NovelToon NovelToon
Adelardo'S Obsession

Adelardo'S Obsession

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?

Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Disepanjang perjalanan Grace terus kepikiran Daniel, karena takut terjadi apa-apa dengannya, pasalnya Delard telah menghajarnya habis-habisan, apakah Daniel mampu untuk kembali ke kota X dengan keadaannya yang seperti itu?

"Kak Delard jahat!" teriak Grace secara tiba-tiba sehingga membuat Ruly yang mengemudikan mobil terkejut.

Delard menoleh kepada Grace yang duduk disampingnya dengan tatapan yang sangat mematikan.

Bug bug bug...

Grace memukuli dada bidang kakaknya, karena kesal dengan perbuatan Delard yang tega meninggalkan Daniel sendirian ditempat itu.

"Grace cukup!" Derald memegangi kedua tangan adiknya agar berhenti memukulnya.

"Kau sangat jahat! Tega sekali kau meninggalkan Daniel sendirian disana," Grace sudah berlinang air mata.

Derald menekan tombol otomatis untuk memprivasi mobilnya, sehingga Ruly yang sedang duduk di jok depan kini tidak bisa melihat kearah belakang, tepatnya dimana Delard dan Grace duduk saat ini.

"Ruly nyalakan musiknya, dan perkeras volumenya," titah Delard.

Sebagai asisten Ruly hanya bisa menuruti setiap ucapan yang dikatakan oleh atasannya.

"Tuan Adelardo menutup privasinya. Apa jangan-jangan dia ingin memukul adiknya karena telah berani kurang ajar?" batin Ruly pun menduga-duga.

Grace menutup gendang telinganya yang terasa hampir mau pecah, "berisik, Kak," ucapnya.

"Kau telah menguji kesabaran ku. Selama ini aku sudah susah payah menahan has*rat ku, tapi nyatanya kau malah berniat untuk memberikan tubuhmu kepada laki-laki keparat itu."

"Jangan bicara sembarangan! Aku tidak pernah berniat untuk memberikan tubuhku ini kepada siapapun! Memangnya kau pikir aku ini perempuan macam apa?" Grace tak terima dituduh seperti itu.

"Apa kau pikir tadi aku tidak melihatnya? Kau tampak terlihat sangat senang ketika Daniel mengelus-elus paha mu."

"Kau salah paham, Daniel hanya ingin membantu mengobati lutut ku yang sakit."

"Oya?" desis Delard seraya menyunggingkan senyuman, "apa dengan cara seperti ini dia mencoba untuk mengobati mu?" Delard mengusap-usap paha Grace untuk mencontohkannya.

"Cukup, Kak! Apa yang kau lakukan?" desis Grace berusaha menyingkirkan tangan Kakaknya.

Bukannya melepas, tangan Delard malah menyelusup masuk kedalam rok mini yang di kenakan Grace dan mengusap-usap isi di dalamnya.

"Apa yang kau lakukan? Tolong jangan seperti ini!" pekik Grace yang berusaha menyingkirkan tangan nakal Adelardo.

Delard tak mau mendengarkan adiknya, dia melepaskan dasi yang melingkar di lehernya lalu menggunakannya untuk mengikat kedua tangan Grace agar berhenti berontak.

"Kak, apa yang kau lakukan?" Grace tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam pikiran kakak angkatnya itu.

Delard tak menjawab, dia membuka celana dalam yang di kenakan oleh Grace lalu menciumi area intinya.

"Ah,," d*sahnya. "Kak Delard, stop!" pinta Grace saat Delard menghisap dan menj*lat lubang kenikmatan miliknya.

"Jangan munafik! Aku tahu jika kau sangat menikmatinya." Delard pun mencoba memasukan satu jari telunjuknya kedalam sana yang terasa begitu sempit seraya menciumi bagian klit*ris nya.

"Ah,," antara sakit bercampur nikmat saat telunjuk Delard sudah berada didalam sana.

Perlahan Delard pun menggerakkan jari tangannya dengan gerakan maju mundur, sehingga tanpa sadar Grace pun ikut menghentakkan pinggulnya mengiringi irama pergerakan yang dilakukan oleh Delard.

Delard tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi wajah adiknya yang tampak tidak berdaya akibat ulahnya, dia pun menyambar ranum bibir Grace dan meng*lumnya.

Tak terasa mereka sudah sampai di mansion CR, Delard yang menyadari itupun langsung menghentikan aksinya, melepaskan ikatan Grace dan memintanya merapikan kembali pakaiannya yang acak-acakan.

