NovelToon NovelToon
Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Disfungsi Ereksi
Popularitas:72.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Senja

Enzio Alexander Pratama, pria 28 tahun dengan kekayaan dan status yang membuat iri banyak orang, ternyata menyimpan rahasia kelam—ia impoten.

Sebuah kecelakaan tragis di masa lalu merampas kehidupan normalnya, dan kini, tuntutan kedua orangtuanya untuk segera menikah membuat lelaki itu semakin tertekan.

Di tengah kebencian Enzio terhadap gadis-gadis miskin yang dianggapnya kampungan, muncul lah sosok Anna seorang anak pelayan yang berpenampilan dekil, ceroboh, dan jauh dari kata elegan.

Namun, kehadirannya yang tak terduga berhasil menggoyahkan tembok dingin yang dibangun Enzio apalagi setelah tahu kalau Anna adalah bagian dari masa lalunya dulu.

Bahkan, Anna adalah satu-satunya yang mampu membangkitkan gairah yang lama hilang dalam dirinya.

Apakah ini hanya kebetulan, atau takdir tengah memainkan perannya? Ketika ego, harga diri, dan cinta bertabrakan, mampukah Enzio menerima kenyataan bahwa cinta sejati sering kali datang dari tempat yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. TigaPuluhLima

Enzio berdiri dengan mata membelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Apa?! Menikah?! Dengan siapa?!" pekiknya, nyaris tidak bisa menahan keterkejutannya.

Di hadapannya, Kania dan Adrian duduk dengan santai, seolah apa yang mereka bicarakan ini adalah hal biasa.

"Anak teman Mama," jawab Kania ringan sambil menyesap teh di cangkirnya.

"Tidak mau!" seru Enzio langsung.

Ia masih berusaha mengejar Anna, dan sekarang ibunya malah ingin menjodohkannya dengan perempuan lain?

"Mama tahu aku sedang mengejar Anna!" lanjutnya frustasi. "Dan sekarang Mama malah ingin aku menikah?! Bukankah Mama sendiri yang kemarin menyuruhku ke kampung Anna dan menyatakan semuanya?!"

Wajahnya merah padam karena amarah yang mendidih dalam dirinya. Kania hanya tersenyum tipis, sementara Adrian tertawa kecil.

"Buktinya mana?" Adrian menatap putranya penuh arti. "Anna menolak pulang bersamamu, kan?"

Enzio terdiam.

"Itu berarti Anna tidak mencintaimu. Seharusnya kamu malu ditolak mentah-mentah," lanjut Adrian, suaranya penuh ejekan.

Dalam hati, Adrian sebenarnya senang melihat wajah marah putranya.Lihat saja ekspresinya. Wajah kesal Enzio benar-benar terlihat menggemaskan.

Enzio mengepalkan tangannya erat. Anna memang tidak pernah bilang mencintainya, tetapi Enzio yakin Anna memiliki perasaan padanya.

Dia jugalah satu-satunya wanita yang berhasil membangunkan aset kebanggaannya. Dan itu, tidak bisa dianggap remeh.

Enzio juga tidak mungkin mengatakan pada Anna kalau dia impoten, bukan?

"Jadi, apa keputusanmu?" tanya Adrian, menatap putranya dengan penuh tekanan.

Hening sejenak. Kemudian, Enzio akhirnya menghela nafas panjang, menatap kedua orang tuanya dengan ekspresi datar.

"Baiklah. Aku terima perjodohan ini."

Kania dan Adrian saling bertukar pandang.

"Kamu yakin?" tanya Kania, memastikan lagi.

Enzio mengangguk. Dia tidak punya pilihan lain. Kania sebelumnya mengancam akan bunuh diri jika Enzio menolak menikah dengan wanita pilihannya. Enzio tidak mau mengambil resiko itu.

Sial! Kenapa hidupnya jadi serumit ini?!

Dalam hati, Enzio mengumpat. "Dasar plin-plan!" pikirnya kesal pada dirinya sendiri.

