NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 16

Setelah kepergian Anton dari rumah, Halimah merasa lega dan lebih tenang. Ia bisa lebih fokus untuk mengumpulkan uang guna membiayai hidupnya dan Rafa.

Meskipun Anton sering berkunjung ke rumah, ia hanya datang untuk bertemu Rafa agar bisa pergi bekerja bersama. Rafa pun masih sering mengunjungi bapaknya, meskipun hanya sekadar melihat keadaan bapaknya.

Hari ini, hari Senin, adalah waktu yang tepat bagi Halimah untuk melakukan cek up kesehatannya. Namun, ia harus pergi sendirian karena Rafa sibuk bekerja, banyak penumpang yang telah memesan jasa antar-jemputnya.

Rafa yang duduk di meja makan, menatap Halimah dengan wajah penyesalan. "Mak, apa tidak apa-apa kalau Rafa tidak mengantar mamak?" tanyanya sambil mengunyah makanan.

Halimah berhenti mencuci piring dan berbalik ke arah Rafa dengan senyum cerah. "Tidak apa-apa, Le. Mamak sudah minta tolong bibikmu Anha untuk mengantar. Mamak sudah menelfonnya tadi dan dia mau kok."

Halimah kembali mencuci piring sambil menambahkan, "Jadi, kamu tidak perlu khawatir."

Rafa menghela napas lega. "Oh, jadi bibik yang mengantar mamak. Baguslah, aku hanya takut kalau mamak naik motor sendiri, apalagi tempatnya lumayan jauh."

Setelah menyelesaikan sarapannya, Rafa menghampiri Halimah dengan membawa piring kotor dan gelas bekas makan. Halimah menerima piring dan gelas itu dari tangan Rafa dan mencucinya dengan sabun.

Rafa masih berdiri di belakang Halimah, lalu berkata, "Mak, Rafa berangkat kerja dulu ya, Rafa sudah kesiangan."

Ia mengulurkan tangan untuk berpamitan.

Halimah menolaknya dengan senyum, "Sudah berangkat saja, tangan mamak kotor ini."

Rafa segera mencium pipi Halimah singkat. "Ya sudah, Rafa berangkat dulu Mak," katanya sambil berlari ke arah depan.

Halimah meneriakkan peringatan dari dapur, "Hati-hati bawa mobilnya ya Le, jangan ngebut!" Suara Rafa terdengar dari jauh, "Siap, Mak!"

Halimah kembali melanjutkan mencuci piringnya. Tak lama, suara motor terdengar memasuki pekarangan rumah. Halimah segera menata piring di tempat rak dan bergegas ke depan untuk melihat siapa yang datang.

 "Assalamu'alaikum," ucap Anha sambil melangkah ke pintu dengan senyum ramah.

"Waalaikumsalam," jawab Halimah sambil mengelap tangannya ke daster yang ia kenakan.

"Oalah, kamu toh Ndok," kata Halimah dengan nada gembira.

Ia memanggil adik iparnya itu dengan sebutan 'Ndok', yang berarti 'adik' dalam bahasa Jawa. Hubungan Halimah dan Anha sangat dekat, bahkan Anha selalu menjadi teman setia Halimah dan menghiburnya saat ia terluka. Kedatangan Anha selalu membawa keceriaan dan kehangatan bagi Halimah.

"Iya Mbak, kan katanya kita mau ke klinik," kata Anha dengan nada mengingatkan.

Halimah segera menuju ke dalam kamar, "Tunggu, mbak mau ganti baju dulu ya."

Anha kemudian duduk di atas springbed yang ada di depan TV, menunggu Halimah selesai berdandan.

Setelah beberapa menit, Halimah keluar dari dalam kamar dengan penampilan yang lebih rapi.

 "Mbak, mbok pake lipstik sedikit biar itu bibir gak kayak kena penyakit tipes," kata Anha sambil nyengir, mencoba membuat Halimah tertawa.

Halimah menggaruk kepalanya yang tak gatal,"Mbak sudah lama gak pernah pake lipstik Ndok, rasanya malu."

"Kenapa malu sih Mbak, kita berdandan ya secukupnya, gak berlebihan juga kok," kata Anha sambil tersenyum.

"Pake lipstiknya ya, jangan warna-warna yang merah terang, sekarang banyak warna lipstik yang lebih natural."

Anha kemudian mengeluarkan lipstik miliknya dan meminta Halimah untuk memakainya. Halimah terlihat sangat segar saat menggunakan lipstik dengan warna Rosy yang lembut.

Anha juga membantu Halimah untuk menata rambutnya yang panjang dan memilihkan baju yang cocok. Saat membuka pintu lemari pakaian, Anha terkejut melihat koleksi baju Halimah yang terdiri dari banyak daster dan kaos sederhana.

"Ya Allah Mbak, masak semua baju Mbak kayak gini? Kebanyakan daster dan kaos doang, apa Mbak gak pernah beli baju?" tanya Anha dengan nada heran.

