan yang bisa melompat tinggi.
Apakah ada di antara kalian yang ingin berpartisipasi?mari kita dukung kegiatan sekolah dengan lebih aktif.
Turnamen Bola Voli diadakan setiap tahun di SMKN 1 Satria,setiap kelas mengirimkan satu team untuk berpartisipasi,tiga tahun yang lalu,turnamen ini melahirkan talenta Bola Voli yaitu Farhan yang masuk jajaran Timnas,sehingga turnamen ini sangat diperhatikan.
Dimas teringat tentang Turnamen Bola Voli di sekolahnya.
Setiap tahun memicu semangat di sekolahnya.
"Turnamen Bola Voli akan segera dimulai,kita bisa melihat David lagi yang menjadi MVP tahun lalu"kata gadis lainya penuh semangat.
Turnamen Bola voli antar kelas adalah moment paling di tunggu tunggu oleh para siswa,terutama siswa putri,mereka yang terpilih menjadi cheerleader akan menjadi magnet sendiri bagi penonton dan gadis gadis cantik seperti Sabrina,Novi,Rey Utami,Sisi dan Reva dulunya adalah cheerleader di sekolah masing masing.Mereka menjadi terkenal di ajang turnamen tersebut.
Tahun lalu David membawa kelas nya ,Kelas 10 A jurusan Bahasa menjadi juara dan menjadi MVP dengan meraih akumulasi poin terbanyak.Yang lebih menariknya lagi,Sabrina sebagai Cheerleader di kelas yang sama memperoleh nilai tertinggi dalam voting dan terpilih sebagai Cheerleader tercantik.
Kelas dipenuhi dengan berbagai pembicaraan.
Para gadis tampak fokus pada pembicaraan tentang David,sementara lelaki lebih bersemangat.
"Dimas ikut memperhatikan situasi itu,pada waktu turnamen tahun lalu,Dimas hanya menjadi pesuruh,ia kesana kemari mengantarkan minuman atau membeli minuman di kantin jika minuman habis tapi kali ini ia ingin ikut berkontribusi pada sekolah.Biarpun Bu Weni hanya menawarkan pemain cadangan,itu sudah lebih baik dari pada sama sekali tidak terlibat.
Bu Weni melihat sekeliling,diantara siswa kelihatanya tidak ada yang berminat menjadi cadangan.Itu agak memusingkan.
"Bu weni,saya merekomendasikan Dimas! "Roby menunjuk kearah Dimas.
Roby adalah Seksi olah raga kelas 11 D,juga kapten Tim Bola Voli di kelas,Tetapi kenapa ia memilih Dimas,satu satunya orang yang malas berolahraga apalagi main Bola voli,mungkin orang bilang Service aja tidak bisa apalagi passing.
Dimas menyipitkan mata memandang ke arah Roby,walaupun ia punya keinginan untuk ikut berpartisipasi,tapi ia tidak suka orang lain menunjuknya lebih dulu apalagi Roby menunjuknya dengan senyum meremehkan.
Roby menatap Dimas dengan mulut mencibir,"Pemain cadangan ini,bisa atau tidak bisa harus tetap ada dan saya rasa Dimas cukup baik untuk mengisi posisi itu.
"Saya setuju"seorang siswa laki laki berteriak.
Saya setuju"Dimas selama ini tidak memiliki integritas di kelas,saatnya ia memberikan kontribusinya"teriak siswa lainya.
Mereka semua adalah anggota inti bola voli di kelas 11 D,memandang Dimas dengan pandangan meremehkan.
Novi terkejut sejenak,ia tidak akan mengira Roby akan menunjuk Dimas"sepertinya ada konspirasi "Batin Novi,sambil melihat kearah Dimas dengan ekspresi kasihan.
Roby tersenyum sinis,ia memasukan Dimas ke tim bola voli kelasnya sebenarnya punya tujuan lain,ia ingin mempermalukan nya dilapangan.
Jika ia bisa mempermalukan Dimas,maka ia bisa membuka hubungan baik dengan Tomy,ia tahu tentang permasalahan Dimas dan Tomy maka dari itu ia lebih memihak pada Tomy.
"Dengan pemikiran seperti itu makanya ia menunjuk Dimas jadi pemain cadangan.
Bu Weni melihat kearah Dimas,pada waktu lalu ia yang menjenguknya di rumah sakit ketika mata Dimas terkena busur las.
"Apakah kamu siap Dimas? Dan bagaimana dengan luka dimatamu,apa sudah benar benar sembuh?
Siap Bu !! Jawab Dimas tegas dan mata saya sudah sembuh seratus persen.
Setelah mendengar jawaban Dimas,ia kemudian melihat kearah Novi,
Dan Novi sebagai ketua kelas ,kau bertanggung jawab atas kordinasi logistik tim Bola Voli atur tim cheerleader,air minum dan lainnya.
"Baiklah,sekarang kita mulai pelajaran,hari ini kita akan membahas puisi dari Chairil Anwar yang berjudul "Aku"
Bu Weni kemudian membuka buku bahasa indonesianya kemudian berjalan ke papan tulis,mengambil kapur dan menulis judul dengan huruf besar.
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sendu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan nya terbuang
....... ....... ...........
Dimas melihat sekilas ke arah papan tulis,kemudian beralih ke arah Roby yang juga sedang memandang dengan tatapan sinis kearah Dimas,tatapan itu penuh dengan ketidak pedulian dan kesombongan.
"Bodoh''
Dimas menatap Roby dengan tatapan tenang,datar tanpa emosi.
~©~
"Bel tanda pelajaran ketiga berbunyi,
Di depan pintu kelas 11 A jurusan Bahasa ,Rey Utami berdiri di depan pintu dan melongok ke dalam kelas.
"David,ada orang yang mencari mu!teriak seorang siswa laki laki dari dalam kelas.
Oh...ada yang mencari David lagi?gadis mana itu ?
Kelas dipenuhi oleh suara riuh perempuan dan suittt dari murid laki laki.Kelas jurusan bahasa hampir 60% adalah murid wanita dan sisanya 40%murid laki laki jadi suara riuh perempuan lebih mendominasi.
Rey Utami tetap tenang,ia berdiri menunggu sambil melipat tangannya di belakang punggung.
Tak lama kemudian ,David yang mengenakan kaos olah raga keluar dari kelas 11 A.
Dengan tinggi badan sekitar 180 cm,David tampak seperti anak laki laki ceria dengan senyuman yang memberikan rasa hangat.
David melihat kearah Rey Utami dan tersenyum"Kenapa kamu datang lagi sebentar lagi kita akan mulai pelajaran"
"Tidak apa apa,aku hanya membawa sesuatu untukmu?
Rey Utami tersenyum lebar,lalu mengeluarkan sepasang pelindung lutut dari belakang dan menyerahkan nya.
"Sebelumnya lututmu terluka saat latihan,sekarang Turnamen Bola Voli akan segera dimulai,jadi kau harus lebih hati hati.
"Terimakasih"
David menerima pelindung lutut yang diberikan Rey Utami dengan ucapan terimakasih.
Oh iya,,ngomong ngomong nanti aku akan melihat kamu latihan"kata Rey Utami sambil melihat kearah David.
" Baiklah"
David mengangguk dan pada saat itu ia melihat Sabrina keluar kelas dan berjalan menuju toilet wanita.