__________

Anna sedang duduk di meja makan bersama Pras dan Viona. Di hadapannya, Viona juga dengan wajah pucat, tetapi gadis itu terus menolak untuk makan.

Dengan penuh kesabaran, Anna menyuapi adiknya yang keras kepala itu.

"Ayah dengar Enzio akan menikah," ucap Pras.

Gerakan tangan Anna langsung terhenti. Seketika, dadanya terasa sesak.

Menikah? Dengan siapa? Bukankah Enzio baru saja melamarnya? Jadi, selama ini dia tidak serius dengan ucapannya pada Anna?

"Lain kali jangan percaya pada mulut lelaki," kata Viona ketus.

Anna menoleh ke arah adiknya.

"Tidak semua laki-laki baik!" lanjut Viona. "Kamu saja yang terlalu besar kepala, merasa dicintai oleh Enzio."

Kata-kata itu menyayat hati Anna. Namun, ia berusaha tetap tenang. Alih-alih menjawab, Anna kembali menyodorkan sendok ke depan Viona.

"Makanlah, jangan terlalu memikirkan soal Enzio," ucap Anna.

Viona menepis tangan Anna kasar. "Aku tidak memikirkannya! Lagipula, laki-laki bukan hanya satu." lanjut Viona dengan nada angkuh. "Kalau tidak dapat Enzio, cari lagi yang lebih kaya dan lebih mapan!"

Anna menatap adiknya dengan ekspresi sulit dijelaskan. Kenapa Viona terdengar begitu mirip dengan Mama Laras?

Ketika ia mendengar ucapan itu, ia seperti melihat bayangan ibunya sendiri dalam diri Viona.

"Viona, hidup ini bukan hanya tentang uang dan status." Anna mencoba menasehati.

Tapi Viona hanya mendengus meremehkan.

"Hidup ini tentang siapa yang lebih kuat dan siapa yang lebih pintar mencari keuntungan." Viona masih keras kepala.

Anna terdiam. Ia tahu luka di hati Viona masih terlalu dalam. Dan butuh waktu yang lama untuk menyembuhkannya.

_________

Meski ia berusaha terlihat tegar di hadapan Viona, dalam hati Anna masih terus bertanya-tanya.

Siapa wanita yang akan dinikahi oleh Enzio? Kenapa ia merasa tidak nyaman mendengar kabar ini?

Bukankah seharusnya ia tidak peduli? Bukankah ia sendiri yang menolak Enzio?

Tetapi, kenapa hatinya tidak rela saat mendengar pria itu akan menikah dengan orang lain?

"Kamu kenapa, Anna?" tanya Pras, melihat wajah putrinya yang tiba-tiba terlihat muram.

Anna tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.

"Tidak apa-apa, Ayah," jawabnya pelan.

“Yakin?” tanya Pras lagi memastikan kalau rencananya dan kedua orang tua Enzio berhasil.

Anna mengangguk pelan. Jauh di dalam hatinya, Anna tidak baik-baik saja.

__________

Ruangan yang awalnya biasa saja kini telah berubah total. Dekorasi indah dan mewah memenuhi setiap sudut tempat pernikahan ini diadakan.

Bunga-bunga mawar putih menghiasi meja-meja tamu, lampu kristal bergelantungan di langit-langit, dan lantai marmer yang mengkilap semakin menambah kesan megah.

Di depan altar, Enzio berdiri dengan wajah tegang. Ia mengenakan setelan jas hitam yang begitu elegan, tetapi hati dan pikirannya berantakan.

Sampai sekarang, ia belum tahu siapa pengantin wanitanya. Enzio melirik ke arah penghulu yang sudah bersiap.

“Pernikahan sialan! Kenapa aku harus terjebak seperti orang bodoh di sini?” gumamnya dengan tangan terkepal.

Sementara itu, di luar gedung, sebuah mobil berhenti di depan hotel tempat pernikahan berlangsung. Di dalamnya, Anna duduk dengan wajah tegang.

