Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Mengunjungi Mertua ( Part 2)
Kedatangan Hana dan suaminya Aditya Hanya di sambut oleh ibunya, karena bibi dan keduanya adiknya masih belum pulang dari warung. Hana memeluk ibunya dengan penuh kerinduan ia sangat senang saat melihat kondisi ibunya yang sangat jauh lebih baik dari saat Hana meninggalkannya. Hana memperkenalkan suaminya kepada ibunya, karena inilah pertemuan pertama antara ibunya dengan suaminya. Aditya bersalaman dengan mertuanya, ibu Hana kemudian memeluk dan mengusap-usap punggung menantunya itu dengan hangat.
Hana sangat terharu melihat interaksi antara ibunya dengan suaminya, ia tidak menyangka suaminya akan bersikap hangat seperti itu kepada ibunya.
Hana membantu suaminya mengeluarkan barang-barang yang mereka beli waktu berangkat tadi. Saat Aditya masuk mengantar barang, beberapa tetangga Hana lewat dan menyapa Hana,
" Hai Hana! apa kabar? tanya salah seorang dari ibu - ibu itu.
"Alhamdulillah, sehat buk!
"kami dengar- dengar kamu sudah menikah ya, sama majikan tempat kamu bekerja! kasihan padahal masih muda eh mau-maunya menikah dengan pria tua! sindir ibu yang satu lagi.
"Atau jangan-jangan jadi istri keduanya, hiii amit-amit, sindir ibu yang lain.
Hana hanya tersenyum saja mendengarkan ocehan Ibu-ibu itu, ia malas meladeni ibu-ibu yang hobi bergosip mencampuri urusan orang lain, namun ocehan itu terdengar oleh Aditya, ia berjalan menghampiri istrinya dan merangkul pinggang istrinya. Si ibu-ibu yang hobi bergosip itu sangat terkejut melihat kehadiran Aditya,
" Halo ibu-ibu perkenalkan saya suaminya Hana, Ucap Aditya ramah. Hana itu istri pertama dan terakhir saya, lanjut Aditya sambil memandang mesra istrinya. Hana membalas tatapan suaminya dengan tak kalah mesranya.
Ibu-ibu kepo itu akhirnya permisi karena merasa malu, mereka tidak menyangkah kalau suami Hana begitu tampan dan masih muda, bahkan wajah suami Hana lebih tampan dari artis yang mereka lihat di televisi.
Setelah ibu-ibu tukang gosip itu pergi Aditya mengajak istrinya masuk.
" Jangan di pikiran mereka tidak akan menggangu keluarga mu lagi, ucap Aditya sambil menggandeng tangan istrinya.
****
Sekitar pukul empat sore bibi dan kedua adiknya pulang. Bibi dan kedua adiknya sangat terkejut melihat kedatangan Hana dan Aditya. Hana memang sengaja tidak memberi kabar karena ingin membuat kejutan untuk keluarganya.
Aditya dan bibi berpelukan sambil melepaskan kerinduannya, Aditya memang sangat dekat dengan bibi karena dari kecil ia sudah di asuh oleh bibi. Kedua adik Hana bersalaman dengan Aditya, tampak keduanya sangat canggung karena memang ini adalah pertemuan pertamanya dengan kakak iparnya itu. Setelah berbasa-basi sebentar lalu keduanya pamit untuk pergi mandi. Tinggalah Aditya dengan bibi di ruang tamu,
" Bagaimana kabar bibi?
"Alhamdulillah, bibi sehat, bagaimana apakah Hana mengurusmu dengan baik? sambil menatap wajah Aditya.
" Sangat baik bik, jawab Aditya tersenyum malu.
"Bibi selalu berdoa agar Hana bisa jadi istri yang baik untuk mu dan semoga rumah tangga kalian berdua selalu dilimpahkan dengan kebahagian.
" Aamiin ...,Terima kasih bi!
"Sekarang lanjukanlah istirahat mu, kamu pasti masih capek habis menempuh perjalanan jauh bibi ingin mandi dulu, ucap bibi.
Bibi pergi ke belakang untuk mandi, sedangkan Aditya kembali ke kamar. Sedangkan Hana lagi sibuk memasak untuk makan malam.
