NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Kontrak

Terjebak Pernikahan Kontrak

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Duda / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:27.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Harap bijak memilih bacaan.
riview bintang ⭐ - ⭐⭐⭐ = langsung BLOK.!


Barra D. Bagaskara, laki-laki berusia 31 tahun itu terpaksa menikah lagi untuk kedua kalinya.
Karena ingin mempertahankan istri pertamanya yang tidak bisa memliki seorang anak, Barra membuat kontrak pernikahan dengan Yuna.
Barra menjadikan Yuna sebagai istri kedua untuk mengandung darah dagingnya.

Akibat kecerobohan Yuna yang tidak membaca keseluruhan poin perjanjian itu, Yuna tidak tau bahwa tujuan Barra menikahinya hanya untuk mendapatkan anak, setelah itu akan menceraikannya dan membawa pergi anak mereka.

Namun karena hadirnya baby twins di dalam rahim Yuna, Barra terjebak dengan permainannya sendiri. Dia mengurungkan niatnya untuk menceraikan Yuna. Tapi disisi lain Yuna yang telah mengetahui niat jahat Barra, bersikeras untuk bercerai setelah melahirkan dan masing-masing akan membawa 1 anak untuk dirawat.

Mampukah Barra menyakinkan Yuna untuk tetap berada di sampingnya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Hampir seharian mencari konveksi yang sesuai keinginannya, akhirnya Yuna dan Nitha menemukan konveksi itu sekitar 30 menit dari rumah. Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan pulang.

Yuna sedari tadi gelisah karna sudah pukul 3 sore tapi belum sampai di rumah. Khawatir dengan Mama Rena meski tadi sempat menelfon dan kondisinya baik-baik saja, bahkan memasak sendiri untuk makan siang tadi.

Yuna membuka ponsel saat mendengar ada notifikasi masuk. Pemberitahuan ada dana masuk melalui pesan singkat, membuat Yuna terkejut. Ternyata Barra benar-benar mengirimkan uang ke rekeningnya. Yuna sempat berfikir Barra tidak jadi mengirimkan uang lantaran sejak pagi tidak ada notifikasi. Sedangkan Barra mengatakan akan mengirimkan uang itu tadi pagi.

"Kenapa Yun,,?" Nitha menatap wajah Yuna yang terkejut.

"Eh,,, nggak kenapa-kenapa. Cuma pesan dari Mas Barra." Yuna tersenyum tipis. Dia langsung membuka aplikasi chat untuk mengirimkan pesan pada Barra.

"Terimakasih,,"

Hanya pesan singkat yang dikirimkan oleh Yuna pada Barra. Dia tidak berani mengirimkan pesan panjang pada laki-laki itu.

Tak berselang lama, Yuna mendapat balasan.

"Aku lupa, seharian banyak pekerjaan, jadi baru sempat transfer."

Yuna tersenyum tipis membaca balasan dari Barra. Tiba-tiba merasa Barra semakin peduli dan masih sempat memikirkannya meski sibuk.

"Nggak masalah, sekali lagi terimakasih."

Yuna menyimpan kembali ponselnya. Tidak ada niatan untuk menunggu balasan dari Barra lagi karna Yuna yakin pesan itu tidak akan di balas lagi.

Yuna juga tidak mau terlalu mendalami peran. Memilih menghindari komunikasi yang intens dengan Barra karna takut terbawa suasana.

Taksi yang mereka tumpangi berhenti di depan rumah Yuna. Keduanya turun.

Nitha tampak bengong begitu turun dari mobil, sampai tidak sadar kalau Yuna menyuruhnya untuk masuk.

"Nitha,, ayo masuk." Yuna kembali mengajak Nitha untuk masuk.

Ekspresi sahabatnya itu seperti kaget dan heran melihat rumah di depan matanya. Bahkan ada kecurian dari sorot mata Nitha, sama saat kemarin Nitha mencurigai pernikahannya yang mendadak.

Yuna tidak merasa tersinggung sedikitpun dengan ekspresi yang di tunjukkan oleh Nitha. Dia memaklumi hal itu. Wajar kalau Nitha curiga. Bahkan Yuna sendiri akan merasa curiga jika dia berada di posisi Nitha.