"Kak Delard__"

"Turun, dan bersihkan tubuhmu," ucap Delard kemudian keluar dari mobil.

"Sial! Kenapa dia senang sekali mempermainkan has*rat ku," umpat Grace dalam hatinya.

Seraya berjalan memasuki mansion, Delard tampak memicingkan senyumannya. "Aku tidak akan melakukan itu padamu sebelum kau sendiri yang memintanya padaku," batinnya seraya tersenyum menyeringai, saat berhasil mempermainkan b*rahi adik angkatnya.

"Ah, brengsek!" Grace melempar tasnya saat sudah berada di dalam kamar. "Apa yang sudah di lakukan kak Delard benar-benar kelewatan, dan aku tidak akan pernah memaafkannya!" gerutunya seraya terus mengobrak-abrik isi ruangan kamarnya.

Malam hari.

Grace keluar dari kamarnya, dia pun menoleh kearah pintu kamar Delard yang tertutup rapat.

"Nona, di bawah ada tamu yang ingin bertemu dengan anda," suara pelayan membuyarkan lamunan Grace.

"Tamu?! Siapa?" tanya Grace heran, pasalnya dia sudah meminta teman-temannya untuk tidak berkunjung ke mansion sesuai perintah kakaknya.

"Maaf Nona, saya juga tidak tahu. Tapi yang jelas wanita itu mengatakan jika dia pacar dari tuan Delard."

"Pacar kak Delard?!" dengan cepat Grace pun menemui wanita itu.

Wanita itu tersenyum ramah saat Grace menginjakkan kaki di anak tangga terakhir.

"Siapa ya?" tanya Grace heran.

"Hai Grace!" wanita itu langsung sok kenal kepadanya. "Apa kau tidak mengenaliku?"

Samar-samar Grace mengingat-ingat wajahnya, "ya, aku ingat!" serunya, "kau Angela kan?! Wanita yang pernah berpacaran dengan kak Delard."

Seketika senyum Angela tampak memudar ketika Grace mengatakan jika dia orang yang pernah berpacaran dengan Delard, padahal selama ini dia tidak pernah menganggap hubungannya dengan Delard telah berakhir, dan menganggap ucapan Delard waktu itu hanyalah gertakan semata dan tidak bersungguh-sungguh.

"Bagaimana bisa kau ada disini?" Grace tampak antusias.

"Aku sangat merindukan Delard, sehingga aku memutuskan untuk datang kemari."

"Merindukan? Bukankah kalian sudah putus?" Grace menelisik.

"Kami tidak pernah putus. Hanya saja hubungan kami sempat merenggang akibat kesalah pahaman," ucapnya berbohong.

"Jadi mereka belum putus? Tapi kenapa kak Delard mengatakan jika hubungannya dengan Angela sudah berakhir? Bahkan aku juga melihat catatan kak Delard di notebook nya," batin Grace merasakan ada keanehan. "Sayang sekali, tapi Kak Delard sedang tidak ada dirumah," ucap Grace.

"Ya aku tahu, karena pelayan mu juga sudah mengatakannya barusan," ujar Angela, "sejak kapan Delard memutuskan untuk bekerja di perusahaan Daddy nya? Em, maksud ku Daddy mu juga," Angela meralat ucapannya.

"Kenapa Angela bicara seperti itu? Apa dia tahu, jika aku ini hanya sekedar anak angkat Daddy?" batin Grace menatap heran wajah Angela. "Sejak kak Delard kembali dari LV, tepatnya setelah dia berada disana beberapa hari dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia," jawabnya kemudian.

Tiba-tiba Angela menggenggam kuat kedua tangan Grace, "Grace, apa kau menyetujui hubungan aku dengan kakak mu?" tanyanya penuh harap.

Grace tertegun sejenak. "Aku setuju-setuju saja kak Delard berhubungan dengan siapapun. Tapi aku bingung, apa benar jika kalian memang masih berpacaran? Pasalnya waktu itu kak Delard mengatakan jika hubungannya dengan mu sudah kandas ditengah jalan."

"Kakak mu tidak akan mungkin mengakhiri hubungan kami begitu saja, karena aku tahu betul jika dia itu sangat mencintaiku. Aku tahu, saat itu dia mungkin hanya emosi makanya mengucapkan kata-kata perpisahan. Tapi percayalah jika kami berdua benar-benar saling mencintai," jelasnya penuh percaya diri.

Grace merasakan sesuatu yang aneh saat merasakan dadanya sesak, ketika Angela mengatakan kalimat saling mencintai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!