Ia tidak ingin datang kesini, tetapi Pras memaksanya untuk menghadiri pernikahan Enzio. Dan yang lebih membuatnya frustasi adalah penampilan dirinya saat ini.

Ayahnya mendandani Anna dengan sangat cantik, seolah-olah dirinya yang akan menikah hari ini. Dengan gaun panjang berwarna lembut dan tata rias yang begitu anggun, ia terlihat sangat berbeda dari biasanya.

Anna mengerutkan kening, tidak nyaman. "Ayah, seharusnya aku tidak perlu berdandan begini." protesnya.

"Kamu harus membuktikan pada Enzio, Sayang. Bahwa kamu bisa move on!" ucapnya santai.

Anna terdiam. Move on? Benarkah ia sudah move on?

Di sampingnya, Viona hanya memutar bola mata malas. Ia bosan melihat drama om om dan kakaknya ini. Viona bahkan dandan seadanya, tetapi tetap terlihat mencolok karena pakaiannya yang cukup terbuka dan seksi.

Pras menghela nafas panjang melihat tingkah putrinya bungsunya. Berkali-kali ia meminta Viona berpakaian lebih sopan, tetapi gadis itu tetap saja keras kepala.

Ya, Beberapa hari lalu, ia telah melakukan tes DNA secara diam-diam menggunakan rambut Viona. Dan hasilnya, 99% kecocokan. Viona adalah putrinya.

Hanya saja Pras belum mengatakannya pada Viona. Ia ingin menunggu waktu yang tepat sampai Viona bisa menenangkan dirinya terlebih dahulu.

"Huh!" Anna menatap gedung hotel dengan perasaan yang bercampur aduk. Ia mengambil napas panjang guna menenangkan dirinya sendiri.

Setelah Viona, siapa lagi perempuan yang akan disandingkan dengan Zio?

"Gadis cacat sepertiku, sampai kapan pun tidak akan pernah bisa bersanding dengan pria sempurna seperti Enzio." Anna tersenyum miris.

1
Kartini Rotua Situmorang
lah tetiba udah pindah rumah aja. koq kyl byk plot hole nya y thor.
Kartini Rotua Situmorang
bukannya ibu sumi punya suami yg udh dianggap ayah ama anna?? yang katanya sakit dikampung. koq ga diperlihatkan
Alya Rahayu
Kecewa
Alya Rahayu
Buruk
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
minta restu ngak mudah ya Zio, tidak semudah mendapatkan Project² besar🤭🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
benci sma sikap anna, tpi mau buat mcm mana dia FLnya
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
benci dgn sikap Anna bodohnya makin ngak ketolong, bukan kluarga kandung pun kenapa harus berkorban, dari mula d adopsi uda d siksa sbb cacat tpi tetap juga kunun syg sma kluarga lucnat tu😌😌aduiii emosi pula🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Laras jgn² mamanya Anna
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sama kayak ayahnya plin plan🤭🤭
Dewi Suntana
adik nya ana dehhhk ..
Nur Adam
lnjut
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
partini
lama baru up Thor ,,sehat sehat selalu
SenjaKala: Aamiin, kakak juga yaaa
total 1 replies
Astrid Nandistya Hayoto
Semoga ad jln untuk Viona,, tapi kalu uda pasrah dengan takdir,, semoga laki2 yg di jodoh kan ole vio, laki2 yg ber akhlak baik,, Aamiin 🤲🏻
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
kyo
semangat thor
Opi Sofiyanti
kirain anna ikut di culik jg...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga saja pria yang akan menikahi Viona pria yang baik..
SenjaKala: Aamiin
total 1 replies
Nana Meidian
smga enzio bisa mnolong viona. klo pun GK bisa smga yg di nikahi viona org baik
SenjaKala: Semoga kak
total 1 replies
Dewi Suntana
ana kasih tau ayah kmu pras . atw kasih tau mertua kmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!