Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zia bertemu Adrian.
Kevin dan Adrian baru saja tiba di kantor cabang keluarganya Kevin. Kevin masuk ke kantor dan semua karyawan sudah berjejer rapi menyambut kedatangan Kevin. Kevin di sambut oleh manager kantor tersebut. Kevin pun meminta manager kantor itu untuk menyerahkan semua berkas keuangan kantor pada Kevin. Tibanya di ruangan Kevin duduk di kursi kerjanya sedangkan Adrian dia duduk di sopa dengan gaya bersantai.
Kevin mulai memeriksa semua berkas dan Adrian pun membantunya, mereka menemukan kejanggalan dari semua laporan itu. Adrian berdiri lalu berkata pada Kevin, "lo periksa semua berkas itu gue mau keliling dulu".
" Ngapain lo keliling?, bukannya bantuin gue"balas Kevin kesal.
"Gue mau lihat cara kerja mereka di kantor ini seperti apa karena gue merasa ada ya g salah dari sistem kerja mereka juga" jawab Adrian lalu keluar dan mulai keliling.
Namun saat melewati ruang HRD Adrian melihat staf HRD sedang memarahi karyawan yang hamil dan Adrian tidak ikut campur dia melanjutkan jalannya. Namun saat berbalik Adrian melihat orang yang tadi di ruangan HRD keluar dan melangkah pergi Adrian merasa tidak asing dengan orang itu. Adrian pun masuk ke ruangan HRD itu dan menanyakan ada masalah apa.
"Karyawan tadi kenapa? " tanya Adrian.
"Dia hamil pak" jawab HRD itu.
"Terus kalau dia hamil apa salahnya? " tanya Adrian lagi.
"Begini pak, dia baru dua bulan kerja disini dan sekarang dia ketahuan hamil dalam peraturan perusahaan ini karyawan baru dilarang hamil dulu sebelum satu tahun" penjelasan HRD itu.
"Mana berkasnya? " pinta Adrian dan HRD itu menyerahkannya pada Adrian.
Namun saat membaca nama dalam berkas itu Adrian di buat terkejut karena nama karyawan itu "Fauzia Hisana Dewi".
" Dia bagian apa? "tanya Adrian.
" Bagian kantin pak"jawab HRD itu dan Adrian langsung keluar lalu berlari menuju bagian kantin. Namun tibanya di sana Adrian tidak menemukan Fauzia.
"Bapak cari siapa? " tanya seseorang pekerjaan kantin.
"Karyawan yang sedang hamil dan baru saja di pecat" jawab Adrian.
"Oh Dewi" sebut orang itu.
"Dewi" bingung Adrian.
"Dia pingsan dan saat ini sedang di bawa ke rumah sakit oleh temannya" beritahu orang itu.
"Rumah sakit mana? "
"Rumah sakit ibu dan anak tidka jauh dari sini pak" beritahu orang itu.
Adrian pun langsung berlari ke arah lobby lalu minta satpam untuk mencarikan taksi, setelah naik taksi Adrian langsung memberitahu sang sopir untuk mengantarkannya ke rumah itu. Tibanya di rumah sakit Adrian menanyakan ada kah pasien yang baru masuk, sang suster langsung mengarahkan Adrian ke ruang periksa anggota dan tibanya di sana Adrian terkejut saat melihat Tantri berdiri di ruang pemeriksaan.
"Tantri" panggil Adrian membuat Tantri menengok dan terkejut saat melihat Adrian.
"Pak Adrian".
" Yang di dalam itu Zia kan? "tanya Adrian dan Tantri bingung harus jawab apa dan dia hanya bisa diam.
"Zia hamil? " tanya Adrian lagi.
"Pak biar saya ceritakan semuanya" ucap Tantri dan Adrian pun mengangguk.
Mereka duduk di depan ruang pemeriksaan, Tantri pun mulai menceritakan semuanya apa yang pernah Zia ceritakan padanya.
"Cowok itu aku Tantri" ucap Adrian membuat Tantri terkejut.
"Zia mabuk dia gak sadar dan dia pun pengaruh obat, itu semua ulah Helena dan aku telah memberinya pelajaran" ucap Adrian.
