NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesuatu yang Janggal

Roda mobil bergulir dengan cepat akan mengantarkan penumpang di dalamnya ke arah sebuah bangunan sederhana satu lantai. Namira gelisah karena hingga detik ini Rudy tidak dapat dia hubungi, pilihan pindah ke rumah Bram bukanlah solusi baginya, malah akan menambah masalah sama halnya saat dia pindah ke rumah Marcel.

"Papa, kok kita gak ke rumah?" Protes Romeo saat melihat jalan yang dilalui tidak menuju Mansionnya

"Tidak Romy, mama Mira, Wulan dan Ilyas akan tinggal di rumah yang ada di depan itu" Jawaban Bram membuat Namira bisa bernafas lega, artinya dia tidak akan tinggal satu rumah dengan Bram. Namun helaan nafas Namira sempat terdengar di telinga Bram yang duduk mengemudi di sampingnya.

"Kenapa kamu Mir, kok kayak tarik nafas kayak gt?" tanya Bram heran

"Mm..a-anu Bram, aku pikir kami akan dibawa ke rumah kamu" Jawab Namira gugup

"Jadi kamu mau tinggal di rumahku?" tanya Bram

"eehh..engga, aku malah suka begini Bram, aku sewa pun tidak apa-apa Bram"

'Aku sudah memikirkannya matang-matang Mira, rumahku bukan tempat yang aman buat kalian. Setiap hari Tania dan ibu mertuaku selalu datang membuat huru hara, bagaimana jika mereka tahu aku menyembunyikan istri orang' Jawab Bram yang hanya dia gaungkan di dalam hatinya

"Ayo turun, kita sudah sampai!" Bram mengulas senyuman manis

"Papa gak menepati janji!" Romeo melipat kedua tangannya di depan dada

"Rom, kalau kamu gak nurut nanti mama Mira pergi lagi lho!" Jawab Bram

"Bram jangan takuti anak seperti itu" Omel Mira

"Romi, nanti kita ngobrol di dalam ya. Sekarang turun dulu"

Namira membujuk Romeo agar tidak ngambek

"Boa!! Kamu di telepon gak diangkat-angkat, kenapa hape mu!" Kesal Mira saat melihat boa sudah berdiri di depan rumah itu

"Loh Mira ngapain kamu di sini? Aku lagi nyiapin rumah buat tamunya pak bos dari kemarin" Jawab Boa

"Dibaca chat ku Bo, masa dari semua chat ku gak ada yang kamu buka!" dengan nada tinggi Mira mengomel di depan Boa. Lelaki itu langsung memeriksa teleponnya

"Ya ampuunn..aku salah bawa hape, ini hape siapa ya kenapa ada di saku bajuku?" tanya Boa keheranan

Bram yang menjadi sutradara dari semua drama ini hanya mengusap leher belakangnya, gelisah, dia tidak mungkin cerita saat ini kejadiannya,

"Rumah kontrakan kita digusur Bo, gak ada pemberitahuan semua serba dadakan"

"Hah?! Ko bisa!" Wajah Boa terkejut, membuat Mira mengernyit.

 "Jadi kamu belum tahu juga berita ini?"

"Belum Mira" yakin Rudy

"Sudah, sudah, ayo kita ke dalam"

Rudy dan Namira saling bertukar pandangan, tiba-tiba saja ada kejanggalan dari semua ini. Namun terlalu dini jika mereka mengambil keputusan dan tindakan sekarang, Mira berpikir yang penting malam ini dia dan anak-anaknya sudah mendapatkan tempat tinggal.

"Kamarnya ada empat, kamar utama untuk Romeo jika suatu saat Romeo akan menginap di sini Mira, tiga kamar lainnya kamu bisa atur sendiri Namira. Aku sarankan, kamar berwarna pink ini khusus kamar Wulan" Ucap Bram

Namira hanya mengangguk walaupun hatinya menemukan sesuatu yang janggal. "Baik Bram terima kasih banyak untuk hari ini, berapa sewanya Bram..kuharap tidak terlalu mahal karena aku juga baru mulai bekerja"

"Itu mudah Mir, kamu cukup buatkan bekal untuk sekolah Romeo dan makan malamnya saja" Bram tersenyum tipis

"Bram aku tidak mau berhutang budi apapun pada orang lain"

"Berarti kamu masih menganggap aku orang lain?" sindir Bram

"..." Namira terdiam, dia melirik Boa yang saat itupun meliriknya

"Ok, aku harus berangkat ke kantor. Aku titip Romeo untuk hari ini, untuk masalah sekolah Wulan dan Ilyas sudah aku daftarkan kembali di sekolah yang sama dengan Romeo"

Bram mengecup kening Romeo dan Wulan, lalu pergi meninggalkan rumah bersama Tomo. Rudy langsung memeluk Ilyas yang terlihat sedih karena dilewati seakan dia dianggap tidak ada oleh Bram.

