Kinara Aulia. Seorang gadis pilihan keluarga Dirgantara, yang akan menjadi istri Kenan, laki-laki tampan, sukses, yang mempunyai segalanya, namun nahasnya. Ia mengalami kecelakaan saat akan menikah dengan wanita pujaannya.
Setelah mengalami kecelakaan, sang wanita yang ia cintai malah meninggalkan dirinya, karena tidak mau mempunyai suami cacat.
Kenan merasa terpuruk, tidak percaya diri. Sampai dimana keluarganya mencarikan istri untuk dirinya.
"Jaga batasan, kamu cuman istri kontrak pilihan keluargaku!" bentak Kenan.
"Aku juga tidak tertarik denganmu, jangan terlalu percaya diri," jawab Kinara Ketus.
•••
Lalu bagaimana kisah mereka? Setelah melewati banyak hal dalam kehidupan mereka?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak sengaja
"Kenan, kenapa dengan Kinara?" tanya Amira, yang melihat menantunya tidak bisa berjalan.
"Biasa mom," jawab Kenan.
Amira menutup mulutnya, tak sadar dengan pertanyaan yang baru saja ia lontarkan.
"Pelan-pelan saja, agar istrimu tidak kesakitan," goda Amira.
"Mom!" ucap Kenan kesal.
"Ah maaf, tadi ada Alex dengan Aaron kesini, mereka ada diruangan kalian," ucap Amira.
"Baiklah, nanti akan aku temui mereka," jawab Kenan.
Setelah itu, Amira memilih meninggalkan anak dan menantunya, dengan perasaan yang senang, karena ini sebuah kabar bahagia.
"Pelan-pelan saja, makannya," ucap Kenan.
"Aku lapar sekali, rasanya tubuhku lemas," jawab Kinara.
Kinara menyantap makanan yang sudah tersedia di atas meja makan itu, ia mencoba semua makanannya.
Kenan hanya bisa menggelengkan kepala, melihat istrinya makan, seperti belum makan selama sebulan.
"Akhirnya, kenyang juga," ucap Kinara, mengelus perutnya.
"Bagaimana tidak kenyang, kamu menghabiskan semua makanan disini," ujar Kenan.
"Karena ini gara-gara kamu, Kenan!" jawab Kinara kesal.
"Loh, kenapa salah aku?" tanya Kenan heran.
"Karena kamu sudah membuat aku lemas, tak berdaya," jawab Kinara kesal.
Kenan hanya tertawa melihat istrinya.
"Mau ikut, keruanganku?" tanya Kenan.
"Tidak, aku mau kekamar saja, aku mau istirahat," jawab Kinara.
"Baiklah, aku antarkan," jawab Kenan.
Kenan menggendong Kinara, kedalam kamarnya.
"Aku mau menemui sahabatku, pasti ada info penting," ucap Kenan.
Kinara mengangguk, karena ia merasa ngantuk.
Kenan meninggalkan Kinara didalam kamarnya, lalu ia masuk kedalam ruangannya.
"Malah pada tidur," ujar Kenan.
"Bangun, bangun!"
"Ck, menganggu saja!" gerutu Aaron.
Aaron membuka matanya, ia sudah melihat Kenan berada didepannya.
"Ck, kau mengganggu saja!" geram Aaron.
"Kata mommy, kalian sudah menungguku sedari pagi, ada apa?" tanya Kenan.
Sebelum Aaron menjawab pertanyaan Kenan, ia membangunkan Alex lebih dulu.
"Lex, bagun!" Aaron menepuk pundak Alex.
"Ini sudah jam berapa?" tanya Alex.
"Sudah masuk malam, ayok bangun," jawab Aaron.
Alex mengucek matanya, lalu ia melihat jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.
"Perasaan tadi tidur, jam 4 sore deh, kenapa sekarang sudah jam 7 malam," ucap Alex.
"Pelaku utamanya ini nih," tunjuk Aaron kearah Kenan.
"Ada apa, kenapa wajah kalian terlihat kesal?" tanya Kenan yang tak sadar diri.
"Lex, dengan wajah polosnya, dia menanyakan hal itu," geram Aaron.
"Maaf, namanya pengantin baru," ujar Kenan.
"Kau melakukan itu dengan wanita polos itu, kau merusaknya?" ucap Aaron.
"Apa salahnya, kami sudah menjadi suami istri," jawab Kenan.
"Jangan jadikan, wanita lain sebagai pelampiasanmu, bajingan!" bentak Aaron.
"Kali ini, aku setuju dengan ucapan Aaron," sahut Alex.
"Dengar dulu, jangan salah menyimpulkan," ucap Kenan.
"Aku sudah memutuskan, akan melupakan Lana, dan aku akan belajar mencintai istriku," lanjut Kenan.
"Ck, aku tidak percaya!" ujar Aaron.
"Kenan, aku bicara sebagai sahabatmu, bukan sebagai asistenmu," ucap Alex.
"Tolong, jangan memberikan harapan palsu kepada Kinara, dia wanita polos, yang tidak tahu apa-apa, bahkan dia tidak tahu, bagaimana kehidupanmu," lanjut Alex.
