Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EX bagian 1
@reinPRAYOGA
Disukai❤ @RamadhanBerkah dan 559,6k lain nya
CALON KAKA IPAR BARU CHEK...@PRAYOGAanumDamarta @PutriAnin
Komentar
@RamadhanBerkah ' Widih si bos dah gadeng yang baru aje'
@MLina19 'Kayak kenal deh'
@NYONYAUtariMAHENDRA 'itu mas Damarkan? kok sama....'
@JagonyaOBATKUAT 'Silahkan di pesan, dijamin kuat sampe pagi. Kalau tidak kuat salah sendiri'
@PemutihSELANGKANGAN 'Yang item yang item, satu kali poles langsung putih glowing'
@RamadhanBerkah 'Kagak butuh,gue udah kuat dari lahir@JagonyaOBATKUAT'
@DAMAWANuriena 'Kamu udah lupain aku mas'
@reinaPRAYOGA @DAMAWANuriena Hueeekkkk sampah dilarang komen'
@NYONYAutariMAHENDRA @reinaPRAYOGA 'Apa maksud kamu'
@PRAYOGAanumDamarta @reinaPRAYOGA 'Rein jangan buat masalah, keluar matikan komentarnya!!!"
Astaga Damar menghela nafas nya kasar melihat postingan sang adik di salah satu media sosialnya. Kenapa Rein memosting foto nya bersama Anin kemarin. Itu foto juga ulah nya yang memaksa agar dia dan Anin berfoto seperti itu, alasan nya sebagai kenang kenangan di sweet seventin nya.
Kenapa juga Rein harus mengtag Anin dan dirinya. Damar yakin Anin saat ini sedang tidak nyaman saat melihat postingan Reina.
Sementara itu Anin yang tengah di sibukan dengan gambar rancangan nya seharian ini tidak membuka ponsel nya sama sekali. Anin dengan sibuk mengejar pesanan sepasang pengatin yang memesan gaun pernikahan pada nya.
Dan kalian tahu semenjak kejadian dimana Anin tercebur ke kolam renang dan hampir saja kehilangan nyawa nya lalu Damar tiba tiba datang menyelamatkan nya. Mulai dari sana mereka mulai dekat, walau pun belum intens hanya sekedar makan siang bersama, atau hanya bertukar pesan.
Dan Anin kini sudah mengetahui status duda yang di sandang oleh teman kecil nya itu. Bahkan Bunda langsung menceritakan kenapa Damar dan mantan istrinya itu sampai bercerai. Anin sempat merasa tidak suka sih pada mantan istri Damar itu, kenapa dia sampai menyia nyiakan laki laki baik seperti Damar. Sudah ganteng, baik,pekerja keras apa lagi coba, kalau memang cuma karna mencari materi yang lebih penyebab dia meninggalkan Damar sungguh di sayangkan. Coba dia duluan yang bertemu dengan Damar pasti dia akan menjadi wanita yang paling beruntung.
Eehhh....
Anin menepuk kepalanya yang mungkin sedikit oleng karena terlalu fokus pada kerjaan nya, hingga berfikir yang macam macam.
Anin menutup buku dan melepas kaca mata bening nya. Anin meraih tas yang berada di atas meja kerjanya lalu melangkah keluar. Di bagian butik tengah Anin melihat para karyawan nya tengah berkumpul seperti tengah melihat sesuatu.
'Eh iya ini mbak Anin kita, tapi cowok ini siapa ya'
'Ya ampun cowok nya gak kalah ganteng sama mantan suami mbak Anin yang sok kecakepan itu'
'Kayak pernah liat dimana ya...'
'Bukan nya cowok ini yang pernah nganterin buku milik mbak Anin ya'
'Iya kamu bener ndri'
'Wah mbak Anin berutung ya, *** di lantik'
'Apaan tuh'
'Pucuk di cinta ulampun tiba, hilang satu tumbuh satu'
Itulah kasak kusuk yang Anin dengar dari para karyawan nya. Karena ini sudah jam makan siang Anin tidak peduli apa yang tengah di gibahkan para karyawan nya dia melanjutkan langkah nya menuju pintu keluar
Tingg....
Anin meraih ponsel yang ada di tas nya, di sana tertera sebuah pesat chat. Ternyata pesan itu dari Damar, senyum tipis terbingkai di bibir tipis nya.
📩KakDamar
'Makan siang bareng, aku tunggu di cafe Bugenfil'
Anin hanya menggelengkan kepalanya, apa ini cara Damar saat mengajak seorang gadis kencan, tidak romantis sama sekali.
Eh Kencan?
Duh Anin sampai malu memikirkan nya. Mana mungkin si Duren itu mau mengajak nya kencan, kan dari kecil dulu dia hanya menganggap Anin seperti adik nya sendiri. Jangan pakai hati Anin kalau kamu tidak mau sakit hati...........Lagi.
Anin menghembuskan nafas nya kasar lalu mengetik sesuatu di layar ponsel nya
to KakDamar
'Okey aku otw' send.
Anin memasukan ponsel nya kedalam tas kecil nya itu lalu melangkahkan kaki jenjang nya menuju mobil kesayangan nya yang terparkir di depan butik.
Setelah menghabiskan waktu selama lima belas menit lamanya,akhir nya Anin sampai di cafe yang menjadi tempat janjian makan siang nya bersama Damar.
Anin masuk kedalam cafe dan mengedarkan pandangan nya ke setiap sudut. Anin tersenyum saat melihat Damar sudah berada di salah satu meja.Namun senyum nya surut saat dia melihat lengan kekar Damar tengah di pegangi oleh seorang wanita.
