🏆 Novel Lomba Anak Genius 2023 🏆
Kisah seorang anak genius bernama Aaron Lee yang piatu sejak bayinya.
Dia dibesarkan dalam keluarga kaya yang memiliki tambang minyak, ayahnya yang bernama Lee Ryder adalah pria tertampan yang termasuk dari sembilan pria terkaya didunia.
Aaron Lee besar bersama seorang pengasuh yang masih muda bernama Margot Evans, gadis yatim-piatu yang diambil oleh keluarga Lee Ryder dari panti asuhan saat dia masih anak-anak.
Margot Evans menjadi bagian keluarga Lee Ryder yang diberi tugas kepercayaan untuk menemani Aaron Lee.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Margot Evans melenggang santai seusai sekolah tanpa memperdulikan hal yang tadi terjadi di kelas antara dirinya dengan Brenda.
Disebelahnya Natalia Chloe berjalan bersama dengannya dan keduanya saling berangkulan.
Dua sahabat karib itu bersenandung riang bersama-sama saat pulang sekolah.
''Kamu dijemput oleh ibumu atau pulang bersamaku, Natalia ?'', kata Margot Evans.
''Tidak, aku tadi dikirimi pesan oleh ibuku jika dia tidak dapat menjemput ku karena ada rapat di kantornya'', sahut Natalia Chloe.
''Lalu kamu naik apa ? Taksi atau dijemput oleh sopir pribadi mu?'', tanya Margot Evans.
''Mungkin aku akan berjalan kaki sampai rumah'', sahut Natalia Chloe.
''Apa kamu sedang bercanda ? Kamu akan berjalan kaki sepanjang 10 km ?'', kata Margot Evans.
Margot Evans menaikkan kedua alisnya seraya menatap ke arah Natalia Chloe.
''Tidaklah...'', sahut Natalia Chloe sambil tertawa.
''Dasar ! Kau ini ! Selalu tidak pernah serius, Natalia Chloe !'', kata Margot Evans.
''Bagaimana kalau aku menumpang pulang dengan mu ?'', kata Natalia Chloe.
''Boleh, aku akan meminta pada Lee Ryder untuk mengantarkan mu pulang nanti'', sahut Margot Evans.
''Bukankah kamu belajar menyetir mobil sendiri sekarang ini lalu kenapa kamu tidak membawa mobil mu ke sekolah !?'', kata Natalia Chloe.
''Aku belum mendapatkan ijin mengemudi berlisensi jadi aku tidak bisa menyetir mobil ku sendiri ke sekolah'', sahut Margot Evans.
''Hmmm, aku pikir juga kamu tidak perlu menyetir mobil sendiri karena kamu sudah ada yang mengantar dan menjemput mu ke sekolah'', kata Natalia Chloe.
''Tapi aku harus bisa menyetir mobil sendiri mulai dari sekarang karena aku harus mengantar Aaron Lee ke sekolahnya'', jawab Margot Evans.
''Kau memang baik, Margot Evans'', kata Natalia Chloe.
''Sudah kewajiban ku karena itu adalah tugas ku sekarang sebagai pengasuh Aaron Lee'', sahut Margot Evans.
''Sampai kapan kamu akan terikat pekerjaan sebagai pengasuh Aaron Lee ? Apa sampai dia dewasa ?'', tanya Natalia Chloe.
''Iya, aku terikat kontrak kerja dengan Lee Ryder sebagai pengasuh putranya yang bernama Aaron Lee sampai anak itu dewasa'', sahut Margot Evans.
''Apa kamu tidak berencana untuk menikah, Margot ? Dan berencana akan menjadi pengasuh anak itu tanpa ingin memiliki anak sendiri ?'', kata Natalia Chloe.
''Entahlah..., aku masih belum memikirkannya lagi dan aku pikir rencana menikah masih terlalu jauh dari pikiran ku saat ini...'', jawab Margot Evans.
''Benar juga, kamu masih sekolah dan masih kelas sebelas, menikah di usia muda akan memperburuk kita'', kata Natalia Chloe.
''Kita menikah saat usia kita dewasa, Natalia ! Bukan seperti sekarang ini !'', sahut Margot Evans.
Keduanya tertawa lepas bersama-sama kemudian kembali saling bersenandung riang sampai ke depan pintu gerbang sekolah.
''Bagaimana jika si sombong Brenda melaporkan masalah tadi ke dewan guru ?'', tanya Natalia Chloe.
''Jika itu sampai terjadi maka aku akan memukulnya hingga dia jera !'', jawab Margot Evans.
''Ha... Ha... Ha... Ha... Sekalian saja kita kurung dia di gudang sekolah ! Aku akan sangat bahagia jika aku dapat melakukannya !'', sahut Natalia Chloe.
''Ha... Ha... Ha... Ha... !'', sahut Margot Evans sambil tertawa.
Suara seseorang memanggil Margot Evans dari arah belakang.
''Margot Evans !''
Gadis cantik itu lalu menolehkan kepalanya ke arah suara yang memanggilnya.
Dia melihat Lee Ryder sedang berdiri dengan tangan kanan berada di dalam saku celana panjangnya.
''Dia rupanya !?'', ucap Margot Evans.
''Siapa ?'', tanya Natalia Chloe.
''Lee Ryder...'', bisik Margot Evans.
''Oh !?'', sahut Natalia Chloe.
