Terobsesi dengan seseorang yang sudah mempunyai pasangan membuat Violet Kalalova rela menjadi yang ke 2. Gadis cantik itu sedikit gila, tengil, dan nekat. Apapun akan dia lakukan untuk membuat keinginan nya terpenuhi, salah satunya menarik perhatian Jeriko Mahendra agar membuatnya menjadikan seorang istri, namun ada alasan dibalik itu semua. Ia menyimpan rahasia besar yang selama ini membuatnya merasakan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Berhasil
Lova tidak benar-benar dibawa pulang ke rumah Jeriko seperti perkataan laki-laki itu tadi, tetapi ia dibawa pulang ke sebuah apartemen yang cukup luas dan juga megah, lebih tidak menyangka lagi jika apartemen tersebut ternyata cukup dekat dengan kampusnya dibanding rumahnya, itu suatu keberuntungan untuk Lova.
"Ini apartemen om?" tanya Lova setelah masuk ke dalam.
"Iya, dan akan menjadi apartemen kamu kalau kamu tidak memperpanjang masalah ini."
Lova menoleh, menatap tidak heran Jeriko, lalu mendekat ke arah Jeriko, namun Jeriko tetap berdiri tenang di tempatnya, seakan tidak terpengaruh dengan tatapan kesal Lova padanya.
"Om nyogok saya?"
"Apartemen ini jauh lebih mahal dibanding uang yang pernah saya tawarkan untukmu."
Lova menggeleng, tidak setuju meski Jeriko mencoba menyogoknya dengan apartemen mewah itu.
"Dan saya tetap akan memberimu uang," lanjut Jeriko.
Lova mengepalkan tangan nya kuat, sebenarnya tawaran Jeriko ini baginya sudah sangat besar, mendapat apartemen mewah kapan lagi untuknya? Terlebih Lova masih mendapatkan uang, jika dipikir apartemen itu bisa ia jual untuk memulai usaha seperti yang pernah ia bahas dengan tantenya, usaha kuliner untuk mendapat penghasilan lebih, namun tujuan nya sekarang bukan itu lagi, menjadi istri Jeriko lebih diinginkan Lova.
Setelah sadar akan pertimbangan nya. Lova menggeleng pelan, ia menatap Jeriko yang akan berbalik badan dan mungkin saja berniat meninggalkan nya untuk menemui Serina.
Tidak akan Lova biarkan.
Dengan cepat Lova mendekati Jeriko, gadis itu memeluk Jeriko dari belakang. Lalu...
"Saya tahu ini berlebihan om."
"Tapi apa pernah om mikir? Gimana jadi saya setelah kehilangan keperawanan saya? Apa yang harus saya katakan dengan Kenzo nanti setelah menikah?"
Lova mulai mengeluarkan air matanya, pokoknya ia akan melakukan cara apapun agar Jeriko mau menikahinya.
"Saya sudah kotor, dan itu karena om."
"Apa lagi akhir-akhir ini tiba-tiba saya selalu merasa mual, jika saya benar-benar hamil, apa om benar-benar tidak mau mengakui anak ini? Om tega dengan darah daging sendiri?"
Lova semakin menangis dengan posisi masih memeluk Jeriko, namun otak nakalnya masih sangat berfungsi sekalipun ia sedang bersandiwara dengan mengumbar kesedihan.
Dengan sangat disengaja, Lova sengaja menekan bagian dadanya, ia tahu punya Serina tidak sebesar miliknya, dan Lova akan menggunakam cara kotor itu untuk menjerat Jeriko. Lova semakin menekan dan sedikit menggesek bagian dadanya di punggung Jeriko, dengan dalih menangis sesenggukan, meski terkesan memaksakan, tetapi akting Lova ini patut diacungi jempol. Lihat saja Jeriko tanpa sadar menaik turunkan jakun nya.
Jeriko sangat merasakan kedua benda kenyal milik Lova yang menempel pada bagian belakang tubuhnya. Dibawah punggung Jeriko, benda kenyal itu terasa sangat empuk dan juga membuat tidak nyaman. Diam-diam Jeriko menelan salivanya susah.
"Kamu ingin saya bertanggung jawab?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibir Jeriko.
Lova mendongak, meski tidak bisa melihat wajah Jeriko dengan posisinya saat ini, tetapi ia mengangguk.
"Baiklah saya akan tanggung jawab."
Detik itu juga Lova berhenti menangis, ia langsung terdiam mendengarkan dengan pasti apa yang keluar dari mulut Jeriko itu nyata.
"Om mau nikahi saya?"
