Mikayla seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki kelebihan diantara perempuan lainnya, ia bisa mengeluarkan asi dari dadanya dan itu suatu anugrah untuk nya, karna dengan begitu ia bisa menyumbangkannya untuk bayi-bayi yang ada dipanti asuhan yang tak jauh dari rumahnya, yang memang hanya untuk membeli susu formula saja terkadang tidak bisa, maka dari itu ia sangat bersyukur bisa membantu dipanti asuhan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdebar
Rudi masih menunggu jawaban dari Kay, rasa penasarannya sangat kuat, Rudi juga sampai menebak-nebak air apa saat itu yang menempel dikemejanya, namun ia tetap ingin berpikiran positif, dan tak berprasangka dulu.
'' Kay!" panggilnya lagi membuat Kay kembali berpikir.
'' Nanti saja gue jelasin Rud, sekarang gue udah kebelet banget.'' ucapnya dan langsung masuk kedalam toilet meninggalkan Rudi dengan berbagai pertanyaan dikepalanya.
'' Huuff hampir saja, Rudi kayak menyadari nya deh gimana ini, aah sudahlah lebih baik aku ganti pakaian dulu.'' gumamnya.
Saat ini Wildan dan Bisma sedang dalam perjalanan menuju restoran keluarganya, namun restoran tersebut Sandra lah yang mengelolanya, dan rencananya mereka akan bertemu klien disana.
'' Bisma apa loe udah hubungi mereka?'' tanya Wildan sambil menatap layar ponselnya.
'' Sudah, mereka juga sedang berada dijalan, gue juga sudah hubungi Sandra agar menyiapkan tempat yang tidak terlalu ramai, dan Sandra menyarankan kita untuk mengambil ruangan Vip.'' jelas Bisma, sedangkan Wildan hanya mengangguk.
Kini mobil mereka sudah sampai diparkiran, setelah parkir keduanya langsung memasuki restoran tersebut.'' Wah ini ramai sekali.'' ucap Bisma sambil memperhatikan ruangan tersebut,
'' Ya namanya juga jam makan siang, ya pasti ramai lah, oya sebaiknya loe cari Sandra, gue mau ketoilet dulu.'' setelah mengatakan itu Wildan langsung melangkah menuju belakang, lebih tepatnya menuju toilet.
Sedangkan didalam toilet karyawan, Kay sudah selesai mengganti kemeja nya dengan yang baru, ia juga sudah memompa asinya dan membuangnya kedalam closet.
'' Sayang banget asi gue, setiap hari selalu ada yang dibuang percuma, andai saja disini ada bayi pasti tidak bakalan terbuang sia-sia seperti ini.'' gumam Kay, sambil memasukan kembali pompa asi miliknya kedalam tas, namun ia tak sadar jika pompa asinya tersebut tidak benar-benar masuk kedalam tasnya. Kay keluar dari toilet dan langsung menuju loker untuk menyimpan tasnya, namun tiba-tiba
Bruukkk!!!
Ia mrnabrak seseorang hingga dirinya terjatuh, dan naasnya pompa asinya juga ikut terjatuh hingga menggelinding tepat dibawah kaki seseorang.
'' Astaga pompanya.'' gumamnya pelan, Kay menatap sepatu pantofel hitam yang mengkilap, selanjutnya ia mendongakkan kepalanya untuk menatap siapa pemilik sepatu tersebut.
Tampan sekali
Batin Kay, bersamaan itu jantungnya juga berdetak cepat seperti habis berlari.
Deg deg deg
Terdengar suara bunyi detak jantung Kay yang sangat kuat.
Apaan nih jantung gue, kenapa tiba-tiba kuat banget bunyinya, apa gue sakit jantung?
Batin Kay sambil memegangi dada nya.
'' Maaf kamu tidak apa-apa? ah ini apakah barangmu nona?'' ucap laki-laki itu yang ingin mengambil pompa asi yang berada dikakinya, namun dengan cepat Kay langsung meraih dan menyembunyikannya.
'' Ah iya itu barang saya.'' Kay langsung berdiri dari jatuhnya, namun sayang keseimbangannya kurang hingga ia hampir kembali terjatuh, namun dengan sigap laki-laki itu langsung meraih pinggangnya, hingga membuat wajah keduanya begitu dekat.
Deg deg deg
Jantung Kay kembali berdetak saat laki-laki tersebut menyentuh tubuhnya, ia seperti tersengat aliran listrik.''
Kenapa lagi nih jantung bunyi nya seperti ini lagi ?
Batin Kay.