Kedua gadis muda itu sama-sama saling menolehkan kepalanya ke arah Lee Ryder yang berdiri dengan gagahnya di belakang mereka.
''Ayo pulang !'', kata Lee Ryder.
''Iya..., tapi bolehkah Natalia Chloe ikut bersama kita ?'', sahut Margot Evans dengan polosnya.
''Apa !?'', ucap Lee Ryder seraya mengangkat alisnya tertegun.
Tiba-tiba Margot Evans berlari berhamburan ke arah Lee Ryder sembari memeluknya erat.
Bersikap manja pada Lee Ryder agar hati pria tampan itu luluh dan bersedia memberi tumpangan untuk Natalia Chloe.
''Ayolah, Lee Ryder ! Bolehkan kalau Natalia Chloe ikut bersama kita pulang ? Dan tolong antarkan dia sampai ke rumahnya ?'', rayu Margot Evans.
Gadis nakal itu mengusapkan kepalanya ke dada milik Lee Ryder tanpa dia tahu akan resiko yang akan terjadi padanya nanti.
''Lee Ryder...'', bujuknya sekali lagi.
Lee Ryder hanya melirik sekilas ke arah Margot Evans kemudian kembali menatap lurus-lurus ke arah Natalia Chloe.
''Hmmm...'', gumamnya.
Natalia Chloe yang dilihat oleh Lee Ryder dengan tatapan dinginnya itu langsung ketakutan dan tidak berani menatap ke arah Lee Ryder.
Dia menundukkan kepalanya dalam-dalam tanpa berani berbicara apa-apa.
''Margot Evans !'', panggil Lee Ryder.
''Ya, Lee Ryder !'', sahut Margot Evans.
''Sepertinya aku harus menekankan kepada mu akan sesuatu hal yang jelas dan penting, sayangku !'', kata Lee Ryder.
Natalia Chloe langsung tersentak kaget ketika mendengar Lee Ryder menyebut Margot Evans dengan panggilan sayang.
''Sayang !?'', ucap Natalia Chloe bengong.
Margot Evans hanya tersenyum meringis ke arah Natalia Chloe dengan wajah merah padam karena malu.
''Margot Evans !'', panggil Lee Ryder lagi.
''Ya !?'', jawab Margot Evans.
''Bukankah kamu tahu bahwa aku adalah orang yang lebih tua dari mu, sayangku ?'', kata Lee Ryder.
''Emmm..., yah..., itu benar sekali !'', sahut Margot Evans mulai berhati-hati.
''Dan kamu tahu bahwa aku adalah kekasih mu sekarang !'', lanjut Lee Ryder.
''Apa !?'', sahut Margot Evans tersentak kaget.
Gadis cantik itu langsung berubah kebingungan tetapi dia terlambat untuk menyadari akan bahaya yang mengincarnya saat ini.
''Aku tegaskan padamu bahwa aku bukanlah sopir pribadi mu dan aku merasa keberatan jika aku harus mengantarkan temanmu itu pulang ke rumahnya, sayangku Margot Evans !''
''AHK !'', jerit Margot Evans.
Lee Ryder mendekap erat tubuh Margot Evans seraya mengangkat tubuh gadis itu ke atas pundaknya kemudian membawanya menuju ke mobil yang terparkir agak jauh dari lokasi sekolah.
''Apa yang kamu lakukan ini ? Aku malu dilihat oleh teman-temanku, Lee Ryder !'', jerit Margot Evans.
Meninggalkan Natalia Chloe yang berdiri sendirian terbengong-bengong melihat tingkah laku Lee Ryder dan Margot Evans.
''Apa-apaan ini !?'', gumam Natalia Chloe hampir tak percaya.
Gadis muda itu hanya bisa terdiam dengan mulut terbuka lebar sedangkan kedua kakinya gemetaran.
Lee Ryder terus berjalan sepanjang jalan sambil membopong tubuh Margot Evans dipundaknya hingga dia sampai ke mobil.
''Lee Ryder ! Turunkan aku !'', jerit Margot Evans.
Lee Ryder tidak menjawab ucapan Margot Evans dan hanya berjalan santai menuju mobil miliknya.
Membuka pintu mobil lalu memasukkan Margot Evans ke dalam mobil dan menguncinya.
Pria berambut perak itu berjalan mengitari mobil menuju ke arah pintu mobil tempat dimana dia duduk mengemudi.
Dibantingnya pintu mobil saat dia masuk ke dalam mobil kemudian menarik Margot Evans dengan mendorong kursi duduk di dalam mobil ke arah belakang.
BRAK...
Kursi duduk penumpang langsung bergerak ke belakang hingga posisi Margot Evans dalam keadaan berbaring lurus sedangkan Lee Ryder berada tepat di atasnya.
Membuka paksa seragam gadis cantik itu lalu menyerangnya dengan ciuman yang bertubi-tubi hingga gadis itu kesulitan bernafas.
''Lee Ryder !'', jerit Margot Evans.
Lee Ryder tetap diam dan terus menghujani tubuh Margot Evans dengan serangan-serangan ciuman panasnya yang menggairahkan.
Meninggalkan bekas-bekas warna merah disekitar leher serta dada ranum milik Margot Evans yang terbuka polos hingga membuat Lee Ryder leluasa bergerak bebas tanpa kesulitan.