Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24 ( Petir Selatan Vs. Petir Utara )
•
•
•
•
Masih dalam keadaan takjub, Jisoo memperhatikan dengan saksama balutan listrik yang mengelilingi Rora. Dengan listrik biru yang masih mengelilinginya, ia mendekati Rora perlahan.
BZZZT!!!
DRRTT!!!
DUARR!!
Terbentuk bola plasma seukuran bola. basket akibat gesekan antara 2 listrik tersebut yang menimbulkan ledakan yang cukup membuat mereka kaget.
"Uwah, ternyata ada! Hahaha! Rose! Ada! Akhirnya Aku menemukan 'petir utara!" seru Jisoo girang.
"Petir utara?" tanya Rora.
"Ah, kau tidak mengerti ya. Coba sembunyikan dulu petirmu. Akan kujelaskan apa itu petir utara." Ujar Jisoo.
"Bagaimana caranya?" tanya Rora.
"Ah, hmm... tidak ada cara khusus sebenarnya. Sama seperti kau menyembunyikan auramu." Balas Jisoo.
"Tapi Aku belum pernah menyembunyikan auraku." Tambah Rora.
"Ah... gimana ya...?"
"Rasakan aliran listrikmu." Potong Ahyeon.
"Rasakan?" tambah Rora.
"Ya, rasakan. Layaknya air hujan yang jatuh diatas kulitmu, seperti angin yang berhembus melewati tubuhmu. Coba." Jelas Ahyeon.
Mendengar saran Ahyeon, Rora pun mencobanya. Ia memulai menutup matanya. Dengan tenang ia bernafas. Layaknya seseorang yang sedang bermeditasi. Ia mencoba merasakan listrik yang sedang menyelimutinya.
"Ah, Aku bisa merasakannya!" seru Rora
BZZZT!!!
DUAR!!!
Tiba-tiba Rora meledak atau mungkin lebih tepatnya aura Rora yang meledak. Sangat keras hingga menarik perhatian maba yang lain. Namun tidak meninggalkan sedikitpun luka di tubuh Rora.
"Hey Fokus. Konsentrasi kamu pasti bisa." Ujar Jisoo.
Sekali lagi ia memejamkan matanya. Berkonsentrasi. Lebih fokus. Dan secara perlahan, lilitan listrik merah di sekitar tubuhnya hilang.
"Nah, itu bisa." Ujar Rose.
"Wah Hebat Cepet banget belajarnya." Tambah Rora.
"Ah, gini caranya ternyata. Makasih ya Ahyeon." Ujar Rora sambil tersenyum.
"Jadi, hasilnya gimana? Rora kalah, kah?" tanya Chiquita.
"Yup. Dia kalah, tapi lulus kualifikasi." Jawab Rose.
"Hah Kualifikasi, Kualifikasi apaan?" tanya Ruka.
"Ah, itu..."
"Kualifikasi Piala Dunia. Hahaha. Udah sana, kalian ke tempat Lisa. Tinggal dia kan yang belum dilawan?" ujar Jisoo memotong jawaban Rose yang menggantung tadi.
Serempak, Ahyeon, Haram, Ruka dan Chiquita berangkat ke tempat Lisa dimana mereka akan menghadapi ketua divisi 2 dalam game adu ketangkasan yang bertempat di jalan utama. Mereka meninggalkan Rora disana bersama Jisoo dan Rose.
"Nah sekarang, Rora. Biar kujelaskan dahulu mengenai kriteria elemen petir ini. Elemen ini merupakan elemen yang istimewa sama seperti api dan cahaya. Hanya beberapa dari mereka yang berhasil mempunyai dan menguasai elemen-elemen tersebut. Diantaranya yaitu Aku dan Kamu yang sama-sama berelemen petir. Lalu kemudian, setiap listrik atau petir yang orang-orang kuasai itu berbeda. Yang kulihat baru 3 warna yaitu Biru, Merah dan hitam." Jelas Jisoo.
"Hitam? Ada emangnya Kak?" tanya Rora.
"Ya. Ada. Dan itu Sangat kuat." Jawab Jisoo.
"Lalu Punya siapa yang warna hitam itu?" tanya Rora lagi.
"Ah, itu tidaklah penting." Tambah Rose.
"Oke, balik ke pokok bahasan. Kenapa kau disebut petir utara? Itu karena warna listrik mu merah. Sementara Aku disebut petir selatan. Sama seperti magnet." Ujar Jisoo
"Konon katanya, jika petir utara dan petir bertemu dan bergabung. maka akan menjadi petir terkuat yang pernah ada. Konon ya..." ujar Rose.
"Ya, itu cuman mitos. Tapi setelah petir ku tadi bergesekan dengan milikmu. sepertinya itu bukan hanya mitos belaka. Jadi, maukah kau menjadi partnerku?" tanya Jisoo.
•
•
•
•
