Baby Girl CEO Genius

Note :

Akan ada suatu keadaan dalam hidupmu, kau bertemu dengan seseorang yang begitu berharga untuk kemudian mematahkan hatimu. Dalam berjuta harapan, kau selalu saja di kalahkan olehnya, walau kau sempat menenangkan hatinya.

DawnLover (ig : _dawnlover011)

.

.

“Baby, apa yang sedang kau lihat” tanya Clau pada Nore yang sepertinya begitu asik melihat balkon bagian bawah di mansionnya.

Mendengar itu, Nore berbalik dan tersenyum pada Mom Clau, ia langsung berlari dan berhambur memeluk sang mommy.

“Nore sedang melihat teyas bawah yumah opa dan oma mom, terlnyata cangat luas hihihi” Leonore malah cengingiran namun bisa Clau lihat bahwa wajah sang putri sangat berbinar-binar dan bahagia sekali.

Karena rasa penasaran, Clau berjalan mendekati balkon dan mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu. Namun nihil tidak ada yang aneh dan mencurigakan. Hanya area taman bunga dan halaman yang luas yang kemudian di depannya di sambut oleh jalan raya.

Kemudian Clau dan bunda Lara kembali ke bawah untuk menemui Matteo yang akan pulang, Matteo sudah membeli salah satu apartemen mewah yang berada di tengah kota sebelum ia ke Indonesia.

“Hati-hati Matt, sering bermainlah ke sini” ucap Clau pada Matteo yang sudah masuk ke mobilnya.

“Tenang saja, tanpa kau minta pun aku akan sering ke sini” ucap Matteo dengan percaya dirinya.

“Iss kau ini, selalu saja seperti itu” gerutu Clau pada sifat Matteo.

“Uncle hati-hati yaa. See you next time” Nore melambaikan tangannya pada Matteo.

“See you too baby girl” ucap Matteo sambil melajukan mobilnya ke arah jalan raya.

Claudia dan Nore memperhatikan mobil Matteo sampai hilang dari pandangan mereka.

“Mom, Nore pen icu” tunjuk Nore pada sebuah pedagang kaki lima yang lewat. Pedagang itu sepertinya menjual mainan anak-anak.

“Baiklah, ayo” mereka berdua mendekati penjual kaki lima itu. Nore langsung menunjuk salah satu mainan yang sedang viral yang bentuknya ada dua buah benda bulat yang lumayan keras disertai dengan tali.

“Nore pen ini mom, di Loma ini tidak ada” Nore langsung mengambil mainan itu.

“Eh Nore jangan ambil itu, kau tidak bisa memainkannya” Clau langsung mengambil permainan itu di tangan mungil Leonore. Karena pikiran Clau, tidak mungkin Leonore bisa memainkan permainan legend itu, terkadang orang dewasa saja tidak bisa apa lagi Nore yang masih balita.

“Iiii no, no, no jan di ambil Nore ingin mainan icu” kekeh Leonore yang mempertahankan mainan yang ingin di ambil oleh mommy nya”.

“Kau tidak bisa memainkannya sayang, kalau salah memainkannya, bisa kena di kepala dan benjol bagaimana. Pasti sakit. Ayo kemarikan, kau bisa memilih mainan yang lain” ucap Clau memberi pengertian pada Leonore. Namun sang putri tetap kekeh mempertahankan.

“Ciapa biyang Nore tidak bica, cini Nore buktikan yaaa” Nore langsung memainkan permainan lato-lato dengan tangan kananya dengan sangat lihai pada hal Nore tidak pernah memainkan mainan itu sebelumnya.Jangankan memainkan, memegangnya saja baru sekarang

Pletak pletak Pletak pletak Pletak pletak Pletak pletak Pletak pletak

Melihat itu sontak saja membuat Claudia dan si pedagang jadi kaget bercampur kagum

“Wah si neng nya hebat sekali bisa memainkan permainan viral ini” ucap pedagang itu pada Claudia

“E-eh iya pak” kikuk Clau yang sebenarnya bingung, bagaimana bisa Clau memainkan lato-lato. Siapa yang mengajarinya atau bagaimana bisa Nore memainkannya, apa Nore ototidak dalam memainkan lato-lato?. Sungguh kepala Clau jadi pusing memikirkannya.