"Aku ikut senang pak jika laki-laki itu bapak sendiri suaminya Zia. Selama ini aku merasa kasihan pada Zia karena sepertinya dia merasa bersalah banget sama bapak" ucap Tantri.
"Makasih selama ini kamu sudah jagain Zia" ujar Adrian.
Tak lama suster keluar dan memberitahu keadaan Zia jika dia baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan banyak. pikiran jadi Zia harus istirahat total jangan terlalu banyak gerak. Adrian pun pergi ke bagian administrasi Zia di temani Tantri dan tak lama suster datang untuk membawa Zia pindah kamar. Namun saat masuk ke ruangan perawatan Zia di buat kaget karena ruangan itu ruangan yang sangat mewah.
"Tantri kamu gak salah pesan kamar ini? " tanya Zia setelah berbaring dan para suster sudah pergi.
Tantri dia hanya tersenyum tidak memberitahu Zia. Tak lama pintu terbuka, Adrian masuk membuat Zia terkejut karena melihat sosok pria yang hampir dua bukan ini sangat di rindukan.
"Kalian bicara saja, aku kembali ke tempat kerja dulu" pamit Tantri membuat Zia menatap Tantri mintanya jangan pergi namun Tantri dia malah tersenyum.
Setelah Tantri pergi Adrian duduk di samping tempat tidur Zia dan Zia dia hanya diam saja.
"Kamu kenapa harus pergi sih?, apa kejadian malam itu kamu benar-benar lupa? " tanya Adrian membuat Zia menatap menatap Adrian bingung.
Adrian mengeluarkan ponselnya lalu menu bukan Vidio dimana saat Zia memeluk Adrian mengatakan perasaannya dan keluh kesahnya membuat Zia kaget.
"Jadi paria itu aa? " tanya Zia dan Adrian hanya mengangguk.
"Terus anak ini? "
"Iya dia anak kita" ucap Adrian dan Zia langsung memeluk Adrian dan menangis di pelukan Adrian.
"Udah dong jangan nangis, sekarang kan kita udah ketemu. Aku kangen kamu loh" ucap Adrian dan Zia langsung melepaskan pelukannya.
Adrian menghapus air mata Zia dan Zia hanya menatap Adrian.
"Kamu harus cepat sehat kita pulang!, mama pasti senang dengar kamu hamil" ucap Adrian dan Zia pun mengangguk.
Namun tiba-tiba ponsel Adrian berdering dan itu panggilan dari Kevin. Adrian mengangkat panggilan itu dan memberitahu jika dirinya sedang di rumah sakit bersama Zia. Kabar itu membuat Kevin kaget dan hendak menyusul Adrian namun di larang Adrian. Zia merebut ponsel Adrian lalu berkata pada Kevin jika Tantri kerja di kantin perusahaannya.
"Kamu kenapa memberitahu Kevin tentang Tantri? " tanya Adrian.
"Ini waktunya mereka bersatu" jawab Zia.
"Maksud kamu?, Tantri kan udah punya suami" ucap Adrian.
"Tantri udah cerai sama suaminya satu minggu setelah mereka menikah" beritahu Zia membuat Adrian terkejut.
Suster datang membawa makanan untuk Zia dan Adrian langsung menyuapi Zia dengan telaten membuat Zia senang karena dia bisa mendapat perhatian lebih dari Adrian. Adrian pun menceritakan kejadian hari itu sebelum insiden malam itu. Apa yang di lihat Zia di kantor itu semua tidka benar karena saat itu Adrian menahan Helena dan langsung mendorongnya membuat Helena marah dan Adrian meminta Helena untuk tidka menemuinya lagi namun kesalahan paham itu terjadi membuat dirinya sedih dan malam itu dia harus menemui klien dan karena menghormati klien dia minum dan memutuskan untuk menginap di hotel terdekat namun entah takdir atau apa dia malah mendapati Zia masuk ke kamarnya dan dengan keadaan mabuk, yang awalnya akan marah malah tidak jadi saat mendengar ucapan Zia yang menyatakan cintanya.