King Jayden Wiratama, seorang mafia berdarah dingin yang memiliki wajah tampan bak malaikat. Namun, di balik ketampanan nya itu tersimpan sesuatu yang tak di ketahui orang.
Ayyara Marshka Anggita, seorang gadis yang tak sengaja masuk dan terjebak dalam kehidupan seorang Jayden, membuat nyawa nya terancam bahaya karena musuh menjadikan Ayyara sebagai target untuk membalaskan dendam pada Jayden.
Bisakah Jayden melindungi gadis yang dia cintai itu dengan aman?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Benarkah?
Sore hari nya, Ayyara terbangun dari pingsan nya. Dia bangun dari tidur nya dan menggelengkan kepala nya, mengusir rasa pusing yang begitu terasa di kepala nya.
Ayyara membuka lebar-lebar kedua mata nya, dia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling ruangan tempat dia terbaring saat ini. Tempat yang benar-benar asing, hawa nya terasa sangat dingin bagi Ayyara. Ruangan yang di dominasi serba hitam itu terasa menakutkan bagi Ayyara.
"Aassshh, aku dimana?" Gumam Ayyara.
"Sudah bangun, girl?" Suara bariton yang membuat tubuh Ayyara menegang seketika. Dia menoleh ke arah asal suara, seketika itu pula jantung nya terasa berhenti berdetak. Dia melihat pria yang semalam bersama nya di bar, ada disini. Dia berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan yang bersedekap di dada.
Sekilas, pria itu nampak menyeringai membuat nyali seorang Ayyara menciut seketika. Menggoda pria dewasa memang adalah keahlian nya, dia hanya menggoda. Membuat mereka bernafssu pada nya, dan setelah itu dia meninggalkan nya. Sejauh ini, dia tidak pernah kalah taruhan.
Kalau untuk menggoda seorang pria, Ayyara adalah ahli nya. Tapi, sejauh ini dia belum pernah sampai bermalam dengan pria mana pun. Apalagi pria asing, dengan kekasih nya saja dia belum pernah melakukan nya.
"K-kau, kenapa kau ada disini?"
"Kenapa? Kau bertanya hal konyol, girl."
"H-ahh, maksud nya apa ini?" Tanya Ayyara, dia berusaha bangkit dari rebahan nya dan bersiap pergi. Tapi dengan mudah nya Jay mendorong tubuh sintal Ayyara ke atas ranjang lalu menindih nya.
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!" Tangan Ayyara memukul-mukul dada bidang Jay sekuat tenaga, tapi sayang sekali tenaga Jayden lebih besar dari pada dirinya. Dengan mudah nya, dia mencekal kedua tangan mungil Ayyara dengan sebelah tangan nya, lalu meletakan nya di atas kepala.
"Apa yang aku lakukan? Tentu menagih apa yang sudah kita sepakati tadi malam, gadis nakal." Jawab Jayden dengan suara berat nya.
"T-api aku belum setuju.."
"Kau sudah menawarkan harga untuk tubuh mu dan aku menyanggupi nya." Jawab Jayden, dia menatap tajam ke arah Ayyara. Gadis itu benar-benar ketakutan saat ini.
"Maaf, tapi aku.."
"Tidak semudah itu kau meminta maaf padaku, girl. Setelah kau meninggalkan aku sendirian dalam keadaan bernafssu, hmm?" Tanya Jayden, sebelah tangan nya mengusap tanda merah yang ada di leher Ayyara. Dia yang membuat nya tadi malam saat di bar, sesaat sebelum Ayyara melarikan diri.
"Lalu, aku harus apa untuk menebus kesalahan itu, Tuan?"
"Mudah saja, layani aku sampai puas. Setelah itu aku anggap semua nya selesai." Jawab Jayden yang membuat iris mata Ayyara membesar seketika.
Tangan besar Jayden membelai wajah mulus tanpa cela milik Ayyara, wajah gadis itu sangat halus. Jay menundukkan kepala nya, lalu mengecup singkat kening Ayyara. Ya, inilah Jayden. Jika sedang di atas ranjang, dia menjelma jadi pria yang lembut dan romantis, selebih nya hanya dingin, datar dan kejam di dunia luar.
"Kau setuju?"
"T-tidak, aku tidak setuju."
"Kenapa? Padahal semalam kau terlihat seperti seorang jalaang." Jawab Jay membuat kedua mata Ayyara membulat seketika.
"Aku bukan jaalang!"
"Lalu, jika kau bukan jalaang apa sebutan yang pantas untuk gadis penggoda seperti mu, hmm?" Tanya Jayden, pria itu tersenyum smirk.
