NovelToon NovelToon
Airin - Selalu Kamu Bayang Rinduku

Airin - Selalu Kamu Bayang Rinduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Chiknuggies

Original Story by : Chiknuggies (Hak cipta dilindungi undang-undang)

Aku pernah menemukan cinta sejati, hanya saja . . . Arta, (pria yang aku kenal saat itu) memutuskan untuk menjalin kasih dengan wanita lain.

Beberapa hari yang lalu dia kembali kepadaku, datang bersama kenangan yang aku tahu bahwa, itu adalah kenangan pahit.

Sungguh lucu memang, mengetahui Arta dengan sadarnya, mempermainkan hatiku naik dan turun. Dia datang ketika aku berjuang keras untuk melupakannya.
Bak layangan yang asyik dikendalikan, membuat aku saat ini tenggelam dalam dilema.

Hati ini. . . sulit menterjemahkan Arta sebagai, kerinduan atau tanda bahaya.

°°°°°°

Airin, wanita dengan senyuman yang menyembunyikan luka. Setiap cinta yang ia beri, berakhir dengan pengkhianatan.

Dalam kesendirian, ia mencari kekuatan untuk bangkit, berharap suatu hari menemukan cinta yang setia. Namun, di setiap malam yang sunyi, kenangan pahit kembali menghantui. Hatinya yang rapuh terus berjuang melawan bayang masalalu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiknuggies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Dengan lihai, Sandi bersandiwara di hadapan Bunda mengenai apa yang terjadi. Kedatangan Arta ke sini, Sandi buat seakan-akan ada pelanggan mabuk yang mampir dan mencari masalah.

Ketika melihat foto tersebut, aku tidak bisa menahan keringat yang keluar, menurunkan suhu tubuh. Aku khawatir dan tidak tahu harus berkata apa, sedangkan di pekerjaanku, aku tahu bahwa persoalan ini harus di luruskan agar tidak merembet kemana-mana.

". . . Jadi seperti itu Bun kalo dari sudut pandang saya yang membantu Airin saat itu. Kedepannya mungkin saya akan lebih waspada dan sigap menangani hal-hal semacam itu."

Bunda mengangguk menanggapi segala perkataan Sandi yang erat melindungi ku, dan menurutku mengajak Sandi berbicara setelah ini mungkin adalah keputusan yang bijak bagiku untuk berterima kasih.

"Hmm, kalau begitu saya juga harus memperketat lagi keamanan di sekitar sini, mungkin tidak perlu meng-hire orang baru sebagai keamanan, tetapi saya ada kolega (rekan) yang bergerak di bidang kepolisian. Segera saya kirim nomornya ke kamu Sandi, nanti kalau ada apa-apa lagi kamu tinggal telpon dia saja."

"Baik Bun." Sandi mengangguk pertanda tugasnya sudah selesai.

"Oh iya, saya juga ingin melanjutkan yang barusan. Sebenarnya, saya tidak tahu kalian berdua itu orang yang seperti apa, saya tidak tahu keseharian kalian, saya tidak tahu kalian tinggal dimana dan lainnya, saya tidak tahu. Tetapi jika saya butuh informasi tentang kalian, itu perkara mudah, kalian mengerti maksud saya?" Bunda mengatakan kalimat tersebut dengan tatapan sinis, aku lihat sandi masih menunduk, menghindari kontak mata dengan Bunda yang melirik kami bergantian.

Atmosfer apa yang Bunda bawa dalam kata-kata itu, mengapa aku merasa bahwa ini adalah, ancaman.

"Saya, pertama kali mengambil alih kedai ini, sebelumnya bermaksud untuk segera menutup tempat ini, karena beberapa alasan yang salah satunya adalah tempat ini kurang menutupi pengeluaran. Tetapi yang menariknya adalah, anak saya kerja di sini dan dari dulu saya selalu belajar untuk tidak mencampur urusan keluarga dan kerja. Oleh karena itu, menutup tempat ini adalah pilihan yang menarik karena saya bisa mendidik anak saya lebih lanjut setelah membubarkan perkumpulan kecil ini."

perkumpulan kecil, Hah!? Apa maksudnya ini? dia berencana untuk membunuh mata pencaharian orang lain, hanya untuk prihal yang seharusnya bisa di bicarakan dalam lingkup keluarga? Dan lagi, pekerjaan kami, persahabatan kami, hanya perkumpulan kecil!? Tidak bisa aku terima.

*hush!*

Sandi menginjak kakiku, dengan suara mendesis yang memaksaku untuk kembali menenangkan diri dan mendengarkan dengan seksama.

"Tetapi, Sandi, saya suka cara kamu. Kamu jarang berbicara, tetapi setiap saran yang kamu berikan patut saya pertimbangkan. (Sandi berterimakasih, dengan menempelkan telapak tangan) Seperti yang kamu ajukan, saya melihat beberapa rekaman CCTV dan rupanya, saya kalah." Bunda tertawa kecil seakan menyesali apa yang dia lakukan.

Menarik nafas, Bunda melanjutkan "Selama memantau kinerja kalian, meskipun tidak ada yang spesial, tetapi saya dapat melihat senyuman tulus dari anak saya. Sepertinya kalian sudah sangat Akrab."

Bunda menceritakan bahwa, dia mengingat bahwa dulu, dia juga memulai semua dari nol, bersama beberapa temannya yang bahkan tidak pernah memikirkan keuntungan sama sekali. Dalam cerita yang bunda berikan, mereka bekerja hanya untuk bertemu satu sama lain bahkan di hari libur sekalipun, sama seperti apa yang kami lakukan saat ini. Melihat betapa bahagianya Ruel di Oishika, sangat berbanding terbalik dengan Ruel murung yang ada di rumah.

"Jadi, kedepannya, kalian tetap lakukan segala sesuatunya sesuka kalian saja. Setidaknya dengan ada kalian, Ruel memiliki rumah yang bukan di rumahnya sendiri."

1
Misssyah
semangat ya.
Misssyah: sama sama /Smile/
Chiknuggies: makasih kakak/Joyful/
total 2 replies
Van
thor.. mana fanserv nya torr😭
Chiknuggies: Hai Van, kamu tau lokasinya. /Shhh/
total 1 replies
Van
keren binggow
Chiknuggies: Terimakasih /Shy/
total 1 replies
Van
berat banget jadi ruel;(
Chiknuggies: /Cry/
total 1 replies
Van
kacau banget bikin emosi naik turun!!
Chiknuggies: Hai, pembaca setia /Applaud/
gimana rasanya satu tahun bersama saya./Smile/
total 1 replies
Van
awwww poor airin/Sob//Sob/
Chiknuggies: Turut berdukacita /Facepalm/
total 1 replies
Sara la pulga
Aduh, terharu banget!
Necesito dormir(눈‸눈)
Gemes banget deh ceritanya!
Tuxedo Mask
Seru banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!