“Pak sebentar ya saya ambil uangnya dulu kebetulan dompet saya di dalam”

“Iya non, tidak masalah”

Clau ingin mengajak Nore masuk bersamanya ke dalam untuk mengambil uang namun Nore tidak ingin ia sedang asik dengan mainannya. Dengan terpaksa Nore ia titipkan pada penjaga rumah.

Sampai dimana Clau kembali ke luar ingin membayar mainan tadi, namun Clau tidak melihat pedagang tadi. Yang ia dapati hanya penjaga dan Leonore yang tengah bermain lato-lato.

“Loh pedagangnya kemana pak” tanya Clau pada penjaga rumah

“Eh itu non, saya juga ga tahu, tadi saya numpang masuk ke pos penjagaan bentar mau naro HP, pas saya balik pedagangnya udah pergi kata nona muda Leonore” jawab penjaga itu pada Claudia.

Clau memandang sang putri menuntut penjelasan. Nore yang melirik mommy nya sedang menatap ke arahnya membuat Nore langsung berhenti dengan permainannya.

“Tadi icu ada uncle tampan yang membayalnya mom” Leonore menjelaskannya pada Clau.

“Astaga Nore, siapa uncle itu? Kalo orangnya jahat bagaimana? Kalo niatnya mau menculik kamu bagaimana? Kita baru sampe di kota ini Nore, belum juga 24 jam. Jangan terlalu dekat dengan orang lain". Claudia berbicara panjang lebar kepada sang putri supaya putrinya itu lebih hati-hati kepada orang asing. Claudia juga langsung menggandeng tangan Nore untuk masuk ke dalam mansion nya. Clau takut jika orang yan membayar mainan Nore itu adalah orang jahat.

“Pak tolong pagarnya di tutup saja” titah Clau pada penjaga rumah mereka.

"Siap non"

Nore yang di gandeng hanya menurut saja enggan untuk membalas coletahan mommy nya, ketika berjalan beriringan dengan mommy Clau, sesekali Nore menatap ke belakang dan tersenyum tipis ke arah pria yang berada di dalam mobil hitam.

“Kau semakin cantik saja sekarang. Bahkan jauh lebih cantik jika dilihat secara langsung ketimbang dilihat di foto yang aku dapatkan selama ini” ucap pria yang sedang berada di dalam mobil sambil memandang Clau dan Nore masuk ke dalam rumah. Pria tersebut tersenyum tipis.

“Pak, kita akan kemana setelah ini” tanya asisten pada atasannya yang sedang duduk di belakang mobil. Asisten itu adalah Josua yang merupakan asisten dari Daniel.

“Kembali ke kantor” ucap Daniel dengan datar dan dingin. Tak ada senyuman hangat ia sematkan di wajahnya. Namun jauh di dalam hatinya saat ini, perasaannya sedang menghangat melihat secara langsung dua sosok perempuan yang sangat berpengaruh dalam kehidupannya. Walaupun itu hanya dalam jarak yang jauh. Namun Daniel sudah bersyukur apalagi Claudia memutuskan untuk tinggal kembali di Indonesia.

Jo langsung melajukan mobil mereka ke arah perusahaan Daniel. Sejujurnya Jo terkadang kasihan dengan poros hidup Daniel saat ini. Ketika perceraiannya dengan mantan istri, Daniel menjadi sosok yang dingin terhadap semua orang, sosok yang tidak tersentuh sama sekali, sosok yang jarang tersenyum dan hanya fokus bekerja demi mengalihkan rasa kenelangsaan nya setelah perpisahannya dengan mantan istri.

.

.

Saat ini Daniel sudah berada di dalam ruangannya menatap ke arah luar jendela dengan mata sendu disertai dengan wajah penyesalan serta kesedihan mendalam. Ada rasa penyesalan yang begitu besar bagi dirinya mengingat kejadian 3 tahun yang lalu. Membuang sebuah berlian berharga hanya untuk mendapatkan kerikil lumpur. Andai waktu bisa di putar, mungkin ia ingin mengubahnya agar berliannya tidak pergi meninggalkannya.

“Aku pergi, berlalu dan menutup luka di hatiku bagi janji-janji dan cinta yang menggoda. Sebab masa lalu mengajarkan untuk tidak lagi tertangkap oleh sesuatu apa pun yang tidak layak di kejar. Untuk berhenti mengerjakan hal-hal yang pernah ku coba dan melulu membawaku kembali sebelumnya"

Jgn lupa di like, comment dan vote ya kakak🤗🤗🤗🤩