Dari yang sebelumnya tidak pernah dekat dengan laki-laki, tiba-tiba saja menikah secara mendadak dan diam-diam. Di tambah, sang suami membayar semua hutang serta biaya operasi Mama mertuanya dan memberikan sebuah rumah minimalis namun harganya bisa ditaksir lebih dari 1 milyar.

Siapa yang masih bisa berfikir positif setelah mengetahui semua itu.?

Tentu saja mereka akan berfikir ada sesuatu dibalik pernikahan mereka.

"Suami kamu terlalu baik dan royal Yun,," Nitha memuji, namun Yuna tau ucapan itu sekaligus untuk menyadarkan dirinya.

"Dia memang baik Nit, kamu bisa menilainya sendiri setelah bertemu." Jawab Yuna yakin.

"Ayo,,," Yuna membuka pintu, lalu mempersilahkan Nitha masuk ke dalam.

Mereka lebih dulu menemui Mama Rena dan mengobrol santai hampir 1 jam. Setelah itu, Yuna mengajak Nitha ke bagian belakang rumahnya untuk menunjukkan ruangan yang akan dia jadikan tempat menyimpan barang sekaligus kantor mereka untuk memasarkan produk via online.

Ruangan berukuran 4 x 5 meter itu cukup luas untuk menampung prodak yang akan di produksi 1 minggu lagi.

Yuna hanya perlu membeli meja kerja dan kursi, serta beberapa rak untuk menyimpan baju.

"Ruangannya bikin betah Yun,," Nitha menatap pintu kaca yang mengarah ke taman kecil di pojok rumah. Tanaman hijau yang ada di sana membuat mata terasa sejuk.

"Bagus kalau kamu langsung betah, jadi awet bantuin akunya." Sahut Yuna sembari tersenyum.

"Besok ikut aku lagi ya, kita furnitur buat isi ruangan ini. Kamu kan jago pilih furnitur."

"Siap." Nitha mengacungkan 2 jempolnya.

Mereka berdua langsung sibuk dengan laptop masing untuk membuat logo toko dan nama brand, sekaligus membuka beberapa akun media sosial khusus, untuk memasarkan produk.

Sibuk berkutat dengan tugas masing-masing, Yuna benar-benar merencanakan semuanya dengan baik dan matang. Dia menaruh harapan besar pada usaha yang akan dia rintis.

Setidaknya, dia masih bisa bertahan hidup dengan hasil usahanya sendiri setelah berpisah dengan Barra.

"Yun,,, itu suami kamu sudah pulang." Mama Rena masuk kedalam ruangan.

"Pulang.? Tumben jam segini sudah pulang."

Yuna menatap jam di tangannya yang baru menunjukan pukul 5 lewat. Padahal kemarin pulang malam.

"Mana Yuna belum masak buat makan malam Mah,," Yuna langsung berdiri.

"Mama sudah siapin makanan buat makan malam, nggak usah bingung."

"Sana, kamu buatkan teh dulu buat Barra. Dia langsung ke kamar, katanya mau mandi."

"Nak Nitha nanti makan malam disini ya, sudah lama kan kita nggak ngumpul." Mama Rena tersenyum lebar. Dia dekat dengan Nitha karna Yuna sering mengajaknya main ke rumah.

"Nggak usah tante, makasih. Sebentar lagi Nitha pulang, sudah sore." Tolaknya halus.

"Harus mau Nit.! Pokoknya jangan pulang dulu." Tegas Yuna.

"Aku tinggal ke dapur sebentar ya."

Dia beranjak ke dapur dan membuatkan teh untuk Barra. Saat masuk ke dalam kamar, rupanya Barra masih duduk santai di sofa dengan lengan kemeja yang digulung hingga siku dan 3 kancing kemejanya di buka.

"Minum dulu Mas,," Ujar Yuna sembari menyodorkan teh di depan Barra.

"Mas Barra mau mandi.? Biar aku siapin airnya."

Yuna masih berdiri di depan Barra.

"Makasih." Barra mengambil teh itu dan meneguknya.

"Nggak usah." Tolak Barra.

