Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Oma Khanza
Cassie hanya diam saja saat Malik memasangkan seatbeltnya.
Wajahnya sudah sangat merah padam.
Cassie juga takut Malik mendengar detak cepat jantungnya.
"Kalo istirahat sebentar saja aku akan baik baik saja," ujar Cassie masih ngeles sambil menunduk ketika Malik sudah berada di sampingnya.
Malik tersenyum sambil memiringkan sedikit jok kursi Malik.
"Sudah nyaman?"
Awalnya Cassie terkejut, tapi kemudian dia hanya bisa mengangguk.
Dia sudah cukup dekat Tidak berbahaya, kah?
"Tidurlah. Perjalanan mungkin satu jam, biasa kena macet," senyum Malik sebelum mengalihkan fokusnya ke depan.
Dari kaca spion dia melihat para pegawai resto sudah berada di dekat mereka.
"Mereka punya tugas multi, ya," senyum Malik. Walaupun tidak menggunakan jas, hanya kemeja saja, sosok mereka sudah seperti pengawal.
"Ya. Begitulah. Aku asing di negeri ini," ceplosnya tanpa sadar.
Malik menatap gadis yang sedang memejamkan matanya itu.
Malik tau, gadis itu tinggal sendirian di apartemennya. Tapi yang dia ngga ngerti, why?
Apa yang dia cari di sini?
Tapi Malik ngga bertanya, dia takut gadis itu akan curiga kalo dia sedang mencari informasi tentang dirinya.
Sekarang Malik sudah cukup berhasil menghilangkan ketakutan yang selalu terpancar di matanya saat bersamanya.
Oke, pelan pelan Malik akan menyelidikinya.
Ketenangan gadis itu perlahan mengusiknya. Dia semakin mirip dengan Liliana dalam wajah yang berbeda.
Gadis itu tiba tiba merogoh ponsel di sakunya yang bergetar.
Harsa-pengawalnya menelponnya.
'Nona, nona harus menjauhi laki laki ini," perintah Harsa panik. Ini menyangkut janjinya pada oma dan opa nona mudanya.
"Tenang, Harsa. Dia hanya mengantarkan aku ke rumah sakit."
Cassie melirik Malik yang juga sedang menatapnya
"Saya bisa mengantarkan nona."
"Tadi kejadiannya tak terduga dan berlangsung cepat. Ada dua pengawal yang ikut juga," jelas Cassie sabar. Tatapannya sudah dia alihkan. Begitu juga Malik, fokus lagi di depan.
Hening.
"Baiklah, nona. Anda harus hati hati."
"Tentu." Cassie kemudian menyimpan ponselnya.
"Pengawal kamu, ya?"
"Iya."
"Sepertinya mereka sangat khawatir sama kamu, ya?"
"Iya."
Wajar saja dia sudah melanggar perintah dan kini malah berdua dengan laki laki berbahaya ini.
Memang Cassie masih ngeri mengingat apa yang sudah Malik lakukan padanya. Tapi anehnya sekarang dia merasa aman bersama laki laki itu.
Malik manggut manggut ngga bertanya lagi.
*
*
*
Cassie bergegas membuka pintu mobil saat laki laki itu sudah keluar dari mobilnya.
"Bisa jalan sendiri? Ngga perlu digendong lagi?" tawar Malik dengan senyum samarnya.
"Aku sudah ngga pusing." Tadi dia sempat terlelap sebentar.
Cassie menatap.kedua pengawalnya yang mendekat
"Oh, jadi ngga perlu kursi roda atau brankar?" canda Malik, masih dengan senyum samarnya.
Tanpa sadar Cassie berdecak
Malik meraih tangannya, menggenggam dan menggandengnya.
Cassie menatap genggaman itu sambil mengikuti langkah Malik
Oma Khanza yang sudah dia hubungi menunggunya di depan pintu masuk ruangan periksanya.
"Oma." Malik segera menyalim dan mencium punggung tangan oma Khanza.
Cassie juga mengikuti.
Oma Khanza tersenyum penuh arti pada Malik saat gadis cantik itu mencium punggungnya.
Khanza mengira teman Malik laki laki. Dia merasa surprise karena Malik membawa seorang gadis yang amat sangat cantik ke hadapannya.
Siapa? Tatapnya penuh tanya. Malik hanya tersenyum
Zayra, kamu harus lihat, siapa yang dibawa cucumu ke sini, batin Khanza heboh.
(Cerita tentang Khanza di novel Afther the heatbreak, ya....🫢)
Khanza menggandeng tangan Cassie dan membawanya ke dalam ruangannya.
Malik memberi isyarat agar kedua pengawal Cassie yang mengikutinya menunggu di luar. Dia cepat menutup pintu.
Kemudian ikut melangkah mendekati Oma Khanza dan Cassie.
"Nama.yang bagus," puji Khanza dengan senyum hangatnya.
Cassie balas tersenyum canggung.
