NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Menuju Tujuan Baru

Kani sedang duduk di kamarnya yang sunyi. Langit sore itu berwarna jingga, memantulkan cahaya lembut ke dinding kamarnya yang dipenuhi foto-foto kenangan. Kani menarik napas panjang sambil menatap paspor di tangannya.

Sudah lama ia merasa hidupnya seperti jalan di tempat. Hidupnya monoton, dia menghabiskan masa mudanya dengan bekerja mengumpulkan uang dan hubungan palsu yang tidak berakhir indah, dia selalu merasa kosong di tengah keramaian. Bahkan ketika ia tersenyum di depan orang lain, hatinya terasa sepi.

"Aku butuh ketenangan dan sesuatu yang baru," gumamnya pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa minggu ini dia memikirkannya, Kani memutuskan untuk mengambil langkah besar, pergi meninggalkan semuanya dan mencari arti hidup yang baru. Sebelumnya Ia sudah mencari-cari informasi tentang negara-negara yang ada di benua Eropa karena itu adalah salah satu impiannya. Salah satunya. Prancis, negara yang selalu ia impikan. Baginya, Prancis bukan hanya tentang menara Eiffel, tetapi tentang budaya, kebebasan, dan kesempatan untuk menemukan dirinya kembali dan dua negara lain yang akan dia singgahi segera.

Seminggu sebelum keberangkatan, Kani memutuskan untuk memberi tahu sahabatnya, Chika. Bagaimanapun dia orang terdekat yang ia miliki sekarang, dia adalah orang yang selalu ada untuknya, teman bicara, dan pengingat bahwa hidup tidak selalu seburuk yang ia bayangkan.

Malam itu, Kani menghubungi Chika melalui video call. Wajah sahabatnya yang ceria muncul di layar.

"Tumben malam-malam begini. Ada apa?" tanyanya sambil tersenyum lebar.

Kani tersenyum kecil. "Aku ada kabar penting."

"Kabar penting? Jangan-jangan kau dan Baswara memutuskan untuk rujuk. Wah! Ini akan jadi berita yang hebat." goda Chika sambil tertawa kecil.

Kani menggeleng sambil mendengus. "Bukan itu. Aku memutuskan untuk pergi ke luar negeri."

Tawa Chika langsung terhenti. Ia menatap Kani dengan tatapan serius. "Ke luar negeri? Maksudmu, liburan?"

"Ya semacamnya, tapi mungkin jangka waktunya cukup lama. Aku sudah berhenti dari pekerjaanku. Aku ingin mencoba hidup di negeri orang."

Chika terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata sahabatnya. "Kau serius? Kenapa tiba-tiba? Apa ada yang terjadi?"

Kani menghela napas. "Aku merasa sudah terlalu lama berada di tempat yang sama. Hidupku terasa kosong. Aku butuh ruang untuk menemukan apa tujuan hidupku lagi."

Chika menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku mengerti. Kalau itu yang terbaik untukmu, aku akan mendukungmu. Siapa yang akan aku ajak bicara kalau kau pergi?"

"Kita masih bisa bicara lewat telepon," kata kani sambil tersenyum lembut. "Butuh waktu lama untuk memutuskan hal ini. Aku butuh dukunganmu."

Chika mengangguk. "Kalau begitu, aku hanya punya satu pesan untukmu. Jangan pernah lupa siapa dirimu. Di mana pun kamu berada, tetaplah menjadi Kani yang kuat dan baik hati."

Air mata Kani jatuh tanpa ia sadari. "Terima kasih teman. Aku akan merindukanmu."

***

Sementara itu, Baswara secara tidak terduga mengetahui rencana keberangkatan Kani.

Ketika mendengar kabar dari temannya siapa lagi kalau bukan Axel yang paling tidak bisa menyimpan rahasia sekecil apapun, bahwa wanita itu akan pergi ke luar negeri, Baswara merasa dunia runtuh di hadapannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa wanita yang ini ia cintai akan pergi sejauh itu. Di malam yang sama, Baswara menghubungi Kani. Suaranya terdengar gugup.

"Aku dengar dari seseorang kalau kau mau pergi ke luar negeri. Apa itu benar?" tanyanya langsung tanpa basa-basi.

Kani terkejut. Ia tidak menyangka kabar itu sampai ke telinga pria itu. "Iya. Aku memutuskan untuk pergi, mencari suasana baru."

