NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Malam

Ahmad Al Fatih Pranadipa adalah siswa SMA yang dikenal sebagai pembuat onar. Kenakalannya tak hanya meresahkan sekolah, tetapi juga keluarganya. Hingga akhirnya, kesabaran orang tuanya habis—Fatih dikirim ke pesantren untuk dididik langsung oleh seorang kyai dengan harapan ia berubah.

Namun, Fatih tetap menjadi dirinya yang dulu—bandel, pemberontak, dan tak peduli aturan. Di balik tembok pesantren, ia kembali membuat keonaran, menolak setiap aturan yang mengikatnya. Tapi hidup selalu punya cara untuk mengubah seseorang. Perlahan, tanpa ia sadari, langkahnya mulai berbeda. Ada ketenangan yang menyusup dalam hatinya, ada cahaya yang mulai membimbing jalannya.

Dan di saat ia mulai menemukan jati dirinya yang baru, hadir seorang wanita yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak pernah ia duga—getaran yang mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Rapat guru telah selesai. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00. Pelajaran kembali berlanjut. Ini adalah jam pelajaran terakhir Bahasa Inggris.

Tumben-tumbennya semua anak dalam kelas tampak tenang, anteng, dan terkendali. Apalagi si gank pembuat onar. Mereka berempat tampak sibuk dengan buku tulis dan pulpennya masing-masing. Entah apa yang mereka tulis Bu Zainab sebagai guru bahasa Inggris tak ingin ambil pusing.

Semua anak terlihat terlalu damai, ada yang mengantuk, tak bersemangat hingga tak bisa mengeluarkan suara. Kelas terlalu sunyi seperti kuburan.

"Expressions of Predicting, Speculating, and Judging, adalah ekspresi yang di gunakan untuk menyatakan dugaan atau tebakan yang berdasarkan fakta, perhitungan tertentu atau pengetahuan." jelas Ibu Zainab dengan suara melengking. Bahkan suara itu terasa sangat besar karena siswa yang berada di kelas semuanya terdiam.

"Predicting atau prediksi adalah duagaan atau tebakan tanpa alasan. Saya akan berikan contoh kalimatnya kalian dengar baik-baik!" Kembali suara lengkingan ibu Zainab terdengar di seluruh penjuru kelas, bahkan jika ada yang lewat di depan kelasnya. Mereka juga pasti akan mendengar suara lengkingan tersebut.

"I believe out team Will win the match because our rival has a bad teamwork in playing. Artinya.... Saya percaya tim kita akan memenangkan pertandingan karena lawan kita memiliki kerja tim yang buruk dalam permainan." jelas Ibu Zainab menambahkan contoh dalam materinya agar siswa yang di ajar mengerti dengan pembahasannya.

Fatih terlihat mengangguk dan tersenyum lebar, menatap wajah Edo yang duduk di sampingnya. Edo pun ikut nyengir. Mereka berdua bukan paham dengan materi yang di sampaikan guru di depannya. Tapi contoh yang di berikan oleh ibu Zainab akan seperti yang mereka alami nanti saat tawuran. Lawan mereka akan kalah karena kerja timnya yang buruk.

"Ok... Fatih dan Edo tampaknya sudah sangat paham dengan penjelasan ibu." ucap Ibu Zainab menunjuk kedua siswa yang duduk paling belakang, dengan bangga ibu Zainab menyangka bahwa kedua sisinya itu sudah paham, kenyataannya adalah nol besar.

"Ok students.. kita lanjut. Berikutnya adalah speculating atau biasa di sebut spekulasi yang artinya pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan atau tindakan yang bersifat untung-untungan. Ada yang bisa memberi contoh?" kata ibu Zainab kembali seraya mengangkat tangannya yang memegang spidol merah. Ibu Zainab mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

"Fatih! Coba kamu berikan contohnya." titah Ibu Zainab sambil menunjuk Fatih yang lagi bertopang dagu mencoret-coret bukunya. Ibu Zainab mengira bahwa Fatih sedang mencatat materi pelajarannya padahal Fatih sedang menyusun rencana tawuran.

Fatih dengan santai dan agak-agak malas mendongak dan meletakkan pulpennya.

"Saya enggak tahu bahasa Inggris Bu!" jawab Fatih dengan uring-uringan.

"Tidak masalah Fatih, kamu bisa gunakan bahasa Indonesia nanti ibu translate ke dalam bahasa Inggris." jawab Ibu Zainab dengan ramah.

"Spekulasi yah Bu?" tanya Fatih mengulang.

"Benar Fatih." jawab Ibu Zainab antusias.

"Saya hanya perlu ucapkan dalam bahasa Indonesia?"

"Boleh, nanti ibu akan benarkah."

"Contoh kalimat dari spekulasi adalah _saya bertaruh bahwa Ibu Zainab akan menjadi perawan tua seumur hidupnya._ itu kalimat saya Bu. Terima kasih." Fatih melafalkan itu semua seolah memberi contoh tentang materi yang di bawakan oleh ibu Zainab. Tampangnya yang serius mendukung performanya yang sangat meyakinkan semua teman-temannya menahan tawa mati-matian. Umur ibu Zainab yang sudah melewati 40 tahun dan belum ada tanda-tanda jika dirinya akan menikah.

Tapi Atha yang duduk di samping Amel tak pelak lagi menahan tawanya. Dia terpingkal-pingkal bahkan Amel dan Siska ikut tertawa sampai-sampai memukul meja karena merasa sangat lucu.

