NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gavin Bagaskara Yang Sesungguhnya

Gavin berdiri dengan gagah, ekspresi nya tak menunjukan apapun, namun tatapan nya tak lepas dari tiga orang yang bersujud di hadapan nya.

Mata elang itu kini menatap lurus, aura nya begitu mendominasi di ruangan yang menyeramkan ini. Seolah mampu menghentikan sirkulasi udara di ruangab itu, membuat ke tiga orang tersebut terasa sesak nafas berhadapan dengan Gavin seperti ini.

"Bangun?! " Ucap Gavin terdengar memerintah namun tegas.

Ketiga orang itu mengangkat pandangan mereka, lalu beranjak berdiri menuruti apa yang Gavin ucapkan.

Kening mereka mengerut, melihat Gavin tiba-tiba mengulurkan tangan nya ke samping. Sedang Kendrick, yang sejak tadi berdiri memperhatikan melangkah mendekat.

Mata ke tiga orang itu hampir keluar begitu melihat Kendrick memberikan sebuah pistol dan meletakkan nya di tangan Gavin. Gavin menatap ketiga orang itu horor, sebuah seringai nampak di wajah nya yang tampan.

Gavin mengarahkan pistol tersebut tepat di kening orang yang menjadi ketua dari mereka. Yang malam itu menapar Nadien saat hendak menculik nya.

Jantung mereka bertiga berdebar tak karuan, "Jangan kalian pikir, kami tidak bisa menangkap kalian. Kalian pikir gue sebodoh itu, hah?! Kalian semua pantas MATI ! " Kecam Gavin dengan tatapan membunuh.

"To-tolong jangan bunuh kami. Kami tau kami salah, ma-maafkan kami--"

'Bhughh!'

Gavin memberi bogem keras di wajah orang itu seketika menghentikan ucapan nya. Tidak sudi jika hatus mendengarkan penjelasan dari orang-orang bodoh itu.

"Bodoh ! Maaf Lo bilang?! Brengsek!!"

Dengan marah Gavin memukul ketiga orang itu bergantian, Gavin melakukan nya sendirian tanpa bantuan siapapun. Tanpa melawan mereka hanya menerima pukulan demi pukulan yang Gavin berikan.

Di rasa puas, Gavin menegakkan tubuhnya. Pria itu merapikan pakaian nya yang sedikit berantakan. Menghela nafas kasar, emosinya benar-benar tidak bisa ia tahan lagi.

Gavin kemudian duduk di kursi yang menjadi singgasana nya. Beberapa orang itu mencoba bangkit, menghadap Gavin dengan wajah tertunduk.

"Apa yang sudah kalian lakukan tidak bisa Gue maafkan! " Ucap Gavin seraya memainkan senjata api di tangan nya.

"Tolong, maafkan kami Bos. Kami sudah berusaha menjaganya--"

"Dan dia tetep bisa kabur! " Menatap mereka nyalang, "Apa itu yang kalian bilang berusaha? Dasar bodoh! Tidak berguna!" Umpat Gavin menggebu.

"Tolong ampuni kami Bos.." Menunduk takut.

"Mengampuni kalian? Haha.." Gavin tertawa keras hingga menggema di ruangan itu.

"Untuk apa? Kalian itu tidak berguna, hanya untuk menjaga seorang wanita saja kalian tidak bisa. Kalian semua kalah oleh wanita lemah seperti dia, bahkan dia berhasil kabur!! " Menatap orang-orang itu marah.

Mereka semua hanya menunduk tak mampu menjawab, "Kalo saja malam itu aku tidak datang. Kalian tau apa? "

BRAAK!!

"KALIAN TAU APA YANG AKAN TERJADI ?!" Bentak Gavin marah menggebrak meja di depan nya.

Mereka terperanjat lalu menggeleng samar, "Gue bakal kehilangan dia. Dan dia pasti akan berhasil kabur !! " Jelas nya suara menggelegar bak guntur di tengah badai.

Flashback On..

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang, "Apa perlu kita ke tempat itu malam-malam gini? Apalagi sekarang hujan," kata Kendrick memegang kemudi.

