Kebangkitan Anak Yang Tertukar

"Bagaimana tugasmu?" Seorang pria tampan sedang bertanya kepada bawahannya.

Suasana ruangan itu cukup dingin, di tambah dengan aura pria kulkas itu membuat orang lain yang berada di ruangan itu bergidik ngeri.

"Ini hasilnya tuan." Jawab salah satu bawahan yang dia tugaskan untuk mencari informasi tentang Daniella.

"Bacakan." Pintanya. Karena dia ingin mendengar bukan membaca berkas.

Dia seorang pria yang tidak suka dengan kertas-kertas itu. Karena dia bekerja dengan tindakan, bukan tulisan.

"Nama asli Daniella. Keluarganya berencana akan menambahkan Wang dalam namanya. Dan sekarang masih dalam proses.

Dia putri yang di tukar oleh kepala pengurus rumah tangga Wang, dengan putri adiknya. Dengan maksud agar keponakannya itu mendapat kehidupan yang layak.

Tetapi, kehidupan Daniella tidak sebagus Olivia. Dia menjadi tulang punggung keluarganya.

Dia kerja paruh waktu di sebuah restoran. Pemilik restoran ini kenal dekat dengan dia. Itu berkat dari kakek tua Fang.

Sedari kecil Daniella dekat dengan kakek Fang. Orang tua ini bisa di sebut tetangganya, walau jarak rumah mereka sedikit lebih jauh. Tetapi kakek Fang menyayangi Daniella seperti cucunya sendiri. Karena ketika kakek Fang kecelakaan, Daniella yang merawatnya sampai sembuh.

Ketika malam itu, orang tua kandungnya mengajak untuk tinggal di kediaman Wang. Tetapi, Daniella menolak. Karena dia takut mengganggu hubungan ketiga saudaranya dengan Olivia. Dan juga dia tidak ingin merebut kasih sayang orang tua kandungnya dari Olivia.

Saat ini dia tinggal di apartemen bersama kakek Fang. Karena dia menolak tinggal bersama orang tua angkatnya. Karena dia tidak ingin menjadi penghasil uang untuk keluarga itu lagi. Sepertinya dia ingin hidup tenang bersama kakek Fang.

Dia masih bersekolah di sekolah yang sama dengan Olivia. Walaupun begitu, sepertinya mereka tidak saling kenal. Karena beberapa hari ini Olivia mencarinya. Hanya saja tidak ketemu.

Dia sekolah di sekolah elit karena dia salah satu murid yang mendapat beasiswa dari yayasan peduli kasih."

Bawahannya menjelaskan semua data yang dia peroleh selama beberapa hari ini.

"Bukankah keluarga Wang memiliki perjanjian pernikahan dengan keluarga Robert? Siapa yang akan mereka satukan?" Tanya pria itu lagi dengan dingin.

"Selama penyelidikan saya, sepertinya Olivia dekat dengan Jones Robert. Hanya saja, perjanjian itu untuk anak sah dari keluarga Wang. Tetapi, orang tua kandungnya belum membicarakannya dengan Daniella. Jadi, saat ini belum di ketahui pasti siapa yang akan di satukan dalam keluarga itu." Jawab bawahannya lagi, dengan sedikit menunduk. Karena dia takut penjelasan yang dia katakan tidak memuaskan tuannya ini.

"Buat skenario.. Satukan Olivia dengan Jonas. Buat mereka harus menikah." Perintah tuannya itu.

"Baik tuan." Ucapnya dengan mengangguk.

Pria itu melambaikan tangannya untuk menyuruh bawahannya itu pergi.

Dia mengetuk jari-jarinya di sandaran tangan kursinya. Bersandar sambil memejamkan matanya. Dia tidak rela Daniella menikah dengan Jonas. Karena dia tahu bagaimana perangai anak manja itu.

Dia mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor yang sudah akrab dengannya.

"Hallo, ada rapat?" Sahut suara di seberang.

"Bukan, bagaimana dengan keluarga kakakmu? Apakah Jonas akan di satukan dengan Daniella?" Dia langsung to the points. Karena dia tahu, lelaki yang dia hubungi ini pasti telah tahu tentang Daniella dan keluarga Wang.

"Belum di bicarakan. Tapi aku selaku pamannya, tidak akan menyetujui Jonas bersama Daniella. Hubungannya dengan Olivia sudah terlalu jauh. Dan juga keponakan ku itu bukan orang yang baik. Mereka ingin merampas harta keluarga Robert dari tangan ku.. Mimpi..!" Suara bariton di seberang terdengar sedikit kesal.

"Hm, baiklah.. Aku akan membantu mu. Ulang tahun nenekmu, akan ada hadiah dariku untukmu."

"Untuk ku? Bukannya untuk nenek ku?"

"Ck, ya... Untuk kalian semua."

"Baiklah, aku tunggu. Aku harap tidak mengecewakan akhirnya."

"Tidak akan."

Dia langsung mematikan sambungan teleponnya. Dan masih menikmati ketenangan hatinya.

Tanpa di ketahui Daniella, niatnya untuk menjauhkan diri dari Jonas Robert ada yang membantunya.

Saat ini dia belum menyusun rencana, agar dia tidak bertemu dengan Jonas dan keluarganya. Karena dia juga tidak ingin berhubungan dengan keluarga Robert.

Karena di kehidupan yang lalu, ketika dia meninggal dan arwahnya gentayangan. Dia melihat bagaimana perusahaan Robert mengakuisisi perusahaan ayahnya.

Walau pada awalnya itu perbuatan Olivia. Tetapi kehancuran perusahaan ada campuran tangan dari keluarga Robert. Yang mengakibatkan kedua orang tua kandungnya bunuh diri pada akhirnya.

Sedangkan ke tiga saudaranya terpecah belah. Ada yang masuk penjara karena memukul kakak kandungnya Olivia. Dan yang lainnya di pecat dari pekerjaannya.

Karena, setiap kejahatan yang di lakukan oleh Olivia. Selalu di bantu oleh keluarga kandungnya.

"Hei, Daniella.. Rencananya kamu masuk ke universitas mana?" Tanya teman sekelasnya.

"Aku ingin berbisnis. Jadi, aku harus mengambil jurusan manajemen. Kalau universitasnya.. Yang mana saja, asal dosennya orang yang baik dan jenius." Ucap Daniella tersenyum.

Dia hanya asal menjawab. Karena tanpa masuk ke universitas ternama, dia sudah mengetahui masa depan sampai sepuluh tahun kedepan.

Dengan kata lain, dia bisa melihat peluang apa yang akan berkembang di tahun-tahun berikutnya.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui bahwa seseorang itu adalah dosen yang jenius?"

"He he.. Cuma bercanda.. Sudah ah, ayuk masuk.." Ajak Daniella yang saat ini mereka sedang berada di kantin sekolah. Dia sedang tidak ingin membahas masalah itu.