Cooper Anderson, laki-laki dingin dengan sejuta rahasia.
Dia menikahi putri pertama Keluarga Pratama tapi dimalam pertama yang dia tiduri adalah si bungsu nya bukan istri nya.
Malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama Elia, dijadikan nya malam pertama bersama Rihanna.
Tidak ada yang tahu rahasia apa yang sebenarnya Cooper sembunyikan dari semua orang.
Laki-laki itu lebih tertarik pada Rihanna bahkan mengklaim gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya adalah milik nya.
"Kau gila...... kakak lepaskan aku...aku benci pada mu"
Rihanna Zivilia
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, jika kamu macam-macam maka akan aku pastikan aku akan menarik seluruh saham milik ku di perusahaan ayah mu, akan aku pasti kan keluarga kalian Jatuh bangkrut dan aku akan menghancurkan keluarga mu tanpa sisa"
Anderson Cooper
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin membawa nya ke satu tempat
Rumah utama Keluarga Pratama
Elia terlihat bergerak dengan tergesa-gesa begitu dia mendapatkan telepon dari seseorang tadi.
Awalnya dia berfikir untuk beristirahat sejenak, sebab dia baru saja kembali dari sesi pemotretan.
Rasa lelah dan enggan jelas menghampiri nya, bahkan dia sudah mulai berniat memejamkan bola matanya.
Tapi suara seseorang dari Balik handphone nya Seketika membuat dia terbangun dari keadaan nya.
Perempuan itu buru-buru menyambar kunci yang ada di atas nakas, berlarian kecil keluar dari kamar nya lantas mulai menuruni satu persatu anak tangga.
"Mau kemana sayang?"
Tanya Mama Elia pada putri pertama nya itu.
"Aku harus pergi sebentar, Ma"
Saat Elia berkata pergi, sang Mama nya jelas sedikit keberatan.
"Mama fikir Cooper akan pulang sebentar lagi, kamu yakin harus pergi dikala dia kembali?"
tanya wanita itu sambil mengerutkan keningnya.
Sejenak Elia diam.
"Mama bisa minta bantuan Rihanna untuk mengurusi keperluan Cooper, ini cukup mendadak"
Jawab Elia kemudian.
Dia secepat kilat bergerak keluar menuju kearah pintu utama rumah tersebut.
Mama nya terlihat mengehela kasar nafasnya, dia fikir putri nya tetap tidak berubah sejak dulu.
Tetap seperti itu, tidak bisa membedakan mana yang harus didahulukan, mana yang harus ditinggal kan.
Elia buru-buru Bergerak menuju ke arah garasi, membuka pintu mobilnya dengan gerakan terburu-buru lantas naik kedalam sana.
Perempuan itu pada akhirnya melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Disisi lain begitu Elia keluar dari gerbang utama keluarga Pratama ke arah sisi kanan bangunan, Cooper terlihat mulai bergerak dari sisi kiri bangunan dan masuk kedalam kediaman keluarga Pratama.
Sepinya Laki-laki itu bisa melihat kepergian perempuan tersebut.
Bola mata Cooper melirik ke arah mobil Elia yang mulai menghilang.
Laki-laki itu mendengus lantas membuang pandangannya.
"Dasar pela..cur"
Umpat laki-laki itu pelan.
"Ya?"
Rihanna terlihat menyahut, dia fikir Cooper mengajak nya bicara.
"Tidak apa-apa"
Sahut laki-laki itu lantas mulai memarkir kan mobil nya di sisi dalam garasi.
Begitu Mobil berhenti, Cooper langsung mematikan mesin mobil nya, dia kemudian menatap kearah Rihanna Sejenak.
Perempuan itu terlihat mengerutkan keningnya.
"Apa?"
Tanya nya dengan nada sedikit ketus.
"Naiklah keatas dan bersihkan diri"
Mendengar perintah Cooper soal membersih kan diri, seketika membuat Rihanna memikirkan satu kemungkinan buruk.
Dia bergidik ngeri.
Dikala pemikiran menjijikkan mengelilingi kepalanya, tiba-tiba Jemari telunjuk Cooper menjentikkan keningnya secara spontan.
"Kamu fikir setiap saat yang aku inginkan hanya sek..s?"
Oceh laki-laki itu sambil menatap kesal ke arah wajah Rihanna.
Mendengar ucapan Cooper seketika wajah perempuan itu memerah.
"Aku ingin membawa mu kesatu tempat, bersiap lah"
Ucap laki-laki itu kemudian.
"Ah..?!. kemana?"
Rihanna jelas bertanya bingung.
Alih-alih peduli dengan ekspresi Rihanna, laki-laki itu langsung turun dari mobilnya, kemudian bergerak menuju kearah pintu dimana Rihanna berada.
Dia membuka pintu mobil tersebut dengan perlahan.
"Jika aku mengatakan nya sekarang, itu jelas tidak menjadi kejutan, kau ini bisa tidak jangan terlalu banyak bertanya?"
Dan laki-laki itu seperti biasa bicara begitu ketus dan dingin.
"Ishhhh, tidak bisakah jadi laki-laki jangan terlalu galak"
Rihanna mengumpat kesal, dia langsung turun dari dalam mobil tersebut, berniat berjalan melewati Cooper dan meninggalkan laki-laki tersebut.
Tapi dia sangka tiba-tiba Cooper menarik tangan nya dengan gerakan spontan hingga membuat Rihanna terkejut dan langsung masuk kedalam pelukan laki-laki itu secara refleks.
"Kakkkk?"
Rihanna jelas gelagapan, laki-laki itu sengaja mengencangkan pelukan nya.
Dia takut jika orang rumah melihat apa yang terjadi di antara mereka.
"Jangan lakukan ini, bagaimana jika kakak atau Mama melihat nya? bagaimana jika bibi pelayan atau Papa tiba-tiba datang?"
Rihanna jelas panik, dia berusaha melepaskan pelukan laki-laki itu dengan kedua tangan nya.
Alih-alih peduli ketakutan Rihanna, Cooper tiba-tiba menyambar bibirnya dengan penuh nafsu.
"Hmmppp..."
Perempuan itu jelas terkejut setengah mati, kedua tangan nya mencoba memukul dada Cooper dengan gerakan cepat agar laki-laki itu melepaskan ciuman nya.
Cooper bukannya melepaskan ciuman nya, dia malah semakin memperdalam ciuman tersebut.
Cukup lama, membuat Rihanna kehilangan Nafas nya, Hingga akhirnya.
"Sayang...?"
Tiba-tiba suara seseorang mengejutkan mereka.
Seketika Cooper melepaskan ciuman nya dari bibir Rihanna, dan Rihanna jelas panik setengah mati, dia mencoba menetralisir detak jantung nya yang tidak mau berhenti.
apalagi ada gambar perangnya juga
siiip thor
mantab thor