"Om Boa sangat sayang dengan Ilyas, Ok jangan sedih" bisik Boa

"Apa ada yang mengganjal di hatimu, Mir" tanya Boa

"Banyak, Bo. Kamu menyiapkan rumah ini sejak kemarin?"

"Iya, belanja kasur, sofa, peralatan sekolah termasuk perabotan dapur dan isi kulkas. Aku tidak tahu tamunya adalah kamu. Dan ini yang membuatku bingung, kenapa yang ada dalam saku celanaku bukan hapeku. Tapi aku bisa terhubung dengan Bram sejak kemarin"

"Apa semua ini rencana Bram?" tanya Mira

"ahh sudahlah Mira, jangan kamu pikirkan. Aku sudah punya gaji lebih besar sekarang, biaya hidup anak-anakmu juga tanggung jawabku. Kita sama-sama perjuangkan itu" Janji Boa

"Sekarang lebih baik kamu masak gih, aku sudah lapar" Boa merangkul bahu Mira untuk melihat dapur, sementara anak-anak sudah melihat kamarnya masing-masing.

***

"Bagaimana Ema, apa sudah kamu bawa wanita itu?" tanya Marcel saat pagi dia menunda berangkat ke kantor demi bertemu Namira

"Sudah tuan, dia sedang pembersihan di apt 8"

"Bagus, suruh dia segera ke sini. Aku tidak punya waktu banyak!"

Ting Tong !!! Tak berapa lama bunyi bel berbunyi di apt. Marcel. Ema langsung bergegas membukakan pintu apt.

"Pak Majid, Dinda silahkan masuk" mereka pun melangkah perlahan mendekati ruang tamu di mana Marcel sudah menunggu.

Wajah Marcel seketika suram karena gadis yang dibawa Majid adalah gadis lain, diluar ekspektasinya.

"Ada apa?" tanya Marcel dingin

"Tuan Osman, kami yang menyuruh Dinda untuk membeli ramuan herbal itu di sebuah minimarket, dan Ema bertugas memanaskan ramuan tersebut di apartemen Tuan" Ucap Majid berbohong demi menyelamatkan dirinya

"Oh ya, beli di minimarket mana?" tanya Marcel tidak percaya

"Anuu.. Tuan, di minimarket dekat rumah saya di Bekasi" jawab Dinda asal, dia berharap Tuan Osman tidak akan mempertanyakan lebih detail.

"Bekasi? Hmm..bisa sebutkan nama minimarketnya apa?"

"M-mmini market biasa Tuan" Dinda semakin gugup, di kepalanya mencari-cari satu nama saja untuk memuluskan kebohongannya.

Melihat gelagat ketiga orang tersebut ada yang tidak beres, Marcel menjadi muak dan ingin mengakhiri percakapan tersebut.

"Ya sudah, tapi keputusan saya final. Saya tidak ingin Ema bekerja di apartemen saya" Jawab Marcel sambil berlalu meninggalkan ketiga orang yang terpaku tersebut.

Tubuh Ema serasa lunglai, betapa dia membutuhkan pekerjaan ini demi pengobatan suaminya.

"Ayo mari Bu Ema, kita ke kantor dulu barangkali akan menemukan jalan keluarnya nanti" Ucap Dinda

Mereka pun pergi meninggalkan ruangan apartemen Marcel dengan wajah lesu.

Ruang house keeping hening, mereka memikirkan nasib masing-masing, kenapa jadi serumit ini pikir Majid.

"Selamat pagi pak Majid" Suara Mira membuyarkan pikiran kusut Majid

"Nah ini biang keladinya dateng!" seru Dinda dengan wajah sinis

"Lo tu ya, udah diterima kerja tanpa ijazah sekarang malah bikin bu Ema di pecat. Lo tau gak Bu Ema itu masih ngobatin suaminya yang sakit stroke, gara-gara Lo dia dipecat Tuan Osman!"

"m-maksudnya apa?" tanya Namira kebingungan

"Mir, waktu saya suruh kamu belikan ramuan herbal kenapa kamu malah masak di dapur Tuan Osman!" bentak Majid

"I-iya memang saya memakai dapurnya, a-apa Tuan Osman tidak berkenan?" tanya Namira gugup

"Iya!!" Jawab mereka bertiga kompak

"Maaf pak Majid kalau pun ada yang harus disalahkan, saya yang salah bukan Bu Ema. Biar saya yang dipecat" Pinta Namira

"Enak banget Lo, udah bikin masalah langsung minta keluar. Lo pikir semudah itu" gerutu Dinda

"Ya jadi aku harus gimana?" tanya Mira cemas

"Kita tunggu jawaban tuan Osman"

