Seorang istri yang di sakiti oleh suaminya yang memiliki selingkuhan nya yang berkedok sahabat, Fira menikah dengan Ferdi karena di jodoh kan oleh orang tua Ferdi yang merasa berhutang budi pada Fira dan mereka juga sangat menyukai Fira walau fisik Fira yang gemuk.
tapi tidak dengan Ferdi yang sangan membenci fira, hingga kerap kali Fira mendapatkan siksaan batin dan fisik dari Ferdi.
karena tidak tahan Fira pergi dari rumah tapi sangat di sayang kan ia meninggal karena terjatuh.
Sedangkan di posisi lain seorang gadis pianis terkenal meninggal karena di bunuh oleh sang adik atas suruhan orang tuanya sendiri karena mereka menginginkan uang asuransi kematian Gadis itu yang sangat bedar.
ingin tau kelanjutan cerita mereka dan bagaimana nasib mereka berdua?, ayo ikuti kelanjutan ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. kesedihan
Pagi hari ini terjadi kehebohan di rumah Alina dan Brianna karena Brianna menemukan Alina yang tidak sadarkan diri di depan tempat tidurnya.
Tadi Brianna saat subuh Brianna masih bertemu Alina baik baik saja walaupun wajah Alina terlihat pucat saat itu.
Brianna sudah menyuruh Alina untuk istirahat di kamar saja selama Brianna masak untuk sarapan Alina, saat sudah selesai Alina masak dan membawa makanan ke kamar.
Saat sampai dikamar berapa terkejut nya Brianna melihat Alina sudah tergeletak di depan tempatnya tidurnya dengan darah keluar banyak.
Dengan cepat Brianna meminta tolong pada orang yang lewat depan rumah untuk membantu membawa Alina ke rumah sakit.
Disinilah sekarang Alina dirumah sakit sedang di tangani oleh dokter.
Sedangkan Brianna sudah menangis di depan Ruang itu,
"Brianna... bagaimana Alina?" tanya Tino yang datang dengan terburu buru, melihat keadaan Brianna yang rapuh dan sangat menyediakan membuat Tino langsung memeluk Brianna
"Kak, apa kak Alina akan baik baik saja, bagaimana ini kak" ucap Brianna sembako menangis dan itu membuat Tino juga sedih.
"Sabar dek, semoga Alina baik baik saja" ucap Tino yang menenangkan Brianna walau hatinya pun ikut sakit.
Tidak lama pintu ruangan itu terbuka terlihat dokter dokter datang untuk menyampaikan sesuatu.
"Permisi keluarga Pasien Alina" ucap dokter
"Saya dok saya adiknya, bagaimana dok keadaan kakak saya dan keponakan saya" ucap Brianna yang tidak sabar.
"Kita bicara di ruangan saya sekarang" ucap dokter itu, lalu berjalan keruangan nya di ikuti Tino dan Brianna
"Bagaimana dok, ada apa dengan kakak saya? " tanya Brianna yang sudah sembab
"Begini nona, nona Alina sebenarnya adalah pasien saya selama ini saya sudah bilang padanya jika nona Alina tidak bisa melanjutkan kehamilannya karena sangat membahayakan nyawanya, tapi nona Alina tetap ingin mempertahankan anaknya" ucap dokter
"Maksudnya apa dokter? " tanya Brianna dan Tino
"Nona Alina memiliki penyakit gagal ginjal yang jika dalam keadaan hamil memiliki resiko yang besar, tapi ia tetap kukuh mempertahankan anaknya" ucao Dokter itu lagi
"Apa... lalu bagaimana sekarang apa kakak saya bisa selamat, dok tolong selamatkan kakak saya" ucap Brianna menangis
"Dokter apa ada solusi untuk adik saya? " tanya Tino yang sudah hampir menangis
"Maaf tuan nona selama kehamilan ini semua sudah terlambat ginjal nona Alina sudah parah dan ini tolong di tanda tangani untuk operasi kelahiran anak nona alina" ucap Dokter itu
mendengar itu Tino dan Brianna menangis di depan dokter itu,
"Tuan mohon cepat memberi keputusan kami hanya punya waktu 3 jam lagi" ucap dokter itu.
Dengan tangan gemetar Tino menanda tangani surat itu.
setelah itu mereka menuju ruangan tadi dimana ada Alina.
Sesampainya disana ada suster yang menunggu.
"Atas nama Brianna siapa? " tanya suster
"Saya suster ada apa? " tanya Brianna
"Mohon ikuti saya karena pasien nona Alina mencari anda" ucap Suster itu.
