3 bulan begitu cepat berlalu!
Alam manusia berada dalam masalah besar. Dewa-dewa itu turun ke alam manusia, melakukan pembunuhan besar, penghancuran yang sangat mengerikan.
Lin Bing telah terbunuh, pangeran naga Xiao Xuan bersumpah untuk membalaskan dendamnya.
Sang pangeran naga Xuan bersama para ahli bela diri dari alam manusia, bekerja sama untuk menyelamatkan alam manusia dari kekacauan besar ini.
Melawan para dewa-dewa kuat yang menyebabkan kekacauan di alam manusia.
Akankah sang pangeran naga berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 31
Di pagi hari, di puncak gunung Nirwana. Embun-embun air di pagi hari itu masih membasahi setiap dedaunan, matahari tak kunjung terlihat, tertutup oleh kabut dingin di pagi hari.
Sosok laki-laki itu berdiri dengan kepala yang condong kedepan, ia menunduk, bola matanya yang hitam kuning itu menyapu tiga makam dihadapannya. Dimana itu adalah makam orang-orang yang sangat disayangi dan juga sangat berharga di hidupnya yaitu, Lin Bing, Xiao Yun, dan juga Yao Yao, yang juga gugur saat itu di Medan pertempuran.
Yao Yao juga di kebumikan di puncak gunung Nirwana, ia tidak mengijinkan tubuh mendiang kekasihnya itu dibawa kembali ke dunia terpisah, kediaman keluarga kuno, keluarga Yao.
Sudah sangat lama, ia telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk berdiri menatap makam. Rasa sesak itu seakan-akan memaksa Xiao Xuan untuk berhenti bernafas, rasa sakit di hatinya bagaikan sebuah pedang yang terus mengorek-ngorek dadanya, dan itu sangat sulit untuk dihilangkan.
Namun semuanya telah berlalu, Xiao Xuan tidak bisa terus menerus terlarut dalam kesedihannya. Lin Zhi dengan jubah berwarna kuning keemasan, berjalan menghampiri Xiao Xuan, hingga ia pun berdiri tegak di belakang Xiao Xuan.
Rambutnya yang basah kuyup, menutupi sebagian dari bahunya. Wajahnya sangat begitu bersedih.
"kak, sampai kapan kamu akan seperti ini?" tanya Lin Zhi kepada Xiao Xuan, dengan suaranya yang terdengar juga sedang berduka.
Xiao Xuan tidak menjawabnya, bahkan ia seolah-olah tidak menganggap keberadaan Lin Zhi yang tengah berada di belakangnya.
Lalu, Lin Zhi pun kembali berjalan dengan perlahan. Kemudian, ia menjatuhkan tubuhnya di punggung Xiao Xuan. Pelukan hangat diberikan oleh Lin Zhi, ia memeluk Xiao Xuan dengan penuh kasih sayang.
"kak, kamu harus bangkit, kak Lin Bing, kakak Xiao Yun, dan juga nona Yao Yao, tentu tidak ingin melihat kamu seperti ini. Mereka pasti akan sangat bersedih jika mengetahui keadaan kamu yang seperti saat ini!" ujar Lin Zhi sembari memeluk Xiao Xuan.
Di kejauhan, Xuan Yuki memperhatikan mereka dari balik pohon besar. Xuan Yuki merasa sangat tersentuh, walaupun ia sangat merasa cemburu, namun Lin Zhi tetaplah adik Lin Bing, membuat Xuan Yuki pun mengerti dengan situasi saat ini.
Air mata Xiao Xuan pun kembali terjatuh membasahi pipinya, bahkan itu sangat deras. Xiao Xuan kembali mengingat masa-masa kecilnya bersama Xiao Yun, juga masa-masa perjuangannya ketika membalaskan dendam keluarga Xiao terhadap keluarga shi!
Ia juga mengingat tentang pertemuan dengan Lin Bing di sungai suci, dimana saat itu Lin Bing pertama kali muncul dengan perwujudan tubuh naga spiritual kuning keemasan. Pengorbanan Lin Bing untuknya tidaklah main-main, bahkan Lin Bing berani mempertaruhkan segalanya untuk Xiao Xuan.
Walaupun Yao Yao tidak banyak berperan dalam perkembangan Xiao Xuan selama ini, namun Yao Yao selalu hadir disaat Xiao Xuan berada dalam kesulitan, dan juga, cinta sejati dan cinta pertamanya Xiao Xuan adalah Yao Yao, yang ditemuinya di akademi tujuh warna saat itu.