"Sudah sejauh mana progres kamu hari ini.?"

Barra menatap Yuna dengan serius.

Yuna tersenyum, dia langsung duduk di depan Barra tanpa di minta. Antusias Barra pada usaha yang sedang Yuna rintis, membuat Yuna selalu bersemangat untuk bercerita dan menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan oleh Barra.

"Minggu depan sudah mulai produksi. Sudah ada konveksi yang bisa di ajak kerja sama dengan harga lumayan terjangkau di banding yang lain." Tutur Yuna.

"Uang dari Mas Barra mau aku beliin perlengkapan."

Ujarnya lagi.

Barra menganggukkan kepalanya.

"Uang itu memang untuk modal usaha kamu, pakai saja." Barra menjawab santai.

"Iya, makasih."

"Hemm."

"Aku mau mandi." Barra beranjak dari duduknya, lalu pergi kamar mandi.

Begitu Barra masuk ke kamar mandi, Yuna langsung keluar dari kamar untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Yun,,," Panggil Mama Rena dari arah dapur. Yuna yang tadinya akan ke ruang kerjanya, jadi berbelok ke dapur.

"Kenapa Mah.?" Tanya Yuna. Matanya menatap meja makan yang berisi beberapa menu makanan di atasnya. Ternyata Mama Rena sudah memasak untuk mereka.

"Nitha pulang, padahal sudah Mama paksa makan malam bersama tapi nggak mau." Penuturan Mama Rena membuat Yuna cemberut.

Sahabatnya itu pulang begitu saja tanpa pamit padanya, bahkan menolak untuk makan malam bersama padahal seharian sudah banyak membantu Yuna.

"Kebiasaan banget anak itu," Gerutu Yuna.

...****...

"Mas,,," Panggil Yuna lirih.

Sebenarnya tidak tega membangunkan Barra yang sedang terlelap. Pantas saja setelah mandi seperti tidak ada kehidupan di kamar, rupanya penghuni kamar terkapar pulas di atas ranjang.

"Mas Barra,,"

"Bangun, makan malam dulu." Yuna mengencangkan suaranya.

"Iya sayang sebentar lagi, aku masih ngantuk." Jawab Barra dengan suara serak. Meski tidak terlalu jelas mengucapkannya, namun Yuna mendengarnya dengan baik.

Sayang.?

Yuna mengulangi ucapan itu berulang kali dalam hati. Siapa yang di maksud oleh Barra.? Rasanya tidak mungkin Barra memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Ya sudah, nanti aku bangunkan lagi." Yuna bergegas keluar dari kamar.

Begitu Yuna menutup pintu, Barra membuka matanya karna baru menyadari kalau saat ini dia sedang berada di rumah Yuna.

"Arghh.!!" Geram Barra. Dia mengusap kasar wajahnya.

Ucapannya pasti akan membuat Yuna curiga.

1
Sriza Juniarti
kocak..kayaknya🤣🤣
roza prasinta
oon yuna, mau pula kd madu
Etha Margaretha
goblooookkkkk..gamau dket ama papanya anak² dngn maksd gamau dihina...tp masuk ke apartemen lelaki lainnnnn...TOLOL !!!!
Etha Margaretha
cewek anjeng
Etha Margaretha
Luar biasa
Heldina Togatorop Dina
barra, serakah harusnya dia milih Yuna dan anaknya
Heldina Togatorop Dina
harusnya barra milih Yuna, karena ada anak"
Leha Valenia
Luar biasa
Heldina Togatorop Dina
yuna bodoh bgt, kog mau sih ngasih anaknya, tetap aj cerai, karena bara ngak ada cinta SM km yuna,sadar dong
moemoet
Luar biasa
Inggrianie Sikumbang
ceritanya bagus
elluph
iklannya lama bgt
Quieenarra Nathaniella Kayleen
Luar biasa
Muki Roh
Kecewa
Muki Roh
Buruk
Annisa Rizki
Luar biasa
Muki Roh
bara jahat banget yaaa😭😭
Muki Roh
dasar si boro... licik
Susana Sari Sari
ceritanya biarpun panjang tp tidak sama sekali jd bosan thor...karyamu keren....
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!