"Lepaskan dulu tanganmu," titah Jeriko seketika membuat Lova berdecak.
Padahal posisi yang tadi sangat enak bagi Lova. Bukan hanya Jeriko saja yang merasakan sensasi aneh karena dua gundukan Lova yang menempel dibawah punggungnya, tetapi Lova juga merasa keenakan.
Dengan perasaan tidak rela, Lova melepaskan tangan nya. Sebelum Jeriko membalik kan tubuhnya, Lova segera memasang wajah memelasnya.
Sialan nya. Jeriko hanya meliriknya sekilas, wajahnya tetap tenang dengan pandangan mata ke arah lain. Hanya dengan seperti itu saja sebenarnya sudah membuat Lova frustasi. Jeriko itu sebenarnya normal apa tidak? Tapi kalau tidak normal ia sudah pernah membuktikan nya malam itu, dan terbukti, Jeriko sangat normal sampai bisa membuat Lova pingsan sebelum pertempuran panas terselesaikan.
"Saya akan menikahimu, tapi tidak akan ada yang tahu pernikahan ini."
Mata Lova memicing, ia menatap tidak percaya Jeriko. Jadi maksudnya Jeriko akan menjadikan nya istri ke dua secara rahasia?
"Maksud om?" tanya Lova keberatan.
"Kamu menjadi istri rahasia saya, istri ke dua saya."
Duar
Bagaikan terkena pecahan beling. Lova cukup terkejut dengan pernyataan Jeriko. Bukan ini yang Lova mau, tetapi menunjukan kepada Serina, bahwa ia juga istri Jeriko, bahkan Lova sudah bertekad akan selalu memuaskan Jeriko di ranjang jika ia menjadikan Lova istrinya, tetapi istri sah secara agama dan hukum, istri yang diakui secara terbuka oleh Jeriko, bukan istri ke dua yang disembunyikan.
"Tidak, om harus menikahi saya dengan benar, saya tidak mau disebut ani-ani."
Jeriko terkekeh, ia menatap remeh Lova.
"Kamu memang bukan simpanan saya sebelumnya, tetapi karena kejadian malam itu dan kamu yang terus meminta saya menikahimu, maka terima saja."
"Kamu sendiri tahu saya sudah mempunyai istri."
Lova mengepalkan tangan nya mendengar ucapan Jeriko itu.
"Dan kamu juga mempunyai kekasih, Kenzo keponakan saya, apa kamu mau membuatnya kecewa dengan tiba-tiba menikah dengan saya?"
Benar juga, Lova sendiri belum melakukan apa-apa untuk hubungan nya dengan Kenzo ke depan. Lova belum memutuskan hubungan nya dengan Kenzo.
Lova mendekati Jeriko, menatap Jeriko dan meraba bagian dada bidang laki-laki itu.
"Jadi kapan kita akan melakukan nya?" tanya Lova hampir membuat Jeriko terkecoh.
"Besok, saya akan mempersiapkan semuanya," balas Jeriko tetap tenang.
Lova mengangguk setuju. Lebih cepat lebih baik memang meski hanya menjadi istri ke dua, juga disembunyikan. Namun tidak apa-apa, yang terpenting sekarang Lova bisa menjadi istri Jeriko. Target awalnya sudah akan berhasil meski tidak memuaskan seperti rencana juga keinginan nya.
"Oke." Lova menatap Jeriko dengan berani.
Wajahnya harus mendongak ketika menatap laki-laki tinggi dan tampan di depan nya itu.
Begitu juga dengan Jeriko yang menatap Lova dengan diam, jujur saja Lova ini kategori gadis yang sangat berani, dan bahkan dengan terang-terangan menggodanya meski dengan cara manipulatif. Jeriko tidak begitu bodoh dalam memaknai apa yang selama ini Lova lakukan padanya. Ia membiarkan saja karena Lova memang tipe gadis yang keras kepala dan tidak mudah menyerah. Terbukti dari tawaran besar yang diberikan saja tidak diambil oleh gadis itu, namun justru lebih setuju dengan menjadi istri ke dua Jeriko. Entah Lova yang memang menginginkan nya atau ada maksud lain.
Dengan gerakan sensual. Lova menarik kemeja Jeriko agar semakin menempel padanya, lalu menatap penuh makna pada laki-laki itu.
"Tapi om harus tidur di sini malam ini."
Setelahnya, Lova sedikit berjinjit untuk bisa mencium bibir laki-laki itu. Laki-laki yang akan menjadikan nya istri ke dua.
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
senang baca setiap karya2nya kak Riri👍🏻