Sebuah rasa yang sudah ada sejak lama. Yang menjadikan rasa itu kini ada di dalam satu ikatan. Ikatan sah pernikahan. Namun sayang, entah apa masalahnya, kini, orang yang dulu begitu memperhatikan dirinya malah menjadi jauh dari pandangan nya. Jauh dari hatinya.
Alika Giska Anugrah, wanita cantik berusia 25 tahun, wanita yang mandiri yang sudah memiliki usaha sendiri itu harus mau di jodohkan dengan Malik, anak dari sahabat orangtuanya. Lagipun, Giska pun sudah memiliki rasa yang bisa di sebut cinta. Dari itulah, Giska sangat setuju dan mau untuk menikah dengan Malik.
Tapi, siapa sangka, Malik yang dulu selalu mengalah padanya. Kini, malah berbanding terbalik. Setelah menjadi suami dari Giska, Malik malah jadi orang yang pendiam dan bahkan tak mau menyentuh Giska.
Kira-kira, apakah alasan Malik? Sampai menjadi pria yang dingin dan tak tersentuh?! Yuk baca! 😁
Kisah anak dari Anugrah dan Keanu--> (Ketika Dua Anu Jatuh Cinta)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Malik terlihat kikuk, ia lantas mengucap salam. Di jawab dengan salam dan dirinya langsung di persilahkan masuk oleh sang tuan rumah. Kini, keduanya sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Kenapa, di cari?" tanya Ayah Keanu. Ya, yang membuka pintu adalah Keanu. Ia baru pulang mengajar dan langsung ke rumah sang Ibu.
"Kalau sudah pamit, harusnya kamu tidak khawatir 'kan Lik?" tanya Ayah lagi.
Malik lantas menatap sang Ayah, ia tak mengerti dengan apa yang di maksud oleh sang Ayah mertuanya itu. Apakah Giska tidak mengatakan segalanya?
"Dasar anak muda, masih hangat-hangatnya ya ... jadi sudah pamit terus di kejar sampai sini. Kangen kamu, sama selimut hangat seorang istri?" entah kenapa pertanyaan Ayah Keanu justru membuatnya semakin takut dan tidak mengerti.
"Yah? Jadi, Giska di sini 'kan?" tanya Malik dengan bo do h nya, jujur saja ia masih tidak mengerti dengan apa yang di katakan ayah Keanu. Jadi ia hanya bisa bertanya, guna memastikan keberadaan sang istri.
"Loh. Kok kamu malah nanya? Bukannya Giska ke sini sudah pamit sama kamu! Atau justru dia malah kabur?" wajah Ayah Keanu saat bertanya benar-benar datar. Kendati pertanyaan nya seperti itu, namun dari raut wajahnya terlihat sekali kalau ia tengah kesal dan menahan amarah.
"Yah. Malik ingin menjelaskan segala sesuatu nya sama Giska. Boleh minta izin Yah, aku pengin menemui dan bicara pada nya." ujar Malik yang tak perduli dengan apa yang di katakan sang ayah mertua padanya.
"Kalau Ayah tidak mengizinkan, apa kamu akan memaksa." kata ayah Keanu dengan memalingkan wajahnya ke samping. Sebenarnya ia tal tega memperlakukan putra yang dulu menjadi anak pertama kesayangannya, anak yang selalu membuat istrinya membagi cintanya. Tapi kini ... anak yang di gadang-gadang akan mencintai putrinya dengan tulus justru menyakiti putrinya dengan sangat ke ja m.
Malik menunduk. Ia tak bisa menjawab apa-apa.
"Papamu sama Mamamu belum tahu, Lik. Ayah nggak mau kalau kita sampai bermusuhan hanya karena membela anak kita masing-masing. Sebaiknya, sebelum ayah marah dan menambah luka kamu, kamu pulang. Jangan kembali ke sini, kalau amarah Ayah belum mereda." ujar Ayah Keanu dengan tegas.
"Tapi, Yah ... Malik ingin minta maaf, ingin menjelaskan segalanya pada Giska Yah," ucap Malik dengan raut wajah yang sangat sedih. Bahkan lelaki 27 tahun itu menitikan air mata.
"Ada, apa ini? Apa yang aku belum tahu?" suara dari arah pintu terdengar. Kedua lelaki beda usia itupun sontak menoleh.
"Mama," ucap Malik.
Mama Yuni penasaran, karena anaknya pulang dengan keadaan babak belur dan mencari-cari Giska. Ia sampai memakai ojek untuk sampai di rumah Ibu Ranti. Namun, saat baru di depan pintu ia begitu heran lantaran melihat Keanu dan Malik yang tidak akrab seperti biasanya. Sampai ia begitu penasaran, kenapa bisa putranya tidak boleh menemui menantunya.
