NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vgflia

"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"

Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik. Menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.

Gadis itu di tuntut ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.

Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Suasana di ruangan rapat terasa semakin mencekam setiap detiknya. Keheningan yang seharusnya membawa ketenangan, tidak berlaku jika berada di ruang yang sama dengan Presdir Eclipse Group.

Sesaat kemudian beberapa anggota tim manajemen berjalan keluar dengan wajah lesu. Rapat yang berjalan selama dua jam itu terasa seperti dua tahun bagi mereka.

"Akhirnya berakhir juga. Aku seperti akan meninggal jika ketahuan bernapas oleh presdir." Sahut salah satu anggota dengan wajah kusut.

"Kau masih mending datang tepat waktu. Sedangkan aku, aku bahkan harus sampai di kantor dalam sepuluh menit! Kau bayangkan sepuluh menit?! Aku bahkan butuh tiga puluh menit untuk sampai ke kantor!" keluhnya sambil mengacak rambutnya dengan frustasi. Dia bahkan hampir menabrak seorang nenek tua saat menuju ke kantor tadi.

Salah satu anggota tertawa dengan kencang. "Kalian seperti tidak tahu saja sifat presdir. Untunglah aku datang lebih awal, jaga-jaga bila rapat di majukan," katanya dengan senyum bangga.

"Hei, kau itu belum menikah, makanya bisa datang pagi-pagi. Berbeda dengan kami." Protesnya.

"Sudah-sudah, dari pada berdebat mending kita minum kopi. Kita pesan di cafe favoritku. Aku yang akan traktir."

"Wah, kau baik sekali. Aku ice Cappucino satu."

"Aku hot latte."

...•••...

"Kristal, kita dapat orderan dari kantor. Satu ice cappucino dan dua hot latte!" Teriak jane dari meja kasir.

"Baik, segera aku buatkan," balas Kristal.

"Tapi kita nggak bisa pake gojek. Kemarin pake gojek, kopinya tumpah pas nyampe ke costumer. Aku juga nggak bisa ninggalin kasir," ucap Jane sambil menghampiri Kristal.

Kristal terdiam, nampak berpikir sejenak. "Kamu bisa jaga kedai sendiri, kan, Jane? Aku yang antar pesanannya nanti, kamu Sherlock aja lokasinya," ucap kristal memutuskan.

Jane mengangguk. "Baiklah, tapi jangan lama-lama ya. Aku nggak bisa handle sendirian tanpa kamu," balasnya sebelum kembali ke kasir, untuk mengecek lokasi pengantaran.

...•••...

"Aku janji akan akan membawa calon istriku, kakek fokus saja pada pemulihan kakek. Kemarin dokter bilang kakek hanya makan sekali. Bagaimana kakek mau sembuh kalau makan sedikit?"

"Astaga, kamu cerewet sekali. Kakek tidak mau tahu hari ini kamu harus membawa cucu mantuku kesini. Jika tidak, kakek akan menjodohkan mu dengan anak Pak Wilie!" Ancam Kakek Frans di seberang sana, lalu mematikan sambungan telponnya.

"Kakek-" Kay menatap ponselnya dengan dahi berkerut. "Ck, dimatikan."

Kay mengusap wajahnya dengan kasar. Baru kemarin dia setuju ingin menikah, tapi kakek sudah merengek ingin melihat calon istrinya. Jangankan membawa calon istrinya, dia saja tidak tahu siapa yang akan dia bawah.

"Kay, mobilnya sudah siap." Leo masuk dengan telpon genggam yang masih berada di telinganya.

Melihat anggukan dari Kay, Leo langsung memutuskan sambungan telponnya, lalu memasukkan ponselnya ke dalam kantong, dan menghampiri atasannya itu.

Mereka keluar dari ruang presdir dan berjalan menuju lift dengan Leo yang mendorong kursi roda Kay.

...•••...

Kristal memarkirkan motornya dan melepaskan helmnya. Tangannya bergerak mengambil handphone yang ada si saku untuk mengecek lokasi yang dikirim oleh Jane. "Lokasinya bener disini," ucapnya sambil menatap gedung tinggi di depannya. Mata Kristal berbinar kagum, mulutnya bahkan sampai terbuka menatap gedung besar itu.

"Ah, aku harus cepat, Jane tidak bisa ditinggalkan sendiri." Sadar dari lamunannya, Kristal langsung mengambil beberapa cup coffe yang dia bawa dan berlari masuk ke dalam.

Langkah kaki Kristal terhenti saat mendengar sebuah perdebatan dari area depan gedung. Dengan penasaran gadis itu melangkahkan kakinya tanpa sadar.

"Jadi alasan kamu sering pulang larut itu karena wanita ini?!" Seorang wanita paru baya berteriak dengan wajah merah padam.

"Lepaskan tanganmu!" Dia mendorong wanita itu dengan kasar sampai terjatuh. "Untuk apa kau datang kesini dan membuat keributan di kantorku?! Pergi kau dari sini!" Pria itu mengusirnya dengan nada tinggi.

"Sayang, jangan seperti itu, banyak yang melihat," ucap wanita berbaju sexy dengan nada manja. Tangannya melingkar di lengan pria itu.

"Biarkan saja, dia pantas mendapatkannya! Hanya numpang hidup tapi banyak mau," balasnya dengan ketus. Matanya memandang wanita itu dengan tatapan jijik, seolah istrinya itu adalah sebuah hinaan baginya.

Wanita itu tertunduk dengan mata berkaca-kaca. Dadanya sesak, mendengar ucapan tajam dari suami yang sangat dia cintai. Penghianatan suaminya begitu menusuk ulu hatinya. Dia mulai terisak, menangis dengan pilu.