"Kenapa? Maksudku, kenapa harus sejauh itu?" Suara Baswara terdengar serak, penuh emosi yang ditahan.

"Aku butuh waktu untuk diriku sendiri, Bas. Aku ingin menemukan tujuan bagi hidupku," jawab Kani dengan tenang.

"Apa ini semua karena aku?" tanya pria itu, suaranya hampir berbisik.

Pertanyaan itu membuat Kani terdiam. Ia tahu bahwa mungkin itu adalah salah satu alasan tapi tidak juga sepenuhnya, ada hal lain yang membuatnya memutuskan rencana itu. Dia sejujurnya menjadi tidak enak hati padanya.

"Tidak. Tentu keputusan ini bukan tentang orang lain. Ini tentang aku dan hidupku," jawab Kani dengan suara pelan.

Baswara menghela napas panjang. Ia merasa kecewa, sedih, dan hampa. Tetapi ia tahu bahwa ia tidak bisa memaksa wanita itu untuk tinggal. "Kalau itu yang membuatmu bahagia, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Aku tau bahwa meskipun aku memohon sekarang kau tidak akan berubah pikiran."

"Seperti yang aku katakan waktu itu, kita butuh waktu untuk menemukan kembali sesuatu yang hilang. Semoga waktu akan menjawab semuanya Bas."

"Asal kau tau, aku akan menunggumu di sini. Selalu," ucap Baswara untuk yang terakhir kali.

Air mata mengalir di pipi Kani. Ia masij memandangi ponselnya teringat kembali dengan kata-kata terakhir dari pria itu.

***

Hari keberangkatan Kani tiba. Bandara penuh dengan orang-orang yang mengantar kepergian keluarga atau teman mereka. Chika dan Axel datang untuk mengantar kepergiannya, Chika menangis dipelukan sang kekasih dia sudah tidak peduli lagi dengan riasan yang dipakainya tadi sebelum berangkat.

Sementara yang Kani tidak tau, bahwa Baswara berada di suatu tempat sedang memperhatikannya dari jauh, mengantar kepergiannya dengan segala rasa kecewa dan kesedihan yang mendalam, hati-hati dan sampai bertemu lagi, Kani batinnya. Dia membetulkan letak kacamata hitamnya dan melangkah berlalu dari sana.

Sebelum masuk ke ruang keberangkatan, Chika memeluknya erat. "Kenapa rasanya sedih sekali melihatmu pergi seperti ini," ucapnya sambil sesenggukkan.

Axel di sampingnya mencoba membuatnya tenang, "Dia akan kembali lagi kan? Tenang saja, bukannya dia mau tinggal seumur hidup di sana."

Chika melemparkan pandangan tajam membunuh pada pacarnya itu. "Jangan mengeluarkan sepatah kata lagi."

"Iya, aku akan kembali beberapa bulan lagi. Tenang saja waktu akan berlalu dengan cepat," ucap Kani berusaha menengahi pertengkaran pasangan tersebut.

"Ini pertama kalinya kau pergi jauh dan sendirian. Aku cemas. Kau harus ingat semua hal yang aku katakan kemarin ya." Chika sudah membekalinya dengan beberapa pengetauan tentang tata cara bepergian ke luar negeri.

Kani balas mengangguk tanda ia ingin acara perpisahan itu cepat selesai. "Ingat. Telepon aku jika kau sudah tiba di sana," ucap Chika sambil membersihkan wajahnya.

Kani tersenyum sambil menahan air matanya. "Iya. Dasar bawel." Mereka pun berpelukan lagi.

Sementara itu mata Kani mengedarkan pandangan melihat dengan lebih teliti berharap menemukan sesuatu yang dicarinya sedari tadi, entah apa yang ia harapkan.

Langkah demi langkah, Kani berjalan menuju pesawat yang akan membawanya ke tempat tujuannya. Di dalam pesawat, ia menatap ke luar jendela, melihat kota yang perlahan menjauh dari pandangan. Ia tahu perjalanannya baru saja dimulai.

 

1
ulfa
semakin seru ayah kani datang
ulfa
penulisannya bagus, alurnya cukup menarik
ulfa
aku suka alurnya, jadi semangat mau baca chapter seterusnya.
Karangkuna: terima kasih
total 1 replies
Uji Coba
bagus
Uji Coba
lanjut
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!