****
Hana membangunkan suaminya karena sebentar lagi akan masuk waktu magrib , bukannya segera bangun ia malah meletakkan kepalanya di pangkuan istrinya,
" Mas mandi dulu sudah mau magrib loh. Hana berkata sambil membelai rambut suaminya lembut.
"Tunggulah sebentar aku masih ingin seperti ini, ucap Aditya memeluk pinggang istrinya.
Akhirnya Hana membiarkan suaminya untuk tiduran di pangkuannya, ia memandangi wajah tampan suaminya. Sungguh Hana tidak pernah menyangkah jalan takdir hidupnya akan seperti ini. Walaupun pernikahan ini di awali tanpa rasa cinta tapi ia sangat berharap cinta itu untuk segera mekar di antara mereka. Lelaki yang ada di pangkuannya sekarang adalah suaminya, ia akan mengabdikan seumur hidupnya untuk suaminya, dan semoga suaminya juga dapat menerima kehadirannya.
Aditya membuka matanya ia heran melihat istrinya seperti orang bengong,
"Kamu sakit, tanya Aditya sambil menyentuh kening istrinya.
" Aaa.. Gak paapa Mas aku baik-baik aja, jawab Hana gugup.
"Ya udah kamu wudhuk dulu sudah azan tu, ucap Aditya bangkit dari pangkuan istrinya.
Setelah Hana selesai berwudhuk Aditya pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Selesai sholat Haha menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya.
"Sayang..! tolong ambilkan Mas handuk tadi Mas lupa bawa, teriak Aditya dari kamar mandi.
" Iya Mas! sebentar!
Hana cepat-cepat berjalan menghampiri suaminya dan memberikan Handuk pada suaminya, Hana sangat kaget ketika tangannya di pegang oleh suaminya.
"Mas! teriak Hana.
" Mas, jangan bercanda nanti magribnya keburu habis!
Aditya melepaskan tangan istrinya sambil tertawa senang, ia keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit pinggangnya. Hana tidak berani untuk menatap suaminya, Aditya dengan santai berganti pakaian di depan istrinya.
Selesai sholat Aditya menghampiri istrinya yang duduk di ranjang sambil memainkan hpnya. Ia mengambil HP istrinya dan membuangnya di ranjang. Hana hanya menatap suaminya bengong.
"Besok kita cari HP baru, buang HP buntut mu itu!
"Kenapa diam?, tanya Aditya sambil mengusap bibir istrinya dengan ibu jarinya.
" Gak usah Mas ini masih bisa dipakai.
"Jangan membantah suami...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar menyuruh mereka keluar untuk makan malam. Hana bangkit dari ranjang Ia memandang suaminya yang masih terdiam dan terlihat kesal.
"Ayo Mas kita makan dulu, ajak Hana sambil menarik tangan suaminya keluar kamar. Sampai di ruang makan ternyata semua sudah menunggu di sana. Setelah Hana dan Aditya tiba di meja makan mereka pun memulai makan malamnya. Hana membantu suaminya untuk mengambilkan makanan.
Selesai makan malam Aditya dan Raska duduk di ruang tamu sambil bercerita, sementara Hana dan Lana membereskan meja makan. Lana mencuci piring bekas makan, sementara Hana duduk di ruang keluarga bersama ibu dan bibinya.
"Kenapa ibu dan bibi tidak cerita kalau rumah kita sudah di renovasi?, tanya Hana sambil mengerucutkan bibirnya.
" Nak Aditya melarang kami untuk melakukannya ia ingin memberi kejutan untuk mu, jelas ibu sambil mengusap-usap punggung putri sulungnya itu.
"Kapan ini di renovasinya bu? tanya Hana penasaran.
" Sekitar satu bulan habis kamu menikah!
" Alhamdulillah bu, aku gak nyangka waktu sampai ini bukan rumah kita, Aku pikir kami salah rumah, ucap Hana tersenyum bahagia.
"Dan aku tidak ingin ibu atau pun bibi mendengarkan ocehan tetangga yang tidak senang dengan kebahagiaan kita, aku tidak ingin gara-gara itu ibu sakit lagi, ucap Hana sambil memegang tangan ibu dan bibi nya.
"Iya sayang ibu tahu, iya kan mbak?