"Apa yang kamu rasakan?" kini keduanya sudah duduk berdampingan.
"Tadi kepalanya tiba tiba sakit, oma," sela Malik yang menjawab.
"Oooh....." Khanza menatap keduanya bergantian.
Yang perempuan malu malu, sedangkan yang laki laki yang biasanya dingin malah menunjukkan perhatian.
Ini kemajuan baru untuk Malik, setelah berbulan bulan patah hati.
"Oke, kita akan lakukan MRI."
"Ya, oma."
*
*
*
"Beberapa hari lagi hasilnya akan keluar," jelas Oma Khanza. Dia juga sempat meminta perawatnya juga untuk mengecek darah Cassie.
Malik mengangguk. Cassie hanya terdiam. Dia sempat ragu dengan pemeriksaan ini.
"Kita pamit pulang, Oma," ucap Malik.
"Cassie kerja di mana?" tanya Oma.Khanza yang masih ingin mengobrol dengan gadis yang bisa membuat Malik sedikit melupakan patah hatinya.
Khanza dapat melihat binar gemintang di mata Malik yang biasanya dingin. Jadi dia ingin tau lebih banyak tentang Cassie.
"Dia punya restoran makanan Jepang yang viral itu loh, Oma." Lagi lagi Malik yang menjawab.
"Ooh... Ya, ya. Oma belum sempat makan di sana."
"Mampir, oma."
"Tentu. Tapi maunya ketemu kamu di restonya."
Cassie tersenyum.
"Punya kartu namanya? Nanti oma akan menghubungi kamu sebelum makan di sana. Biar kita bisa ngobrol," desak Oma Khanza sarat makna. Dia sudah punya banyak rencana, hatinya terlalu gembira.
Malik sudah bisa melihat gadis lai
"Punya, oma." Cassie mengeluarkan kartu nama di dalam dompetnya dan menyerahkannya pada Oma Khanza.
Khanza tersenyum sambil menimang kartu itu.
"Oke, nanti Oma hubungi kalo mau makan di sana. Harus reservasi juga, kan, jauh jauh hari. Restorannya katanya selalu rame."
"Iya, sih, tante."
Khanza tersenyum sambil mengusap lembut puncak kepala Cassie.
Cassie merasa terharu. Dia jadi teringat oma opanya yang sudah tiada. Matanya terasa memanas.
Malik saling pandang saat melihat Cassie mengusap air matanya.
"Kamu kenapa?" Oma Khanza malah merangkul Cassie membuat Cassie merasa kehangatan dan keharuan memenuhi rongga dadanya.
"Di sini kamu tinggal sama siapa?" tanya Oma Khanza lembut.
"Sa saya..... " Cassie belum siap untuk menjelaskannya.
Oma Khanza mengurai pelukannya.
"Kamu bisa cerita kapan saja sama Oma," senyum Om Khanza sangat lembut.
Cassie menganggukkan kepalanya. Dia kembali mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
Malik terus memperhatikan sikap Cassie.
Malik yakin memang ada yang Cassie sembunyikan. Sebentar lagi dia akan mengetahuinya.
■
■
Urutan cerita dari awal :
Dendam dokter Aruna (Cerita masa muda Kiano cs, buyut yang sekarang).
After the heartbreak(Cerita Khanza cs)
My ex crush (cerita Nathan Zoya)
Kesempatan kedua (Cerita Eriel cs dan Bara)
My baby girl (cerita Fazza)
My Angel (cerita Khalid dan Ziza, juga ada Quin cs)
Cinta Dewa buat Emily (cerita anak.Nathan-Dewa)
Duda dingin jatuh cinta lagi (cerita tentang Kaysar dan para bocil Sean cs)
Mendadak Supir (cerita Sean, ada sedikit cerita Malik)
My princess (cerita Malik)
aq nya ikutan deg²an.. ❤❤
DewaCs juga memantau Malik
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
ternyata gitu doang rencana konyol dante-hera... 🤣🤣🤣 kirain pakai acara jebak-menjebak adegan ranjang.../Facepalm//Facepalm/
Malik itu feeling nya tajem, karna cinta Malik tulus dan sudah mentok sama Liliana, seberubah apapun wajah dan nama Liliana,hati Malik tetap tertuju ke satu hati yaitu Cassie si Liliana asli ,
mungkin kalau orang selain Malik akan oleng juga melihat Liliana KW.
Hera Hera dah langsung ketahuan kan kalau kamu palsu,
malu ga malu ga malu ga...????
ya pasti malu lah,di tolak gitoh😂😂
maka nya mereka gk suka ama Hera
Hera mirip Elle
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Hera... Hera... sudahlah jadi anak baik aja, jangan mengharapkan sesuatu yg sudah jadi milik orang lain, udah bagus ku dah diterima di keluarga Bara, ga usah kebanyakan tingkah, bikin semua ilfil sama kamu nantinya
DinDit Itu Pacarku ngasih iklan