Ibu Zainab telah salah duga, dirinya mengira bahwa kelas pembuat onar ini sudah bertaubat dan ingin berubah. Ternyata praduganya meleset.

Wajah ibu Zainab memerah, gabungan sangat malu dan sangat murka. Ibu Zainab dengan kacamata bundar khasnya yang selalu melekat di wajahnya memukul meja dengan tangannya karena terlalu marah.

"Kenapa semua tertawa begini?" hadir Ibu Zainab.

"Yah lucu lah Bu, enggak mungkin kita ketawa kalau tidak lucu." ucap Siska masih tertawa.

"Apa-apaan kamu Fatih? Mentang-mentang kamu anak dari kepala yayasan kamu bisa seenaknya memperlakukan saya?" bentak ibu Zainab dengan wajah yang sangat garang.  Semua siswa terlonjak dan langsung tutup mulut walau masih jelas pekikan tawa dengan suara rendah. Baru kali ini mereka melihat Ibu Zainab marah dengan sangat murka. Walau di kenal sebagai guru yang judes tapi ibu Zainab kali ini merasa sangat tersinggung.

Ibu Zainab tak sanggup lagi meneruskan materinya. Dia membereskan buku-buku dan mengambil tasnya kemudian keluar dari kelas dengan hati yang membara karena marah.

"Yaaahhhh... Kabur! Enggak seru nih ibu Zainab di ajak bercanda!" ujar Fatih melihat tubuh belakang gurunya yang semakin menjauh.

"Becanda Luh udah keterlaluan. Contoh kalimat spekulasi gua _gua bertaruh bahwa jodoh ibu Zainab adalah Fatih!" ucap Edo dengan suara besar membuat gelak tawa teman-temannya semakin menjadi. Bukannya takut karena telah menyinggung gurunya, mereka bahkan tidak ambil pusing dengan hal itu.

*****

Di parkiran!

"gimana nih bos?" tanya Edo.

"Gimana apanya?"

"Anak-anak sebelah."

"Maksud Luh anak-anak ingusan itu bakal mengalahkan kita? Enggak akan! Luh tenang aja."

Fatih memandang satu persatu sahabatnya. Edo, Atha dan Reza. Sangat terlihat wajah-wajah mereka yang khawatir.

"Kalian jangan pada cengeng deh. Anak kaya begitu enggak boleh membuat kita takut. Itu cuma gertakan doang. Kalian enggak boleh Cemen!" kata Fatih kembali.

"Pokoknya kita akan serang mereka, seperti rencana kita semula."

Tidak ada yang berani menjawab. Suasana begitu sangat membuat Fatih seperti punya aura pemimpin sejati. Atha dan Reza saling pandang dengan wajah bingung dan dongkol tiada tara. Tapi, apa mau di kata. Fatih adalah pemimpin mereka yang mempunyai kuasa besar. Mereka takut, tapi pantang mundur. Jadinya mereka harus mengikuti arahan Fatih.

""Bos... Personil kita udah bergerak." kata Edo melihat ponselnya dan memberitahu Fatih tentang informasi penting.

"Ok! Kita berangkat sekarang!"

*****

Siang yang terik, di ributkan oleh suara bag big bug tak karuan. Tidak kurang lima puluh orang siswa terlibat dalam aksi tawuran. Beberapa siswa menjadi sasaran pukulan, hantaman, tonjokan, umpatan. Mereka sibuk dengan lawannya masing-masing. Fatih berlari kencang dan memberikan tendangan layang pada siswa sekolah yang telah mengatasi mereka. Tak ingin kalah pria itu bangkit menonjok rahang Fatih hingga Fatih kelimpungan. Merasa terhina, Fatih membalas dengan ribuan kali hantaman dan tonjokan pada pria yang di kenal sebagai pemimpin sekolah sebelah tersebut. Tak urung, wajah pria itu menjadi lebam-lebam membiru dan darah mengucur dari sudut kening dan bibirnya.

"Aahh... Ahh..." erangan dari pria yang di tonjok Fatih tanpa ampun.

"Jangan sok nantangin gua, kalau kemampuan Luh hanya secetek." Fatih kembali memukul pria itu.

1
Ayu
hahaaa astaghfirullah Fatiih , berani bener ngasih bukti
Ayu
ayoh siapa itu , Nesya sama andien kah ..
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
ErNawati
lanjutttt
Putra Tambe
lanjut thor makin semangat aku baca nya🤩
Putra Tambe
cerita nya baguus aku suka
Putra Tambe
masya Allah, aku ikutan nangis saking bapernya😭😭😭
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Putra Tambe
terharu bangat semoga aja bisa berubah itu anak.......
Putra Tambe
Assalamu'alaikum thor aku coba hadir yach...
Ayu
Bagus Thor saya tunggu up berikutnya, semangat selalu
Ayu
hehehe ada ada aja ceritanya , lanjut kakak
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya
Aldebarand 98
Lumayan
Ayu
Masya Allah, nangis aku bacanya disini . kenapa taubatnya Fatih harus dibayar dengan mahal /Sob/
Ayu
sampai di bab 15 saya tidak bosan meneruskan baca novel ini , Semangat berkarya pokoknya /Rose/
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Evanscape
Cerita yang sangat bagus, jangan sampai dilewatkan. menarik banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!