ISTRI KE DUA

"Ini semua gara-gara Kakak ! Sudah berapa kali Aku bilang Maya itu wanita yang tidak baik ! Tapi Kakak selalu membela dia !" kata Fiona ia menjadi emosi, kesal dan juga marah pada kakaknya sendiri.

Dion hanya diam mendengarkan, selama ini ia hanya tahu kalau Maya wanita yang sangat ia cintai. Wanita baik-baik, yang selalu bisa menggetarkan hatinya. Ia tak menyangka jika pernikahan mereka hanya dijadikan alat balas dendamnya atas kematian Ayahnya.

"Nasi sudah menjadi bubur ! Kita akan jadi gelandangan !" Daniel menarik kopernya berjalan kaki mengajak Shella pergi entah tahu kemana.

Mereka sudah pergi ke rumah pribadi Daniel namun ternyata rumah tersebut sudah di sita, belum lagi saat mereka ke apartemen Shella dan sama saja apartemen Shella ikut disita. Semua aset milik keturunan Abraham jatuh pada Maya, dan membuat mereka semua tak berkutik sama sekali.

"Tuan, Aku punya rumah, jika Tuan mau kita bisa tinggal bersama !" kata Benu menawarkan

Semua nampak diam, namun Daniel kemudian melihat Riana yang disamping Benu. Daniel bukan tidak tahu kalau keduanya memiliki hubungan namun Daniel tak ingin ikut campur dalam urusan mereka berdua.

"Ajak saja Riana bersamamu, Aku dan keluarga Ku pasti baik-baik saja !" kata Daniel

"Aku tahu kalian punya hubungan, cepat lah meresmikannya, tidak ada lagi halangan untuk menuju halal, bukan ?" kata Daniel lagi.

Riana dan Benu terdiam, mereka tak tahu kalau sebenarnya Daniel dan Shella sudah tahu kalau mereka punya hubungan serius.

Pada akhirnya mereka berpisah dengan Benu dan Riana. Dion mengajak kedua orang tua dan adiknya ke apartemen yang huni oleh Diana. Karena itu adalah harta satu-satunya milik Dion yang tidak terdaftar di keluarga Abraham sebab Dion membelinya dengan uangnya sendiri, hingga Maya tidak bisa menganggu apartemen milik Dion.

Ting

Pintu apartemen di buka oleh Diana, Diana tentu saja terkejut dengan kehadiran Dion yang sudah tiga Minggu ini tak ia lihat. Mata Diana kemudian beralih pada kedua mertuanya dan adik iparnya.

"Si...silahkan, masuk !" kata Diana dengan terbata-bata, ia gugup melihat kedatangan mereka.

Siti dan Sinta membawa koper mereka masuk ke dalam, kemudian mereka berdua menghidangkan minuman dan cemilan. Diana yang duduk diam di sofa bingung harus memulai topik pembicaraan dari mana karena ia tak tahu masalah apa yang sedang menimpa keluarga Abraham sekarang.

"Diana sayang...Apa Ibu boleh tinggal disini ?" kata Shella dengan lembut, entah harus dimana Shella menaruh muka, selama Dion menikah dengan Diana Shella bahkan belum pernah menunjukkan perhatiannya pada menantunya tersebut. Namun kini mereka malah meminta untuk tinggal di apartemennya.

"Tentu saja, Ibu. Ini juga rumah Ibu dan Ayah, kalian bisa tinggal disini." kata Diana cepat, tidak mungkin ia menolak sebab apartemen yang ia tempati pun milik Dion.

"Ada masalah apa Ibu, Ayah ?" tanya Diana dengan pelan.

"Kami diusir oleh istri tercinta kakak ku !" kata Fiona dengan sengit dan membuat Dion langsung menoleh pada adiknya tersebut. hingga membuat Diana langsung mengerutkan keningnya, karena merasa bingung.

"Ceritanya panjang, pada intinya harta Kakek jatuh pada Maya." kata Daniel dengan pelan, kemudian ia melanjutkan ceritanya dan membuat Diana terkejut mendengarnya. Diana menutup mulutnya dengan satu tangannya, ia tak menyangka jika Maya mengambil seluruh harta keluarga Abraham.

...****************...