Mendengar itu Brianna pun dengan cepat mengikuti suster masuk kedalam, didalam sana sudah berada Alina yang terbaring pucat di tempat tidurnya.
"Mbak, mbak baik baik saja kan... semua yang dokter bilang bohong kan mbak,.... hiks... hiks.. hiks" ucap Brianna sembari menangis
Alina hanya tersenyum seperti biasa,
"Dek mbak bisa minta tolong? " tanya Alina pelan
"Minta tolong apa mbak katakan saja, asal mbak baik baik saja" jawab Brianna
"Dek tolong saat anak mbak lahir, tolong jaga dia jadikan dia anak mu, sayangilah dia seperti kamu menyayangi mbak. mbak titip kan dia padamu dan mbak percayakan dia padamu" ucap Alina membuat tangis Brianna pecah
"Maaf jika mbak memberi beban padamu, tapi mbak hanya pu ya kamu dan tino tapi mbak percaya kamu bisa, kamu wanita terbaik yang sangat pantas untuk menjadi ibu untuk anak mbak ini. Mbak sudah ikhlas semuanya" ucap Alina yang ikut menangis.
"Mbak kenapa mbak tega meninggalkan Aku dan anak mbak, aku mau mbak hidup bersama aku dan anak mbak, aku juga cuma punya mbak" tangis Brianna
"Kenapa mbak gak pernah bilang tentang semua ini, mbak aku gak mau mbak harus bertahan" ucap Brianna lagu sembari menangis begitu juga Alina
"Maaf dek, hiks... hiks... hiks.. dek semua mbak sudah siapkan untuk masa depan kamu dan anak kita ini, semua sudah mbak serahkan pada Tino wanita itu" ucap Alina
"Mbak sudah tidak bisa bertahan maafkan mbak, yang pasti bertemu dengan kamu adalah hal Ter-Baik yang mbak harapkan selama ini, mbak menyayangi kamu, semoga kamu bahagia" Alina
" Dan satu lagi dek nanti saat saat anak ini berulang tahun yang ke tiga tahun berikan satu surat padanya yang sudah mbak tandai, lakukan itu sampai ia dewasa. Tolong berikan surat surat yang ada di dalam brangkas mbak sandinya sudah mbak ganti menjadi tanggal lahir kamu" ucap Alina
"Mbak Akh gak mau harta itu aku mau mbak saja, jika mban tidak ada aku harus bagaimana, aku gak mau mbak tinggal aku ikut mban saja" ucap Brianna
"Gak boleh gitu dek, ini sudah jalannya tolong ihklas. lihat suami mbak dan kedua orang tua mbak sudah menjemput, kamu harus bisa bertahan ya dek, mbak percaya kan dia padamu" ucap Alina pelan lalu datang dokter dan suster untuk melakukan operasi untuk Alina.
Tino yang ikut masuk pun mendekati Alina dan memeluk serta menciumnya,
"Tino tolong jaga keduanya, dan berikan apa yang aku titipkan padamu untuk Brianna dan anak ku, Terima kasih kamu adalah teman dan kakak terbaik untuk ku" ucap Alina
"Aku sayang padamu Alina" ucap Tino sembari menangis.
Setelah itu Brianna dan Tino di minta keluar oleh dokter.
Alina akan melakukan operasi untuk kelahiran anaknya.
Sedangkan Brianna dan tino saling berpelukan menangis sesegukan, mereka sangat sedih karena mereka akan di tinggal oleh wanita terbaik untuk selamanya.
"Kak kenapa... kenapa semua orang yang aku sayangi pergi meninggalkan ku, apa aku tidak pantas bahagia apa aku punya dosa besar hingga aku tidak bisa bahagia bersama orang orang yang aku sayangi" ucap Brianna sembari menangis
"Dek jangan bicara seperti itu tidak baik, ini sudah jalannya kita hanya bisa berdoa saja semoga apa yang kita takutkan tidak terjadi dan ada keajaiban tapi jika pun tetap terjadi ihklas kan agar tidak menyulitkan Alina nantinya" jawab Tino sembari memeluk Brianna erat.
Tino juga sangat terpukul karena bagaimana pun, ia dan Alina sudah berteman sejak mareka sekolah SMP yang mana Tino adalah kakak kelas Alina tapi entah mengapa mereka bisa berteman baik hingga saat ini, jadi mereka tentu lebih dekat.
Bersambung