"aku benar-benar tidak berguna... ... Begitu banyak orang yang menggantungkan harapannya kepadaku, namun aku selalu saja membuat mereka kecewa, aku tidak tahu bagaimana jika kelak aku bertemu dengan mereka di surga nanti, Shi Qing Tan, Lin Bing, Xiao Yun, Yao Yao, apa yang harus aku katakan kepada mereka!" ucap Xiao Xuan dengan nada yang terbata-bata.
"tidak ada yang perlu kamu katakan, apalagi untuk kamu jelaskan. Denganmu saat ini, mereka pasti sangat merasa bangga. Berkatmu kak, alam manusia telah berhasil kembali mendapatkan masa damai nya" ucap Lin Zhi. Lalu, Lin Zhi pun melepaskan dekapannya, ia berjalan dan berada tepat di depan wajah Xiao Xuan.
Disisi lain, Xuan Yuki pun memutuskan untuk membiarkan mereka berdua untuk berbicara lebih lanjut lagi, ia pun pergi meninggalkan mereka.
.
.
.
Di kaki gunung Nirwana! Ribuan, bahkan jutaan umat manusia telah berkumpul.
Di kaki gunung nirwana, lautan manusia yang berkumpul dari segala kalangan, praktisi, bangsawan, bahkan rakyat biasa pun ikut berkumpul, dengan tujuan yang sama. Mereka tidak ingin melihat sang pahlawannya berlarut-larut dalam kesedihan.
Juga Xian Ni Qiu telah menyebarkan pesannya, bahwa istana pangeran naga akan kembali di dirikan! Namun itu tidak berlokasi di kota Yan. melainkan, istana pangeran naga akan didirikan di puncak gunung Nirwana.
"Qiu'er, biarkan rencana pembangunan istana ini di selesaikan oleh seluruh kalangan masyarakat yang hadir di gunung nirwana. Kamu bersiaplah, tuan muda Xiao Xuan ingin membuat sebuah formasi pertahanan besar di setiap perbatasan wilayah. Bahkan ia berencana untuk membangun formasi pertahanan di seluruh benua yang ada di alam manusia ini!" ucap Xuan Shi kepada Xian Ni Qiu.
"baik tetua Xuan Shi, aku mengerti!" jawab Xian Ni Qiu, tubuhnya membungkuk, kedua tangannya di tumpukan yang berada sejajar dengan kepalanya, ia menunjukkan rasa hormatnya kepada Xuan Shi.
.
.
.
Di makam, di puncak gunung Nirwana!
Dewa naga Guntur Long Hao Tian datang menghampiri Xiao Xuan.
Xiao Xuan dan juga Lin Zhi pun membungkuk memberi salam hormat kepada Long Hao Tian.
Menghela nafas.....
"hmmm..... Apa langkah selanjutnya yang akan kamu ambil Xuan'er?" tanya Long Hao Tian kepada Xiao Xuan.
Xiao Xuan pun mengangkat kepalanya tinggi ke langit. Menatap samar-samar cahaya mentari pagi yang mulai menampakkan dirinya dari balik kabut pekat yang menyelimuti puncak gunung nirwana.
Di tengah hamparan kabut pekat, Xiao Xuan berkata. "aku akan pergi ke alam dewa!" ujar Xiao Xuan sembari mengepalkan kedua tinjunya dengan sangat kuat.
Burung-burung yang tengah berkicau riang di pagi hari pun seketika menghentikan suaranya. Suasana seketika menjadi begitu hening, Lin Zhi dan juga Long Hao Tian, seakan-akan mereka tersihir oleh sesuatu, membuat mereka berdua terdiam dengan tatapan kosongnya. Bahkan mereka seakan-akan benda mati atau pun patung yang tanpa bisa menggerakkan seluruh tubuhnya.
Namun, kesadaran telah kembali! Dengan Long Hao Tian yang sangat begitu terkejut berteriak. "apa?... ... Alam dewa?... ..." teriaknya sangat begitu terkejut.
Dengan keteguhan hati dan ketegasan diri!
Xiao Xuan lagi-lagi mengambil langkah itu! Ia berdiri dengan tetap, mendengar lagu-lagu pilu itu yang mulai di penuhi dengan suatu tekad yang membara seperti api.
Sebuah lagi tentang kebangkitan, sebuah lagu yang menggambarkan sebuah kebencian yang mendalam, yang hanya bisa di dengar oleh hati yang luka.
Tanpa sedikitpun angin berhembus, Xiao Xuan mengibaskan jubahnya. "aku tidak akan membiarkan semua ini berakhir begitu saja! Faksi dewa air, aku ingin mereka benar-benar lenyap untuk selamanya. Dan aku juga sangat yakin, bahwa dewa air Yan Luo tidaklah mati!" ucap tegas Xiao Xuan dengan kedua bola matanya yang mengandung kegetiran.
maratoooon