Wanita ini sangat sempurna.
Batin lelaki tersebut, dan dia adalah Wildan, setelah keluar dari toilet laki-laki itu berniat ingin langsung menuju ruangan Sandra, namun siapa sangka ia menabrak seorang gadis saat menuju ruangan tersebut.
'' Maaf tuan bisakah kau melepaskan tanganmu dari tubuhku?'' ucap Kay, Wildan yang baru menyadarinya langsung melepasnya.
'' Maaf nona saya tidak sengaja.'' ucap Wil tak enak hati
'' Tidak masalah, kalau gitu saya permisi.'' ucap Kay yang langsung melangkah dengan cepat meninggalkan Wildan yang masih setia menatap punggung gadis itu.
'' Apa dia pelayan disini?'' gumamnya saat melihat pakaian yang dikenakan gadis yang bertabrakan dengannya tadi yang ia tau adalah pakaian pegawai restoran tersebut.
'' Tapi kenapa dia membawa pompa asi? Apa dia sudah memiliki bayi? aahh kenapa aku jadi memikirkan gadis itu.'' monolognya, tak mau ambil pusing Wildan pun langsung menuju ruangan Sandra.
Setelah berada didepan pintu Wildan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat dua orang yang berada diruangan tersebut merasa terkejut dengan masuknya Wildan secara tiba-tiba.'' Apa yang sedang kalian lakukan??'' tanya Widan sambil menatap tajam pada keduanya,
'' Mas Wildan,'' ucap seorang wanita yang merasa kaget atas kedatangan lelaki itu,namun tidak dengan pemuda tersebut yang terlihat santai
'' Aah ganggu aja loe bro.'' ucap lelaki tersebut yang tak lain adalah Bisma, sedangkan perempuan tersebut adalah Sandra.
'' Dasar kau Bisma, kalau gk ingat mau metiing dengan klien pasti udah gue habisin loe, bisa-bisanya saat genting kayak gini kalian berdua cari kesempatan, ditempat kerja lagi, kayak gk ada tempat lain saja.'' omel Wildan
'' Ya ampun mas, kamu ini udah kayak mulut emak-emak aja, ia nanti kami akan cari tempat yang layak buat bercinta.'' ucap Sandra membuat Wildan kembali menatap tajam.
'' Wiih, aku hanya bercanda mas, biasa aja dong tatapannya.'' sambung Sandra
'' Makanya jangan yang aneh-aneh kamu.''
Eh sudah Wil, nanti saja lanjut marahnya, itu klien kita udah nunggu diluar, gue mau kesana dulu, loe tunggu aja diruangan Vip nya.'' jelas Bisma yang diangguki oleh Wildan.
***
Laki-laki tadi siapa ya? tampan juga,uuh mikir apa sih aku, mungkin aja kan itu suami orang.
'' Kay loe ngapain disitu? bantuin gue yuk buat antar makanan diruangan Vip, cepetan!" ucap Seli
'' Iya iya, gue datang.'' jawabnya
Saat ini kedua gadis tersebut sedang menuju ruangan Vip sambil membawa makanan dan juga minuman, setelah memasuki ruangan tiba-tiba jantung Kay kembali berdetak.
Ada apa lagi dengan jantung gue, kok berdebar lagi sih, sepertinya setelah ini gue harus periksa kedokter deh.
Batin Kay
'' Kay ayo cepetan.'' panggil Seli karna melihat sahabatnya itu kembali melamun.
'' Iya.'' jawabnya dan langsung mempercepat langkahnya, menuju keempat pelanggan yang sudah duduk didepan, Kay melihat ada empat pria disana, dua pria paruh baya sedangkan yang dua lagi Kay tidak bisa melihatnya karna membelakanginya.
'' Permisi pak ini makanannya.'' ucap Seli sambil meletakan makanan yang ada dinampan miliknya, yang disusul oleh Kay.
Kay tidak memperhatikan sekeliling, ia hanya fokus pada tugas nya saja, hingga tak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikannya. Setelah selesai Kay langsung undur diri dari meja tersebut namun terdengar suara tak asing baginya membuat Kay langsung menoleh keasal sumber suara.
'' Terimakasih nona.'' ucap nya dan itu adalah Wildan, mendengar suara berat itu Kay langsung menatapnya, ia sedikit kaget saat melihat Wildan, namun sedetik kemudian ekpresinya kembali seperti biasa, Kay membalas ucapan terimakasih Wildan dengan menampilkan semyum manisnya, membuat laki-laki tersebut menatapnya tanpa berkedip.
Next