Dengan langkah ragu Anin melangkah mendekat pada Damar dan wanita yang terlihat tengah menangis itu.
"Kak Damar."
Damar menoleh begitu pula wanita yang tengah memegangi erat lengan Damar. Anin melihat Damar menyentak kasar tangan wanita itu dan segera menghampirinya.
"Kamu udah datang Nin."
Anin tersenyum tipis pada Damar yang tengah tersenyum padanya jelas sekali terlihat laki laki itu tengah mati matian menahan amarah nya. Anin bisa melihat dari raut wajah Damar yang berkerut dan sedikit memerah.
"Baru saja kok, seperti nya kaka masih sibuk dengan klien kaka. Apa aku tidak mengganggu."
Anin menampilkan wajah polos nya, seakan berpura pura tidak tau apa yang sedang terjadi. Anin mendudukan tubuh nya di kursi yang ada di sebelah meja yang tadi di duduki oleh Damar dan wanita itu.
"Kalau belum selesai urusan nya kaka lanjutin saja dulu. Aku bisa nunggu kok."
Dengan senyum mengembang Anin memanggil seorang pelayan di cafe itu lalu memesan makanan serta minuman nya.
"Kami sudah tidak ada urusan lagi, urusan kami sudah selesai lima bulan yang lalu."
Anin langsung menatap ke arah Damar dan wanita yang terlihat sedang menangis tertahan itu. Anin yang melihat itu sedikit iba, bagaimana pun mereka itu sama sama perempuan bukan. Tapi siapa wanita itu, apa dia mantan pacar Damar yang meminta balikan. Atau jangan jangan wanita itu adalah..........Mantan istri bukan mantan pacar.
Anin melihat wajah Damar terlihat mengeras, terlihat dari urat urat yang berada di sekitar pelipis serta lehernya pada menonjol semua.
"Kak Damar mendingan duduk dulu deh, gak capek apa berdiri terus."
Bukan nya duduk di kursi yang sudah dia duduki tadi, Damar malah mendudukan diri nya di kursi yang berada di depan Anin. Tapi Anin tidak peduli dia memilih menyibukan diri dengan bermain ponsel. Lain dengan wanita yang tengah memperhatikan Damar saat beriteraksi bersama gadis yang memanggil Damar dengan sebutan kakak itu.
Dari mata nya menyiratkan ketidak sukaan pada Anin. Dia tahu gadis yang tengah di pandang lekat oleh Danar utu adalah wanita yang ada dalam postingan Reina. Wanita itu bangkit dari duduk nya lalu mendekat pada meja Anin dan Damar. Dia lelah berpura pura menangis, percuma Damar sudah tidak sudi lagi melirik nya lagi.Dia tidaj perlu berpura pura mengemis cinta pada Damar, karna selama ini yang dia butuhkan hanya harta bukan cinta nya Damar.
saat melihat Damar sukses dia berniat menjilat ludah nya agar bisa kembali bersama dengan Damar dan kekayaan nya saat ini. Namun ternyata usaha nya kali ini gagal dia harus berusaha lain kali.
"Oh jadi gara gara wanita ini kamu tidak mau menerima ku lagi mas." Anin yang merasa tidak punya masalah di sini langsung mengangkat kepalanya dan menatap penuh tanya pada wanita yang tengah menuding diri nya.
"Mohon maaf , apa sebelum nya kita pernah kenal."
Damar sudah terlihat hendak berdiri, namun Anin mengisyaratkan agar tetap diam lewat tatapan matanya. Entah kenapa Damar langsung saja menurut.
"Oh jadi kamu belum mengenalku, kalau begitu kenalkan namaku Uriena aku adalah mantan istri dari mas Damar. Dan akan kembali rujuk kalau kamu tidak hadir diantara kami."
Anin menatap datar pada wanita yang mengaku sebagai mantan istri Damar itu. Cantik sih, tapi sayang kurang bersyukur. Anin memindai Uriena dari atas sampai bawah persis seperti juri di fashion show.
"Mantan istri mu kak." Anin bertanya tanpa melihat pada orang nya.
Damar yang di tanya begitu oleh Anin hanya menganggukan kepalanya kikuk sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Oh... Pantesan." Anin memindai kembali wanita itu dari atas sampai kebawah membuat dia sedikit risih namun tetap menampakan wajah angkuh nya.
"Kenapa memang nya huh, kamu iri ya melihat kecantikan ku.Yang secara aku adalah seorang model dan kamu...!"
Anin hanya tertawa sinis dalam hatinya mendengar ucapan angkuh wanita yang tengah menatap nya merendahkan.
"Pantesan, selera kamu jauh dari standar kalau memilih sesuatu kak."
Skak mat...
Wajah wanita itu memerah saat mendengar ucapan Anin yang blak blakan. Ini memang Anin yang sebenar nya sebelum dia di sakiti oleh seseorang yang berkaum laki laki.
"KAUUU!!!"
Byuuuurrrrrr......
***Huaaaaaaaa gantung ya....
NENG UP LAGI MALAM INI,BONUS UNTUK PARA READERS TERCINTRONGGG KUUU..
MAKANYA KOMEN YANG BANYAK, VOTE YANG SERING DAN LIKE YANG BANYAK TIAP BAB
SUPAYA NENG OTHOR SEMANGAT NGETIK NYA YA...
SEE YOU NEXT PART...
JANGAN JADI PEMBACA GELAP, NANTI BISA GELAP BENERAN
BABAYYYYYYYY***....
Ceritanya seru, mengalir dengan lancar dan teratur.. 🫰🏻
Semangat terus dlm berkarya, ya! 💖
lupa gue..
si Khalifah Nasif aja noh..