Bibi hanya menganggukan kepalanya tanda menyetujui pendapat ibu.
"Ayo kita temui suamimu!, ajak ibu.
Mereka semua berkumpul di ruang tamu sambil bercerita - cerita, sesekali terdengar suara tawa mereka. Hana tahu kalau suaminya orang nya tidak suka bicara banyak tapi ia mampu beradaptasi dengan keluarga nya, Hana sangat bahagia melihat suaminya yang mulai akrab dengan keluarganya.
Karena sudah malam mereka kembali ke kamarnya, Hana mengantarkan ibunya masuk ke kamar ia mengambilkan obat untuk ibunya,
"Ibu harus rajin makan obat biar cepat sembuh, ucap Hana sambil membantu membaringkan tubuh ibunya.
Ibunya hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum pada putrinya,
" Kamu kuliah nya juga harus baik! Biar bisa wisuda tepat waktu.
"Iya bu insya Allah.
Hana masuk ke kamarnya setelah membantu ibunya makan obat, ia melihat suami duduk di ranjang sedang sibuk dengan hpnya. Hana duduk di sebelah suaminya dan meletakkan dagunya di bahu suaminya,
"Mas terima kasih ya.
" Untuk apa?
"Mas sudah merenovasi rumah ibu.
Aditya menatap istrinya sekilas lalu kembali sibuk dengan hpnya,
" Kamu suka?
"Suka banget Mas, rumah ini sangat indah, ucap Hana tersenyum manis lalu mencium pipi suaminya.
" Baguslah, sepertinya besok kita harus balik cepat soalnya sore Mas sama Aldo harus ke kalimantan, ucap Aditya sambil berjalan meletakkan hpnya di meja lalu mematikan lampu kamar.
Aditya kembali naik keranjang dan berbaring di sebelah istrinya, Hana langsung memeluk dan meletakkan kepalanya di dada suaminya.
"Mas berapa lama pergi nya?, tanya Hana sambil mengusap-usap dada suaminya.
" Belum tau sih, paling lama sekitar tiga hari, mang kenapa? tanya Aditya menatap istrinya.
Hana hanya diam ia tidak menjawab pertanyaan suaminya.
Aku pasti akan merindukan mu Mas.
Hana mencium dada suaminya, Aditya memerhatikan tingkah istrinya, lalu la mengangkat dagu istrinya sehingga wajah mereka begitu dekat, Aditya dapat merasakan hembusan napas istrinya di wajahnya. Ia melihat ada kegugupan di mata istrinya.
Aditya mendorong pelan tubuh istrinya sehingga tubuh mereka menempel dengan posisi Tubuh Hana di bawah. Jantung Hana seperti sedang lomba lari maraton, ia yakin suaminya pasti dapat mendengar detak jantungnya, ia sangat gugup, akhirnya ia memberanikan diri untuk bicara,
"Mas... aku...
Aditya langsung membungkam mulut istrinya, ciuman dan isapan pada bibirnya membuat suhu tubuh Hana memanas, ia pun mulai mengimbangi ciuman suaminya yang semakin panas. Tangan Aditya mulai bergerak memegang titik-titik sensitif di tubuh istrinya, dan akhirnya satu desahan lewat dari bibir Hana.
Aditya melepaskan ciumannya dengan napas keduanya yang masih tersengal, ia menatap bibir istrinya yang membengkak, rambut dan pakaian istrinya sudah acak-acakkan. Hana tidak berani menatap suaminya karena merasa malu.
"Sebaiknya kita tidur sekarang atau kita akan terjaga sepenjang malam, Mas tidak bisa besok mengemudi dalam keadaan mengantuk! ucap Aditya sambil mengusap bibir istrinya dengan ibu jarinya.
Hana hanya menganggukan kepalanya, Aditya menarik istrinya kedalam pelukannya lalu mencium puncak kepalanya. Akhir-akhir ini Aditya memang semakin sulit untuk mengendalikan dirinya didepan istrinya, bukan sekedar ciuman tapi ingin memiliki istrinya sepenuhnya. Tapi ia harus menunggu sampai Hana benar-benar siap untuk melakukannya karena ia tidak ingin istrinya melakukan karena terpaksa.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.