"Minggirlah, kau berat dan lepaskan aku!"
"Never, sebelum kau memuaskan aku, gadis nakal."
"Aaaaa tolong aku.." Gadis itu berteriak, dengan cepat Jay membungkam mulut Ayyara dengan sebuah ciuman. Pria itu meraup bibir Ayyara dengan dalam, melumaat dan memaguut bibir kemerahan Ayyara secara bergantian.
Ayyara memberontak, dia tak suka di cium seperti ini. Kekasih nya saja belum pernah mencium bibir nya seliar ini, tapi pria asing ini malah mencium nya dengan sangat brutal.
"Hmmpphhh.." Ayyara kehabisan nafas, Jay yang paham pun langsung melepaskan ciuman nya. Dia mengusap bibir Ayyara yang basah karena ulah nya dengan ibu jari, bibir pria itu melengkung membentuk sebuah senyuman yang terlihat menakutkan bagi Ayyara.
"So sweet, girl."
"Diamlah, kau puas kan? Sekarang lepaskan aku, ku mohon. Aku ada kelas hari ini, aku tak mau bolos."
"Kau tak lihat kalau hari sudah malam, baby?" Tanya Jay.
"Bagaimana bisa aku melihat masih siang atau malam, kamar ini gelap."
"Aku tak suka terang."
"Kau vampir? Apa kau takut bawang putih juga?" Tanya Ayyara yang membuat Jay terkekeh pelan. Dia melepaskan kedua tangan Ayyara, lalu dengan lancang dia menyibak kaos yang di kenakan oleh gadis itu hingga buah kenyal yang masih tertutup braa itu terlihat.
"Aaahh kau gila!" Ayyara menutupi bagian itu dengan kedua tangan nya yang di silangkan.
"Jangan bertingkah seolah kau masih perawaan!"
"Aku memang masih perawaan." Jawab Ayyara keceplosan, membuat Jay mengernyitkan kening nya. Apa benar gadis ini masih virgin? Tapi, dari cara nya menggoda semalam, itu benar-benar tidak terlihat seperti gadis yang masih virgin lain nya, yang akan malu-malu untuk berani mendekati pria-pria. Tapi, Ayyara tidak seperti itu, dia terlihat sudah sangat ahli.
"Ckkk, jangan bercanda, gadis kecil."
"Sudahlah, aku mohon lepaskan aku."
"Kau ingin lepas dariku kan? Baiklah, ayo kita bermain. Buktikan kalau kau memang masih virgin." Jawab Jay, dia bangkit dari tubuh Ayyara, pria itu membuka satu persatu kancing kemeja hitam nya lalu membuka nya dan membuang nya ke sembarang arah.
Kedua mata Ayyara melotot seketika, apalagi saat melihat perut kotak-kotak yang tercetak jelas. Ada delapan, bukan enam lagi tapi ini ada delapan roti sobek yang terlihat menggoda untuk di sentuh.
'Sial, disaat berbahaya seperti ini aku masih sempat-sempatnya menghitung roti sobek nya. Astaga, aku harus bagaimana.' Batin Ayyara, dia berusaha bangkit. Tapi, Jay dengan cepat menahan gerakan nya dengan kaki nya. Dengan tangan besar nya, dia merobek paksa kaos yang di kenakan oleh Ayyara.
"Aaaahhh, tolong jangan seperti ini. Kau membuat aku takut!" Ayyara masih berusaha memberontak, tapi saat melihat tatapan Jay yang menajam, akhirnya dia pun diam. Namun mulut nya masih berusaha membujuk pria itu agar tidak melakukan nya.
"Kau takut?" Tanya Jay, dia membelai wajah Ayyara kembali. Gadis itu menganggukan kepala nya pelan, kedua mata nya berkaca-kaca.
"Tenang saja, aku akan melakukan nya secara perlahan. Kau tinggal menikmati nya saja, kalau kau masih virgin aku akan memberikan kesan yang tidak pernah kau lupakan seumur hidup." Jawab Jayden. Dia tersenyum lalu menarik hotpants yang di kenakan oleh Ayyara hingga terlepas sempurna.
Jayden kembali tersenyum smirk saat melihat betapa indah nya tubuh milik gadis ini, putih mulus tanpa ada cela sedikit pun. Benar-benar sempurna dan menantang. Tidak sia-sia dia meluangkan waktu nya hari ini untuk menikmati tubuh Ayyara yang semalam sudah mencari gara-gara dengan nya.
.......
🌻🌻🌻🌻