"Kalian tenang saja, aku sudah memutuskan akan memulai semuanya dari awal, dengan Kinara," jawab Kenan.
"Kalo suatu saat nanti, kau kembali dengan Lana, aku yang akan membawa Kinara pergi menjauh, darimu," ucap Alex.
"Kalian tahu'kan, bagaimana aku, kalo sudah memutuskan sesuatu," kata Kenan.
"Kami pegang janjimu!"
"Terus, ada apa kalian sampai menungguku sampai malam seperti ini?" tanya Kenan.
"Ada seorang wanita yang melamar kerja, sebagai asisten pribadimu, tapi aku menawarkan sebagai karyawan biasa," ucap Alex.
"Terus bagaimana?" tanya Kenan.
"Dia menerimanya, sesuai dugaan kita," jawab Alex.
"Aku akan memberitahu istriku," ujar Kenan.
"Dan laki-laki tua bangka itu, sudah menjual istrimu ke laki-laki yang haus akan belaian," sahut Aaron.
"Maksudmu?" tanya Kenan.
"Gunawan dengan istrinya akan menjual istrimu, dan sudah ada laki-laki tua yang meyanggupi keinginannya, si bajingan itu sudah membayarnya," jawab Aaron.
"Cari tahu, siapa laki-laki itu," titah Kenan.
"Aku sudah mencari tahu dia, file nya sudah aku kirimkan, cek laptopmu," jawab Aaron.
"Bagus, aku suka cara kerja kalian," puji Kenan.
"Cari tahu keluarga Kinara yang lain, yang terlibat dalam misi pembunuhan mertuaku!" titah Kenan.
"Baiklah, akan aku cari tahu," jawab Aaron.
"Bersiaplah esok hari, beritahu istrimu," ucap Alex.
"Aman, aku akan memberitahu istriku, supaya dia bisa mengimbangi sepupunya," jawab Kenan.
"Karena hari sudah malam, aku pulang dulu," pamit Alex.
"Aku juga, aku akan melanjutkan tidurku," sahut Aaron.
"Baiklah, terima kasih sudah bekerja keras," ujar Kenan.
"Ya!" jawab Aaron.
Aaron dengan Alex meninggalkan mansion, karena malam sudah larut.
"Aku duluan!" teriak Aaron.
"Ya!" jawab Alex.
Karena arah rumahnya berbeda, jadi mereka berpisah ditengah-tengah jalan.
Alex tak sengaja, melihat seorang wanita yang sedang dikejar beberapa preman.
Tak menunggu lama, Alex langsung membuka pintu mobil, dan menarik seorang wanita itu kedalam.
"Maaf mengagetkanmu, tapi aku tidak sengaja, melihatmu dikekar beberapa preman," ucap Alex.
"Terima kasih sudah menolongku, aku pikir, aku sudah tiada, karena ditabrak mobil, karena tanganmu begitu cepat menarikku," ucap Tita.
Tita baru pulang kuliah, tetapi, saat ia diperjalanan, ia dihadang oleh beberapa preman.
"Bukannya kamu teman, Kinara?" tanya Alex.
"Dor"
Terdengar suara tembakan dari arah belakang, mengenai mobil Alex.
"Sialan, mereka bukan preman biasa!"
"Tita, pakai sabuk pengamanmu," titah Alex.
Dengan perasaan takut, Tita langsung memakai sabuknya.
"Dor"
"Dor"
Karena Alex memakai mobil biasa, ia kewalahan menghindar dari peluru-peluru yang mereka tembakan.
"Aaron, tolong, kami sedang dikejar banyak preman!" ucap Alex.
Ia menghubungi Aaron memakai telefon darurat, yang selalu tersambung.
Sebisa Alex, dia menghindar, namun karena mobilnya bukan mobil anti peluru, ia kalah.
"Keluar!"
"Tita, jangan keluar mobil, aku akan menghajar mereka dulu," ucap Alex, lalu ia membawa senjata apinya.
"Siapa kau, berani-beraninya ikut campur!" hardiknya.
"Siapapun saya, kalian tidak perlu tahu!" jawab Alex tersenyum sinis.
Alex langsung menghajar mereka, satu persatu.
"Dor"
"Dor"
"Dor"
Semua preman, berhasil dilumpuhan oleh Aaron, dengan anak buahnya.
"Ngapain juga malam-malam ngajak berantem!" kesal Aaron.
"Terima kasih, sudah menolongku," ucap Alex, hampir saja ia mati karena mereka.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Aaron.
"Aman," jawab Alex.
"Kenapa kau bisa dihadang sama mereka, aku lihat dari geng mereka, mereka bukan musuh kita," ucap Aaron.
"Mereka memang bukan musuh kita, tapi tadi aku tidak sengaja melihat seorang wanita ketakutan, karena dikejar mereka," jawab Alex.
"Mobilmu bagaimana?" tanya Aaron.
"Taruh saja disini, besok akan aku ambil," jawab Alex.
"Kau bisa memakai mobil yang lain," ucap Aaron.
"Rencananya seperti itu, aku akan meminjam mobil kalian, karena aku harus mengantarkan wanita itu dulu, sampai ke rumahnya," jawab Alex.
Aaron memberikan kunci mobilnya kepada Alex.
***