Yuni mendekat ke sana, membuat Mika dan Keanu berdiri seketika. "Duduk, dulu Yun." perintah Keanu pada sahabatnya itu.
"Ada, apa Yan? Ada masalah apa?" tanya Mama Yuni dengan dahi berkerut heran juga penasaran.
Malik menarik pelan lengan Mamanya agar duduk di sebelahnya. Mama Yuni lantas duduk dengan menatap kesal pada Keanu yang tidak membolehkan putranya menemui istrinya.
"Katakan, Yan. Kenapa sampai Malik nggak boleh ketemu Giska. Ada apa? Kalau Malik ke sini untuk menyelesaikan masalah, harusnya kamu biarkan saja dong, dia ketemu istrinya." Mama Yuni yang belum tahu permasalahan nya terlihat kesal pada Keanu yang menurutnya ikut campur terhadap urusan rumah tangga anak-anak mereka.
Keanu menarik napas kasar, "jangan kaget, Yun." ujarnya. "Awalnya aku juga nggak percaya, saat anakku bicara dengan sesenggukan, cerita pada bundanya. Kalau selama sebulan ini, anak pertamaku tidak memperlakukan nya dengan baik. Mendiamkan nya, bahkan sebelum Giska pulang ke sini, pagi nya ia membuntuti suaminya, dan mendapati Malik mendatangi rumah sederhana yang penghuninya adalah wanita cantik berbadan dua." sambung Ayah Keanu.
Yuni melongo di tempatnya, sementara Malik menundukkan kepalanya. Ia bahkan tak berani melihat wajah wanita yang sudah melahirkannya itu.
Yuni menarik napas panjang, lalu mengeluarkannya perlahan, menyandarkan kepalanya ke belakang dan memejamkan mata. Ia tidak tahu harus percaya atau tidak, tapi, saat melihat reaksi sang putra yang tidak membantah, sudah cukup baginya untuk percaya.
"Yan, di mana sekarang Giska? Aku pengin ketemu," ucap Yuni saat sudah duduk dengan benar kembali.
"Nanti malam, saja Yun. Kamu datang dengan Reno. Kita bicarakan semuanya nanti malam. Di sini. Tapi satu hal, kamu jangan ikut Lik," ucap Keanu menatap Malik. "Bunda-mu masih sangat kecewa. Tunggu sampai hati sakit kami mereda." sambung Ayah Keanu.
Mama Yuni menarik napas kasar dan mengangguk, lantas beranjak. "Pulang, Lik." perintahnya pada sang putra dengan nada dingin, sedingin salju. Bahkan rasanya ia tidak ingin menyuruh sang putra pulang. Apalagi jika benar, kalau sang putra lah yang salah.
..._-_-_-_-_...
Sepulang dari rumah Ibu Ranti, Yuni lantas pergi ke Warung Cilok Kekinian, menemui sang suami. Ia ingin segera mengatakan segalanya pada papa dari kedua anaknya itu.
Begitu sampai ia langsung menarik tangan suaminya ke arah belakang, duduk di kursi plastik yang biasanya di gunakan untuk istirahat.
"Ada, apa sih Ma? Sampai narik-narik tangan segala." gerutu Reno kesal.
"Giska pulang," ucap Yuni. "Kemarin." Katanya lagi, "dan tadi, anakmu balik, sendirian." sambung nya.
"Lah, terus kenapa? Kalau mereka pulang? Alhamdulillah, dong. Bukannya kamu bilang kangen sama Giska?" tanya Reno yang belum mengerti apa yang di maksud sang istri.
"Mereka berantem Pa, Malik yang membuat masalah. Sampai Giska pulang ke rumah Ibu Ranti, dan tadi," ucapnya terhenti menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan kembali. "Malik ke sana, tapi tidak di perbolehkan ketemu sama Kean, karena katanya, selama sebulan anakmu mencampakkan menantu kesayanganku. Aku mau ketemu sama Giska juga nggak di bolehin. Kita di suruh ke sana, nanti malam. Tapi, Malik nggak boleh ikut." tutur Yuni dengan air mata yang mengalir.
Jujur saja, ibu dua anak itu merasa sedih. Entah kenapa hatinya sakit, apalagi jika benar sang anak membuat kesalahan. Ayolah, ibu mana yang tidak sedih, saat mengetahui sang putra berbuat salah? Tidak ada. Saat anak berbuat salah, orang pertama yang akan sakit hatinya adalah seorang ibu.
Reno memeluk sang istri, tak perduli pada anak kecil yang memanggil-manggil ingin beli. Ia yakin sekali, Keanu tidak mungkin bohong perihal salah. Karena sahabatnya itu tidak akan asal dalam menilai kesalahan.
giska boleh nampak effort kamu tu untuk selesaikan masalah
nolong orang justru menyusahkan diri sendiri dan menyakiti keluarga.... hedeeee