"Gue cuma mau mastiin kalo mereka menyiksa tuh cewe," sahut Gavin dengan perasaan yang entahlah.

Semenjak ia melakukan tugasnya di luar kota, Gavin merasa kurang nyaman bahkan ia merasakan ada yang tidak beres. Pikiran dan hatinya selalu tertuju pada satu orang yaitu wanita yang ia kurung.

"Tapi kenapa harus malam-malam gini, kan bisa besok siang. Lagian mereka selalu melakukan tugas mereka dengan baik," kata Kendrick lagi.

"Tidak selalu. Udah gak usah banyak ngomong, nyetir aja yang bener! " Ucap Gavin datar tanpa mau di bantah.

Di pertengahan jalan mereka melihat seorang wanita berlari dari arah depan, Kendrick membunyikan klakson tapi wanita itu malah berhenti di tengah-tengah membuat Kendrick dengan cepat me rem mobilnya mendadak.

"Sialan. Mau mati tuh orang?!" Umpat Kendrick.

Namun, seketika pandangan dua pria tampan itu menajam kala mereka melihat wajah wanita yang tersorot lampu mobil itu. Hingga pada saat wanita itu ambruk, kedua nya turun lalu menghampiri gadis tersebut.

Gavin yang berpikir jika gadis itu pingsan tak menggunakan penutup wajah. Hingga pada saat ia mendengar suara lemah gadis itu meminta tolong, tubuhnya berubah kaku.

"Dia tidak pingsan?" Batin Gavin.

Gavin berdiri mematung, hingga perlahan gadis itu kehilangan kesadaran nya. Tiba-tiba perhatian nya beralih pada tiga pria yang berlari ke arah nya. Wajah Gavin berubah seketika, rahangnya mengeras tapi ini bukan saat nya ia marah.

"B-bos?" Menatap Gavin penuh keterkejutan.

Setelah itu Gavin terpaksa membawa Nadien ke rumah sakit, dan meminta orang-orang nya itu untuk pergi sesaat. Gavin tidak ingin mengambil resiko, ia yang berpikir Nadien sudah melihat wajah nya terpaksa harus berpura-pura baik di depan Nadien.

Namun, yang membuat Gavin marah adalah dimana salah satu dari orang-orang nya itu berusaha membunuh Nadien saat gadis itu di rawat di rumah sakit. Hingga, pada saat Gavin mengetahui kalau Nadien sadar ia membawa Nadien untuk di rawat di rumah nya dan memberi hukuman pada salah satu orang suruhan nya itu.

Siapa sangka mereka bertiga malah kabur dan menghilang. Namun, Gavin yang memiliki banyak anak buah dengan mudah menangkap ketiga orang yang sudah melakukan kesalahan amat patal menurutnya. Dan sudah di pastikan, Gavin tidak akan mengampuni semua yang berani menentangnya.

Flashback Off..

"Gara-gara ulah kalian, gue harus berpura-pura dan bersikap baik di depan dia." Gavin berdecih muak.

Mengingat bagaimana dirinya memperlakukan Nadien, tiba-tiba membuat amarah dalam dirinya membuncah. Rasanya Gavin merasa jijik mengingat bagaimana ia di peluk dan memeluk, lalu bersikap manis pada wanita yang paling ia benci seumur hidupnya.

Gavin mengepal kuat, rahangnya mengeras kini amarahnya sudah tidak bisa ia tahan lagi dan..

Dor!

Dor!

Dor!

Suara tembakan menggema di dalam bangunan usang itu, beberapa anak buah Gavin yang lain saling melempar pandang namun ada juga yang bersikap masa bodoh. Sudah tak aneh lagi bagi mereka mendengar suara seperti itu.

Sudah biasa bagi mereka, jika di antara mereka ada yang melakukan kesalahan maka jika bukan di penjara dan di siksa. Mati adalah hukuman bagi mereka yanga melakukan kesalahan patal.

Gavin Bagaskara, dia adalah ketua dalam kelompok yang diberi nama Zyblack. Gavin adalah putra dari seorang Gengster yang memiliki ratusan anggota.