"Pak Majid boleh gak saya yang menghadap tuan Osman untuk meminta maaf" Tanya Namira

"Pake nanya, emang seharusnya Lo minta maaf jangan lepas tangan begitu" kembali Dinda menyemburkan kata-kata pedas

Majid nampak berpikir, dia sudah menerima suap dari Bram untuk melarang Namira bertugas di lantai 32. "Mir, bagaimana kalau kamu buatkan minuman herbal Tuan Osman, kelihatannya dia tertarik dengan minuman itu. Selebihnya aku akan berusaha negosiasi lagi"

"Biarin dia minta maaf sendiri pak Majid, kenapa jadi bapak yang repot!" sanggah Dinda

"Dinda, keputusan tetap ada di saya. Kamu gak usah ikut campur. Mengerti!" bentak Majid

"Sudah kalian bubar sana, ketempat tugas masing-masing!" Titah Majid

Dengan langkah kesal Dinda sengaja menabrakan bahunya ke bahu Namira, "Anak baru jadi belagu karena dibela terus!" ketusnya

Namira hanya bisa bersabar menghadapi mulut pedas Dinda, dimana pun tempat dia bekerja selalu saja ada yang tidak suka, dia sudah kebal dan tahan banting.

Namira dan rekan-rekan seprofesi yang sejak tadi hanya jadi pendengar, akhirnya bubar dari ruang ganti dan kembali bertugas di tempat masing-masing.

Majid mengeluarkan ponsel yang sejak tadi bersarang di saku celana untuk menghubungi asisten Marcel.

"Selamat pagi pak Deo, apa sudah final karyawan kami dipecat Tuan anda? Sebentar lagi ibu Ema akan mendapatkan piagam karyawan terlama di sini, amat disayangkan dengan pemecatan ini Bu Ema tidak akan mendapatkan haknya di masa pensiun jika itu yang terjadi" Ucap Majid

"Keputusan sudah final" Jawab Deo

"Bagaimana jika kami belikan minuman herbal yang Tuan Osman suka setiap hari"

Lama tak ada jawaban, mungkin Deo sedang bernegosiasi dengan Tuan Osman.

"Baik, Tuan Osman minta setiap pagi dan malam minuman itu sudah di apartemennya dalam keadaan masih panas dan dibuat langsung dari pembuatnya, bukan membeli di minimarket"

"Baik Pak Deo, itu perkara mudah. Akan kami usahakan sebaik mungkin"

"Dan ini hanya berlaku satu Minggu, selebihnya Tuan Osman tetap pada pendiriannya akan memecat Bu Ema jika permintaan lainnya tidak dipenuhi"

"Per-permintaan apa Pak Deo?" Majid kembali cemas

"Tuan Osman bilang, akan dia pikirkan nanti"

Majid menghela napas berat, terbayang akan tugasnya yang semakin absurd menanti. Karena dia tau keinginan orang kaya di lingkungannya bekerja terkadang sering aneh dan tak masuk akal.

"Apa bisa malam ini minuman itu disiapkan?" Tanya Deo yang memecah kegalauan Majid

"B-bisaa pak, jam berapa harus kami siapkan?"

"Sebelum jam 7 malam"

"Baik pak"

...💃🩰💃🩰...

1
Kakak Author
lanjut dedek/Ok/
Aksara_Dee: siap ka ..
total 1 replies
Dinar
Terimakasih author sudah memberikan karya terbaik dan sebagus ini ❣️🥳🥳
Aksara_Dee: Aku masih belajar ka, jauh dari kata sempurna dan salut dengan karya-karya yang sangat bagus dan luar biasa namun sepi penggemar ...
total 1 replies
Aksara_Dee
aku jatuh cinta sama tokohku sendiri, halu hahaha
Tini Timmy
siapa ya penjahat nya 🤔
Aksara_Dee: coming soon ka Tini
total 1 replies
Tini Timmy
sultan sekali 🤣
Tini Timmy
plis jagain istrinya
Aksara_Dee
gemes ya, ada orang yang mau merebut kebahagian orang lain
Aksara_Dee
mulai terjadi konflik, eng ing eng ...
Tini Timmy
semoga gk ada yg ganggu ya
Tini Timmy
ku tusuk kmu meysya
Tini Timmy
gimana ceritanya itu🤣
shabiraalea
🥹🫶🏻
Aksara_Dee: tapi lama-lama bucin...
total 1 replies
Aksara_Dee
masakan istri is the best ...
Tini Timmy
klau istri yg masak pasti suka😅
Aksara_Dee
cinta belum kelar ka ...
Aksara_Dee
mantan terjulid
Tini Timmy
astaga mulut mu🙃
Tini Timmy
harus Terima lah jangan gitu
Tini Timmy
good 👍🏻
Aksara_Dee
ternyata udah hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!