Halimah tersenyum dan menjelaskan, "Ya gimana Ndok, Mbak kan mencoba berhemat. Apa lagi belakangan Mas Anton jarang kasih uang ke Mbak."

Anha mendengarkan dengan saksama dan kemudian berkata, "Mbak itu terlalu hemat, Mbak. Mbak memikirkan pakaian Mas Anton dan Rafa, memikirkan makan mereka. Ya gak apa-apa, tapi Mbak juga harus memikirkan diri Mbak sendiri. Ya bener aja, sikap Mas Anton belakangan dingin ke Mbak, karena Mbak Halimah gak mau mencoba merawat diri Mbak sendiri. Mbak ini masih muda, tapi penampilan Mbak kayak udah umur 50-an." Anha berbicara dengan nada yang lembut, tapi juga tegas, membuat Halimah tersenyum dan merenungkan kata-kata Anha.

Halimah tidak marah, malahan ia ikut tertawa mendengar ocehan Anha yang selalu membuatnya tersenyum.

"Nanti pulang dari klinik, kita ke toko baju, buat cari baju yang cocok buat Mbak, ya!" kata Anha dengan semangat.

Halimah mengangguk dan menjawab, "Iya, terserah kamu aja, Ndok. Kamu yang pilihkan baju yang bagus untuk Mbak."

Dengan senyum cerah, Halimah mengambil baju yang diberikan Anha dan memakainya.

Anha menunggu Halimah di luar kamar, sambil memainkan ponselnya dengan sabar. Tak lama, Halimah keluar dari dalam kamar dengan penampilan yang baru.

"Apa baju ini bagus, Ndok? Mbak sudah lama gak pake baju begini," tanya Halimah dengan nada ragu-ragu.

Anha segera berbalik dan melihat penampilan Halimah dengan mata yang terbuka lebar. "Wah, cocok banget Mbak! Kalo gini kan jadi terlihat lebih muda," kata Anha dengan nada kagum.

"Sekarang badan Mbak juga sudah gak segemuk dulu, jadi Mbak bisa pakai baju-baju seperti ini lagi."

Halimah tersenyum dan menjelaskan, "Ini baju Mbak yang lama, Ndok. Mbak memang sudah lama gak pakai baju begini karena udah gak cocok sama badan Mbak yang gemuk."

Anha mendengarkan dengan saksama dan kemudian berkata, "Tapi sekarang, Mbak sudah terlihat sangat cantik dan muda! Baju ini sangat cocok untuk Mbak."

Kini Halimah terlihat 5 tahun lebih muda, ia mengenakan baju Midi dress berwarna hijau botol yang membuat gayanya semakin elegan dan anggun. Rambutnya yang panjang di gerai dengan rapi membuatnya terlihat semakin cantik dan memesona. "Ayo kita berangkat," ajak Halimah dengan senyum cerah.

Halimah berjalan ke luar dengan langkah yang ringan dan percaya diri, diikuti dengan Anha yang tidak bisa berhenti memandangnya dengan kagum.

Anha segera menaiki motor maticnya dan menghampiri Halimah yang sudah menunggunya di jalan. "Ayo naik Mbak," tutur Anha dengan senyum.

Halimah segera naik ke atas motor dan memeluk Anha dari belakang. Mereka segera berangkat, meninggalkan rumah yang sunyi dan memasuki jalan yang sibuk. Angin sepoi-sepoi membelai wajah Halimah, membuatnya merasa bebas dan bahagia. Ia merasa seperti telah menemukan kembali dirinya yang sebenarnya.

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
dah selingkuh main pelet2an ckckck 🤦‍♀️
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
jangan mauu /Scream/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton makin tega, Halimah sabar banget 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Cry/ yahhh yahhh
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
suka sama gambar2 visual pilihan author 🥰
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang bpkmu sengklek kyk tumor kankerr 🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang niat bnget cari kesalahan Halimah 😭 padahal Dy yg slingkuh
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.
eh kok mt.. ke gc 🤣🤣
𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊 🦂🦂 🦂
lanjut yi.. nggak sabar pengen liat si Anton itu menyesal
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa buk.. ini jg lgi berusaha.. oleng ke mt mulu buk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
eehh /Panic/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
hddehhh play victim 😤😤
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
pasti mau tinggal bareng sama selingkuhannya 😌😏
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
si Anton dah beralih ke lain hati, 🤧🤧 makanya berubah jdi suami kamvrett, lebih baik pisah aja jngn mengharapkan hal yg mustahil Halimah 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang kyk betina si Anton ini 😂😂🤣🤣
Manik🌼
satu iklan untuk kamu /Drool/
Manik🌼
bener sih kata anha
Nar Sih
sabarr ya halimah
Nar Sih
dri bhsa nya ini cerit orang jawa ya kak thorr ,tpi sedih dan lucu
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa Halimah orang Jawa di cerita ini
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah cepat pisah dari Anton, daripada kamu stress di hina & direndahkan terus 😭😭🤧
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
untungnya si Rafa dah gede & Halimah bisa cari uang sendiri, mang suami gak guna si Anton 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!