Gavin yang dulunya tak pernah tertarik dengan dunia gelap ini. Gavin memilih menjadi Intelejen dan menjadi manusia biasa, ia tak ingin melakukan kejahatan-kejahatan ini.

Namun, karna sebuah dendam yang membuat dirinya lupa hingga gelap mata. Ia memutuskan untuk melanjutkan kehidupan gelap ini demi membalaskan dendam. Menggantikan Ayahnya yang sudah meninggal sebagai ketua.

"Sisa nya, Lo yang urus !" Kata Gavin memberikan pistolnya pada Kendrick.

"Kenapa gue selalu kebagian yang bersihin sih?" Gavin tersenyum miring, "Lagian Lo kok malah bunuh mereka, nyusahin tau gak?!" Ujar Kendrick jengkel.

Saat mereka sedang berdua Kendrick tak pernah memanggil Gavin dengan embel-embel bos. Karna umur mereka tak berbeda jauh, dan itu pun atas kemauan Gavin.

"Gue gak mau ngambil resiko. Kalo mereka hidup, kita gak bisa mastiin kalo kita aman." Membasuh tangan nya di wastafel.

Ini sudah menjadi kebiasaan Gavin, setiap kali ia membunuh orang. Maka Gavin akan selalu mencuci tangan nya berkali-kali bahkan terkadang sampai terluka, walaupun tak ada noda darah sama sekali di tangan nya. Entah apa alasan nya, hanya Gavin yang tau.

"Tapi--"

"Di sini gue yang ambil keputusan. Lo lakuin aja apa yang gue perintah," menatap Kendrick sinis.

"Lalu Nadien?"

Gavin terpaku, wajah nya datar tatapan nya lurus kedepan.

"Kenapa Lo gak bunuh dia? Bukan kan dia target utama Lo? Jangan bilang Lo mulai luluh lagi, dan mulai suka sama dia?"

Gavin tersenyum miring, "Omong kosong ! " Kini tatapan nya teralih pada Asisten pribadinya.

~~

Di rumah, Nadien mulai melakukan aktifitasnya kembali. Hari mulai gelap, Nadien terlihat lebih ceria wajahnya nampak berseri. Terlihat jika Nadien begitu bahagia, entah apa yang membuatnya begitu bahagia yang jelas senyumnya tak pernah pudar dari wajah cantiknya.

"Bi, bibi tau gak makanan kesukaan Gavin itu apa?" Tanya Nadien yang kini tenang memotong sayuran di dapur bersama Bi Sari.

"Tuan Gavin menyukai semua makanan, beliau tidak pilih-pilih kalo soal makanan." Jawab Bi Sari.

"Em.." Menganggukan kepalanya berkali-kali.

"Kenapa memang? Non, ingin memasak sesuatu untuk Tuan?" Ucapnya dengan nada menggoda.

"Apa sih bibi.." Pipi Nadien nampak bersemu.

Terdengar deru mesin mobil dari luar, Nadien menghentikan kegiatan nya.

"Sepertinya Tuan--" Belum selesai bicara Nadien sudah melesat pergi.

Dengan sedikit berlari, Nadien sampai di dekat pintu gadis itu membuka pintu rumah dengan senyum simpul. Gavin nampak berdiri di depan rumah menatap Nadien dengan senyum lembut.

"Gue akan biarkan dia hidup. Karna dia harus menderita setiap hari, gue akan buat setiap tarikan nafasnya bak belati yang menusuk jantungnya. Akan gue buat dia jatuh cinta sama gue, dan setelah itu akan gue buat dia hancur tak tersisa. Gue pastikan, dia sendiri yang akan bersujud meminta gue untuk membunuhnya secara langsung.."

Begitulah kira-kira yang Gavin ucapkan saat bersama Kendrick di markas.

Tanpa gadis itu ketahui, Gavin menyimpan kemarahan dan dendan terhadap nya. Nadien yang tidak tau apa-apa, menatap Gavin dengan senyuman manis yang tak pernah pudar.

...****************...

Sebenarnya ini part buat besok, tapi karna besok ada acara jadi Author up sekarang. Jadi double dua episode hari ini, semoga suka. Kalau suka silahkan Like, Vote and Komen di bawah ya.. See you🤗🥰

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!