Kristal meremas kopi yang dia bawah dengan kesal. Dia jengkel menyaksikan kejadian miris yang ada di hadapannya. Karena tidak tahan lagi, Kristal langsung berlari ke arah mereka dan menumpahkan kopinya pada kedua pasangan menjijikan itu.

"Ahh, apa ini?!" Teriak wanita itu dengan nyaring, membuat semua orang yang berada di sana menoleh. Kini seluruh pasang mata memandang empat orang itu.

"Kau! Bocah sialan, apa yang kau lakukan?!" ujar pria itu dengan marah sambil menunjuk ke arah Kristal, yang membantu istrinya berdiri.

"Kau!" Kristal berbalik menunjuk wajah pria itu dengan tajam. "Dasar pria tua jelek! Berani sekali kau selingkuh dan memojokkannya! Memang apa salahnya jika istrimu numpang hidup padamu, hah?! Kalau bukan kau yang menafkahinya lalu siapa? Tetanggamu? Atau bapakmu?!"

Kristal menatap iba ke arah wanita yang menangis di sampingnya. Dia sangat membenci perselingkuhan, itu mengingatkannya pada ibu Jane, yang masuk rumah sakit jiwa karena dikhianati suaminya.

"Bocah tidak waras dari mana ini, kau jangan ikut campur!" sahut wanita berambut pirang itu.

"Harusnya kau yang jangan ikut campur! Dasar tante girang, ntah dari mana, datang-datang merusak rumah tangga orang. Kau ini sebenarnya tidak laku atau bagaimana sampe menggatal pada suami orang? Ibu jangan menangis. Menangis tidak ada gunanya, lebih baik ibu jambak rambut nenek lampir ini, nanti Kristal yang tahan om gendut itu." Saran Kristal sambil menepuk pundak wanita paru baya itu.

"Kurang ajar! Berani sekali kau! Sayang, dia menghinaku," rengeknya dengan manja.

"Siying, diyi minghiniki, uwuw." Tiru Kristal dengan bibir monyong, menggoyangkan badannya sambil memegang lengan Bu Rina.

Bu Rina, istri sah dari pria itu dan juga beberapa orang yang ada disana ikut tertawa melihat tingkah kristal. Membuat kedua pasangan selingkuhan itu diterpa rasa malu.

"Dasar gadis sialan!" Pria paru baya itu melayangkan tangannya memukul wajah Kristal, namun suara berat dan lantang menghentikan aksinya.

"Apa yang sedang terjadi disini?!"

Sontak semua orang yang berada di sana menghadap ke sumber suara. Para karyawan dan satpam tertegun menatap kehadiran sang presdir dan asistennya Leo. Mereka berdiri tidak jauh dari tempat kejadian.

"Apa aku membayar kalian untuk berbincang di jam kerja? BUBAR!" Perintah Kay dengan nada tinggi, menatap semua yang ada di sana dengan tajam.

Para karyawan langsung menunduk dan pergi meninggalkan lokasi, begitupun dengan dua satpam yang langsung pura-pura membenarkan posisi beberapa kendaraan roda dua yang terparkir di parkiran.

Leo mendorong kursi roda Kay ke arah empat orang yang membuat kekacauan di depan kantor itu.

"Presdir." Pria itu langsung menunduk saat Kay dan Leo mendekat. Sedangkan wanita di sampingnya langsung membenarkan rambutnya.

"Tuan Bram, kepala pemasaran. Mulai hari ini anda tidak perlu datang lagi ke kantor," ucap Leo, menatap dingin pria itu.

"P-pak Leo, apa maksud anda?"

"Anda di pecat," balas Leo dengan cepat dan singkat.

"Apa? Presdir sepertinya ada kekeliruan disini. Saya tidak melakukan apapun, mereka yang membuat kekacauan di depan kantor-" Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya, Leo sudah lebih dulu mendorong kursi roda Kay ke arah parkiran mobil. Sontak pria itu langsung mengejar mereka.

"Presdir saya tidak melakukan apapun. Wanita dan gadis tidak waras itu yang-"

"Tuan bram anda sebaiknya diam sebelum presdir melaporkan penggelapan dana yang anda lakukan," ucap Leo dengan nada sinis. Dia sudah kesal melihat pria menyebalkan ini.

Tubuh pria itu menegang. "Bagaimana bedebah ini bisa tahu? Aku sudah menyembunyikan semuanya dengan rapi," batinnya.

"Leo."

"Baik, Pak." Leo menoleh kebelakang dan menatap ketiga wanita itu.

"Kau, ikut masuk ke dalam mobil," ucapnya.

Wanita itu tersenyum, lalu memandang kedua wanita di sebelahnya dengan seringai mengejek. "Iya tuan," balasnya dengan suara manja.

Tubuh Leo merinding. Dia menatap wanita aneh itu dengan sinis. "Siapa kau?! Aku tidak menyuruhmu. Kristal, masuk ke mobil!"

Mata Kristal melebar dengan mulut yang terbuka membentuk huruf O bulat. "A-aku pak?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Memang siapa lagi yang namanya Kristal selain kau!" Teriak Leo dengan kesal.

"D-dia Kristal, iya, kan? Atau ibu?" Kristal menunjuk kedua wanita si sampingnya, berharap ada yang namanya mirip dengannya. Perlahan mulut gadis itu melengkung kebawah.

1
Serenarara
Tiga gaun pengantin, buseet...pameran baju mbak? /Facepalm/
Serenarara
IQ berapa sih ni cewe... /Sweat/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Next Thor✍️
Frily°>Hiat)
Keren!
Aylla Masoara
seru bangettt, nexttttt!!!!
elaretaa
Semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Ezz
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!