Baca aja 👊😑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersembunyi
.
"Kirana, ayo bangun!" Terdengar suara Tuan Raja dari luar sana yang membuat Candra dan Kirana yang sedang asik tertidur langsung terbangun ketika mendengarnya.
"I--Itu suara Ayah, Candra," pekik Kirana dengan panik.
"Ya ampun, Sayang. Bagaimana ini?!" Candra ikut panik.
"Segera sembunyi, Candra!" titah Kirana seraya mendorong tubuh kekar Candra dari sampingnya. Candra pun segera beranjak dari atas tempat tidur dan segera bersembunyi di balik gorden jendela.
"Kaki kamu kelihatan!" sungut Kirana semakin panik.
"Kirana? Ayo, cepat bangun. Ayahmu sudah menunggu di bawah." Suara Tuan Raja kembali terdengar yang membuat keduanya mulai ketar-ketir.
"I--Iya, Ayah! Tunggu sebentar!" balas Kirana setengah berteriak.
"Terus aku harus bersembunyi di mana, Sayang?" tanya Candra keluar dari tempat persembunyiannya.
"Di bawah ranjang!" jawab Kirana dengan spontan.
Candra pun menurut dan segera berjongkok untuk masuk ke bawah ranjang. Namun, sungguh disayangkan. Tubuh Candra yang gagah dan besar itu tidak muat memasuki liang ranjang.
"Tubuhku tidak muat, Sayang," ucap Candra kembali berdiri.
"Aduh, gimana sih!" gerutu Kirana, panik bukan main. "Sini!" Kirana berdiri lalu menarik tangan Candra untuk masuk ke dalam kamar mandi.
"Kamu diam di sini sampai aku kembali, paham?!"
"Paham, Sayang." Candra pun hanya bisa menganggukan kepalanya.
"Bagus!" Kirana pun segera keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju pintu kamarnya.
CEKLEK.
"Kenapa kamu lama sekali membuka pintu, Kirana?" tanya Tuan Raja.
"Ta--Tadi ...." Entah mengapa mulut Kirana terasa kaku untuk berbicara.
"Tadi apa?" tanya Tuan Raja lagi dengan kening yang terlihat mengkerut.
"Tadi, aku sedang mules, Yah," jawab Kirana berbohong.
"Oh ... Begitu. Ayahmu sudah datang dan ia sedang menunggu di bawa. Ayo, cepat turun!" titah Tuan Raja.
"Emm ... Ki--Kirana mandi dulu ya, Ayah. Habis itu Kirana akan segera ke bawah." Kirana berusaha mencari asalan karena teringat dengan Candra yang masih berada di dalam kamar mandinya.
"Baiklah. Kami akan menunggumu ke bawah. Segera lah pergi mandi." Tuan Raja melemparkan senyuman hangat pada Kirana, kemudian ia berbalik dan pergi dari hadapan gadis itu.
Kirana pun bernafas dengan lega, lalu menutup pintu kamarnya kembali. Ia pun berjalan menuju kamar mandi.
Dan ...
"Cand— Akh-!" Belum sempat Kirana menyelesaikan perkataannya. Tiba-tiba Candra menarik Kirana ke dalam pelukannya.
"Candra, apa yang kamu lakukan?" Kirana sontak langsyng memberongak.
Cup-!
Sebuah ciuman mendarat di bibir Kirana, membuat kedua mata Kirana langsung melotot dengan sempurna.
Bersambung.
░K░a░m░u░ ░m░e░n░c░i░p░t░a░k░a░n░ ░k░e░i░n░d░a░h░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░s░i░k░a░p░m░u░,░ ░d░a░n░ ░k░a░m░u░ ░m░e░m░b░u░a░t░ ░k░e░s░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░p░e░r░i░l░a░k░u░m░u░.░ ░(░K░a░m░u░ ░m░e░n░c░i░p░t░a░k░a░n░ ░k░e░c░a░n░t░i░k░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░s░i░k░a░p░m░u░,░ ░d░a░n░ ░m░e░m░b░u░a░t░ ░k░e░s░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░p░e░r░i░l░a░k░u░m░u░)░ ░-░ ░S░o░p░h░i░a░ ░E░l░m░a░r░a░
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.